Anda di halaman 1dari 23

Dwi Andi Rohmatika

Dwi Andi Rohmatika


Sebuah Catatan Perjalanan:
Satu Hari Eksplorasi
di Kota Atlas
Credit c
Kick the Bag, and Go! 1
Pintu-dan-Pintu 2
Un-Count-Able Doors 3
Piece of Mozaic 4-5
Buh-Bye Darkness! 7
Side-Church Garden 9-10
Old Face in A New Era 11
Cracked Wall 12-13
Strange Wall 14-15
Refreshin’ Soul 16
Tahu Gimbal 17-18
Turn Right! 19
Listen to the Old Man Sayin’ 21
Semirang Waterfall 22
About The Writer b
Sebuah Catatan Perjalanan:
Satu Hari Eksplorasi di Kota Atlas
Published By:
SWATZH! PUBLISHING
Yogyakarta, Indonesia

Cover Potograph:
Old Town
Semarang, Central Java, Indonesia
Canon Powershot A590, 1/250 f5, iso 200

Text by Dwi Andi Rohmatika and Wana Darma


Design and Photograph by Wana Darma
© 2009
Kick the Bag, and Go!

S
atu hari perjalanan Jadi akhirnya kami memulai
mengelilingi Kota pengembaraan kami dari jam sepuluh
Semarang rasanya pagi yang saya yakin sudah terlalu
memang tidak cukup untuk terlambat untuk memulai berkeliling.
menjelajahi tiap sudut menakjubkan Yah, apa boleh buat. Partner saya
yang tersimpan di jantung Provinsi masih terlampau sibuk menikmati
Jawa Tengah ini. Namun, dalam sehari dunia mimpi di pagi itu. Setelah itu
yang kami luangkan khusus untuk pun kami harus bertanya kesana-
mencari keunikan kota ini, kami kemari pada temaan-teman yang
menemukan sekelumit keunikan berasal dari Semarang untuk
tersendiri yang tersembunyi di balik mengetahui rute dan peta menuju
hiruk pikuk suasana khas kota tempat-tempat yang selanjutnya akan
metropolitan yang ada. kami kunjungi.

Tips 1
Jika Anda ingin berjalan-jalan dengan partner,
pastikan bahwa Anda sudah menyiapkan jam
weker untuk Anda sendiri dan untuk partner Anda!
Pintu-dan-Pintu (2009)
Lawang Sewu, Semarang,
Central Java, IDN
Canon PowerShot A590
1/6 f2.6 iso 200

Un-Count-Able Doors

T
empat kunjungan perjalanan sambil memberikan
wisata pertama yang berbagai penjelasan tentang nilai
kami injak bernama historis Lawang Sewu sendiri. Tapi,
Lawang Sewu. Bangunan eksotis yang kita harus mengeluarkan dua puluh
t e rl e t ak d i d e p an Tu g u M u d a ribu lagi untuk itu. Karena tujuan kami
Semarang menarik perhatian kami memang untuk berjalan santai sambil
karena dua hal: pertama adalah sedikit eksplorasi, maka kami
sejarahnya sebagai sebuah bangunan memutuskan untuk tidak memakai
panjara zaman Belanda, dan kedua jasa tour guide ini.
adalah bentuk bangunannya yang
tinggi besar dan terkesan kuno.
Dengan HTM yang hanya lima ribu
rupiah per orang, kami berhasil masuk
ke gedung tua ini. Sebenarnya tersedia
juga jasa tour guide yang akan
menemani Anda melakukan

Lawang Sewu Lawang Sewu from


It’s Balcony (2009)
Lawang Sewu berasal dari bahasa jawa yang artinya Lawang Sewu, Semarang,
Central Java, IDN
Seribu Pintu. Mungkin karena tempat ini memiliki Canon PowerShot A590
banyak pintu sehingga disebut Lawang Sewu. [] 1/1250 f2.6 iso 80
HTM : IDR 5.000
Tour Guide Service : IDR 20.000
Piece of Mozaic (2009)
Lawang Sewu, Semarang, Kaca Kaca Mozaik sering kita jumpai pada bangunan bergaya eropa
kuno, dan juga dapat kita jumpai pada bangunan bernuansa
tempat ini sebenarnya adalah empat buah jendela, tiga diatas
dan satu di tengah bawah, yang mengelilingi dua buah pintu.
Central Java, IDN
Canon PowerShot A590
1/400 f2.6 iso 200
Mozaik kristen. Di Lawang Sewu, kita dapat menjumpai kaca mozaik
berukuran jumbo di depan pintu utama. Kaca mozaik di
Kaca mozaik yang berada ditengah bawah bergambar dua
wanita dan roda bersayap diantaranaya, dan itu favorit saya! []
Walk-Path (2009)
Lawang Sewu, Semarang,
Central Java, IDN
Canon PowerShot A590
1/200 f2.6 iso 80

Jadi, jalan-jalan kami di gedung ini


terkesan dilakukan dengan tak beraturan;
masuk dari ujung sini, keluar dari ujung
sana. Tapi kami menikmati tiap jengkal
langkah kaki menyusuri lorong-lorong,
tangga, jendela besar dengan ornamen
unik, maupun aula-aula luas di sini. Yang
paling menarik perhatian kami memang
jendela besar dengan ornamen zaman
renaissance berlukiskan dua orang wanita
di sisi kiri dan kanan dengan gaya yang
berbeda. Apa arti dari lukisan tersebut?
Kami juga tidak tahu. Yang pasti, rasa-
rasanya seperti sedang berada di
bangunan yang berdiri di kota-kota
semacam Roma saat memperhatikan
jendela tinggi besar itu.

Tips 2
Jika Anda ingin menikmati Lawang Sewu bukan dari segi bangunannya saja,
menyewa tour guide rasanya lebih tepat. Jika Anda ingin menikmati petualangan
yang mencekam di Lawang Sewu, silakan mendaftar di pusat informasi untuk tour
guide malam hari dengan biaya sewa jasa yang bisa dua kali lipat mahalnya dari
siang hari. Pintar-pintarlah bernegosiasi untuk mengeluarkan biaya yang lebih
murah per tour group. Hanya saja ... pastikan Anda tidak melakukan ini sendirian ...
Buh-Bye Darkness!

K
ami lalu melanjutkan turun. Kata penjual tiketnya, memang
perjalanan lagi ke di dalam ruangan itu tergenang air
tempat yang, menurut setinggi betis. Walaupun agak takut
teman kami dari Semarang, karena mengetahui sejarah Lawang
merupakan tempat paling menarik Sewu yang pernah menjadi penjara
dari seluruh gedung ini, yakni ruang dan tempat pembantaian, saya merasa
bawah tanah. Sesampainya di sini, sangat penasaran untuk masuk.
kami ternyata harus mengeluarkan Sayang, partner saya ingin agar kami
tujuh ribu per orang untuk masuk tetap melanjutkan perjalanan saja
ditemani seorang guide dengan menelusuri ruangan sebelahnya yang
peralatan seperti senter dan sepatu ternyata merupakan galeri. Jadi
boot. Kami ingin mengetahui selesailah penjelajahan kami di
penampakan di dalamnya dulu, jadi Lawang Sewu dengan ruangan galeri
kami melongokkan kepala lewat pintu yang berisi lukisan dan foto ini sebagai
yang ada. Memang benar adanya. Di ruangan penutup. Perjalanan
dalam ruang tersebut terlihat sangat selanjutnya kami putuskan untuk
gelap dengan suara air yang gemericik menuju ke kompleks Kota Lama.

Lawang Sewu Underground Trip


Untuk HTM IDR 7.000, anda mendapatkan guide, sepatu
boots, senter, PLUS rasa deg-deg-an ketika berada di
tempat yang pernah menjadi tempat ujinyali.yay! []
Tips 3
Pastikan Anda mengenal
kebiasaan dan kesukaan partner
perjalanan Anda, termasuk fobia
yang diderita.

Dalam perjalanan ke Kota


Lama, kami akhirnya malah sampai di
Gereja Blenduk lebih dulu.
Arsitekturnya yang unik dengan kubah
berbentuk setengah bola dan
bangunan zaman Belanda itu menarik
perhatian para pejalan kaki dan
pengendara yang lewat. Di depannya
terbentuk sudut yang ditata apik
berisikan pohon-pohon besar dan
pohon mungil khas taman kota.

Blendug Church (2009)


Old Town, Semarang,
Central Java, IDN
Canon PowerShot A590
1/1250 f3.5 iso 80
Tanaman dari suku Palmae ini memiliki eksotisme tersendiri berwarna kuning. Terkadang bunga-bunga tersebut Side-Church Garden (2009)
Taman yang tersimpan dalam jari-jari daunnya yang terpusat di berhamburan jatuh saat sudah kering ataupun tua. Taman ini Old Town, Semarang,
Central Java, IDN
pangkal daun yang berupa bonggol batang. Di beberapa sudut sangat cocok digunakan sebagai tempat melepas penat
Kota Tua terdapat pohon besar seperti beringin yang memiliki bunga ataupun menghabiskan waktu luang bersama teman. []
Canon PowerShot A590
1/400 f2.6 iso 200
Old Face in A New Era

S
elanjutnya kami lainnya. Huwaaa, perasaan serasa
menyusuri jalan-jalan buncah oleh rasa bungah menikmati
kompleks Kota Tua ini di segala sesuatu yang baru di sini. Tapi
tengah mobil dan sepeda motor yang tetap saja perjalanan ini melelahkan.
berlalu lalang. Komposisi bangunan Beberapa menit setelah itu saja perut
yang berdiri di kompleks itu sangat kami sudah berteriak-teriak minta diisi
menarik, begitu menurut partner saya. makanan. Mumpung sedang ada di
Yah, saya yang tidak tahu apa-apa ini Semarang, kami pergi ke pertigaan delta
cuma bisa berkomentar pendek: dekat dengan Undip Atas dan Gedung BI
bangunan-bangunan itu memang enak untuk merasakan sedapnya tahu gimbal.
untuk dilihat. Tidak semuanya terkesan Menurut teman kami yang berasal dari
tua dan antik, tapi ada juga yang lebih ke Semarang, memang di sinilah pusatnya
bentuk unik dengan warna yang macam- penjual tahu gimbal.Kami melarikan
macam. Pendek kata, serasa ada di kendaraan roda dua kami ke sana. Tahu
jalanan London atau kota tua Eropa gimbal ... Here we come ...

Old Building (2009)


Old Town, Semarang,
Central Java, IDN
Canon PowerShot A590
1/320 f5 iso 200
Cracked Wall (2009)
Old Town, Semarang,
Fotografi Di dunia, banyak sekali kota tua. Khususnya di Indonesia, kota
tua tersebar di berbagai kota dimana dulu penjajah Eropa
dijadikan warisan budaya karena bentuknya yang unik. Kota
tua sangatlah eksotis, sangat cocok dijadikan tempat untuk
Central Java, IDN
Canon PowerShot A590
1/1000 f3.5 iso 200
Kota Tua singgah. Umumnya kota tua di Indonesia bangunannya
bergaya Eropa. Sekarang kota-kota ini dilestarikan dan
ber-foto-ria, Candeed, Pre-Wed, Arsitek, dan banyak jenis
fotografi lainnya untuk diaplikasikan. []
Strange Wall (2009)
Old Town, Semarang,
Central Java, IDN
Kanvas Sesuatu yang unik seringkali terdapat pada bagian yang tak
terduga. Lukisan yang tercetak begitu saja secara alami di
menyampaikan sesuatu yang tak tersampaikan. Sangat aneh
memang ketika melihat dua buah jendela kecil dan tempelan
Canon PowerShot A590
1/1250 f3.5 iso 200 Kota Lama bagian dinding yang diperbarui di kawasan Kota Lama ini
seperti ingin menggambarkan sebuah wajah yang ingin
semen dapat menampilkan hal yang amat nyata seperti itu.
Artistik tapi naturalis. []
Refreshin’ Soul

B
enar saja. Sesampainya petis. Saya tak begitu tahu apa bedanya,
kami di sana, para tapi yang pasti tahu gimbal ini memang
penjual tahu gimbal enak. Ditemani segelas es teler dan es
sudah berjejer menjajakan buah … wuih, sedaaaapppp! Tapi pas
penganannya. Kami pilih saja salah satu kami tanya total harga yang harus kami
warung PKL yang ramai didatangi bayar, kami sempat menelan ludah.
orang. Kelaparan yang sudah tak bisa Hmm, termasuk agak mahal untuk porsi
ditahan-tahan ini membuat kami lapar yang hanya segitu dan ukuran kantong
mata. Pesan ini, pesan itu. Masalah mahasiswa. Tapi tak apalah. Kami ke
bayar akhir-akhir saja. Dan makanan Semarang juga tak bisa tiap hari. Setelah
kami datang juga, akhirnya. Tahu itu, kami memutuskan untuk salat di
gimbal ini rasanya mirip tahu tek, hanya Masjid Agung Semarang di kompleks
ditambah telur goreng dan bakwan Simpang Lima. Melihat waktu yang
udang. Yah, mungkin karena sama- sudah semakin siang, kami pikir sudah
sama berbahan dasar tahu. Tapi kata waktunya berjalan pulang menuju
partner saya, di dalamnya juga ada Jogja.

Tips 4
Tanyakan terlebih dahulu harga makanan apa pun yang
Anda beli meskipun sedang dalam keadaan emergency
karena kelaparan. Jangan sampai Anda terpaksa harus cuci
piring di situ karena uang Anda kurang.
Cukup banyak kuliner pilihan di kota Semarang ini. Kali ini, tetapi ternyata beda. Saya duga di dalam makanan ini terdapat
Tahu Gimbal (2009)
Pertigaan Delta, Semarang, Kuliner saya dan partner saya, hanya mencicipi Tahu Gimbal khas Petis yang membuat rasa makanan ini menjadi khas. Di
Central Java, IDN Semarang, isinya adalah berupa tahu dipotong, telur goreng Semarang juga terdapat makanan khas lainnya seperti
Canon PowerShot A590
1/320 f2.6 iso 200
Semarang mata-sapi, bakwan udang, tauge, kol, kerupuk, dan bumbu Bandeng Presto, Lumpia Semarang, Tahu Petis, dan Wingko
kacang. Seolah makanan ini sangat mirip dengan kupat tahu, yang dapat dibeli di Jalan Pandanaran . []
Turn Right!

T
ujuan terakhir kami terus atau pulang saja. Tapi karena sudah
adalah air terjun sampai di sana, lebih baik memang
Semirang yang ada di sekalian melihat-lihat keindahan air
Kecamatan Ungaran. Meskipun masih terjun Semirang.
masuk dalam Kabupaten Semarang, Harga tiketnya terasa sangat
tapi letaknya agak jauh dari pusat murah, hanya empat ribu rupiah per
kotanya. Sekitar 20 kilo ke arah kembali orang. Walaupun harus mendaki ke atas
ke Jogja. Itupun masih harus masuk ke sekitar dua kilo lagi, saya jadi bersemangat
pedesaan sekitar beberapa kilo lagi. kembali. Bagaimana tidak? Suasana yang
Lalu setelah sampai di parkir khas pegunungan dan sebuah kucuran
kendaraan, ternyata kami harus selokan kecil dengan airnya yang begitu
berjalan mendaki sekitar dua kilo. jernih menerbitrkan lagi rasa penasaran
Huuuf, saya sempat khawatir juga saya. Sayangnya partner saya yang pernah
kalau-kalau air terjunnya ternyata tidak tinggal lama di daerah hijau seperti itu
worth it. Apalagi dengan cuaca yang merasa hal tersebut biasa saja.
agak tidak bersahabat karena mendung Terserahlah, yang pasti saya menikmati
sudah menggelayut di langit senja pendakian yang ternyata, hmmmh…
membuat kami agak bimbang untuk lumayan melelahkan ini.

A White Flower (2009)


Semirang, Ungaran,
Central Java, IDN
Canon PowerShot A590
1/160 f2.6 iso 200
Tips 5
Sediakan beberapa sandal untuk
tipe perjalanan tak terduga seperti
ini, misalnya sandal gunung,
sandal jalan-jalan biasa, ataupun
sandal lainnya.

Berkali-kali saya harus


berhenti untuk mengatur napas yang
sudah ngos-ngosan. Saya juga merasa
sedikit keliru dengan memakai sandal
dengan dasar licin yang biasa untuk
jalan-jalan saja, bukan mendaki.
Jahatnya, partner saya malah tertawa
sesekali melihat saya yang kewalahan
naik dan melemparkan sedikit ejekan
di tengah kalimat supporting-nya.
Dasar anak gunung, pantas saja tidak
merasa capek.

Stream (2009)
Semirang, Ungaran,
Central Java, IDN
Canon PowerShot A590
1/13 f8 iso 200
Listen to the Old Man Sayin’

S
elama perjalanan kami sejenak untuk melihat air terjun yang
berpapasan dengan sudah terlihat jatuh dengan pemandangan
beberapa orang yang khas hutan yang menakjubkan.
mulai turun dari pusat air terjun. Setelah dia kembali, saya memakai
Memang seharusnya mereka turun dari jaket yang berkapucon berlari-lari kecil
atas mengingat mendung yang tambah mendekati air terjun Semirang itu. Aliran
gelap. Kami pun berpikir, apa lebih baik air yang jatuh dan tertahan di beberapa
turun saja? Seorang bapak tua memberi batu menciptakan cipratan jernih
tahu kami kalau hujan turun, bisa-bisa layaknya semburat warna putih
kami tidak bisa menyeberang. Kami bercampur hitam batu. Dikelilingi oleh
berdiskusi sejenak, tapi keputusannya zamrud dedaunan berwarna hijau abstrak,
tetap lanjut menuju atas. Saat hampir pemandangan ini benar-benar patut
sampai di air terjun itu, tiba-tiba disyukuri. Agak sayang meamang karena
terjadilah apa yang dikhawatirkan. saya tak bisa menikmatinya lama-lama di
Hujan benar-benar turun! Namun dua tengah hujan yang menderas. Namun,
orang ibu penjaja makanan memberi duduk menunggu hujan reda di tepian air
tahu kalau di atas ada beberapa pondok terjun ini menjadi suatu momen
yang bisa digunakan untuk berteduh. tersendiri; lengkap dengan aliran air
Kami cepat-cepat lari ke atas untuk sungai, titik air hujan, dan suara alam yang
mencapai pondok itu dan berteduh di mendayu.
dalamnya. Partner saya mencoba keluar
Tips 6
Lihat cuaca sebelum melanjutkan perjalanan. Kalau masih tetap ingin lanjut,
lebih baik sediakan barang yang sekiranya dibutuhkan pada saat hujan,
seperti mantel ataupun makanan dan kartu permainan untuk dinikmati saat
berteduh menunggu hujan reda.
Semirang Waterfall (2009)
Semirang, Ungaran,
Central Java, IDN
Canon PowerShot A590
1/25 f2.6 iso 200

Fin!

P
erjalanan kami berakhir
di air terjun Semirang
ini. Saat hujan reda,
kami segera beranjak pergi sebelum
malam tiba. Di tengah gelap yang mulai
menyelimuti hutan ini, kami mengukir
butiran kenangan akan Semarang.
Stone and Stream (2009)
Semirang, Ungaran, Sayonara … dan Hasta Manana …
Central Java, IDN
Canon PowerShot A590
1sec f8 iso 80
About Writer

Dwi Andi Rohmatika Dwi Andi Rohmatika adalah seorang


penulis yang menyukai jejak
langkahnya menelusuri tiap tempat
yang pernah dipijak. Juga, seorang
manusia yang berusaha untuk terus
belajar dan bersyukur dari pelajaran
yang diberikan alam sekitarnya.
Penyuka tantangan ini sangat senang
untuk menceritakan pengalamannya
pada banyak orang. Tentu saja, hal ini
membuatnya bersemangat
menyelesaikan project pertama tentang
petualangan di Semarang.
Perjalanannya ke beberapa tempat
lainnya, yang ekstrim dan
menyenangkan, juga tidak sabar untuk
dia tulis. Saat ini, dia tidak sabar untuk
menyelesaikan project-project lainnya
sambil berkeliling dunia!!!

Anda mungkin juga menyukai