Analisis Experimental Finish
Analisis Experimental Finish
Oleh
Kelompok 2
1. Pengertian
Penelitian eksperimen merupakan metode paling kuat untuk mengungkapkan
hubungan sebab akibat. Hambatan utama dalam penelitian eksperimen pada
manusia adalah faktor etis. Walaupun sampai saat ini masih terdapat hambatan
faktor etis, tetapi penelitian eksperimen telah banyak dilakukan terutama untuk
menemukan obat yang lebih efisien dalam pengobatan suatu penyakit.
Berdasarkan lokasi penelitian, umumnya penelitian eksperimen dapat dilakukan di
klinik (clinical trial = uji klinis) dan dilakukan di lapangan (field trial = penelitian
intervensional) yang banyak dilakukan pada peneltian operasional (operations
research) dalam bidang pelayanan kesehatan dan keluarga berencana (Budiarto
dan Anggraeni, 2001).
2. Ciri-Ciri
Ciri khusus dari penelitian ekperimen adalah adanya percobaan atau trial.
Percobaan itu berupa perlakuan atau intervensi terhadap suatu variabel. Dari
perlakuan tersebut diharapkan terjadi perubahan atau pengaruh terhadap variabel
yang lain (Notoatmodjo,2005).
3. Tujuan
Penelitian eksperimental bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling
hubungan sebab akibat dengan cara mengadakan intervensi atau mengenakan
perlakuan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen, kemudian hasil (akibat)
dari intervensi tersebut dibandingkan dengan kelompok yang tidak dikenakan
perlakuan (Kelompok Kontrol) (Notoatmodjo,2005).
4. Langkah-langkah Penelitian Eksperimental
Agar diperoleh hasil yang optimal, penelitian eksperimen biasanya menempuh
langkah-langkah antara lain sebagai berikut :
1) Melakukan tinjauan literatur, terutama yang berhubungan dengan masalah
yang akan diteliti.
2) Mengidentifikasi dan membatai masalah penelitian.
3) Merumuskan huipotesis-hipotesis penelitian.
4) Menyusun rencana eksperimen yang biasanya meliputi:
a. Menentukan variabel bebas dan variabel terikat (Independent dan
dependent variabels);
b. Memilih desain eksperimen yang akan digunakan;
c. Menentukan sampel;
d. Menyusun alat eksperimen.
5) Melakukan pengumpulan data tahap pertama (Pretest).
6) Melakukan eksperimen.
7) Mengumpulkan data tahap kedua atau posttes.
8) Mengolah dan menganalisis data.
9) Menyusun laporan .
(Notoatmodjo,2005).
5. Kontrol
Dalam penelitian ekperimen sering digunakan kontrol. Yang dimaksud kontrol
dalam hal ini ialah suatu kelompok atau individu yang tidak dikenai perlakuan
atau percobaan. Kontrol di dalam penelitian eksperimen ini sangat penting untuk
melihat perbedaan perubahan variable terpengaruh antara kelompok yang dikenai
perlakuan dengan yang tidak dikenai perlakuan (kontrol). Dalam penelitian
ekperimen, kontrol mempunyai peranan yang sangat penting, antara lain sebagai
berikut (Notoatmodjo, 2005):
1) Untuk mencegah munculnya faktor-faktor yang sebenarnya tidak diharapkan
berpengaruh terhadap variabel terikat. Untuk membedakan berbagai variabel
yang tidak diperlukan dari variabel yang diperlukan.
2) Untuk menggambarkan secara kuantitatif hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat, dan sejauh mana tingkat hubungan antara kedua
variabel tersebut.
Faktor-faktor yang dikontrol dalam eksperimen meliputi (Notoatmodjo, 2005):
1) Sasaran atau obyek yang diteliti (diamati).
2) Peneliti atau orang yang melakukan percobaan.
3) Variabel bebas (dependent variabel), yaitu kondisi munculnya variabel
terikat.
4) Variabel terikat (independent variabel), yaitu variabel yang akan terpengaruh/
berubah setelah dikenakan perlakuan atau percobaan.
5) Kelompok eksperimen dan kelompok control.
6) Populasi dan sampel.
7) Skor rata-rata (mean) hasil test.
7. Keuntungan
Keuntungan dari penelitian eksperimen ini, yaitu :
1) Dapat digunakan untuk mencari efisiensi dan efektifitas obat atau prosedur
pengobatan.
2) Penelitian dengan eksperimen digunakan sebagai penelitian lanjutan setelah
keberhasilan percobaan hewan atau sebelum obat atau prosedur pengobatan
digunakan secara luas.
3) Dengan uji klinis peneliti dapat mengendalikan intervensi yang diberikan.
(Budiarto dan Anggraeni, 2001).
8. Kelemahan
Kelemahan dari penelitian eksperimen ini, yaitu :
1) Tidak semua masalah dapat diselesaikan dengan uji klinis karena adanya
hambatan pada faktor etis. Semua penelitian eksperimen yang dilakukan
pada manusia harus mendapatkan persetujuan dari badan penilai faktor etis.
2) Sering ditemukan waktu yang gtepat untuk melakukan uji klinis
(Budiarto dan Anggraeni, 2001).
GAMBARAN UMUM JURNAL
“Pengaruh Derivat Kumarin dari Kulit Batang Calophyllum biflorum
Terhadap Pertumbuhan In Vivo Tumor Kelenjar Susu Mencit C3H”
1. Pengertian
Dalam penelitian True Eksperimental tersebut dilakukan untuk mengetahui
pengaruh kalanon terhadap pertumbuhan sel tumor transplantabel kelenjar susu
C3H. Penelitian dilakukan secara invivo dengan menggunakan mencit C3H
sebagai hewan coba. Jadi penelitian tersebut merupakan uji klinis yang dilakukan
terhadap sekelompok hewan dengan intervensi oleh peneliti yang dilakukan
secara aktif dan terencana kemudian hasilnya dibandingkan dengan kelompok lain
yang tidak menerima perlakuan sebagai pembanding.
2. Ciri-ciri
Terdapat ciri khusus dalam penelitian “Pengaruh Derivat Kumarin Dari Kulit
Batang Calophyllum Biflorum Terhadap Pertumbuhan In Vivo Tumor Kelenjar
Susu Mencit C3H” yaitu adanya perlakuan yang diberikan pada hewan coba.
Hewan coba berupa 24 ekor mencit betna hibrid F-1 (C3H > < GR) umur 8-12
minggu, berat 18-80 gr belum pernah mempunyai anak. Mencit resipien dibagi
menjadi enam kelompok dan setiap kelompok diberi perlakuan yang berbeda.
Kecuali mencit dan kelompok kontrol, mencit–mencit kelompok lain disuntik
secara subkutis didaerah sub abdomen 3 kali seminggu selama empat minggu dari
perlakuan tersebut diharapkan terjadi perubahan atau pengaruh terhadap variabel
yang lain. Dalam penelitian tersebut, ada kecenderungan pengaruh daya hambat
kalanon pada dosis tertentu terhadap besar tumor.
3. Tujuan
Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui pengaruh kalanon
terhadap pertumbuhan sel tumor transplantabel kelenjar susu mencit C3H setiap
kelompok diberi perlakuan yang berbeda kecuali kelompok kontrol. Dari
kelompok–kelompok tersebut hasilnya dibandingkan antar kelompok dan
didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh kalanon terhadap pertumbuhan tumor
transplantabel kelenjar susu mencit C3H dengan dosis yang paling berpengaruh
adalah dosis 4 mg/mencit.
5. Keuntungan
1) Dapat digunakan untuk mencari efisiensi dan efektifitas obat atau prosedur
pengobatan.
Dalam jurnal yang berjudul “Pengaruh Derivat Kumarin Dari Kulit Batang
Calophyllum Biflorum Terhadap Pertumbuhan In Vivo Tumor Kelenjar
Susu Mencit C3H” dilakukan untuk mengetahui dosis yang memberikan
efek yang paling optimal dalam pertumbuhan invivo Tumor Kelenjar susu
Mencit C3H. Sehingga dengan menggunakan penelitian eksperimental
didapatkan penelitian yang efektif dan efisien.
2) Penelitian dengan eksperimen digunakan sebagai penelitian lanjutan setelah
keberhasilan percobaan hewan atau sebelum obat atau prosedur pengobatan
digunakan secara luas.
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Derivat Kumarin Dari Kulit Batang
Calophyllum Biflorum Terhadap Pertumbuhan In Vivo Tumor Kelenjar
Susu Mencit C3H” merupakan lanjutan dari penelitan terdahulu yang
membuktikan bahwa kumarin dan turunannya digunakan untuk mencegah
pertumbuhan sel-sel kanker.
3) Dengan uji klinis peneliti dapat mengendalikan intervensi yang diberikan.
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Derivat Kumarin Dari Kulit Batang
Calophyllum Biflorum Terhadap Pertumbuhan In Vivo Tumor Kelenjar
Susu Mencit C3H” digunakan dengan cara eksperimental sehingga peneliti
dapat dengan mudah mengendalikan populasi uji dan populasi kontrol.
6. Kelemahan
a. Tidak semua masalah dapat diselesaikan dengan uji klinis karena adanya
hambatan pada faktor etis. Semua penelitian eksperimen yang dilakukan
pada manusia harus mendapatkan persetujuan dari badan penilai faktor etis.
Dalam penelitian tersebut tidak terdapat hambatan dalam faktor etis. Hal ini
dikarenakan penelitian yang digunakan tidak menggunakan manusia
melainkan hewan coba yaitu tikus sebagai sampel uji
b. Sering ditemukan waktu yang tidak tepat untuk melakukan uji klinis
Dalam penelitian tersebut tidak terdapat kesulitan dalam menetukan waktu
yang tepat untuk melakukan uji klinis karena dalam penelitian tersebut tidak
terdapat syarat kondisi ataupun syarat waktu yang tepat untuk melakukan uji
klinis. Penelitian ini dapat dilakukan kapan saja sehingga tidak terdapat
kesulitan dalam menentukan waktu kapan uji dilaksanakan.
Alur Penelitian Jurnal Experimental
“Pengaruh Derivat Kumarin dari Kulit Batang Calophyllum biflorum
Terhadap Pertumbuhan In Vivo Tumor Kelenjar Susu Mencit C3H”
Populasi Penelitian:
Mencit
1. Kesimpulan
a. Rancangan penelitian yaitu secara Randomized atau acak.
b. Sampel dalam penelitian jurnal ini yaitu tikus mencit C3H.
c. Variabel bebas : derivate kumarin dari kulit batang Calophyllum
biflorum.
d. Variabel dependent : pertumbuhan invivo tumor kelenjar susu mencit
C3H.
e. Penelitian pada jurnal “Pengaruh Derivat Kumarin dari Kulit Batang
Calophyllum biflorum Terhadap Pertumbuhan In Vivo Tumor Kelenjar
Susu Mencit C3H” merupakan uji klinis yang dilakukan terhadap
sekelompok hewan dengan intervensi oleh peneliti yang dilakukan secara
aktif dan terencana kemudian hasilnya dibandingkan dengan kelompok lain
yang tidak menerima perlakuan sebagai pembanding.
f. Penelitian True Eksperimental tersebut dilakukan untuk mengetahui
pengaruh kalanon terhadap pertumbuhan sel tumor transplantabel kelenjar
susu C3H. Penelitian dilakukan secara invivo dengan menggunakan mencit
C3H sebagai hewan coba.
g. Kekurangan dari jurnal “Pengaruh Derivat Kumarin dari Kulit Batang
Calophyllum biflorum Terhadap Pertumbuhan In Vivo Tumor Kelenjar
Susu Mencit C3H” yang ditemukan adalah kurang jelasnya waktu
penelitian yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan penelitian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA