Anda di halaman 1dari 9

Pasar uang

Pasar uang (bahasa Inggris: money market) merupakan pertemuan demand dan supply dana
jangka pendek. Dalam pasar uang, valuta asing diperlukan untuk membayar kegiatan ekspor
impor, hutang luar negeri.

Ciri-ciri Pasar Uang:


1. Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.
2. Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak yang mempunyai
kelebihan dana dan yang membutuhkan dana.
3. Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya pasar modal.

Pelaku Pasar Uang:


1. Bank
2. Yayasan
3. Dana Pensiun
4. Perusahaan Asuransi
5. Perusahaan-perusahaan besar
6. Lembaga Pemerintah
7. Lembaga Keuangan lain
8. Individu Masyarakat

PASAR UANG
A. Pengertian
Pasar uang seperti yang pernah dijelaskan adalah Pasar yang menyediakan sarana pengalokasian
dan pinjaman dana jangka pendek, karena itu pasar uang merupakan pasar likuiditas primer.
Transaksi dalam pasar uang dilakukan dengan menggunakan sarana telekomunikasi sehingga
pasar uang ini disebut juga dengan pasar abstrak karena pelaksanaannya tidak dilakukan di
tempat tertentu sebagaimana halnya dengan bursa efek pada pasar modal. Berkaitan dengan itu
pasar uang merupakan pasar yang tidak teroganisasi (Unorganized market).
Pasar uang pada saat ini tidak lagi dibatasi dalam wilayah suatu negara saja. Uang berputar ke
seluruh bagian dunia, mencari investasi yang menawarkan expected return yang paling tinggi
untuk suatu tingkat resiko tertentu sejalan dengan pesatnya perkembangan perdagangan dunia.
Pertumbuhan dan perkembangan perdagangan internasional membutuhkan pembiayaan jangka
pendek maupun jangka panjang. Moda jangka panjang dibutuhkan untuk membiayai
pembangunan pabrik baru, sistem transportasi dan sebagainya. Pembiayaaan jangka pendek
untuk membiayai ekspor dan impor barang dan kebutuan modal kerja lain.
B. Fungsi Pasar Uang
Pasar uang pada prinsipnya merupakan sarana alternative khususnya bagi lembaga-lembaga
keuangan, perusahaan-perusahaan non keuangan dan peserta-peserta lainnnya tidak dalam
memenuhi kebutuhan jangka pendeknya maupun dalam rangka melakukan penempatan dana atas
kelebihan likuiditasnya. Pasar uang dimaksudnya secara tidak langsung sebagai sarana
pengendali moneter oleh para penguasa moneter dalam melaksanakan operasi pasar terbuka. Di
Indonesia, pelaksanaan operasi pasar terbuka oleh Bank Indonesia dilakukan dengan
menggunakan Sertifikat Bank Indonesia atau SBI dan Surat Berharga Pasar Uang atau SBPU.
SBI sebagai instrument dalam melakukan operasi pasar terbuka digunakan untuk tujuan
kontraksi moneter. Sementara SBPU berfungsi sebagai instrumen Ekspansi moneter.
C. Peserta Pasar Uang
Pihak yang terlibat dalam transaksi pasar uang baik sebagai investor maupun sebagai penerbit
instrument dalam rangka mobilisasi dana antara lain adalah :
1. Lembaga-lembaga keuangan.
2. Perusahaan-perusahaan besar
3. Lembaga-lembaga pemerintah, dan
4. Individu-individu.
D. Karakteristik Pasar Uang
Pasar uang sebagaimana dengan semua pasar keuangan menyediakan fasilitas atau jaringan
transaksi jual beli asset financial. Namun pasar ini sangan menekankan pada kredit untuk
memenuhi kebutuhan kas jangka pendek. Pasar uang adalah mekanisme yang mempertemukan
pihak yang memiliki surplus dana dengan pihak yang mengalami defisit. Transaksi dalam pasar
uang sebagian besar bersifat jangka pendek. Oleh karena itu mekanisme dalam pasar uang pada
dasarnya dirancang untuk mempertemukan kebutuhan dana jangka pendek perusahaan, lembagai
keuangan, dan pemerintah, mulai dari overnight sampai dengan jangka waktu jatuh tempo satu
tahun. Pada waktu yang sama pasar uang menyediakan Outlet investasi bagi pihak surplus dana
jangka pendek yang ingin memperoleh pendapatan atas dana yang belum terpakai. Dengan
demikian, keberadaan pasar uang memungkinkan terjadinya transaksi pinjam-meminjam.
E. Kebutuhan adanya Pasar Uang
Alasan kenapa pasar uang dibutuhkan dalam sistem perekonomian adalah banyaknya lembaga
atau perusahaan serta individu yang mengalami arus kas yang tidak sesuai antara inflows dan
outflows. Misalnya, perusahaan melakukan penagihan dari klien pada periode tertentu dan pada
waktu yang lain ia harus mengeluarkan uang dan menutupi biaya operasionalnya. Untuk
mengatasi masalah tersebut perusahaan pada saat kas nya mengalami defisit sementara dapat
memasuki pasar uang sebagai peminjam dengan mencari lembaga keuangan atau pihak lain yang
memiliki surplus dana. Selanjutnya pada saat mengalami surplus dana perusahaan menjadi
kreditur dalam pasar uang untuk memperoleh pendapatan daripada membiarkan dananya tak
terpakai atau idle. Oleh karena itu, pasar uang berfungsi untuk menjembatani adanya
kesenjangan antara penerimaan dan pengeluaran dana, menutup kekurangan dengan pinjaman
jangka pendek apabila pengeluaran dana melebihi penerimaan dan penyediaan outle investasi
untuk memperoleh pendapatan bunga bagi unit yang penerimaannya melebihi pengeluaran.
F. Peminjam dan Pemberi pinjaman dalam Pasar Uang
Menentukan siapa peminjam (borrower) dan pemberi pinjaman (lender) dalam psar uang sulit
untuk ditentukan. Dalam prakteknya perusahaan atau lembaga-lembaga yang sama sering
beroperasi di kedua sisi pasar uang yaitu dalam waktu yang sama bisa sebagai borrower dan
lender. Misalnya, sebuah bank umum beroperasi di pasar uang akan meminjam dana secara
agresif melalui sertifikat deposito dan instrument utang jangka pendek lainnya sementara pada
waktu yang sama memberi pinjaman jangka pendek kepada perusahaan-perusahaaan yang
sedang mengalami kekurangan dana sementara. Lembaga-lembaga yang biasanya ikut bermain
di dua sisi pasar uang yaitu bank-bank besar, lembaga-lembaga keuangan non bank, lembaga-
lembaga pemerintah. Bahkan bank-bank sentral dapat menjadi pemasok dan yang agresif di
pasar uang dan mengambil posisi sebaliknya pada esok harinya. Kegiatan tersebut biasanya
dilakukan dalam rangka pelaksanaan operasi pasar terbuka.
G. Tujuan pasar Uang bagi Investor
Investor di pasar uang terutama mencari keamanan dan likuiditas di samping peluang untuk
memperoleh pendapatan bunga. Hal tersebut karena dana yang diinvestasikan di pasar uang
adalah kelebihan dana sementara dan biasanya dibutuhkan dalam waktu singkat untuk membayar
pajak,gaji,deviden,dan sebagainya. Dengan alasan ini, maka investor pasar uang sangat sensitif
terhadap resiko.
Jenis – jenis resiko Investasi yang mungkin dihadapi dalam kegiatan di pasar uang antara lain
adalah :
1. Resiko pasar : semua surat-surat berharga termasuk instrument pasar uang
memiliki resiko yang disebut market risk atau kadang-kadang juga disebut
interest rate risk yaitu resiko yang berkaitan dengan turunnya harga (dan
tingkat bunga naik) mengakibatkan investor mengalami capital loss.
2. Resiko reinvestment : dalam prakteknya buka saja harga surat berharga
yang dapat jatuh tapi juga tingkat bunga. Turunnya harga sekuritas pada
gilirannya menyebabkan timbulnya resiko investor yang disebut
reinvestment risk yaitu resiko terhadap penghasilan suatu asset finansial
yang harus di reinvest dalam asset yang berpendapatan rendah. Atau dapat
pula dikatakan bahwa reinvestment risk adalah resiko yang memaksa
investor menempatkan pendapatan yang diperoleh dari bunga kredit atau
surat-surat berharga ke investasi yang berpendapatan rendah akibat
turunnya tingkat bunga.
3. Resiko gagal bayar : resiko yang terjadi akibat tidak mampunya peminjam
(debitur) memenuhi kewajibannya sesuai dengan yang dijanjikan. Default
risk dapat juga disebut sebagai gagal bayar (default risk).
4. Resiko inflasi : pemberi pinjaman menghadapi kemungkinan naiknya harga-
harga barang dan jasa – jasa yang akan menurunkan daya beli atas
pendapatan yang diterimanya. Oleh karena itu resiko inflasi sering juga
disebut dengan resiko daya beli. Untuk menghadapi hal tersebut pemberi
pinjaman (lender) biasanya berusaha mengimbangi proyek inflasi dengan
meninta atau mengenakan tingkat bunga yang lebih tinggi atas pinjamannya.
5. Resiko valuta (Currency risk) : investor internasional dihadapkan pada resiko
mata uang yaitu kerugian yang terjadi akibat adanya perubahan yang tidak
menguntungkan terhadap kurs mata uang asing. Misalnya apabila seorang
investor Amerika membeli British-Treasury Bills yang di pasar uang London,
keuntungan T-Bills ini dapat turun drastis bilamana nilai Poundsterling
mengalami penurunan terhadap dolar Amerika Serikat.
6. Resiko Politik : Resiko ini berkaitan dengan kemungkinan adanya perubahan
undang-undang atau peraturan pemerintah yang mengakibatkan turunnya
pendapatan yang diperkirakan dari suatu investasi atau bahkan akan terjadi
kerugian total dari modal yang diinvestasikan.
H. Instrument Pasar Uang
Instument atau surat-surat berharga yang diperjual belikan dalam pasar uang sejenisnya cukup
bervariasi termasuk surat-surat berharga yang diterbitkan oleh badan- badan usaha swasta negara
serta lembaga-lembaga pemerintah. Namun, jangka waktu jatuh tempo instrumen tersebut
umumnya berjangka pendek. Instrument-instrument pasar uang yang banyak ditransaksikan di
berbagai negara dan diperdagangkan secara internasional antara lain meliputi :
1. Treasury Bills (T-Bills)
Merupakan Instrument utang yang diterbitkan oleh Pemerintah atau Bank Central atas unjuk
dengan jumlah tertentu yang akan dibayarkan kepada pemegang pada tanggal yang telah
ditetapkan. T-Bills dianggap sebagai instrument yang paling aman karena diterbitkan oleh
pemerintah atau biasanya Bank Sentral. Oleh karena itu, T-Bills sangat mudah diperjual belikan
dan disukai oleh perusahaan-perusahaan terutama lembaga-lembaga keuangan untuk dijadikan
sebagai cadangan likuiditas sekunder yang memberikan hasil.
2. Commercial Paper (CP)
Adalah promes yang tidak disertai dengan jaminan (unsecured promissory notes) yang
diterbitkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor
yang melalukan investasi dalam instrumen pasar uang.
3. Negotiable Certificate of Deposits (CDs) / Sertifikat Deposito
Instrument keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan dinyatakan dalam suatu
jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga tertentu.
Sertifikat deposito adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan.
Ciri pokok yang membedakannya dengan deposito berjangka adalah terletak pada sifat yang
dapat dipindah-tangankan atau diperjualbelikan sebelum jangka waktu jatuh temponya melalui
lembaga-lembaga keuangan lainnya misalnya Discount houses atau Merchant Bank.
4. Banker’s Acceptance (BA)
Ini merupakan salah satu instrument pasar uang yang telah dikenal sejak lama. Pada mulanya BA
tercipta melalui perdagangan luar negeri. BA dapat dipindahtangankan sebagaimana halnya
Commercial paper. Oleh kerena itu dapat dijadikan sebagai instrument pasar uang. Pada
prinsripnya BA memberikan alternatif untuk memperoleh kredit, terutama pada saat barang-
barang dikapalkan untuk segera dikirmkan ke luar negeri.
5. Bill of Exchange / Wesel
Adalah suatu perintah tertulis tak bersyarat yang ditujukan oleh seseorang kepada pihak lainnya
utk membayar sejumlah uang pada saat diperlihatkan atau pada tanggal tertentu kepada penarik
atau order atau pembawa.
6. Repurchase Agreement (Repos)
Adalah transaksi jual beli surat berharga disertai dengan perjanjian bahwa si penjual akan
membeli kembali surat-surat berharga yang dijual tersebut pada tanggal dan dengan harga yang
telah ditetapkan lebih dahulu. Surat-surat berharga yang biasanya dijadikan sebagai instrument
dalam melalukan transaksi Repo adalah surat-surat berharga yang dapat dijualbelikan secara
diskonto, misalnya SBI, SBPU,CD atau Treasury Bills.
7. Fed funds (di Amerika Serikat)
Sedangkan instrument yang dipergunakan dalam pasar uang di Indonesia saat ini antara lain
adalah :
Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank
Indonesia sebagai pengakuan hutang berjangka waktu pendek. SBI pertama kali diterbitkan pada
tahun 1970 dengan sasaran utama untuk meciptakan suatu instrument pasar uang yang hanya
diperdagangkan antara bank-bank . namun setelah dikeluarkannya kebijaksanaan yang
memeperkenankan bank-bank menerbitkan sertifikat deposito pada tahun 1971, dengan terlebih
dahulu memperoleh izin dari BI, maka SBI tidak lagi diterbitkan karena sertifikat deposito
dianggap akan dapat menggantikan SBI. Oleh karena itu, SBI sebenarnya hanya sempat beredar
kurang lebih satu tahun. Namun sejalan dengan berubahnya pendekatan kebijaksanaan moneter
pemerintah terutama setelah deregulasi perbankan 1 juni 1983, maka Bank Indonesia kembali
menerbitkan SBI sebagai instrument dalam melakukan kebijaksanaan operasi pasar terbuka,
terutama untuk tujuan kontraksi moneter.
Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
Adalah surat berharga jangka pendek yang dapat diperjual-belikan secara diskonto dengan Bank
Indonesia atau lembaga diskonto yang telah ditunjuk oleh BI. SBPU diperkenalkan oleh BI sejak
Februari 1985. sama hal nya dengan SBI yang disamping berfungsi sebagai piranti pasar uang
juga merupakan instrument dalam melakukan operasi pasar terbuka dalam rangka ekspansi
moneter oleh Bank Indonesia dengan menetapkan tingkat diskonto SBPU.
1. Sertifikat Deposito
2. Commercial Paper
3. Call Money
Pasar uang antar bank sering juga disebut interbank call money market merupakan salah satu
sarana penting untuk mendorong pengembangan pasar uang. Pasar uang antarbank pada dasarnya
adalah kegiatan pinjam meminjam dana antar satu bank dengan bank lainnya.
1. Repurchase Agreement
2. Banker’s Acceptance
3. Promissory Notes
I. Ourocurrency
Adalah suatu mata uang yang disimpan atau di depositokan pada sebuah bank yang
berkedudukan di luar negeri yang memiliki mata uang tersebut.
Bertitik tolak dari pengertian diatas ini maka, setiap mata uang yang dapat ditukarkan
(convertible currency) bisa saja dalam bentuk ”Euro” sepanjang disimpan atau didepositokan
pada sebuah bank di suatu negara dimana mata uang tersebut sebagai ”Native”. Oleh karena itu
dapat disebut Eurodollar bagi dollar Amerika yang disimpan pada bank-bank di Luar Amarika
Serikat atau Euroyen, dan Euromarks bagi Yen dan Deutchmark yang disimpan diluar Jepang
dan Jerman.
Penggunaan prefix atau awalan ”Euro” hanya untuk menunjukkan letak georgrafis asal mula
berkembangnya Eurocurrency, karena itu istilah tersebut sesungguhnya salah kaprah. Pemakaian
kata ”Euro” sebenarnya untuk membedakan deposito suatu mata uang tertentu yang ditempatkan
di luar negara asalnya. Misalnya, seorang memiliki dollar dan mark kemudian menyimpannya
dalam bentuk giro di salah satu bank di paris, maka mata uang tersebut dikatakan Eurodollar &
Euromarks.
J. Asian Currrency Unit (ACU)
Pada dasarnya ACU adalaha unit operasional di dalam suatu lembaga keuangan yang diberi izin
khusus oleh pengusasa moneter setempat. Di Singapore misalnya, izin ACU diberikan oleh The
Monetary Authorithy of Singapore (MAS) yaitu bank Sentral Singapore, untuk melakukan
kegiatan transaksi dalam Asian Dollar Market. Meskipun unit operasionalnya tersebut tetap
merupakan bagian integral dengan bank atau lembaga keuangan yang bersangkutan, tapi dalam
prakteknya unit usaha tersebut harus melakukan dan memelihara catatan pembukuan secara
terpisah atas semua transaksi yang dilakukannya. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin agar
kebebasan arus dana ke dan dari Asian Dolllar Market tidak mempengaruhi pengelolaan dalam
negeri.
Kegiatan ACU pertama kali dimulai pada akhir tahun 1968 oleh kantor cabang Bank Of America
di Singapore yang diberi izin untuk membuka unit yang serupa dengan Eurocurency unit di
London. Sasarannya adalah untuk menarik simpanan atau deposito di wilayah Asia kecuali
simpanan dari penduduk lokal, untuk membiayai kereditnya khusus di wilayah Asia. Pembukaan
ACU Bank of America tersebut diikuti oleh beberapa bank Internasional lainnya antara lain
Citibank, OCBC, The Chartered Bank dan lain sebagainya.
K. Pasar Valuta Asing
Foreign exchange market atau sering juga disebut bursa valas adalah suatu mekanisme dimana
orang dapat mentransfer daya beli antar negara, memperoleh atau menyediakan kredit untuk
transaksi perdagangan internasonal, dan meminimalkan kemungkinan resiko kerugian (Exposure
of risk) akibat terjadinya fluktuasi kurs suatu mata uang.[1]
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi pasar valas ini antara lain untuk :
- Transfer daya beli
Ini sangat diperlukan terutama dalam perdagangan internasional dan transaksi modal yang
biasanya melibatkan pihak – pihak yang tinggal di negara yang memiliki mata uang yang
berbeda. Biasanya setiap pihak bertahan untuk menggunakan mata uangnya sendiri meskipun
transaksi dagang atau modal dapat dilakukan degan menggunakan mata uang lainnya. Misalnya,
eksportir Jepang menjual mobil Toyota kepada importir Australia. Eksportir dapat menagih
importir dalalm yen, dollar Australia atau mata uang negara ketiga seperti US$ dengan
persetujuan lebih dahulu.
- Penyediaan kredit
Pengiriman barang antar negara dalam perdagangan Internasional membutuhkan waktu, oleh
karena itu harus ada suatu cara untk membiayai barang-barang dalam pejalanan pengiriman
tersebut termasuk setelah barang sampai ketempat tujuan yang biasanya memerlukan beberapa
waktu untuk kemudian dijual kepada pembeli.
Dalam hal transaksi mobil Toyota diatas, eksportir Jepang mungkin menyetujui memberikan
kredit kepada importir Australia dengan atau tanpa dikenakan bunga. Atau alternatif lain,
importir Australia mungkin akan membayar tunai biaya pengepalan dari Jepang dan membiayai
mobil-mobil importir tersebut dengan perjanjian pembayaran yang normal. Pasar valas
menyediakan sumber kredit ketiga. Instrument-instrument khusus seperti Banker’s Acceptance
dan L/C dapat digunakan untuk membiayai perdaganga.
- Mengurangi resiko valuta asing.
Sekali lagi, dengan mengambil ilustrasi diatas, importir Australia maupun Eksportir Jepang
dalam transaksi tersebut tidak akan besedia mengambil resiko terhadap fluktuasi kurs. Kedua-
duanya mengharapkan memperoleh keuntungan dalam usaha perdagangan mobil dalam kondisi
normal dari kemungkinan resiko yang tidak diperkirakan misalnya terjadi perubahan kurs yang
tiba-tiba sehingga mempengaruhi besarnya keuntungan yang telah diperkirakan.
L. Jenis Transaksi
1.
1. Transaksi Spot
Adalah jual beli mata uang dengan penyerahan dan pembayaran antarbank yang akan
diselesaikan pada dua hari kerja berikutnya. Misalnya kontrak jual beli suatu mata uang spot
dilakukan atau ditutup pada tanggal 7 November 1998, penyerahan dan penyelesaian kontrak
tersebut dilakukan pada tanggal 9 November 1998. apabila pada tanggal 9 tersebut kebetulah hari
libur atau sabtu maka penyelesaiannya adalah pada hari kerja berikutnya. Tanggal penyelesaian
transaksi seperti ini disebut tanggal valuta atau Valute date.
Penyerahan dana dalam transaksi spot pada dasarnya dapat dilakukan dalam beberapa cara
sebagai berikut :
- Value Today (Value Tod), yaitu penyerahan dana dilakukan pada tanggal (hari) yang sama
dengan tanggal (hari) diadakannya transaksi (kontrak). Cara penyelesaian ini juga disebut same
day settlement atau cash settlement.
- Value Tomorrow (Value Tom), yaitu penyerahan dana dilakukan pada hari keja berikutnya
atau hari kerja setelah diadakannya kontrak atau one day settlement.
- Value Spot, yaitu penyerahan dilakukan dua hari kerja setelah tanggal transaksi.
1. Transaksi Forward
Transaksi ini juga disebut transaksi berjangka pada prinsipnya adalah transaksi sejumlah mata
uang tertentu dengan pembayaran dan penyerahan pada waktu yang akan datang. Kurs
ditetapkan pada waktu kontrak dilakukan, tetapi pembayaran dan penyerahan baru akan
dilakukan pada saat kontrak jatuh tempo. Kurs forward biasanya di Quote untuk tanggal valuta,
1,2,3,6 dan 12 bulan. Namun jangka waktu kontrak dalam praktiknya dapat diatur melebihi 12
bulan. Pembayaran biasanya dilakukan pada hari kerja kedua setelah tangal kotrak jatuh tempo.
Transaksi forward ini biasanya sering digunakan untuk tujuan hedging dan spekulasi.
Hedging atau pemagaran resiko yaitu transaksi yang dilakukan semata – mata untuk menghindari
resiko kerugian akibat terjadinya perubahan kurs.
1. Transaksi Swap
Adalah pembelian dan penjualan secara bersamaan sejumlah tertentu mata uang dengan 2
tanggal valuta (penyerahan) yang berbeda. Pembelian dan penjualan mata uang tersebut
dilakukan pada bank lain yang sama. Jenis transaksi swap yang umum adalah ”spot terhadap
forward”. Dealer membeli suatu mata uang dengan transaksi spot dan secara simultan menjual
kembali jumlah yang sama kepada bank lain yang sama dengan kotrak forward.
Transaksi swap antara bank dengan Bank Indonesia terdiri dari :
1. Swap Likuiditas, yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif Bank Indonesia
untuk dana yang berasal dari pinjaman luar negeri. Posisi (outstanding) swap
likuiditas ini untuk setiap bank maksimum 20% dari modal bank.
2. Swap Investigasi, yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif bank berdsarkan
swap bank dengan nasabahnya yang dananya berasal dari pinjaman luar
neger (offshore loan) untuk keperluan investasi di Indonesia.
M. Kurs dan Quotation Valuta Asing
Kurs Valuta asing adalah harga suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lain.
Sedangkan Quotation valuta asing merupakan suatu pernyataan kesediaan melakukan transaksi
jual-beli valas pada suatu kurs yang diumumkan.
Quotation ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Langsung atau direct quotation
Yaitu cara penentuan kurs mata uang dimana satu mata uang asing digunakan untuk menilai
mata uang lokal. Oleh karena itu menurut metode direct quotation, unit mata uang asing
senantiasa tetap terhadap mata uang lokal.
- Tidak langsung atau Indirect Quotation
Penentuan kurs berdasarkan Indirect Qoutation merupakan kebalikan dari direct quotation yaitu
penentuan kurs dimana unit mata uang lokal digunakan untuk menilai mata uang asing. Dalam
indirect quotation unit mata uang lokal sealu tetap terhadap mata uang asing.
- USD Quotation
Dalam transaksi valas internasional, USD selalu dijadikan sebagai mata uang referensi dalam
penentuan kurs mata uang asing. Misalnya IDR 2.137/USD, CAD 1.3452/USD dan sebagainya.
Namun disamping USD, mata uang lain yang sering dijadikan referensi adalah AUD (Australia),
NZD (Newzeland), dan GBP (Poundsterling Inggris).
N. Spekulasi dalam Valuta Asing
Spekulasi dalam bursa valas maksudnya adalah melakukan transaksi Valas dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan dari turun-naiknya kurs suatu mata uang asing. Keuntungan atau
kerugian dapat terjadi akibat salah antisipasi terhadap ketidakpastian kurs suatu valuta asing
tersebut.
Margin Trading
Menurut Bank Indonesia adalah transaksi jual beli valas yang tidak diikuti dengan pergerakan
danan dan yang diperhitungkan sebagai keuntungan atau kerugian adalah selisih bersih antara
harga beli/jual suatu jenis valuta pada saat tertentu dengan harga jual/beli valuta yang
bersangkutan pada akhir masa transaksi.
Perkembangan globalisasi keuangan dan perbankan yang diikuti dengan semain bertambahnya
produk-produk baru di bidang perbankan, mengakibatkan resiko yang dihadapi oleh bank
maupun nasabah menjadi lebih besar. Untuk mendorong terciptanya iklim perbankan yang sehat,
maka Bank Indonesia menganggap perlu ditetapkan pedoman yang jelas tentang kegiatan usaha
bank berupa margin trading. Oleh karena itu Bank Indonesia mengeluarkan ketentuan mengenai
kegiatan margin trading yang diatur dalam Paket Kebijaksanaan 28 Februari 1991 yang pokok-
pokoknya sebagai berikut :
a) Margin trading valuta asing harus dilaksanakan berdasarkan :
- Kebijaksanaan direksi bank
- Satu kontrak yang telah dibuat sebelumnya.
b) Dalam kontrak margin trading dimuat sekurang-kurangnya base currency yang digunakan,
pelaksanaan Settlement, pembukuan laba atau rugi dari margin trading dan jumlah yang
dipergunakan sebagai batas keharusan menyetor tambahan margin deposit (cut loss).
c) Kegiatan margin trading dilakukan atas dasar tersedianya margin deposit
d) Margin trading untuk kepentingan nasabahnya ditetapkan setinggi-tingginya 10x dri
margin deposit nasabah yang disetor ke bank. Disamping itu, bank dilarang mengambil posisi
terbuka bagi group atau perusahaan groupnya.
e) Margin Trading untuk kepentingan bank ditetapkan setinggi-tingginya 10% dari modal
bank.
f) Apabila bank mengalami kerugian sebesar 5% dari modal, harus menghentikan kegiatan
margin tradin-nya dan hanya boleh melakukan kembali setelah memperoleh persetujuan Bank
Indonesia.
g) Margin deposit nasabah maupun bank harus dicantumkan dalam laporan mingguan
maupun laporan bulanan.
O. Opsi Valuta Asing
Memasuki dekade 1980-an bursa-bursa dan bank-bank di beberapa negara telah mengembangkan
suatu jenis instrument keuangan baru yang dirancang untuk memberikan nasabah opsi untuk
membeli atau menjual suatu valuta asing. Bursa Amsterdam, Motreal, Philaderlphia, membua
jenis perdagangan dalam bentuk opsi valuta asing tertentu sejak akhir tahun 1982.
Opsi valuta asing atau foreign exchange option adalah suatu kontrak yang meberikan hak tapi
bukan kewajiban, untuk membeli atau menjual suatu asset pada atau sebelum tanggal dengan
harga tertentu diwaktu yang akan datang.[2]
Definisi lain dari opsi diatas adalah suatu kontrak yang memberi hak pembeli untuk membeli
atau menjual sejumlah tertentu valuta asing dengan harga pasti per-unit selama periode yang
telah ditentukan dari penjual. Dalam hal ini opsi sangat berbeda dengan kontrak forward dan
future yang merupakan janji pasti untuk membeli atau menjual suatu asset dengan harga pasti
pada suatu tanggal yang akan datang.
JENIS OPSI VALAS
Jenis opsi ini pada dasarnya dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Call Option adalah suatu opsi untuk membeli sejumlah unit mata uang asing
tertentu dengan harga tertentu per unit (dalam US$) selama jangka waktu
tertentu.
2. Put Option adalah suatu opsi yang menjual sejumlah unit mata uang asing
tertentu dengan harga tertentu per unit (dalam US$) selama jangka waktu
tertentu.
Dalam Opsi valuta asing dikenal dua jenis kontrak yaitu :
1. American Option adalah kontrak yang memberi hak kepada pembeli untuk
melaksanakan opsi tersebut pada hari apa saja sebelum berakhirnya masa
berlakunya kontrak.
2. European Option adalah kontrak yang memungkinkan pembeli melaksanakan
opsi hanya pada saat/tanggal berakhirnya masa berlakunya kontrak.

Anda mungkin juga menyukai