Anda di halaman 1dari 30

SISTEM URINARIUS

Dep.Anatomi FK USU
Embriologi
terbentuk pada usia ± minggu ke-3
Dibentuk oleh lapisan mesoderm intraembrional
Mula-mula terbentuk 3 susunan ginjal yang
berbeda :
 pronefros

 mesonefros

 metanefros
Pronefros
Pada mudigah digambarkan oleh 7-10 kelompok sel padat
(saluran-saluran kecil pada daerah leher)
Pada akhir minggu ke-4 semua sisa susunan pronefros
telah menghilang
Mesonefros
Saluran ini memanjang dengan cepat menyerupai huruf S
dan memperoleh sebuah glomerulus pada ujung
medialnya
Disini saluran itu membentuk simpai Bowman
Pada ujung yang berlawanan, saluran itu bermuara
kedalam saluran pengumpul memanjang ➨ saluran
mesonefros (saluran Wolff)
Pertengahan bulan ke-2, mesonefros melekat pada
dinding perut belakang melalui mesenterium yang lebar
Akhir bulan ke-2 saluran kranial dan glomerulinya
mengalami perubahan degeneratif dan akhirnya
menghilang
Metanefros
Saluran ekresinya berkembang dari blastema
metanephrogenica
Perkembangan saluran pengumpul ginjal dimulai dengan
pembentukan tunas ureter ➨ menembus blastema
mesonephrogenica sebagai penutup kepala meliputi
ujung distalnya ➨ piala ginjal sederhana kemudian pecah
menjadi bagian kranial dan kaudal ➨ calyces majores
Tiap calyx membentuk 2 tunas baru dan masing-masing
tunas terus membelah hingga terbentuk 12 generasi
saluran atau lebih
Dibagian tepi secara terus-menerus terbentuk saluran
hingga akhir bulan ke-5, hingga terbentuk calyces
minores
Jumlah seluruhnya saluran-saluran pengumpul yang
memasuki calyx minor berkisar 10-25 buah
Tunas ureter membentuk ureter, piala ginjal, calyces
majores dan minores ± 1-3 juta buah saluran pengumpul
Gambar pembagian lapisan mesodermo. Hernández, A., 1999.
Gambar yang memperlihatkan sistem urogenital berasal dari
mesoderm intermediate.
Gambar skematik perkembangan pronefros, mesonefros dan
hubungannya traktus digestivus embrio.
Figura . El mesodermo intermedio aparece segmentado en unidades
llamadas nefrotomas, las cuales se unen para formar un tubo
longitudinal llamado conducto mesonéfrico. 
 Gambar yang memperlihatkan hubungan kelenjar kelamin dengan
mesonefros
Susunan ekskresi
Tiap-tiap saluran baru terbentuk diliputi jaringan
penutup metanefrik pada ujung distalnya
Kelompok sel-sel ini membentuk gelembung-
gelembung ginjal ➨ saluran-saluran kecil ➨ nefron
Ujung proksimal nefron membentuk simpai Bowman
pada glomerulus ginjal sedangkan ujung distalnya
bermuara ke dalam salah satu saluran pengumpul
Pemanjangan nefron atau saluran ekskresi yang terus-
menerus mengakibatkan pembentukan tubulus
contortus proksimal, lengkung Henle dan tubulus
contortus distal
 Figura El mesonefros se compone de túbulos excretores (en azul oscuro) que hacen contacto
por su extremo ciego con una arteriola (en rojo) y por el otro, con el conducto mesonéfrico
(en azul claro) lateralmente, en mayor aumento (ampliación del cuadrado verde) Se puede ver
la relación entre el vaso glomerular (en rojo en la figura de la derecha), el tejido del
mesonefros (en azul oscuro en la figura de la derecha) y el conducto mesonéfrico (en azul
claro en la figura de la derecha). Túbulos excretores = túbulos mesonéfricos.
 Figura La luz de cada túbulo mesonéfrico (nefrotomo), se abre en la cavidad
corporal, o en el conducto mesonéfrico (de Wolff). Las arteriolas de la aorta
forman glomérulos por invaginación del extremo ciego de los túbulos
mesonéfricos. El conducto mesonéfrico aparece acá como “Nephric tubule”.
Metanefros yang mula-mula terletak didaerah panggul
kemudian bergeser lebih kranial. Hal ini dinamakan
ascensus ginjal diduga oleh karena berkurangnya
lengkung tubuh dan pesatnya pertumbuhan tubuh
didaerah lumbal dan sakral
Dalam panggul metanefros menerima perdarahan dari
cabang aorta.
Metanefros (ginjal) mulai berfungsi trimester ke-2
kehamilan. Air kemih dikeluarkan ke rongga amnion
dan bercampur dengan amnion ➨ saluran pencernaan
janin ➨ pembuluh darah ➨ plasenta
 Gambar pergeseran naik ginjal. Perubahan letak antara metanefros hampir
seluruhnya mengalami degenerasi dan hanya sebagian kecil sisanya tetap
berhubungan erat dengan kelenjar kelamin. Kelenjar kelamin turun dari
letak asalnya
Kandung kemih dan uretra
 Selama perkembangan minggu ke-4 sampai minggu ke-7
 Cloaca dibagi menjadi bagian posterior, saluran anorektal
dan bagian anterior, sinus urogenitalis sederhana
 Pada sinus urogenitalis sederhana dapat dibedakan 3
bagian
1. Bagian atas, kandung kemih. Pada mulanya kandung kemih
berhubungan dengan allantois, tapi setelah menutup chorda
urachi (menghubungkan puncak kandung kemih dengan
pusat) ligamentum vesico-umbilicale media
2. Bagian yang terletak dalam panggul, pada pria menghasilkan
urethra pars prostatica & pars membranacea
3. Sinus urogenitalis tetap (terletak dalam penis)
 Gambar skematik untuk memperlihatkan hubungan antara usus belakang
dan cloaca pada akhir minggu ke-5. Tunas ureter mulai menembus
blastema metanephrogenica dan gambar perkembangan ginjal.
Perkembangan sinus urogenitalia tetap sangat
berbeda pada kedua jenis kelamin
Pada ♂ : membentuk bagian penis, urethra pars
cavernosa
Pada ♀ : membentuk sebagian urethra dan
vestibulum
Selama pembagian cloaca, kedudukan saluran-saluran
mesonefros terhadap ureter banyak berubah, bagian
caudal berangsur-angsur diserap kedalam dinding
kandung kemih. Akibatnya ureter yang tadinya
tumbuh menonjol keluar dari saluran mesonefros,
memasuki kandung kemih secara terpisah
Kemudian muara ureter bergerak lebih jauh kearah kranial,
sedangkan muara mesonefros bergerak saling mendekati
untuk memasuki urethra pars prostatica
Oleh karena baik saluran mesonefros maupun ureter berasal
dari mesoderm, bagian selaput lendir kandung kemih
(trigonum vesica Lieutandi) juga berasal dari mesoderm.
Dalam perkembangan selanjutnya akhirnya seluruh
permukaan kandung kemih dilapisi oleh epitel yang berasal
dari entoderm
Pada akhir bulan ke-3, epitel urethra pars prostatica mulai
tumbuh dan membentuk penonjolan keluar menembus
masenkim disekitarnya, pada ♂ tunas ini membentuk
glandula prostat, pada ♀ bagian kranial urethra membentuk
kelenjar-kelenjar urethra dan pars urethralis
Anomali kongenital :
 Ectopic kidney
 Horse shoe’s kidney

 Agenesis kidney

 Aplasia kidney

 Policystic kidney

 Refluks vesiko ureter

 Duplikasi ureter

 Persistent sinus urachus


Ginjal Polikistik kongenital
Suatu keadaan terbentuknya bnyk kista 
insufisiensi ginjal dan kematian kecuali dilakukan
transplantasi.
Kelainan autosom reesif atau dominan atau bisa
disebabkan faktor lain
Bukti menunjukkan bahwa cacat awal terletak pd
pembentukan atau f/s tubulus kontortus
proksimal abnormal  perubahan degeneratif dan
terbtk kista-kista majemuk.
Kista ini diduga sisa-sisa nefron generasi ke-2 dan
ke-3
Ginjal pelvis
Selama perjalanan naik, ginjal berjalan melewati
sudut percabangan yg dibentuk oleh
a.umbilikales, tapi terkdg satu diantaranya gagal
melewatinya
Ginjal tsb tetap didaerah panggul dekat a.iliaka
komunis ginjal pelvis
Horse shoe kidney
Terkadang ke-2 ginjal terdorong demikian dekatnya
satu sama lain selama perjalanannya melalui
percabangan arteri tsb shg kutub bawahnya menyatu
 ginjal tapal kuda
Biasanya terletak setinggi vertebra lumbal bawah, krn
perjalanan naiknya terhambat oleh pangkal a.
mesenterika inferior.
Ureternya berasal dr permukaan anterior ginjal &
berjalan di ventral isthmus ke arah kaudal
Ginjal tapal kuda mrpkn kelainan yg srg tjd &
dijumpai pada 1:600 org.
Agenesis kidney
Agenesis ginjal bilateral atau unilateral diduga
disebabkan oleh degenerasi dini tunas ureter
Apabila tunas ureter tidak mencapai topi jaringan
metanefros, maka yopi ini gagal berproloferasi.
Agenesis ginjal unilateral dijumpa ± 1 : 1000 individus,
sedangkan agenesis bilateral terjadi pada 1:3000.
Pd kasus agenesis ginjal bilateral tjd oligohidramnion
berat pd kehamilan 14 mgg ok janin meminum cairan
amnion tapi tak dpt mengeluarkannya.
Duplikasi ureter
Pembelahan dini tunas ureter dpt mengakibatkan
duplikasi ureter partial atau lengkap
Pada kasus langka, 1 ureter bermuara ke dalam vesika
urinaria, sedangkan yg lainnya bektopik dan masuk ke
vagina, uretra atau vestibulum
Kelainan ini disebabkan oleh berkembangnya 2 tunas
ureter.
Salah satu tunas biasanya mempunyai kedudukan yg
normal sedangkan tunas yg abnormal bergerak turun
bersama-sama dgn duktus mesonefros, ok itu tunas ini
mempunyai muara rendah yg abnormal pd vesika
urinaria, uretra, vagina atau daerah epididimis.
Thank You ……. Uahhhhhh

Anda mungkin juga menyukai