Anda di halaman 1dari 32

JARINGAN HEWAN

Standar Kompetensi:
Mengidentifikasi penyusun tubuh hewan (jaringan, organ, sistem
organ), klasifikasi, proses tumbuh dan berkembang, reproduksi, dan
peranan hewan bagi kehidupan.

Kompetensi Dasar:
Mengidentifikasi penyusun tubuh hewan (jaringan, organ, sistem
organ).

SMK N 1 JEPARA
Adaptif
TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa diharapkan dapat mengidentifikasi penyusun tubuh hewan


(jaringan, organ, sistem organ) dengan pengamatan
morfologi dan anatomi serta penafsiran Gambar

Hal.: 2 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


JARINGAN HEWAN DAN FUNGSINYA

Jaringan epitelium, adalah jaringan pembatas dan


pelapis yang menyelubungi dan melapisi
permukaan organ, rongga dan saluran baik di luar
maupun di dalam tubuh.

 Melapisi lapisan luar tubuh disebut epidermis.

 Membatasi organ dalam disebut endotelium.

 Membatasi rongga disebut mesotelium

Hal.: 3 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


GAMBAR MACAM- MACAM JARINGAN
EPITELIUM

Hal.: 4 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


GAMBAR MACAM- MACAM JARINGAN
HEWAN

Hal.: 5 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


JARINGAN EPITEL

Epitel berlapis tunggal, jaringan epitel ini hanya memiliki satu


lapisan sel, dan dapat dibedakan menjadi :

a. Epitel pipih
Sel-selnya berbentuk pipih dan terdapat pada
lapisan yang melapisi usus, saluran pembuluh
darah dan limfe, dinding alveolus, selaput
jantung dan peritonium (selaput rongga perut)

b. Epitel kubus
Sel-selnya berbentuk kubus dan terdapat pada
lapisan saluran kelenjar, kelenjar tiroid, ginjal,
lensa mata.

Hal.: 6 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


lanjutan …

c. Epitel silindris.
Sel-selnya berbentuk silindris seperti batang dan terdapat pada
kelenjar pencernaan, selaput mukosa usus (dinding usus sebelah
dalam), lambung

d. Epitel silindris berambut getar


Sel-selnya berbentuk silindris dengan permukannya berambut getar
(silia). Jaringan
ini terdapat pada lapisan permukaan sebelah
dalam batang dan cabang tenggorokan (trakea,
bronkus), saluran telur dan saluran sperma.

Hal.: 7 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


lanjutan …

Epitel berlapis banyak, epitel ini memiliki lebih dari satu lapisan
sel, dan dibedakan menjadi :

1. Berbentuk pipih
Sel-sel penyusun epitel ini berbentuk pipih dan terdapat pada
rongga mulut, rongga hidung, esofagus, telapak kaki dan vagina.

2. Berbentuk kubus
Sel-sel penyusun epitel ini berbentuk kubus dan terdapat pada
permukaan ovarium (indung telur), testis, saluran kelenjar minyak
dan keringat kulit.

3. Berbentuk silindris.
Sel-sel penyusunnya berbentuk silindris seperti batang dan terdapat
pada laring, faring, dan trakea. Beberapa jaringan ini sel-sel
penyusunnya berambut getar. Jaringan ini terdapat pada lapisan
permukaan sebelah dalam batang dan cabang tenggorokan,
saluran telur dan saluran sperma
Hal.: 8 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif
FUNGSI JARINGAN EPITEL

1. Melindungi jaringan dibawahnya dari


kerusakan yang disebabkan oleh gesekan,
radiasi ultra violet, dan serangan bakteri.

2. Membantu pengangkutan zat makanan ke


dan dari jaringan dan organ.

3. Memproduksi enzim pencernaan ke dalam


usus, danmenyerap sari makanan hasil
pencernaan.

Hal.: 9 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


lanjutan…

4. Melapisi seluruh kelenjar pencernaan yang


menghasilkan hormon (kelenjar endokrin)
dan menghasilkan ludah atau keringat
(kelenjar eksokrin).

5. Menghasilkan mukus (lendir) untuk


menangkap partikel debu yang terhirup.

6. Menghasilkan sel gamet untuk reproduksi.

Hal.: 10 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


JARINGAN IKAT

Jaringan ikat adalah jaringan yang


berfungsi untuk mengikatsel-sel sehingga
membentuk suatu jaringan dan mengikat
suatu jaringan dengan jaringan lainnya,
menyokong dan melindungi bagian-bagian
tubuh, mengisi rongga-rongga yang
kosong, menyimpan lemak (sumber
energi), dan untuk transposrtasi.

Hal.: 11 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


SEL- SEL PENYUSUN JARINGAN IKAT

1. Fibroblas : sel yang berbentuk serat dan mensekresi


serat protein

2. Sel lemak : sel khusus untuk menyimpan lemak

3. Sel plasma : sel ini menghasilkan anti bodi untuk


perlindungan tubuh

4. Sel makrofag : sel ini memiliki bentuk yang mudah


berubah-ubah yang berfungsi untuk menelan (fagosit)
benda asing seperti bakteri, virus atau sel-sel yang mati.

5. Sel tiang (mast cell) : sel ini menghasilkan heparin (zat


antikoagulan atau anti pembekuan darah) dan histamin
(zat dihasilkan sebagai reaksi alergi terhadap suatu zat).

Hal.: 12 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


SERAT-SERAT PENYUSUN JARINGAN IKAT

1) Serat kolagen yang berwarna putih, kuat, kelenturan rendah,


namun daya regangnya tinggi, terdapat pada tendon, tulang dan
kulit;

2) Serat elastin yang berwarna kuning dan sangat lentur, terdapat pada
pembuluh darah dan ligamen;

3) Serat retikuler seperti serat kolagen dengan kelenturan rendah, tipis


bercabang-cabang, terdapat pada limpa dan hati.

Hal.: 13 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


GAMBAR MACAM- MACAM JARINGAN
IKAT

Hal.: 14 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


JENIS- JENIS JARINGAN IKAT

1. Jaringan ikat longgar : adalah jaringan ikat yang didominasi oleh


matriks dengan ketiga jenis serat (kolagen,elastin dan retikuler ).
Semua jenis sel ada pada jaringan ikat ini, misalnya pada
mesenterium (pengikat usus) dan pada pembungkus adalah
jaringan ikat yang didominasi oleh serat kolagen pembuluh darah
dan di bawah epitel saluran pencernaan.

2. Jaringan ikat padat :. Sel dan cairan ekstraselnya sedikit. Misalnya


tendon (penghubung dan pengikat otot dengan tulang), ligamen
(penghubung dan pengikat tulang dengan tulang).

Hal.: 15 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


lanjutan….

3. Jaringan lemak : adalah jaringan ikat yang tersusun dari sel-sel


yang khusus untuk menyimpan lemak sebagai sumber energi saat
dibutuhkan. Sel-sel ini tidak menghasilkan matriks atau serat.
Jaringan lemak juga berfungsi untuk bantalan peredam benturan,
sebagai pengatur kehilangan panas sehingga temperatur tubuh
dapat terjaga.

4. Jaringan tulang : adalah jaringan yang berfungsi sebagai


penunjang dan pelindung tubuh. Jaringan ini dibedakan atas
jaringan tulang rawan (kartilago) dan jaringan tulang sejati (osteon).

Hal.: 16 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


JARINGAN TULANG RAWAN (KARTILAGO)

Jaringan tulang rawan (kartilago) adalah jaringan yang


banyak ditemukan pada bayi dan anak-anak. Tersusun
dari sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang meghasilkan
matriks. Berdasarkan matriksnya, tulang rawan
dikelompokkan menjadi :

1) Tulang rawan hialin, berwarna putih kebiru-biruan dan


transparan, matriksnya mengandung banyak serat
kolagen berdaya lentur yang tinggi, merupakan
penunjang utama tubuh saat embrio (bayi), sedangkan
pada saat dewasa hanya ditemukan di persendian,
saluran pernafasan, laring, hidung dan antara ujung
tulang rusuk dan tulang dada.

Hal.: 17 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


lanjutan….

2) Tulang rawan elastis: berwarna kuning dengan serabut


elastin pada matriksnya, agak kaku tapi elastis,
ditemukan pada daun telinga, epiglotis dan tuba
eustachius;

3) Tulang rawan fibrosa, berwana gelap, matriksnya


mengandung lebih banyak serat kolagen dibanding
tulang rawan hialin, ditemukan diantara tulang-tulang
belakang (vertebrae) dan pada simfisis pubis (tulang
kemaluan).

Hal.: 18 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


JARINGAN TULANG SEJATI ( OSTEON )

JARINGAN TULANG SEJATI ( OSTEON ) adalah jaringan ikat


yang tersusun atas sel-sel tulang (osteosit) yang
berkembang dari bakal sel tulang (osteoblas).
Osteosit terletak di dalam lakuna. Antara satu osteosit
dengan osteosit lainnya di dalam lakuna terhubungkan
oleh saluran halus yang disebut kanalikuli. Lakuna dan
osteositnya tersusun secara konsentris (melingkar)
disebut lamela. Di tengah lamela terdapat saluran
sentral mikroskopis disebut Saluran Havers yang
mengandung pembuluh darah (vena, arteri, kapiler),
saraf, dan pembuluh getah bening (limfe). Antara
saluran havers saling terhubungkan oleh Saluran
Volkman
Hal.: 19 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif
GAMBAR SALURAN HAVERS

Hal.: 20 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


TULANG

 Tulang merupakan jaringan yang sangat keras yang matriksnya


tersusun dari : serat ko lagen,senyawa organik (protein), dan
senyawa anorganik,seperti: Ca3(PO4)2 = 85%, CaCO3 = 10%,
CaCl2, MgCl2, MgSO4, dan FeSO4.

 Tulang dewasa adalah tulang rawan yang telah mengalami


mineralisasi ( proses pengubahanbahan organik tulang menjadi
bahan anorganik tulang. Mineral utama penyusun tulang
adalahkalsium dan fosfor. Bila tulang rusak, jaringan lama
akan diserap oleh sel tulang berinti banyak (osteoklas) dan
digantikan oleh sel tulang baru yang dihasilkan oleh
osteoblas. Peristiwa penyerapan kembali (resorpsi) bagian
tulang yang rusak dan pembentukansel tulang baru disebut
osifikasi. Lapisan tulang paling luar disebut periostium
(berfungsi untuk memperbaiki keretakan/kerusakan
tulang).

Hal.: 21 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


JARINGAN DARAH

 Jaringan darah : adalah


jaringan yang zat dasarnya atau
matriksnya berupa cairan yang
disebut plasma darah. Tidak
seperti jaringan ikat lainnya,
matriks ini tidak dihasilkan oleh
sel-sel darah penyusun jaringan
darah.

 Sel darah pada mamalia terdiri


dari eritrosit (sel darah merah),
leukosit (sel darah putih) dan
trombosit (keping darah, dan
serabut protein (fibrinogen)

Hal.: 22 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


FUNGSI DARAH BAGI TUBUH

1. Mengangkut berbagai jenis sel darah ke seluruh tubuh

2. Mengangkut O2 dari paru-paru dan nutrisi (sari-sari makanan) dari


sistem pencernaan untuk diedarkan ke seluruh tubuh

3. Mengangkut limbah (CO2 dan urea) dari berbagai jaringan tubuh ke


organ pembuangan(paru-paru dan ginjal)

4. Trombosit dan fibrinogen berperan penting dalam pembekuan darah

5. Plasma darah membantu pengaturan suhu tubuh

6. Sel darah putih dan antibodi menjadi dari bagian sistem pertahanan
dan kekebalan tubuh

Hal.: 23 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


JARINGAN OTOT
 Jaringan otot berfungsi sebagai alat gerak. Tulang sebagai alat
gerak pasif dan otot sebagi alat gerak aktif.

 Jaringan otot bersifat khusus, yaitu dapat berkontraksi


(berkerut) dan berelaksasi (mengendur) karena adanya miofibril
(serabut otot).

 Setiap miofibril mengandung beberapa sarkomer dengan


protein aktomiosin (gabungan antara filamen halus aktin dan filmen
kasar miosin). Ketika kontraksi, sarkomer menjadi pendek, dan
kembali ke posisi semula ketika relaksasi.

 Sel otot mempunyai struktur yang khusus di dalam sitoplasma


yang dikenal dengan serabut kontraktil. Jaringan otot mempunyai
plasma yang disebut sarkoplasma (=membran plasma sel otot) dan
selaput otot yang disebut sarkolema

Hal.: 24 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


MACAM- MACAM JARINGAN OTOT

1. Otot polos menyebabkan kebanyakan


organ dalam tubuhmampu
berkontraksi secara lambat di bawah
pengendaliansistem saraf otonom.
2. Otot jantung dan otot lurik
menampakkan adanya pita-pita
gelapbersalang- seling dengan pita
terang (lurik) ketika diamati di bawah
mikroskop,ini dapat terjadi karena
filamen aktin dan miosin tersusun
secaraberaturan sehingga terlihat lurik.
Sedangkan pada otot polos, susunan
kedua filamen itu tidak beraturan. Otot
jantung tersusun dari sel-sel otot
membentuk seperti anyaman
bercabang-cabang
3. Otot kerangka (otot lurik) adalah otot-
otot yang melekat pada kerangka
tubuh. Sel-sel penyusunnya berbentuk
silinder panjang, memiliki lebih dari
satu pintu dan terletak di tepi sel. Otot.
ini bereaksi cepat terhadap rangsang,
namun tidak dapat berkontraksi dalam
waktu yang lama.

Hal.: 25 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


GAMBAR JENIS- JENIS OTOT

Otot polos Otot jantung Otot lurik

Hal.: 26 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


JARINGAN SARAF

 Jaringan saraf adalah jaringan


yang sangat rumit )kompleks).
pada dasarnya jaringan ini
terdiri dari dua jenis sel saja,
yaitu neuron (sel saraf) dan
neuroglia (penyokong neuron).
 Neuron adalah sel yang
berfungsi sebagai pembawa
dan pengirim pesan/
rangsang/ sinyal (impuls saraf)
dan merupakan unit utama
dari sistem saraf. Sedangkan
neuroglia, adalah sel yang
tidak ikut berperan dalam
Gambar , Neuron hewan terlihat di bawah mikroskop transmisi impuls, tetapi
menunjang kerja neuron.

Hal.: 27 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


BAGIAN- BAGIAN NEURON

Neuron terdiri dari beberapa bagian, yaitu:


1. Dendrit adalah penjuluran bercabang-cabang daribadan sel
yang berfungsi untuk menerima sinyal untuk diteruskan ke
badan sel saraf.

2. Badan sel adalah bagian utama neuron yang


mengandung inti. Badan sel saraf dapat terletak di sistem
saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), dapat
pula di luar sistem saraf pusat. Pada kasus pertama,
disebut inti, sedangkan kumpulan badan sel di luar sistem
saraf pusat disebut ganglion (simpul saraf).

3. Akson adalah penjuluran memanjang dari badan sel yang


berfungsi untuk meneruskan sinyal-sinyal dari badan sel ke
neuron yang lain atau ke efektor. Fungsinya seperti kabel
telepon.

Hal.: 28 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


GAMBAR NEURON DAN BAGIAN-BAGIANNYA

Hal.: 29 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


PEMBAGIAN NEURON BERDASARKAN FUNGSINYA

1. Neuron sensorik, berhubungan dengan reseptor (indra


dan organ sensoris lainnya) untuk menghantarkan
rangsang (stimulus) darireseptor ke sistem saraf pusat.
2. Neuron motorik, berfungsi menghantarkan tanggapan
(respons) dari sistem saraf pusat ke efektor (otot atau
kelenjar).
3. Neuron konektor/interneuron, berfungsi menghubungkan
neuronneuron motorik dan sensorik, terletak di dalam
sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
Neuron ini disebut juga neuron ajustor, karena berfungsi
mengolah informasi yang di terimanya untuk kemudian
diteruskan sebagai respon ke efektor.

Hal.: 30 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Hal.: 31 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif
COMPILED BY:

Hal.: 32 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif

Anda mungkin juga menyukai