Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Menjadi seorang remaja di jaman sekarang ini bisa dipandang merupakan hal yang menyenangkan
sekaligus tugas yang berat. Saat ini remaja selalu dituntut untuk menjadi anak yang baik, rajin belajar,
ditambah seabrek tugas yang harus dikerjakan setiap hari. Tapi di sisi lain juga harus bisa menjadi anak
yang gaul, mengikuti trend dan mode saat ini agar bisa diterima oleh teman-teman. Tapi apakah yakin
saat ini rekan-rekan remaja sudah pintar untuk membagi perhatian agar kedua hal itu bisa tercapai
dengan baik.
Berbicara tentang gaul dan trend di kalangan anak muda sekarang, tentunya ada hal wajib yang harus
dipunya remaja agar bisa tetap gaul dan masa remaja ini bisa tetap asyik dan indah untuk dijalani. Bekal
yang wajib rekan-rekan remaja miliki saat ini adalah bekal pengetahuan, salah satu pengetahuan yang
mutlak diketahui adalah pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja.
Tidak sedikit remaja yang belum memahami tentang kesehatan reproduksi sehingga akhirnya banyak
yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Banyak remaja yang karena ketidakpahaman, kurang
mampu mengontrol dorongan seksual dan keinginan untuk bereksperimen melakukan hubungan
seksual sebelum waktunya. Selain akibatnya adalah kehamilan di usia sangat muda, maka tidak tertutup
kemungkinan remaja akan mudah dihinggapi infeksi menular seksual termasuk AIDS. Kagak mau dong,
kalo di umur belia harus repot mengurus anak sedangkan teman-teman kita masih asyik menikmati
masa remaja.
Oleh karna itu, sekarang Kita akan membahas secara singkat tentang kesehatan reproduksi remaja,
Pengertian
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan
hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem
reproduksi, fungsi serta prosesnya. Atau Suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan
seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman
Apa itu Masa Pubertas Remaja ?
Adalah masa di mana tubuh sedang mengalami perubahan besar-besaran, dari struktur tubuh anak-anak
menjadi struktur tubuh orang dewasa. Ditandai dengan kematangan organ-organ reproduksi, termasuk
pertumbuhan seks sekunder. Pada masa ini remaja juga mengalami pertumbuhan fisik yang cepat.
Awal dimulainya masa puber pada laki-laki antara umur 13 atau 14 tahun, lebih lambat dari perempuan
yang sudah mulai saat umur 11 atau 12 tahun, dan akan berakhir sekitar umur 17 – 19 tahun. Tapi ini
tidak mutlak, karena kondisi tubuh masing-masing individu berbeda-beda. Jadi ada remaja laki-laki atau
perempuan yang mengalami masa puber lebih cepat atau justru terlambat.
Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja laki-laki, mengalami
perubahan emosi, pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab, yaitu :
1. Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya.
2. Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua.
3. Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri.
4. Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada kelompoknya.
Hal tersebut diatas menyebabkan remaja menjadi lebih mudah terpengaruh oleh hal-hal yang negatif
dari lingkungan barunya.
PERKEMBANGAN reproduksi remaja terkait erat dengan perkembangan seksualnya. Sebagian remaja
tidak mengalami masalah dalam perkembangan seksualnya, tapi tidak sedikit dari mereka karena proses
tersebut kehidupan mereka di hari tua menjadi kurang menguntungkan.Saat ini sebagian besar kaum
remaja lebih berani mengambil risiko yang mengancam kesehatan reproduksinya, tetapi mereka tidak
mengetahui banyak informasi mengenai apa itu kesehatan reproduksi.
Minimnya informasi kesehatan reproduksi remaja kerap menjadi salah satu persoalan yang membuat
mereka salah dalam mengambil keputusan. Informasi kesehatan reproduksi (kespro) pada remaja harus
ditingkatkan, agar kelompok kaum muda yang sedang tumbuh berkembang ini dapat memperoleh
sumber informasi yang benar. Karenanya, semua remaja memerlukan dukungan dan perawatan selama
masa transisi dari remaja menuju dewasa.
3. Kehamilan yang belum diharapkan dan kehamilan berisiko tinggi (kehamilan tak sehat).
Pendidikan Kespro:
Kespro bagi remaja hingga kini masih sulit masuk ke dalam kurikulum pendidikan nasional. Padahal,
masalah seks di kalangan remaja saat ini telah menjadi problem yang sangat serius. ”Family life
education atau pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja memang penting untuk pendidikan
remaja.
Minimnya informasi kesehatan reproduksi remaja kerap terjadi penyalahgunaan fungsi seksual. Hanya
mengejar kenikmatan sesaat, tidak sedikit dari mereka berani melakukan hubungan seksual. Tidak heran
jika kini banyak permasalahan yang datang menyertainya, termasuk semakin beragamnya penyakit
menular seksual (PMS) dan aborsi.
5. Oral seks dengan penderita gonore, menyebabkan faringitis gonore (gonore pada kerongkongan)
7. Perilaku hidup tidak sehat dapat mendatangkan penyakit (tekanan darah tinggi, jantung koroner,
diabetes melitus) yang dapat memicu disfungsi ereksi (DE
)8. Kehidupan seks menimbulkan trauma psikologis juga faktor pemicu DE
1. Gonore (Kencing Nanah) - Tanda-tanda: Nyeri, bengkak, merah, bernanah.- Pada laki-laki: Sakit pada
saat kencing, keluar nanah kental kuning kehijauan, ujung penis merah dan bengkak.
- Pada perempuan: 60% tidak menunjukkan gejala, misalnya keputihan kental kekuningan dan sakit saat
kencing.
- Akibat: Pada perempuan menyebabkan radang panggul, dan dapat diturunkan pada bayi melalui
infeksi pada mata, yang dapat menyebabkan kebutaan
- Tanda-tanda: Bintil-bintil berair (berkelompok seperti anggur) yang sangat nyeri pada sekitar alat
kelamin. Kemudian pecah dan meninggalkan luka yang kering mengerak, lalu hilang sendiri. Gejala
kambuh lagi seperti di atas namun tidak senyeri tahap awal bila ada faktor pencetus (stres, haid,
minuman/makanan beralkohol) dan biasanya menetap hilang timbul seumur hidup.- Akibat: Pada
perempuan, sering kali menjadi kanker mulut rahim beberapa tahun kemudian.
4. Klamidia- Tanda-tanda: Pada perempuan keluarnya cairan dari alat kelamin atau ‘keputihan encer’
berwarna putih kekuningan, rasa nyeri di rongga panggul, perdarahan setelah hubungan seksual. Pada
laki-laki rasa nyeri saat kencing keluar cairan bening dari saluran kencing bila ada infeksi lebih lanjut,
cairan semakin sering keluar dan bercampur darah.- Akibat: cacatnya saluran telur dan kemandulan,
radang saluran kencing, robeknya saluran ketuban sehingga terjadi kelahiran bayi sebelum waktunya
(prematur). Pada laki-laki akibatnya adalah rusaknya saluran air mani dan mengakibatkan kemandulan,
serta radang saluran kencing.
5. HIV/AIDS- Tanda-tanda: 3-4 tahun penderita tidak memperlihatkan gejala yang khas. Sesudahnya,
tahun ke-5 atau 6 mulai timbul diare berulang, penurunan berat badan secara mendadak, sering
sariawan di mulut, dan terjadi pembengkakan di daerah kelenjar getah bening.-Akibat: Penurunan daya
tahan tubuh secara terus-menerus, sehingga dapat menyebabkan kematian.
5.KEHAMILAN.
Merupakan akibat utama dari hubungan seksual. Kehamilan dapat terjadi bila dalam berhubungan
seksual terjadi pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel sperma. Proses kehamilan dapat
diilustrasikan sebagai berikut :
1. Sel telur yang keluar dari indung telur pada saat ovulasi akan masuk kedalam sel telur.
2. Sperma yang tumpah didalam saluran vagina waktu senggama akan bergerak masuk kedalam rahim
dan selanjutnya ke saluran telur.
3. Di saluran telur ini, sperma akan bertemu dengan sel telur dan langsung membuahi.
Tanda-tanda kehamilan :
1. Sering mual-mual, muntah dan pusing pada saat bangun tidur (morning sickness) atau sepanjang hari.
2. Mengantuk, lemas, letih dan lesu.
3. Amenorhea (tidak mengalami haid).
4. Nafsu makan menurun, namun pada saat tertentu menghendaki makanan tertentu (nyidam).
5. Dibuktikan melalui tes laboratorium yaitu HCG Test dan USG.
6. Perubahan fisik seperti payudara membesar dan sering mengeras, daerah sekitar Aerola Mammae
(sekitar puting) membesar
1. Jika belum menikah, jangan melakukan hubungan seksual dahulu.2. Setia dengan satu pasangan
seksual yang sah.
3. Jangan tertipu dengan penampilan. Orang yang terlihat bersih dan resik belum tentu bebas PMS.
4. Gunakan kondom, terutama jika berhubungan dengan kelompok berisiko tinggi, misalnya pekerja seks
komersial.
Jadi saran saya adalah lebih baik menikmati masa remaja yang indah ini dengan kegiatan yang positif,
jangan lupa jauhi narkoba dan hindari seks bebas, karena itu akan menghancurkan masa depan dan
yang pasti tetaplah berusaha untuk menggapai cita-citamu setinggi langit.