Anda di halaman 1dari 4

Perancangan Sistem Produk-Layanan Komunitas Guru Belajar

untuk Sekolah Dasar di Pedesaan

Yoanes Bandung1, Aditya Arie Nugraha1, Bryan Yonathan1,


Armein Z. R. Langi1, G. A. Putri Saptawati1, Dwi Hendratmo W.1, Agus Fany2, Liliasari2
1
Pusat Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi – Institut Teknologi Bandung
2
Universitas Pendidikan Indonesia

bandung@dsp.itb.ac.id

Abstraksi
Pusat Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi – Institut Teknologi Bandung (PPTIK-ITB) bekerja sama dengan
Universitas Pendidikan Indonesia mengembangkan konsep TIK untuk Guru yaitu upaya pemanfaatan TIK yang
menyediakan layanan-layanan informasi dan komunikasi bagi guru-guru atau guru-narasumber sehingga terbangun suatu
Komunitas Guru Belajar. Layanan-layanan tersebut direalisasikan dengan menyediakan fasilitas perangkat keras
komputer, perangkat lunak, dan fasilitas komunikasi (akses internet) di sekolah-sekolah. Jaringan komunitas guru
berbasis Internet ini akan memungkinkan terjadinya komunikasi guru-guru atau guru-narasumber serta memungkinkan
guru mengakses repository bahan ajar dan best practices. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru meliputi i)
Online bersama, ii) akses informasi ke jaringan Internet global, dan iii) konsultasi antara guru dengan narasumber.
Paper ini menjelaskan proses perancangan sistem produk-layanan komunitas guru belajar dengan perspektif Product-
Service Systems (PSS) yaitu desain sistem yang terdiri dari sekumpulan produk, layanan, infrastruktur pendukung, dan
aktor yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

Kata Kunci: komunitas guru belajar, teknologi informasi dan komunikasi, product-service systems, daerah pedesaan

1. Pendahuluan dengan menyediakan fasilitas perangkat keras dan


perangkat lunak komputer serta fasilitas komunikasi
Peningkatan profesionalisme guru sekolah dasar telah (akses internet) khususnya di sekolah-sekolah. Jaringan
menjadi kebutuhan penting saat ini khususnya di sekolah- komunitas guru berbasis Internet ini akan memungkinkan
sekolah yang berada di daerah pedesaan. Di era informasi terjadinya komunikasi guru-guru atau guru-narasumber
saat ini, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) tidak dari berbagai tempat serta memungkinkan guru
disangkal lagi menjadi solusi utama untuk mengatasi mengakses repository bahan ajar dan best practices.
ketertinggalan guru sekolah dasar di pedesaan. Namun Seperti dijelaskan oleh Armein Langi dkk. di beberapa
demikian, penerapan TIK di dalam proses pembelajaran kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru meliputi i)
tidak dimaksudkan untuk menggantikan guru dengan Online bersama, ii) akses informasi ke jaringan Internet
teknologi. Penerapan TIK dimaksudkan untuk membantu global, dan iii) konsultasi antara guru dengan narasumber.
dan mendukung proses pembelajaran, sehingga nuansa
interaksi antara guru dan siswa tetap terjaga [1] . Paper ini bermaksud untuk menjelaskan proses
perancangan sistem produk-layanan Komunitas Guru
Salah satu penerapan TIK untuk membantu peran guru Belajar dengan perspektif Product-Service Systems (PSS).
adalah konsep TIK untuk Guru yaitu suatu upaya Ada pun sistematika penulisannya adalah penjelasan
pemanfaatan TIK yang menyediakan layanan-layanan mengenai definisi PSS pada bagian 2, proses perancangan
informasi dan komunikasi bagi guru-guru atau guru- PSS Komunitas Guru Belajar sampai dengan
narasumber sehingga terbangun suatu Komunitas Guru pendefinisian akhir pada bagian 3, dan kesimpulan pada
Belajar [1] . Komunitas Guru Belajar merupakan suatu bagian 4.
komunitas pembelajaran (learning community) yaitu
sekumpulan orang-orang (dalam hal ini para guru) yang 2. Definisi PSS
memiliki kapasitas dan kemauan untuk melaksanakan
Dijelaskan oleh Oksana Mont [5] , PSS merupakan sebuah
berbagai aktivitas pembelajaran [1] .
sistem yang terdiri dari produk-produk, layanan-layanan,
Sebagaimana ditegaskan oleh Agosti [3] , bahwa TIK jaringan aktor-aktor, dan infrastruktur pendukung yang
merupakan perpaduan teknologi telekomunikasi (jaringan bekerja sama sedemikian hingga menjadikannya memiliki
Internet) dan perangkat elektronik (komputer atau keunggulan, kemampuan memuaskan pelanggan, serta
Personal Computer, PC) maka layanan-layanan berbasis dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan
TIK di dalam Komunitas Guru Belajar direalisasikan dengan model bisnis yang tradisional.

e-Indonesia Initiative 2010 (eII2010) 1


Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
5-7 Mei 2010, Bandung
Dari sudut pandang perancangan sistem, pengembangan 3.1. Proposisi Nilai
PSS tidak lagi berfokus kepada suatu perancangan produk
baru tetapi lebih kepada reorganisasi elemen-elemen Proposisi nilai (value proposition) mendefinisikan nilai
sistem yang telah ada dan didasarkan kepada kebutuhan- dari layanan-layanan yang akan diberikan kepada
kebutuhan atau nilai-nilai baru bagi pelanggan. Di dalam pelanggan. Luaran dari tahap ini adalah deskripsi
perancangan PSS, baik budaya, nilai-nilai sosial, orang, mengenai nilai tambah dari PSS yang baru. Ada pun
maupun teknologi memiliki relevansi yang sama. proposisi nilai dari PSS Komunitas Guru Belajar adalah
Perancangan PSS sering mengimplikasikan suatu cara menyediakan sarana forum dan komunikasi berbasis
baru menggunakan produk dan sistem teknologi yang Internet sehingga para guru dapat saling berkomunikasi
telah dirancang sebelumnya oleh orang lain [4] . juga dengan para tenaga ahli, menyimpan dan mengakses
repository bahan ajar, serta saling berbagi best-practice
Ada dua konteks perancangan PSS yang dapat dijelaskan pengajaran.
sebagai berikut [4] .
a. Kombinasi baru dari elemen-elemen teknologi yang 3.2. Analisis Pasar
telah ada berbasis parameter fungsional Analisis pasar meliputi analisis pengguna dan analisis
Dengan mengkombinasikan kembali produk-produk produk dan layanan sejenis. Analisis pengguna dari PSS
yang telah ada, perancang PSS tidak memiliki banyak Komunitas Guru Belajar diperlihatkan di Tabel 1.
kendali terhadap siklus proses produksi. Namun Sementara itu, analisis produk dan layanan sejenis
demikian, perancang dapat berkontribusi untuk memberikan gambaran pola penggunaan terhadap produk
mendefinisikan kembali beberapa kriteria yang dan/atau layanan tersebut.
diperlukan untuk mengevaluasi efisiensi dari produk- Tabel 1. Analisis Pengguna PSS Komunitas Guru Belajar
produk tersebut. Perancang dapat mendefinisikan
fungsi-fungsi produk yang relevan dengan kebutuhan Kategori Guru
pengguna. Dengan demikian proses tersebut
Kebutuhan Dapat berkomunikasi secara virtual
berimplikasi kepada interaksi berbagai elemen
utama dengan sesama guru atau dengan
termasuk perancang, aktor sosial, dan teknologi.
tenaga ahli, dapat mengakses
b. Interaksi antara perancang-pelanggan tidak repository bahan ajar, serta dapat
dimediasi oleh aspek industrial saling berbagi best-practice
pengajaran
Penekanan pada aspek industrial akan menyebabkan
dinamika antara perancang-pelanggan mengkristal Permasalahan Sulit berkomunikasi dengan sesama
dalam bentuk produk tanpa campur tangan pelanggan utama guru apalagi dengan tenaga ahli, sulit
dalam proses produksi. Pelanggan sama sekali tidak memperoleh bahan-bahan ajar, serta
mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi disain sulit berbagi pengalaman mengajar;
dari suatu produk. Sebaliknya, proses perancangan terlebih disebabkan karena kondisi
PSS merupakan suatu aktivitas yang multi-dimensi geografis yang sulit.
yaitu mencakup aspek disain atau teknologi, aspek
organisasi, serta aspek sosial dengan melibatkan Strategi PSS Komunitas Guru Belajar yaitu
pelanggan secara langsung. penyelesaian layanan akses informasi dan
masalah komunikasi berbasis teknologi
Internet
3. Proses Perancangan PSS
Proses perancangan PSS terdiri dari beberapa fase sebagai
berikut: penentuan proposisi nilai, analisis pasar, 3.3. Definisi Struktur Produk-Layanan
pendefinisian produk dan layanan atau pendefinisian Sistem produk-layanan komunitas guru akan difasilitasi
spesifikasi, analisis penggunaan, perancangan prototipe untuk integrasi dari tiga perangkat lunak, yaitu Moodle,
atau arsitektur sistem, pengujian prototype/sistem, dan Elgg, dan MediaWiki. Tiga perangkat lunak ini akan
pendefinisian akhir dari PSS yang dirancang. disediakan oleh sebuah server digital learning.

Pendefinisian
Moodle adalah sebuah aplikasi web Course Management
Penentuan Perancangan Pendefinisian System (CMS) yang berfungsi sebagai portal digital
Produk dan
Proposisi Nilai Prototipe Akhir
Layanan learning dengan semua elemen dari suatu lembaga
edukasi, baik siswa, guru, maupun pihak lain, mampu
Lingkup Solusi
saling berkolaborasi untuk membentuk komunitas
Lingkup Masalah pendidikan melalui dunia web/internet.
Analisis Pasar
Analisis Elgg merupakan platform jejaring sosial yang bersifat
Penggunaan
(Market
(Use Case
Pengujian open source. Elgg menawarkan fitur menulis blog,
Analysis)
Analysis) membangun jejaring (mencari dan menambah teman),
membangun komunitas, mengumpulkan berita dengan
Gambar 1. Model dari tahapan perancangan PSS [4]
fungsi agregator, dan berbagi dokumen. Saat ini, Elgg
e-Indonesia Initiative 2010 (eII2010) 2
Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
5-7 Mei 2010, Bandung
digunakan untuk jejaring sosial di beberapa universitas, guru (mengatur role) yang mengampu mata pelajaran
institusi pendidikan, dan perusahaan, di seluruh dunia. (course) terkait. Tugas ini sebenarnya bisa dilakukan oleh
guru, tetapi tingkat kemampuan teknis yang dibutuhkan
Sedangkan, MediaWiki adalah sebuah paket perangkat
relatif lebih tinggi daripada tingkat kemampuan teknis
lunak wiki yang menggunakan lisensi GNU General
pengguna biasa (guru). Dengan mempertimbangkan
Public License. Wiki adalah sebuah situs web (atau
kemampuan teknis guru secara umum, diperlukan adanya
koleksi dokumen hiperteks lainnya) yang
pihak yang berperan sebagai koordinator. Oleh karena
memperbolehkan penggunanya menambah atau mengubah
tugas koordinator sangat terkait dengan mata pelajaran,
isi situs tersebut.
sedapat mungkin koordinator juga berprofesi sebagai
Secara umum, terdapat dua pihak yang terlibat dalam guru.
sistem PSS Komunitas Guru Belajar ini, yaitu
Fitur pengaturan role sudah disediakan oleh Moodle.
administrator dan pengguna. Administrator bertanggung
Dengan demikian, persiapan yang diperlukan hanya dalam
jawab untuk memantau dan memelihara sistem.
hal personel, yaitu dengan mencari guru yang sudah
Sedangkan, pengguna, dalam hal ini guru, merupakan
familiar dengan komputer dan pengaturan-pengaturan di
pihak yang memanfaatkan layanan-layanan digital
dalamnya. Apabila personel yang sesuai tidak ditemukan,
learning yang disediakan oleh sistem.
perlu adanya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan
teknis guru yang ditunjuk sebagai koordinator.
3.4. Analisis Kasus Penggunaan
Analisis kasus penggunaan (use case) merupakan bagian Kasus penggunaan:
teknik perancangan yang diadopsi dari ilmu rekayasa Mendaftarkan diri ke sistem
perangkat lunak. Fokus dari analisis adalah interaksi Aktor:
antara pengguna (disebut sebagai “aktor”) dan sistem. Guru
Analisis ini digunakan untuk memberi gambaran lebih Alur kegiatan:
jelas mengenai kemungkinan-kemungkinan penggunaan 1. Guru membuka web
sistem yang dirancang. Hal ini bermanfaat untuk 2. Guru memilih untuk mendaftar (register)
mengetahui persyaratan-persyaratan yang bersifat spesifik 3. Guru mengisi data diri (nama, email, dll.)
apabila keberadaannya dibutuhkan. Contoh dari analisis 4. Email verifikasi dikirimkan ke email guru
kasus penggunaan dapat dilihat pada Gambar 2 dan 5. Guru membuka email dan melakukan verifikasi
Gambar 3. Kondisi awal:
Guru tidak terdaftar di sistem.
Kasus penggunaan: Kondisi akhir:
Membuat mata pelajaran (course) baru Guru terdaftar di sistem.
Aktor:
Koordinator mata pelajaran (Koordinator) Gambar 3. Contoh Analisis Kasus Penggunaan:
Alur kegiatan: Mendaftarkan Diri ke Sistem
1. Koordinator masuk (login) ke sistem
2. Koordinator membuat course baru Dari analisis kasus penggunaan proses mendaftarkan diri
3. Koordinator menghubungi guru pengampu mata ke sistem, diketahui bahwa adanya kebutuhan akan email
pelajaran terkait bagi pengguna. Secara umum, email dibutuhkan untuk
4. Koordinator mengatur role guru yang keperluan penyampaian notifikasi dari sistem. Terdapat
bersangkutan pada sistem beberapa alternatif untuk mengatasi masalah tersebut,
5. Koordinator keluar (logout) dari sistem yaitu i) memanfaatkan layanan email gratis yang tersedia
Kondisi awal: di internet, seperti Yahoo dan Gmail; ii) menyediakan
Koordinator dan guru pengampu mata pelajaran server sendiri; dan iii) menghilangkan kebutuhan akan
terdaftar pada sistem (memiliki akun untuk masuk email. Alternatif pertama membutuhkan koneksi internet
ke sistem). sepanjang waktu. Alternatif kedua akan meningkatkan
Kondisi akhir: kompleksitas sistem. Sedangkan, alternatif ketiga
Koordinator telah membuat course baru dan membutuhkan usaha yang lebih besar saat melakukan
menunjuk guru pengampu. konfigurasi sistem. Dengan mempertimbangkan tingkat
utilitas email terkait dengan sistem yang tidak terlalu
Gambar 2. Contoh Analisis Kasus Penggunaan: Membuat tinggi, prioritas pertama adalah alternatif solusi ketiga.
Mata Pelajaran (Course) Baru
3.5. Arsitektur Sistem
Definisi struktur produk-layanan menyatakan bahwa Sistem PSS Komunitas Guru Belajar dapat digambarkan
terdapat dua pihak yang terlibat dalam sistem, yaitu dengan diagram use-case seperti terlihat pada Gambar 4.
administrator dan pengguna (guru). Akan tetapi, dari Diagram tersebut hanya mencantumkan fungsi-fungsi
analisis kasus penggunaan, dibutuhkan satu pihak lagi utama dari sistem PSS yang dirancang. Ada pun detail
yang berperan sebagai koordinator mata pelajaran fungsional sistem tidak dicantumkan karena kompleksitas
(selanjutnya disebut koordinator). Koordinator memiliki sistem yang tinggi dan banyaknya fitur yang tersedia.
tanggung jawab untuk membuat course dan menunjuk
e-Indonesia Initiative 2010 (eII2010) 3
Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
5-7 Mei 2010, Bandung
3.7. Definisi Akhir PSS Komunitas Guru
Belajar
Pendefinisian akhir sistem produk-layanan akan dilakukan
setelah fase pengujian selesai. Namun dari hasil
pengamatan sementara ini, beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam rangka pendefinisian akhir PSS
adalah:
1. Aspek kemudahan penggunaan layanan melalui
antarmuka pengguna yang lebih sederhana
2. Aspek penggunaan perangkat keras dari server
penyedia layanan
3. Aspek penanganan ketidakstabilan aliran listrik di
daerah pedesaan

4. Kesimpulan
Perancangan PSS Komunitas Guru Belajar telah berhasil
dilakukan dan sampai dengan saat ini telah memasuki
tahap pengujian di testbed Bandung-Subang-Cianjur,
testbed Keerom-Papua, dan testbed Waingapu-Nusa
Tenggara Timur. Perlu diperhatikan kemudahan
antarmuka pengguna, perangkat keras server, dan
ketersediaan aliran listrik.

5. Acknowledgment
Penelitian ini merupakan bagian dari program
pengembangan teknologi digital learning untuk pedesaan
yang dikerjakan di Pusat Penelitian Teknologi Informasi
dan Komunikasi Institut Teknologi Bandung (PPTIK -
Gambar 4. Use-case Diagram PSS Komunitas Guru ITB) bekerja sama dengan Universitas Pendidikan
Belajar Indonesia.

Sistem PSS Komunitas Guru Belajar dirancang


6. Daftar Pustaka
sedemikian rupa agar tidak membutuhkan akses email.
Sarana komunikasi digantikan dengan fitur chat, forum, [1] A. Z. R. Langi, D. H. Widyantoro, Y. Bandung, G.
dan private message. Oleh karena itu, perlu adanya fitur A. P. Saptawati, dan Liliasari, “ICT-based
yang memungkinkan akun baru aktif secara otomatis Approaches for Improving the Quality of Primary
tanpa proses aktivasi menggunakan email. Hal lain yang Education in Rural Areas,” Proceedings of
terpengaruh oleh tidak digunakannya email adalah hal International Conference on Rural Information
penggantian password yang secara default memerlukan and Communication Technology, 2009.
konfirmasi pengguna melalui email. Oleh karena itu, perlu
[2] D. Teghe dan B. A. Knight, “Choosing Online
adanya fitur mengganti password yang dapat diakses oleh
Learning Communities or Collaborative Learning,”
administrator, sehingga apabila dibutuhkan pengguna
Encyclopedia of Developing Regional
dapat meminta administrator untuk me-reset atau
Communities with Information and Communication
mengganti password akun yang bersangkutan.
Technology, Idea Group Reference, 2006.
3.6. Pengujian [3] G. Agosti, ”Distance Education in the Era of
Internet,” Encyclopedia of Developing Regional
Pengujian PSS Komunitas Guru Belajar telah sedang Communities with Information and Communication
dilakukan oleh PPTIK khususnya pengujian yang Technology, Idea Group Reference, 2006.
dilakukan di jaringan testbed yaitu testbed Bandung-
Subang-Cianjur, testbed Keerom-Papua, dan testbed [4] N. Morelli, “Product-service systems, a perspective
Waingapu-Nusa Tenggara Timur. Pengujian yang shift for designers: A case study: the design of a
dilakukan mencakup pengujian fungsional dari sistem telecentre,” Design Studies, vol. 24, no. 1, hlm. 73-
PSS, pengujian kehandalan sistem (system reliability) oleh 99, Januari 2003.
penggunaan banyak pengguna sekaligus, serta pengujian [5] Oknana Mont, “Product-Service Systems: Panacea
ketersediaan layanan (service avaiability) terkait dengan or Myth?,” Disertasi, Lund University, Swedia,
kestabilan sistem jaringan intranetnya dan ketersediaan 2004.
aliran listrik.
e-Indonesia Initiative 2010 (eII2010) 4
Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
5-7 Mei 2010, Bandung

Anda mungkin juga menyukai