Anda di halaman 1dari 39

Tugas Pokok Kepala Sekolah

Tugas pokok Kepala Sekolah ini diuraikan dalam dua bagian besar yaitu 1)

Prosedur Standar Operasi ( Standard Operation Procedure ) Tugas Kepala Sekolah.

2) Proses dan Pendekatan Interpersonal dalam Menjalankan Tugas Sebagai Kepala

Sekolah.

Prosedur Standar Operasi (Standard Operation


Procedure) Tugas Kepala Sekolah
Kepala Sekolah sebagai pimpina tertingi di dalam suatu sekolah mempunyai

tugas yang kompleks dan dan sangat menentukan maju mundurnya suatu sekolah.

Tugas Kepala Sekolah yang kompleks tersebut, tidak dapat dirumuskan seluruhnya

kedalam suatu prosedur tugas Kepala Sekolah. Meski pun demikian, standar

minimal prosedur tugas Kepala Sekolah dapat digolongkan menjadi tujuh pokok

sebagai berikut:

1. Kepala Sekolah Sebagai Pendidik (Edukator).

2. Kepala Sekolah Sebagai Manajer.

3. Kepala Sekolah Sebagai Administrator.

4. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor (Penyelia).

5. Kepala Sekolah Sebagai Leader (Pemimpin).

6. Kepala Sekolah Sebagai Inovator.


7. Kepala Sekolah sebagai Motivator.

1.1 Kepala Sekolah Sebagai Pendidik ( educator )

Kepala Sekolah sebagai pendidik mempunyai tugas 7 aspek penting yaitu

mengajar di kelas, membimbing guru, membimbing karyawan, membimbing siswa,

mengembangkan staf, mengikuti perkembangan IPTEK, dan memberi contoh

Bimbingan Konsling / Karier yang baik.

1.1.1 Mengajar di Kelas.

Di Sekolah Negri, Kepala Sekolah diwajibkan mengajar minimal 6 jam pelajaran

per minggu di kelas. Di YBHK, mengingat Wakil Kepala Sekolah hanya satu atau

dua saja maka Kepala Sekolah tidak diwajibkan mengajar minimal 6 jam di Kelas.

Meski pun demikian, ada juga Kepala Sekolah di Lingkungan YBHK yang mengajar

lebih dari 6 jam pelajaran per minggu.

Walaupun Kepala Sekolah tidak diwajibkan mengajar, hendaknya Kepala

Sekolah menyadari bahwa pada waktu-waktu tertentu ia perlu masuk ke kelas-kelas

untuk berinteraksi dengan peserta didik agar mengetahui dengan jelas perkembangan

situasi dan kondisi kelas per kelas di sekolahnya. Kepala Sekolah tidak wajib

mengajar tetapi, Wakil Kepala Sekolah wajib mengajar 10 jam per minggu.

1.1.2 Memberikan Bimbingan Kepada Para Guru

Tugas Kepala Sekolah di dalam membimbing para guru meliputi menyusun

program pengajaran dan BK, melaksanakan program pengajaran dan BK,

2
mengevaluasi hasil belajar dan layanan BK, menganalisis hasil evaluasi belajar dan

layanan BK, dan melaksanakan program pengayaan dan perbaikan.

Kontrol:

Baik Pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam prestasi membimbing para guru melalui:

 Catatan hasil pembinaan penyususnan program.

 Catatan hasil pembinaan pelaksanaan program.

 Pemeriksaan jurnal kelas dan kegiatan BK.

 Persentase pengamatan Kepala Sekolah terhadap guru yang mengajar.

 Catatan hasil pembinaan mengevaluasi hasil belajar siswa.

 Saran Kepala Sekolah mengenai hasil pengamatannya terhadap guru

mengajar.

 Jadwal supervisi Kepala Sekolah kepada masing-masing guru.

 Memeriksa daftar nilai siswa yang dibuat tiap guru.

 Catatan tiap guru dalam melaksanakan analisis proses belajar mengajar,

daya serap dan ketuntasan belajar siswa.

 Catatan pembinaan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.

1.1.3 Memberikan Bimbingan Kepada Karyawan

3
Tugas Kepala Sekolah di dalam membimbing karyawan meliputi penyususnan

program kerja dan pembagian tugas TU, pesuruh, satpam, UKS, tukang, dan laboran.

Para karyawan tersebut dipantau dalam menjalankan tugasnya sehari-hari. Melaui

pemantauan tersebut mereka dievaluasi dan dikendalikan kinerejanya secara

periodik.

Kontrol:

Baik Pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam prestasi membimbing para karyawan

melalui ada tidaknya:

 Catatan hasil pembinaan terhadap karyawan dalam menyususn program.

 Pembagian tugas TU, pesuruh, satpam, UKS, tukang, dan laboran sesuai

dengan tanggungjawab jenjang Kepala Sekolah. .

 Catatan hasil pembinaan pelaksanaan tugas karyawan sehari-hari.

 Rapat koordinasi dan mengevaluasi kinereja karyawan secara periodic yang

dibuktikan dengan notulen rapat.

1.1.4 Memberikan Bimbingan Kepada Siswa

Tugas Kepala Sekolah di dalam membimbing para siswa telah banyak diserap oleh

guru bidang studi, guru BP, wali kelas, dan pembina OSIS. Tetapi tidak boleh lupa

bahwa tugas membimbing para siswa itu adalah tanggungjawab Kepala Sekolah.

4
Pembinaan Kepala Sekolah yang lebih khusus terhadap siswa adalah memantau

kegiatan ekstrakurikuler dan mengikuti lomba di luar sekolah.

Kontrol:

Baik Pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam membimbing para siswa melalui:

 Adanya catatan hasil pembinaan terhadap anggotam pramuka, PMR, KIR,

PASKIBRA, dan sebagainya.

 Adanya catatan hasil pembinaan terhadap OSIS.

 Adanya catataan hasil pembinaan terhadap lomba.

 Andil Kepala Sekolah dalam membantu dana untuk lomba.

 Memberikan hadiah / pujian terhadap pemenang lomba.

1.1.5 Mengembangkan Staf

Tugas Kepala Sekolah di dalam mengembangkan staf dapat dijalankan melalui

pendidikan dan pelatihan staf, pertemuan sejawat staf, seminar, diskusi, lokakarya,

penyediaa bahan bacaan dan media elektronik. Selain itu, pengembangan staf bisa

juga melalui pengusulan kenaikan jabatan melalui seleksi menjadi Kepala TU, Wakil

Kepala Sekolah, Kepala Lokasi Satpam / Pesuruh, dan sebagainya.

5
Kontrol:

Baik Pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam membimbing para siswa melalui:

 Adanya catatan tentang berapa banyak staf yang telah mengikuti pendidikan /

pelatihan bidang tertentu.

 Catatan guru yang mengikuti MGMP.

 Catatan staf yang telah mengikuti seminar, lokakarya, diskusi bidang tertentu.

 Catatan melengkapi buku kebutuhan perpustakaan atau kebutuhan tertentu.

 Adanya catatan tentang waktu-waktu kenaikan pangkat staf / guru.

 Catataan guru yang pernah diajukan menjadi Kepala Sekolah.

1.1.6 Mengikuti Perkembangan IPTEK

Tugas Kepala Sekolah di dalam mengembangkan dirinya sendiri untuk mengikuti

perkembangan IPTEK dapat dilakukan dengan ikuit pelatihan, MKKS, seminar,

lolalarya, diskusi, media elekteronik, atau bahan bacaan lainnya.. Sesungguhnya,

bila staf lebih menguasai IPTEK dibandingkan dengan Kepala Sekolah maka,

wibawa Kepala Sekolah itu turun, atau lebih jelek lagi kalau Kasek itu dipermainkan

oleh staf karena ketidaktahuannya tentang IPTEK.

6
Kontrol:

Baik Pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam mengitkuti perkembangan IPTEK

melalui:

 Adanya catatan-catatan mengikuti MKKS.

 Adanya bukti sertifikat dalam mengikuti pelatihan/seminar.

 Adanya sosialisasi perkembangan IPTEK yang didapat melalui media


elektronik atau hasil bacaan mengenai perkembangan IPTEK.

1.1.7 Memberi Contoh Bimbingan Konseling / Karier

Tugas Kepala Sekolah di dalam memeri contoh Bimbingan Konsling / Karir dapat

dilakukan lewat program layanan BK langsung kepada siswa. Selain itu, bisa juga

memberi bimbingan kepada siswa melalui guru BP. Artinya, guru BP harus

diberdayakan dengan memberikan saran, menggerakkan, memantau, dan memberikan

reward and punishment atas apa yang dia kerjakan dalam 30 jam pelajaran per

minggu. Guru BP harus mengetahui setiap siswa dalam kelas-kelas yang

dipercayakan menjadi bimbingannya mengenai berapa hari siswa tertentu sudah tidak

hadir sekolah, mencari tahu mengapa tidak hadir di sekolah. Siapa yang berpacaran

7
dengan siapa, membuat analisa penjurusan dan gejala narkoba, merekap absensi

siswa menjelang pengisian raport, dan sebagainya.

1.2 Kepala Sekolah Sebagai Manajer


Kepala Sekolah sebagai manager mempunyai tugas empat hal penting yaitu

menyusun progran sekolah, menyusun organisasi kepegawaian di Sekolah,

menggerakkan staf (guru dan karyawan), dan mengoptimalkan sumber daya sekolah.

1.2.1 Menyususn Program Sekolah

Tugas Kepala Sekolah di dalam Menyususn Program Sekolah meliputi program

jangka panjang (delapan tahun atau dua periode Kepala Sekolah), program jangka

menengah (empat tahun), dan program jangka pendek (satu tahun). Baik program

jangka panjang, menengah, maupun pendek meliputi program akademik dan non

akademik. Selain itu, Kepala Sekolah juga mempunyai mekanisme monitor dan

evaluasi pelaksanaan program secara sistematika dan periodik.

Kontrol:

Baik Pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam menyususn program sekolah melalui ada

tidaknya:

8
 Program tertulis, sasaran, dan pentahapan yang jelas untuk jangka waktu 8

tahun.

 Program tertulis, sasaran, dan pentahapan yang jelas untuk jangka waktu 4

tahun.

 Program tertulis, sasaran, dan pentahapan yang jelas untuk jangka waktu 1

tahun.

 Adanya mekanisme monitor dan evaluasi pelaksanaan program secara

sistematika dan periodik.

1.2.2 Menyususn Organisasi Kepegawaian di Sekolah

Tugas Kepala Sekolah di dalam Menyususn Organisasi Kepegawaian di Sekolah

meliputi susunan kepegawaian di Sekolah, susunan kepegawaian pendukung seperti

pengelola perpustakaan, satpam, pesuruh sekolah, laboran, petugas UKS, tukang,

dan sebagainya. Selain itu, Kepala Sekolah juga mesti menyususn kepanitiaan

kegiatan temporer seperti panitia ulangan umum, ujian, rekoleksi, retret, perayaan

paskah, perayaan natal, Bulan Kitab Suci, APP masa Prapaskah, 17 Agustus,

Hardiknas, dan sebagainya.

Kontrol:

Baik Pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam menyususn Organisasi Kepegawaian di

Sekolah melalui:

9
 Adanya Struktur Organisasi Sekolah

 Adanya uraian tugas yang jelas masing-masing pegawai di sekolah.

 Tugas sesuai dengan latar belakang pendidikan dan kemampuan pegawai.

 Ada struktur organisasi laboratorium, OSIS, pramuka, olah raga; serta

uraian tugas yang jelas dari mereka masing-masing sesuai dengan

kemampuannya.

 Adanya arsip susunan kepanitiaan ulangan umum, rekoleksi, retret, perayaan

paskah, perayaan natal, Bulan Kitab Suci, APP masa Prapaskah, 17

Agustus, Hardiknas, dan sebagainya. Setiap guru karyawan mendapat

giliran.

1.2.3 Mengembangkan Staf ( Guru dan Karyawan )

Tugas Kepala Sekolah dalam mengembangkan Staf (guru dan karyawan)

meliputi pemberian arahan yang dinamis, pengkoordinasian staf yang sedang

melaksanakan tugas, dan memberikan penghargaan dan hukuman ( reward and

punishment ) terhadap guru / karyawan.

Kontrol:

10
Baik pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam menggerakkan staf (guru dan karyawan )

melalui ada tidaknya:

 Catatan hasil pembinaan / pemberian arahan kepada guru karyawan.

 Catatan mengevaluasi kinerja tiap guru / karyawan. Rekap evaluasi kinerja

tiap guru dikirim ke Biro Personalia setahun dua kali (setiap bulan Pebruari

dan Agustus). Akan dibagikan format evaluasi segi tiga (penilaian Kepala

Sekolah, sesama guru, dan siswa / orang tua dalam bentuk disket.

 Catatan hasil koordinasi guru dan karyawan.

 Catatan pemberian penghargaan kepada guru / karyawan.

 Catatan teguran, peringatan, atau hukuman terhadap guru / karyawan.

Sebelum ada peringatan tertulis harus ada peringatan lisan. Setiap peringatan

tertulis harus ada tembusan ke Biro Personalia. Bila seorang guru / karyawan

mendapat peringatan tertulis sebanyak tiga kali dalam kurun waktu enam

bulan maka, menurut peraturan yang berlaku yang bersangkutan dapat di

PHK.

1.2.4 Mengoptimalkan Sumber Daya Sekolah

Tugas Kepala Sekolah di dalam mengoptimalkan Sumber Daya Sekolah

meliputi pemanfaatan SDM dan sarana prasarana secara optimal. Merawat sarana

prasarana milik sekolah / YBHK, membuat catatan kinereja SDM yang ada di

11
sekolah, dan mempunyai program peningkatan mutu SDM melalui proyeksi guru

karyawan tiap Tahun Ajaran Baru yang dikirimkan kepada Biro Personalia.

Kontrol:

Baik pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam mengoptimalkan Sumber Daya Sekolah

melalui:

 Pembagian tugas setiap guru dan karyawan sesuai kemampuan dan latar

belakang pendidikan masing-masing.

 Memanfaatkan keahlian yang dimiliki oleh setiap guru / karyawan.

 Memfungsikan semua sarana prasarana yang ada di sekolah.

 Adanya kartu perbaikan / perawatan barang-barang milik Sekolah / YBHK

yang diisi dengan baik dan rapi.

 Adanya catatan kinereja tiap unit kerja, tiap guru dan karyawan yang

dianalisis.

 Adanya program MGMP, rapat kerja, lokakarya, seminar, pelatihan guru

dan karyawan.

 Membuat system kontrol yang kreatif dan inovatif

12
1.3 Kepala Sekolah Sebagai Administrator

Kepala Sekolah sebagai administrator mempunyai tugas enam hal penting yaitu

mengelola administrasi KBM dan BK, mengelola administrasi kesiswaan, mengelola

administrasi ketenagaan, mengola administrasi keuangan, mengelola administrasi

sarana prasarana, dan mengelola administrasi persuratan.

1.3.1 Mengelola Administrasi KMB dan BK

Tugas Kepala Sekolah di dalam Mengelola Administrasi Kegiatan Mengajar

Belajar dan Bimbingan Konseling meliputi kelengkapan data administrasi PBM,

administrasi BK, administrasi praktikum, dan administrasi belajar siswa di

Perpustakaan.

Kontrol:

13
Baik pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam Mengelola Administrasi KMB dan BK

melalui:

 Ada bukti fisik persiapan mengajar guru

 Ada kelengkapan Administrasi BK.

 Ada catatan kasus dan tindak lanjutnya.

 Ada tata tertib praktikum.

 Ada jadwal kegiatan laboratorium.

 Ada jurnal kegiatan laboratorium.

 Ada program kegiatan laboratorium per Cawu / Semester.

 Adanya kumpulan LKS.

 Daftar pengunjung perpustakaan.

 Kartu peminjam perpustakaan.

 Penyediaan majalah dan Koran di perpustakaan.

 Tata tertib perpustakaan.

 Daftar buku pegangan siswa.

1.3.2 Mengelola Administrasi Kesiswaan

Tugas Kepala Sekolah di dalam Mengelola Administrasi Kesiswaan meliputi

kelengkapan data administrasi kesiswaan, kelengkapan data kegiatan ekstrakurikuler,

dan kelengkapan data hubungan sekolah dengan orang tua siswa.

14
Kontrol:

Baik pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam Mengelola Administrasi Kesiswaan

melalui:

 Buku induk siswa, klaper, buku mutasi siswa, dan legger yang diisi lengkap

5 tahun terakhir.

 Tata tertib siswa, ada dan dilaksanakan dengan baik.

 Daftar hadir siswa, dihitung % tiap bulan.

 Daftar 8355 masing-masing kelas yang diisi lengkapdan benar.

 Dokumen penyerahan STTB.

 Adanya program kegiatan ekstrakurikuler.

 Adanya catatan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler seperti Paskibra,

Pramuka, rekoleksi, tertret, KIR, dan sebagainya.

 Adanya laporan / dokumentasi kegiatan ekstrakurikuler.

 Adanya pengurus lengkap BP3 ( POMG) yang aktif.

 Adanya struktur organisasi BP3.

 Ada program kegiatan BP3.

1.3.3 Mengelola Administrasi Ketenagaan

15
Tugas Kepala Sekolah di dalam Mengelola Administrasi Ketenagaan meliputi

kelengkapan administrasi tenaga guru dan karyawan.

Kontrol:

Baik pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam Mengelola Administrasi Ketenagaan

melalui ada tidaknya:

 File guru yang lengkap dan rapi.

 Buku induk pegawai / guru.

 Daftar urutan kepangkatan.

 Pembahagian tugas dan rincian tugas.

 File TU, laboran, pesuruh, satpam, tukang yang diisi lengkap dan rapi.

 Buku induk pegawai.

 Daftar urutan kepangkatan pegawai.

 Pembagian tugas dan rincian tugas pegawai.

1.3.4 Mengelola Administrasi Keuangan

Tugas Kepala Sekolah di dalam Mengelola Administrasi Keuangan meliputi ada

tidaknya administrasi keuangan rutin, kas kecil, keuangan BP3, dan sumber keuangan

lainnya.

16
Kontrol:

Baik pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam Mengelola Administrasi Keuangan melalui

ada tidaknya:

 Administrasi keuangan rutin yang benar, rapi, dan tiap bulan diperiksa oleh

Kepala Sekolah dan atau BP3.

 Surat pertangungjawaban pengeluaran yang ditandai dengan bukti-bukti sah.

 Keabsahan bendaharawan rutin.

 Administrasi keuangan BP3/ POM yang tiap bulan diperiksa Kepala Sekolah

dan BP3.

 Administrasi sumber keuangan lain yang benar, rapi, dan tiap bulan diperiksa

oleh Kepala Sekolah.

1.3.5 Mengelola Administrasi Sarana / Prasarana

Tugas Kepala Sekolah di dalam Mengelola Administrasi sarana / prasarana

meliputi kelengkapan data administrasi gedung / ruang, data administrasi meubeler,

alat administrasi laboratorium, data administrasi kantor.

Kontrol:

Baik pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam Mengelola Administrasi Sarana / Prasarana

melalui ada tidaknya:

 Administrasi gedung / ruang yang lengkap dan rapi.

17
 Administrasi meubeler diisi dengan baik kapan dibeli, sumber dana, dan lain-

lain.

 Ada bukti induk barang induk barang inventaris.

 Administrasi laboratorium terteta dengan rapi, ada bukti inventaris Alat,

bahan, dan kartu stok.

 Ada perabot penyimpanan alat / bahan seperti lemari, rak, laci untuk lab

Kimia.

 Format perbaikan alat.

 Keselamatan Kerja Lab: kotak P3K dan pemadam kebakaran.

1.3.6 Mengelola Administrasi Persuratan

Tugas Kepala Sekolah di dalam Mengelola Administrasi persuratan meliputi

kelengkapan administrasi surat menyurat, surat keluar, surat keputusan, surat edaran,

dan sebagainya.

Kontrol:

Baik pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam Mengelola Administrasi Persuratan

melalui ada tidaknya:

18
 Administrasi surat masuk tertata dengan rapi.

 Arsip surat masuk.

 Administrasi surat keluar tertata dengan baik dan rapi.

 Arsip surat keluar.

 Buku ekspedisi.

 Administrasi surat keputusan, surat edaran yang tertata dengan baik dan rapi.

 Arsip surat keputusan.

1.4 Kepala Sekolah Sebagai Supervisor (Penyelia)


Tugas Kepala Sekolah sebagai Supervisor meliputi menyusun program

supervisi, melaksanakan program supervisi, dan memanfaatkan hasil supervisi.

1.4.1 Menyususn Program Supervisi

Penyusunan program superpisi mencakup penyususnan program supervisi kelas

(KBM) dan BK, program supervisi kegiatan ekstra kurikuler, dan supervisi kegiatan

lainnya ( perpustakaan, laboratorium, ulangan, ebta/ebtanas, dan administrasi

sekolah).

Kontrol:

19
Baik pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam menyususn program supervisi melalui ada

tidaknya:

 Program supervisi kelas (PBM) dan BK

 Jadwal kegiatan supervisi PMB dan BK

 Format supervisi PBM dan BK

 Program supervisi kegiatan ekstra kurikuler

 Jadwal kegiatan supervisi ekstra kurikuler

 Format supervisi kegiatan ekstra kurikuler

 Program supervisi perpustakaan, adm TU, laboratorium, dan lain-lain

 Jadwal kegiatan supervisi perpustakaan, adm TU, laboratorium, dll.

 Ada format supervisi perpustakaan, adm TU, laboratorium, dll.

1.4.2 Melaksanakan Program Supervisi

Tugas Kepala Sekolah dalam melaksanakan program superpisi meliputi

melaksanakan program supervisi kelas, supevisi dadakan, supervisi ekstrakurikuler.

Kontrol:

20
Baik pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam melaksanakan program supervisi melalui

ada tidaknya:

 Pelaksanaan program supervisi kelas

 Catatan saran perbaikan

 Pelaksanaan supervisi dadakan

 Catatan saran perbaikan

 Pelaksanaan supervisi kegiatan ekstrakurikuler

 Catatan saran perbaikan

1.4.3 Memanfaatkan Hasil Supervisi

Tugas Kepala Sekolah di dalam memanfaatkan hasil supervisi meliputi

pemanfaatan hasil supervisi untuk peningkatan kinerja guru / karyawan dan

pemanfaatan hasil supervisi untuk pengembangan sekolah.

Kontrol:

Baik pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam memanfaatkan hasil supervisi melalui ada

tidaknya:

 Bukti menganalisis supervisi dengan cermat yang dibahas dengan guru /

karyawan

21
 Catatan pemanfaatan hasil supervisi untuk guru / karyawan

 Catatan pemanfaatan hasil supervisi untuk pengembangan sekolah

1.5 Kepala Sekolah Sebagai Lider (Pemimpin)


Tugas Kepala Sekolah Sebagai pemimpin harus memiliki kepribadian yang kuat;

memahami kondisi guru, karyawan, dan siswa dengan baik; memiliki visi dan

memahami misi sekolah, memiliki kemampuan mengambil keputusan, dan memiliki

kemampuan berkomunikasi.

1.5.1 Memiliki Kepribadian yang Kuat

Indikator kepribadian Kepala Sekolah yang kuat dilihat dari kejujuran, percaya

diri, tanggung jawab, dan keberaniannya mengambil keputusan.

Kontrol:

Baik pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam memiliki kepribadian yang kuat melalui

acuan indicator berikut:

 Jujur, dipercaya, dan diteladani oleh seluruh guru dan karyawan

 Memiliki sifat keterbukaan

22
 Percaya diri, dapat mengambil keputusan dengan tepat dan cepat

 Keputusannya konsisten dilaksanakan

 Bertanggung jawab: tidak melempar kesalahan / tanggung jawab kepada

orang lain / bawahan

 Berani mengambil resiko, dapat mengatasi masalah dengan tepat dan cepat

tanpa menunggu saran dari atasan.

 Berjiwa besar dan selalu optimis dalam bertugas

 Sabar dan dapat menguasai emosinya

 Dapat diteladani di dalam berbagai hal.

1.5.2 Memahami Kondisi Guru, Karyawan, dan Siswa dengan baik

Indikator bahwa Kepala Sekolah dapat memahami kondisi guru, karyawan, dan

siswa dengan baik adalah ia mempunyai program atau upaya memperbaiki

kesejahteraan karyawan. Memanfaatkan upacara hari senin dan upacara lain untuk

memahami kopndisi siswa, karyawan, dan guru secara keseluruhan. Mau mendengar

atau menerima usulan, kritikan, dan saran dari siswa, karyawan, dan guru melalui

pertemuan.

Kontrol:

23
Baik pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam memahami guru, karyawan, dan siswa

dengan baik melalui acuan 24ndicator berikut:

 Ada catatan kelebihan atau kekurangan tiap guru dan karyawan

 Ada catatan perkembangan dari setiap anak buahnya (guru dan karyawan)

 Ada batas toleransi perbuatan dan tingkah laku guru karyawan yang tidak

dapat ditolerir lagi. DKL: siswa, karyawan, dan guru harus berbuat dan

bertindak sesuai batas toleransi, bila melewati batas toleransi maka dihukum

ringan, di PHK, atau dihukum berat.

 Terdapat dalan notulen bahwa Kepala Sekolah mau menerima usulan, saran,

dan kritik dari siswa, karyawan, dan guru.

1.5.3 Memiliki Visi dan Memahami Misi Sekolah

Indikator yang digunakan untuk menilai pemahaman visi dan misi sekolah oleh

Kepala Sekolah melalui pemahaman visi sekolah yang dipimpinnya, memahami misi

yang diemban sekolah, dan melaksanakan program / target dengan baik.

Kontrol:

Baik pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam memahami misi dan visi sekolah melalui

acuan indikator berikut:

24
 Ada penjabaran visi dan misi sekolah dengan jelas

 Ada sasaran tahapan dengan jelas dan disosialisasikan kepada siswa,

karyawan, dan guru.

 Ada data tentang pencapaian target dengan baik

1.5.4 Kemampuan Mengambil Keputusan

Indikator yang digunakan di dalam penilaian kinerja Kepala Sekolah di dalam

mengambil keputusan adalah kemampuannya mengambil keputusan bersama warga

sekolah, kemampuannya mengambil keputusan untuk ekstern sekolah,

kemampuannya mengambil keputusan untuk urusan intern sekolah.

Kontrol:

Baik pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam kemampuan mengambil keputusan melalui

acuan indikator berikut:

 Mampu mengambil keputusan untuk intern sekolah dengan cepat dan tepat

 Ada musyawarah dengan siswa, karyawan, guru, atau pihak terkait.

 Mampu mengambil keputusan untuk ekstern sekolah dengan cepat dan tepat

 Ada notulen yang menunjukkan bahwa Kepala Sekolah dapat menerima usul,

saran, atau kritik dari siswa, guru, atau karyawan.

25
1.5.5 Kemampuan Berkomunikasi

Indikator yang digunakan di dalam penilaian kinerja Kepala Sekolah di dalam

kemampuan berkomunikasi adalah kemampuan berkomunikasi secara lisan dengan

baik kepada guru karyawan, siswa dan stakeholders sekolah lainnya, dan mampu

menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan.

Kontrol:

Baik pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam kemampuan berkomunikasi melalui acuan

indikator berikut:

 Mampu berkomunikasi secara lisan dengan baik

 Memahami lawan bicara

 Mampu menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan

 Mampu menggunakan media yang tersedia

 Siawa, OSIS, guru, dan karyawan dapat menerima usul dan saran yang
diberikan Kepala Sekolah dengan baik.

 Di dalam pertemuanpertemuan dengan BP3 atau POMG, orang tua siswa

dapat menerima dengan baik apa yang dikemukakan atau diusulkan oleh

Kepala Sekolah.

26
1.6 Kepala Sekolah Sebagai Inovator
Tugas Kepala Sekolah saebagai innovator meliputi dua hal yaitu kemampuan

untuk mencari / menemukan gagasan baru untuk pembaharuan sekolah, dan

kemampuan utuk melaksanakan pembaharuan di sekolah.

1.6.1 Kemampuan Mencari / Menemukan Gagasan Baru untuk

Pembaharuan Sekolah

Indikator yang digunakan di dalam penilaian kinerja Kepala Sekolah di dalam

kemampuan mencari / menemukan gagasan baru adalah prosktif mencari dan

menemukan gagasan baru, dan mampu memilih gagasan baru yang relevan.

Kontrol:

Baik pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam mencari dan menemukan gagasan baru

untuk pembaharuan sekolah melalui acuan indikator berikut:

 Ada gagasan baru yang tertulis untuk pembaharuan sekolah

 Mau memperhatikan gagasan baru dari orang lain

 Tertera dalam notulen rapat tentang gagasan baru dari sesama anggota rapat

 Mampu mengadopsi gagasan baru sesuai dengan kemampuan sekolah

 Mampu mensosialisasikan gagasan baru

27
 Tertera pada edaran sekolah / pengumuman tentang penerapan gagasn baru.

 Mampu mengimplementasikan gagasan baru dengan baik dan sinergis.

1.6.2 Kemampuan Melaksanakan Pembaharuan di Sekolah

Indikator yang digunakan di dalam penilaian kinerja Kepala Sekolah di dalam

kemampuan melaksanakan pembaharuan di sekolah melalui kemampuan

melaksanakan pembaharuan di bidang KBM dan BK, pembaharuan pembinaan guru

dan karyawan, pembaharuan di bidang ekstra kurikuler, pembaharuan dalam

menggali sumber daya dari BP3 / POMG atau masyarakat, mampu berprestasi

melalui kegiatan ekstrakurikuler seperti KIR, Paskibra, Pramuka, dsb.

Kontrol:

Baik pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam melaksanakan pembaharuan di sekolah

melalui acuan indikator berikut:

 Memiliki gagasan pembaharuan di bidang KBM dan BK dengan sasaran yang

jelas dan tertera pada program sekolah

 Gagasan baru KBM dan BK dijabarkan di dalam program kerja

 Memiliki gagasan pembaharuan di bidang pembinaan guru dan karyawan

 Gagasan baru dalam pembinaan guru dan karyawan dijabarkan di dalam

program kerja.

28
 Memiliki gagasan pembaharuan di bidang ekstrakurikuler (KIT, Pramuka,

Paskibra dsb)

 Gagasan baru dalam ekstrakurikuler dijabarkan di dalam program kerja.

 Memiliki gagasan pembaharuan di bidang BP3 / POMG atau stakeholders

sekolah lainnya

 Gagasan baru dalam pembaharuan di bidang BP3 / POMG atau stakeholders

sekolah lainnya dijabarkan di dalam program kerja.

1.7 Kepala Sekolah Sebagai Motivator


Tugas Kepala Sekolah Sebagai Motivator meliputi tiga hal yaitu kemampuan

mengatur lingkungan kerja, kemampuan mengatur sarana kerja, dan kemampuan

menetapkan prinsip penghargaan dan hukuman (reward and punishment)

1.7.1 Kemampuan Mengatur Lingkungan Kerja

Tugas Kepala Sekolah di dalam mengatur lingkungan kerja meliputi mengatur

ruang Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah, dan TU untuk bekerja; mengatur

ruang kelas, Lab, OSIS, BK, perpus, halaman sekolah, dan UKS yang sejuk, nyaman,

dan teratur.

Kontrol:

29
Baik pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam mengatur lingkungan kerja di sekolah

melalui hal-hal berikut:

 Mampu mengatur ruang kantor dengan kondusif

 Dapat dilaksanakan dengan konsisten

 Melibatkan guru dan karyawan

 Mampu mengatur ruang kelas dengan kondusif untuk belajar / BK

 Dapat dilaksanakan dengan konsisten

 Melibatkan guru dan karyawan

 Mampu mengatur ruang laboratorium yang kondusif untuk praktikum

 Dapat dilaksanakan dengan konsisten

 Melibatkan guru dan karyawan

 Mampu mengatur halaman sekolah dengan indah dan sejuk

 Dapat dilaksanakan dengan konsisten

 Melibatkan guru dan aryawan

1.7.2 Kemampuan Mengatur Suasana Kerja

Tugas Kepala Sekolah di dalam mengatur suasana kerja meliputi menciptakan

hubungan kerja sesama guru yang harmonis, menciptakan hubungan kerja sesama

30
karyawan yang harmonis, menciptakan hubungan kerja antara guru dan karyawan

yang harmonis, dan mampu menciptakan rasa aman di sekolah.

Kontrol:

Baik pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam mengatur suasana kerja di sekolah melalui

hal-hal berikut:

 Mampu menciptakan hubungan sesama guru yang harmonis

 Ada catatan mengatur suasana tersebut di atas

 Mampu menciptakan hubungan sesama karyawan yang harmonis

 Ada catatan mengatur suasana tersebut di atas

 Mampu menciptakan hubungan guru dan karyawan yang harmonis

 Ada catatan mengatur suasana tersebut di atas

 Mampu menciptakan hubungan yang harmonis antara sekolah dengan

lingkungan

 Ada catatan mengatur suasana tersebut di atas.

1.7.3 Kemampuan Menetapkan Prinsip Penghargaan dan Hukuman

(Reward and Punishment)

Tugas Kepala Sekolah di dalam menetapkan prinsip reward and punishment

meliputi kemampuan menerapkan penghargaan (reward), kemampuan menerapkan

31
hukuman (punishment), dan kemampuan mengembangkan motivasi eksternal dan

internal bagi warga sekolah.

Kontrol:

Baik pengawas dari Pengurus YBHK, maupun pengawas dari Depdiknas akan

menilai kinereja Kepala Sekolah di dalam menetapkan prinsip reward and

punishment di sekolah melalui hal-hal berikut:

 Ada bukti fisik berupa catatan yang membuktikan bahwa penghargaan pernah

diberikan kepada guru / karyawan (siapa, kapan, dan bentunya apa?)

 Ada bukti fisik berupa catatan yang membuktikan bahwa hukuman pernah

diberikan kepada guru / karyawan (siapa, kapan, dan bentunya apa?)

 Motivasi internal dapat dilihat dari tumbuhnya kesadaran dan semangat guru

dalam menjalankan tugas sehari-hari

 Motivasi internal juga dapat dilihat dari kesadaran siswa dalam mematuhi

tata tertib sekolah dan usaha mencapai prestasi

 Motivasi eksternal dapat dilihat melalui adanya reward terhadap siswa yang
berprestasi, dan terhadap guru dan karyawan yang berprestasi.

32
II. Proses dan Pendekatan Interpersonal dalam Menjalankan Tugas

Sebagai Kepala Sekolah.

Di dalam proses dan pendekatan interpersonal tugas Kepala Sekolah ini akan

diuraikan tiga hal yaitu praktek manajerial, pendekatan interpersonal, dan TQM

2.1 Praktek Manajerial

Ada 6 langkah praktek manajerial yang berlaku dalam segala jenis manajerial,

termasuk manajerial tugas pokok Kepala Sekolah sebagai berikut: 1) Meramalkan

(forecasting ). 2) Merencanakan ( planning ). 3) Mengorganisasikan (organizing)

4) Pengadaan pegawai ( staffing ) 5) Memberi motivasi (motivating ). 6)

Mengontrol ( controlling ). 7) Mengadakan penilaian (evaluating ). Sesudah

sampai 7, kembali lagi ke 1, dan terus menerus berulang seperti itu yang dapat

digambarkan sebagai berikut:

3. Organizing

2. planning 4. staffing

5. motivating

1. forecasting

6. controlling

7. evaluating

33
2.2 Pendekatan Interpersonal

Pendekatan interpersonal terhadap semua orang yang ditemui Kepala Sekolah

dalam tugas, khususnya guru karyawan, dan orang tua siswa membutuhkan trik-trik

tertentu agar bisa bekerja sama dengan semua orang. Dari begitu banyak pendekatan

interpersonal, di sini kami kemukakan satu pendekatan trik untuk “menjinakkan”

siapa saja yang berkomunikasi dengan kita.

Sebelum kita mengenali teman kita berkomunikasi, kita tidak bisa

menjinakkan dia. Oleh sebab itu, kenali teman Anda berkomunikasi melalui caranya

berbicara, kata-kata yang diungkapkannya, nada suara, dan lain sebagainya.

Melalui pengamatan tersebut, Anda golongkan dia ke salah satu tipe manusia dari 6

tipe manusia di bawah ini, lalu jinakkan dengan metode sesuai penjelasan:

 Manusia Tipe Jerapah

Ciri-cirinya: Menggurui, mendikte, mau menang sendiri, merasa pintar

sendiri.

Cara Menjinakkan: Ya, ……….. tapi……

Ya maksudnya, Anda harus meng- “ya” kan teman berkomunikasi itu

terlebih dahulu sebelum mengajukan (tapi) apa yang anda mau darinya.

“Ya” di sini tidak berarti secara harafiah saja tetapi, puji-puji dia sampai ia

senang atau terbahak-bahak. Setelah senang atau terbahak-bahak, baru Anda

34
mengajukan apa yang Anda mau secara hati-hati dan pelan-pelan. Kalau ia

kambuh lagi menjadi mendikte, menggurui maka kita harus kembali lagi ke

“ya”, dan seterusnya.

 Manusia Tipe Kera

Ciri-cirinya: Merasa tahu segala-galanya, tetapi sebenarnya dia tidak tahu.

Apa saja yang kita bicarakan, ia pasti menanggapi, mengomentari

menunjukkan bahwa ia lebih tahu dan lebih pintar dari kita. Berbicara dengan

orang tipe ini sama sekali tidak enak karena ia akan menyela percakapan

terus-menerus.

Cara Menjinakkan:

Ajak orang lain mendengarkan pendapatnya, kalau bisa kerahkan orang untuk

mendengarkan apa yang ia katakan. Apa yang dikemukakannya pasti salah

karena pada dasarnya ia hanya merasa tahu segalanya pada hal tidak tahu.

Jadi orang yang memperhatikannya itu akan menyindir, menertawakan, dan

menolak pendapatnya sehingga ia kapok. Ketika ia kelihatan kapok, Anda

sampaikan apa yang diinginkan darinya dengan sedikit memaksa.

 Manusia Tipe Kuda Nil

Ciri-cirinya: Sibuk Tak Menentu (STM). Tiada hari tanpa sibuk. Manusia

tipe ini sibuk terus menerus. Di dalam memandang gambar di dinding,

mengangkat barang, atau apa saja yang dikerjakannya ia sibuk seperti

35
dikerjar-kejar, buru-buru. Pada hal, sesungguhnya tidak ada yang buru-buru

mau diselesaikan, tidak ada target atau janji yang sudah akan sampai date

lainnya. Ia hanya sibuk begitu saja. Dudu sendirian aja dia menyibukkan diri

dengan menggoyang-goyangkan kakinya sibuk atau, melihat kiri-kanan, muka

belakang dengan sibuk.

Cara Menjinakkan:

Masuk dari jendela (pemikiran)nya, keluar dari jendela kita. Artinya,

sebelum kita meminta apa yang kita mau, kita terlebih dahulu harus mencari

tahu apa yang dipikirkannya. Bisa dimulai dengan bertanya atau

meneguhkan apa yang ia kerjakan/pikirkan. Orang semacam ini sering tidak

menyimak apa yang dikatakan orang lain kepadanya. Ia cenderung menjawab

“ya” saja, pada hal ia tidak menangkap apa yang ia “ya” kan. Habis ia sangat

sibuk dengan segala sesuatu.

 Manusia Tipe Zebra

Ciri-cirinya: Suka menunda pekerjaan. Oleh sebab itu, penyeberangan jalan

(Zebra Cross) diberi gambar kulit zebra supaya orang mau menyebrang tunda

dulu dengan melihat ada kendaraan mau lewat apa tidak. Tipe ini suka

enunda pekerjaan dengan bermacam alasan.

Cara menjinakkan:

Beri batasan waktu dengan tegas segala sesuatu yang dipercayakan

kepadanya. Beberapa hari sebelum date line harus diingatkan lagi bahwa

waktu sudah dekat, ia harus menyelesaikan tugasnya.

36
 Manusia Tipe Fox ( putri malu ).

Ciri-cirinya: Pemalu. Kalau berbicara dengannya ia tidak menatap wajah

kita. Ia cenderung menutupi wajah atau berkelip di belakang orang lain

supaya tidak diamati wajahnya. Orangnya sangat peka dan mudah

tersinggung.

Cara Menjinakka.:

Berikan peneguhan terhadap apa saja yang ia kerjakan. Katakana bahwa ia

benar. Jangan sekali-kali menyinggung perasaannya meski pun ia salah

sebab, kalau Anda menyinggung perasaannya maka sepuluh tahun ke depan

pun ia masih ingat dan sakit hati. Ia bukan tipe yang perlu dimarahi. Disindir

sedikit saja, ia sudah tidak bisa tidur.

 Manusia Tipe Landak

Ciri-cirinya: Pendiam. Kalau kita mengomentari dirinya atau

menyalahkannya, ia diam saja. Tetapi kalau sakit hatinya sudah memuncak

ia akan marah, membanting pintu lalu kabur. Ia suka memendam apa yang

dia pikirkan. Ia seorang pendendam, dan bisa berbahaya atas luapan

dendamnya. Seperti landak, ia akan memanahkan bulunya yang runcing

kepada siapa saja yang dia tidak sukai/dendam.

Cara Menjinakkan:

Ajak berkomunikasi dua arah. Artinya, Anda jangan berbicara terus

kepadanya, sedangkan ia diam saja mendengarkan (bicara sartu arah). Beri ia

kesempatan mengungkapkan pendapat atau perasaannya dengan meminta

37
pendapatnya atau menyuruh menjelaskan apa maunya. Dengan demikian kita

tahu apa yang ia mau. Selain itu, dendamnya juga tersalur dengan

mengungkapkan apa yang ia rasakan / pikirkan.

2.3 Total Quality Management

Seperti kita ketahui bersama, Total Quality Management ( Manajemen Mutu

Terpadu) adalah suatu manajemen yang menekankan perbaikan jangka panjang

berkelanjutan, menggunakan orang sebagai usaha utama, dan berfokus kepada

kepuasan pelanggan. TQM tidak mengadakan inspeksi untuk mencari kesalahan, apa

lagi mencari-cari kesalahan, melainkan menghindari terjadinya kesalahan. Segala

kebijakan dibuat berdasarkan fakta yang didasari studi kelayakan, bukan didasari

dengan argumentasi spekulasi (speculation Argumentation). TQM menggunakan

terobosan dengan innovasi kecil-kecil, dan pemberian contoh oleh pimpinan.

Meski pun semua harus dimanje (TQM), satu hal yang sangat penting

diperhatikan sebagai Kepala Sekolah saat ini adalah pemasaran. Perusahaan-

perusahaan tidak jarang menghabiskan 20 – 30 % dana dari anggaran rencananya per

tahun untuk pemasaran. Sekolah-sekolah sudah banyak memproyeksikan dana

pemasarannya untuk meraih pangsa pasar yang lebih baik dan atau merekrut calon

siswa yang lebih banyak.

38
39

Anda mungkin juga menyukai