PENDAHULUAN
Latar Belakang
menjaga kesehatan mereka hanya sedikit yang akan dicapai. Perilaku yang
kesehatan.1
prioritas utama masih tertuju kepada ibu dalam upaya menurunkan angka
kesehatan ibu yang berkualitas bahkan lebih jauh lagi AKI juga dipakai
Ante natal care bersifat preventif dan tujuannya ialah mencegah hal-
hal yang kurang baik bagi ibu maupun anaknya. Saat ini standar ANC yang
kita kenal adalah “7T” yaitu Timbang Berat Badan, ukur tekanan darah, ukur
besi, tes terhadap PMS, dan temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.5
trimester pertama, paling sedikit satu kunjungan dalam trimester kedua dan
target untuk cakupan AKI (95%) dan K4 (90%)6. menurut data dari SDKI
hanya sebesar 57%, serta 81% ibu melakukan empat atau lebih kunjungan
HASIL PENELITIAN
A. Analisis Situasi
berbatasan wilayah:
141.126 jiwa.
disini jika mengalami gangguan kesehatan juga memiliki minat yang cukup
Serdang
SMU = 2 PNS
Jumlah 56
B. Karakteristik Responden
Umur ibu f %
< = 35 tahun 64 91,4%
> 35 tahun 6 8,6%
Total 70 100%
X = 29 tahun (SD = ± 4,9 tahun)
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa dari 91,4% responden
berusia 29 tahun.
Jumlah Anak f %
<=3 60 85,7%
>3 10 14,3%
Total 70 100%
X = 2 orang
jumlah anak kurang atau sama dengan 3 orang, dengan rata-rata responden
Tingkat Pendidikan f %
SD 10 14,3%
SLTP 13 18,6%
SLTA 39 55,7%
SARJANA 8 11,4%
Total 70 100%
pendidikan SLTA.
C. Kunjungan ANC
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan jumlah kunjungan ANC
Hamparan Perak
Pengetahuan Responden f %
Tinggi 39 55,7%
Rendah 31 44%
Total 70 100%
E. Sikap Responden
Perak
Sikap Responden f %
Positif 45 64,3%
Negatif 25 35,7%
Total 70 100%
Pada tabel 7 menunjukkan bahwa 64,3% responden memiliki sikap
Kunjungan Jumlah
Pengetahuan Lengkap Tidak Lengkap %
f
f % f %
Tinggi 20 51,3% 19 48,7% 39 100%
Rendah 11 35,5% 20 64,5% 31 100%
Jumlah 31 44,3% 39 55,7% 70 100%
2
X = 1,116 df = 1 p = 0,230
lengkap dan pengetahuan rendah sekitar 35,5% dan berdasarkan uji statistik
sikap negatif sekitar 12% dan berdasarkan uji statistik terdapat hubungan yang
PEMBAHASAN
kabupaten Deli serdang tentang Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil
usia responden berkisar antara 17 sampai 35 tahun (91,4%), dan memiliki anak 1-
(55,7%), dengan adanya pendidikan yang sebagian besar SLTA maka akan
A. Kunjungan Antenatal
kehamilan. Dalam hal ini biasanya ibu hamil yang datang kefasilitas pelayanan,
namun ada juga ditemukan petugas yang mengunjungi ibu hamil tersebut. Standar
pemeriksaan kehamilan adalah paling sedikit satu kali kunjungan dalam trimester
pertama, satu kali kunjungan pada trimester kedua dan paling dua kali kunjungan
Hamparan Perak, didapatkan bahwa kunjungan antenatal yang tidak lengkap dan
belum sesuai standar persentasenya lebih tinggi (55,7%), dan kunjungan antenatal
dilakukan oleh ibu-ibu hamil, seperti karena faktor lingkungan, baik lingkungan
tersedia atau transportasi yang sulit bagi ibu untuk menjangkau sarana pelayanan
kesehatan serta faktor lain yang dapat mempengaruhinya, namun yang lebih
antenatal sesuai standar pada trimester ketiga yaitu minimal 2 kali kunjungan
selama kehamilan, pada trimester tiga ini pelayanan yang didapatkan ibu adalah
eklampsi, gameli, infeksi alat reproduksi dan saluran kemih, mengenali adanya
melakukan kunjungan yang lebih dari pada trimester satu dan dua, karena pada
trimester tiga ini paling sering ditemui bahaya yang mengancam kesehatan ibu
dan janinnya. Pada trimester tiga ini sering ditemukan kejadian patologis yang
dirasakannya. Apalagi pada trimester tiga ini mereka datang pada petugas
sehingga kunjungan yang dilakukan oleh ibu hamil banyak yang tidak sesuai
sesuai standar, antara lain disebabkan karena masih ada jarak tempuh kesarana
kesehatan yang cukup jauh untuk dijangkau dan petugas kesehatan yang tidak ada
pengetahuan rendah sekitar 35,5% dan berdasarkan uji statistik tidak dapat
hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang pelayanan antenatal
Dari hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa pengetahuan ibu hamil tidak
seseorang dalam bersikap dan berperilaku. Meskipun pada penelitian ini tidak
pada wilayah kerja Puskesmas Hamparan Perak kabupaten Deli Serdang, namun
bila dilihat dari angka persentase ibu yang mempunyai pengetahuan rendah pada
Pada tabel 9 dapat dilihat proporsi kunjungan lengkap dan sikap positif
sekitar 62,2% dibandingkan dengan proporsi tidak lengkap dan sikap negatif
sekitar 12%, dari analisis bivariat terdapat hubungan yang bermakna antara sikap
Hal ini sesuai dengan pendapat Azwar (1998), bahwa seseorang dapat
sangat penting dalam menunjukkan sikap yang utuh. Pengetahuan yang kurang
didukung oleh sikap yang negatif akan mendukung dampak kurangnya kunjungan
Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal
maupun eksternal. Sikap ibu hamil tentang pelayanan antenatal dapat bersikap
positif maupun negatif. Dalam sikap positif maka ibu hamil cenderung untuk
dari petugas kesehatan, sedangkan dalam sikap negatif akan cenderung untuk
bertahap, karena sikap merupakan manifestasi yang tidak dapat langsung dilihat,
namun jika tidak dimulai secara dini maka sikap yang tidak baik tersebut akan
terus berlangsung. Disinilah salah satu peran kita sebagai tenaga kesehatan
dituntut untuk berperan serta merubah yang tidak baik, sehingga jumlah
kunjungan antenatal sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan tujuan untuk
Dari hasil penelitian diatas dapat dikatakan bahwa sikap ibu hamil
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Karena masih ditemuinya sikap negatif pada ibu hamil di wilayah tersebut,
sesuai.
atau belum sesuai standar yang ditetapkan maka perlu penanganan yang
dengan bantuan dari kader yang berasal dari masyarakat dan keterlibatan
antenatal dalam hal ini dapat dilihat dari segi tenaga kesehatannya, sosial
Pembimbing I:
Pembimbing II:
Pembimbing I:
Pembimbing II:
Oleh:
NENNY MUHARDINI
Hamparan Perak
Perak