Anda di halaman 1dari 20

PENGANTAR KURATORIAL

“Recreate x Reality x Representation” – 15 X 15 X 15 Project #3

Representasi merupakan suatu sistem yang mengijinkan kita


untuk mengenali aspek-aspek yang membentuk praktik seni dimana
representasi dapat dilihat sebagai salah satu permasalahan basic yang
memicu perkembangan diskurs seni. Salah satu diferensiasi Manusia
dibandingkan dengan makhluk lain adalah kemampuannya membentuk
dan membangun representasi. Manusia memahami realitas melalui
bentuk-bentuk representasi seperti teks, diskurs dan imej. Walau begitu,
saat seseorang mengira telah melihat realita melalui representasi pada
akhirnya realitas selalu lebih ekstensif dan kompleks dari suatu sistem
representasi sehingga representasi tidak pernah ‘sampai’ pada realitas.
Maka itu, manusia terus memproduksi representasi dalam rangka
mencapai suatu kebenaran realitas.

Dalam pemahaman paling dasar, representasi merupakan


‘duplikat’ dari suatu benda nyata yang ada di kehidupan manusia.
Keunggulan representasi ini adalah ketika representasi tersebut benar
benar menyerupai benda yang ada di alam. Dalam istilah Yunani
bentukan representasi ini dikenal dengan istilah mimesis yang berarti
‘imitasi’.

Diluar ‘pengkopian’ alam, perihal cara melihat dan sudut pandang


menjadi vital dalam perkembangan representasi. Karena dalam
perkembangannya, representasi tidaklah sesederhana imitasi benda yang
ada di alam. Dalam perkembangan peradaban manusia representasi terus
mengalami re-order, re-fashioned dan pergeseran pemaknaan sesuai
dengan perkembangan konvensi masyarakat, ilmu pengetahuan dan
teknologi. Cara melihat sebuah representasi akhirnya tidak melulu
bergantung pada suatu benda real dari alam tetapi juga tergantung pada
pola pikir yang merumuskan suatu pemahaman terhadap bentukan
representasi tersebut sehingga dengan konstruksi pola pikir suatu
masyarakat yang memaknainya, representasi hadir sebagai suatu artefak
dari suatu ideologi.

Tiap masyarakat dan jaman mengembangkan pola representasi


yang berbeda. Sebagai ilustrasi, perkembangan representasi di Itali
misalnya, berasal dari dari teks teks humanis era Renaissance yang
bersifat puitis dan mengutamakan beauty sehingga seniman pada masa
ini menitikberatkan pada keindahan dan harmoni. Cara pandang mereka
berdasar pada konsep ketimbang mengedepankan kemiripan pada benda
yang ada di alam. Adapun di Belanda pada masa yang sama, konsep
representasi dipahami dengan cara berbeda.

Lukisan di Belanda pada masa itu merefleksikan penerimaan


penggunaan teknologi untuk menangkap visual benda benda yang ada di
alam. Visualisasi mereka berbasis pada objektivitas dimana karya
karyanya cenderung berbasis pada observasi yang seringkali
menggunakan kamera obscura yang digunakan untuk mempertajam
presisi benda benda alam yang di ‘kopi’ kedalam suatu bentuk
representasi. Di dalam masyarakat ini teknologi tidak sekedar alat bantu
tetapi juga menjadi utama sehingga Budaya visualnya lebih
mengedepankan penggunaan perkembangan teknologi di suatu jaman
ketimbang melulu mengedepankan permasalahan mind-set suatu masa.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan juga penemuan penemuan


teknologi terbaru amat kuat mempengaruhi budaya visual selanjutnya.
Saat prinsip matematika bertemu dengan seni di tahun 1400-an,
mengorganisasi informasi visual menggunakan hukum perspektif menjadi
yang utama. Penggunaan prinsip titik hilang untuk menggambarkan ilusi
tiga dimensi pada dua dimensi menunjukkan seni dimasa ini berbasis
pada perhitungan matematis dan rasional. Setelah tahun 1800-an,
terutama setelah ditemukannya teknologi fotografi, budaya visual
mengalami perubahan yang terutama dapat terlihat dalam perkembangan
seni lukis. Perkembangan teknologi foto yang mendorong pembaharuan
teori warna, cahaya dan penglihatan. Salah satu seniman yang
memanfaatkan pengetahuan ini adalah Manet. Melalui imej- imej foto,
Manet meruntuhkan konvensi titik hilang dan perspektif . penolakan
Manet terhadap tradisi melukis dengan hukum perspektif termanifestasi
terutama dalam pengkaryaan Monet. Monet menggambarkan objek lebih
berdasarkan kepada cahaya yang ditangkap oleh retina mata bukan
berdasarkan bagaimana pengetahuannya mengenai bentuk benda
tersebut.

Dari pemaparan diatas, dapat dilihat bahwa didalam


perkembangan peradaban, manusia tidak terpuaskan dengan
kemampuan representasi dalam mengekspresikan realitas dan dengan
dasar inilah manusia secara berkelanjutan mengembangkan metode-
metode representasi. Keberlanjutan pembangunan konstruksi-konstruksi
representasi baru sebagai cara untuk melihat realitas adalah penting
karena melalui representasi inilah realitas-realitas manusia dapat terlihat
dan problem ini mendorong tumbuhnya berbagai alternatif teori dan mode-
mode representasi.

Melihat cairnya persoalan representasi, Mini Art Project kali ini


bermaksud merangkum visi seniman seniman muda Bandung terutama
penyikapan seniman terhadap persoalan representasi yang dapat bertolak
dari perkembangan ilmu pengetahuan, media dan teknologi. Pameran ini
diharapkan memberi tawaran tawaran penyikapan realitas yang nantinya
menunjukkan point of interest seniman serta bagaimana seniman seniman
atau calon calon seniman Bandung menciptakan suatu ‘solusi’ visual
dalam menjawab persoalan persoalan representasi.

Bandung, 3 Februari 2010


Sally Texania

PENGANTAR

Dalam menghadapi dunia seni rupa ke depan seorang seniman


muda dituntut untuk menguasai proses berkarya baik dari segi
penguasaan teknik maupun konsep dan teori-teori seni rupa yang juga
turut mengisi karya itu sendiri. Selain itu ia juga harus dapat
mempublikasikan karyanya di depan publik seperti melalui pameran ini
sehingga dapat mempertanggung jawabkan karya yang mereka buat dan
dapat menghasilkan proses komunikasi antara seniman dan publik.

Pameran mini-art ini dimulai pada tahun 2007 berjudul “Scale”


15x15x15 project yang mengangkat tema skala (ukuran) pada sebuah
karya seni, dilanjutkan dengan pameran kedua berjudul
“METAPHORIA”15X15X15 Project#2, yang mengangkat tema metafora
atau representasi. Pameran tersebut banyak memberi pelajaran bagi
mahasiswa dalam memanajemen suatu pameran melalui suatu organisasi
kepanitiaan di bawah KGB (Keluarga Grafis Beseni). Selain itu respon
positif lingkungan masyarakat seni rupa FSRD dan munculnya isu
mengenai mini-art yang menarik, menggugah kami selaku panitia yang
ketiga untuk membuat pameran mini-art yang ketiga, bertemakan
representasi dan bertajuk “Recreate x Reality x Representation” – 15 X 15
X 15 Project #3”.

Pameran yang ketiga ini mengangkat bentuk visual sebagai


representasi pemikiran, gagasan dan imajinasi seorang seniman dalam
berkarya. Walaupun unsur skala masih diangkat, tetapi pameran ini lebih
menekankan pada pertanggung jawaban visual karya terhadap konsep.
Teknik pembuatan karya yang diterima dibatasi pada media
konvensional : Drawing, Lukis, Grafis, Patung, Keramik, Video, dan Mix
Media. Proses penerimaan karya dilakukan melalui pengakurasian
bersama oleh Sally Texania, seorang kurator muda.

Bila pada pameran yang pertama peserta dibatasi pada lingkungan


intern FSRD ITB, pameran yang ketiga ini terbuka bagi seluruh
mahasiswa seni rupa yang berada di Bandung. Maka itu, melalui pameran
ini diharapkan menambah semangat kreatifitas dalam berkarya dan
menghangatkan kembali atmosfer seni rupa di Bandung ke depannya. Ini
merupakan kewajiban kami bersama sebagai mahasiswa seni untuk
menunjukkan peran dalam dunia seni rupa ke depannya.

Keluarga Grafis Berseni – FSRD ITB

2010
MAKSUD

Tujuan dari kegiatan pameran ini adalah untuk mewadahi


kreatifitas dan ekspresi mahasiswa seni rupa antar-universitas di
Bandung.

TUJUAN

1. Membangun opini publik tentang kegiatan seni rupa di


Bandung

2. Merintis eksistensi mahasiswa seni rupa sebagai calon


seniman Indonesia di masa depan

3. Memperluas wawasan dalam bidang seni, baik bagi


mahasiswa seni rupa maupun masyarakat luas

4. Membagi pesan dan gagasan melalui media seni yang


ditawarkan kepada masyarakat

SASARAN KEGIATAN

1. Masyarakat FSRD di Bandung

2. Masyarakat seni rupa

3. Masyarakat luas
NAMA KEGIATAN

15x15x15 Project #3

BENTUK KEGIATAN

1. Pameran

2. Diskusi

JUDUL PAMERAN

“Recreate x Reality x Representation”


PELAKSANAAN KEGIATAN

Pembukaan

Hari/tanggal : Mei 2010 (tentatif)

Waktu : 19.00 WIB

Tempat : Galeri Soemardja FSRD ITB

Jalan Ganesha 10 Bandung

Artist Talk

Hari/tanggal : Mei 2010

Waktu : 14.00 WIB

Tempat : Galeri Soemardja FSRD ITB

Jalan Ganesha 10 Bandung

Pameran
Hari/tanggal : Mei 2010 (tentatif)

Waktu :

Tempat : Galeri Soemardja FSRD ITB

Jalan Ganesha 10 Bandung

SUSUNAN PANITIA

“RECREATE X REALITY X REPRESENTATION” 15 X 15 X 15


PROJECT #3 – 2010

Penanggung jawab : M. Panggah Jaya Baskoro

Ketua Pelaksana : Anatasof Wirapraja

Sekretaris : Claudia Dian

Bendahara : Kara Andarini

Divisi Acara : Misha Ahmad

Divisi Humas : Risza Rahmat T.

Divisi Dana Usaha : Ahdiyat Nur Hartata

Megan Arlin

Divisi Logistik : M. Haikal Azizi

Divisi Artistik : Wahyu W Amikarsa.

Penanggung Jawab Karya : Bob Edrian T.

Divisi Dokumentasi : Kusbandono


Divisi Konsumsi : M. Rega Rahman
ANGGARAN BIAYA

Pengeluaran

KESEKRETARIATAN

Proposal @ Rp. 30,000 x 15 Rp. 450,000

PUBLIKASI

Undangan @ Rp. 10,000 x 50 Rp. 500,000

Plastik @ Rp. 500 x 50 Rp. 2,500

Poster A3 @ Rp. 7,000 x 50 Rp. 350,000

Poster A4 @ Rp. 5,000 x 70 Rp. 350,000

Katalog @ Rp. 10,000 x 250 Rp.2.500.000

Jumlah Rp.3.702.500

DISPLAY KARYA

Gypsum 1 Lembar 120 x 240cm @ Rp. 110,000 x 5 Rp. 550,000

Tali Nylon 10m @ Rp. 7,500 x 2 Rp. 15,000

Paku No. 3-4/bungkus @ Rp. 5,000 x 3 Rp. 15,000

Cat Tembok Putih Merk Falcon 5 Kg @ Rp. 65,000 x 2 Rp. 130,000

Walltext Kuratorial Rp. 15,000

Label Karya Rp. 30,000

Double tape Rp. 20,000

Styrofoam 1 Lembar (1cm) @ Rp. 8,500 x 4 Rp. 35,000

Jumlah Rp. 780,000


KONSUMSI

Pembukaan Pameran

Minuman (Bajigur, 150-200 orang) Rp. 150,000

Makanan

Snack Kering Rp. 120,000

Snack Basah Rp. 100,000

Gelas 50 gelas @ Rp. 6,000 x 4 Rp. 24,000

Piring Kertas 1 Lusin @ Rp. 2,500 x 16 Rp. 40,000

Diskusi

Minuman

Aqua gelas 1 dus @ Rp. 16,000 x 4 Rp. 64,000

Makanan

Snack @ Rp. 500 x 150 Rp. 75,000

Jumlah Rp. 573,000

Jumlah Total Rp. 5,505,500


PEMASUKAN

Iuran Peserta @ Rp. 20,000 x 40 Rp. 800,000

Kas KGB Rp. 350,000

Dana dari FSRD (tentative) Rp. 1,000,000

Dana usaha Rp. 500,000

Jumlah Rp. 2,650,000


SPONSORSHIP

Pihak yang setuju untuk mensponsori acara pameran 15x15x15 Project


#3 yang berjudul “Recreate x Reality x Representation” dengan
pemasukkan dana ( dengan jumlah dana yang tidak ditentukan).

Penggolongan sponsorship berdasarkan jumlah donasi adalah sebagai


berikut :

• GOLD sponsor ( Dengan jumlah sumbangan dana 75% dari total


perkiraan anggaran biaya yang telah dilampirkan)

• SILVER sponsor ( Dengan sumbangan dana 50% dari total


perkiraan anggaran biaya yang telah dilampirkan)

• BRONZE sponsor ( Dengan sumbangan dana 25% dari total


perkiraan anggaran biaya yang telah dilampirkan)

Fasilitas yang diberikan pada masing-masing golongan sponsor akan


menerima fasilitas seperti yang tercantum pada Fasilitas Sponsor.

FASILITAS SPONSOR

Sponsor akan menerima fasilitas sebagai berikut :

• Logo akan dicantumkan pada 50 poster yang akan dicetak dan


disebarkan di beberapa tempat di Bandung

• Logo akan dicantumkan pada spanduk yang akan dicetak dan


diletakkan di depan Galeri Soemardja selama pelaksanaan
pameran

• Logo akan dicantumkan pada katalog karya pameran yang akan


dicetak 250 lembar dan diberikan pada pengunjung pameran

• Logo akan dicantumkan di media publikasi internet seperti


facebook.
CONTOH TEMPLATE POSTER

2 3
3

Keterangan :

1. Sponsor GOLD

2. Sponsor SILVER

3. Sponsor BRONZE
CONTOH TEMPLATE SPANDUK

2
1

Keterangan :

1. Sponsor GOLD

2. Sponsor SILVER

3. Sponsor BRONZE
PENUTUP

Melalui pameran ini kami dapat berkesempatan untuk berekspresi,


berkarya, memperkenalkan diri, dan menampilkan eksistensi seni rupa di
Indonesia, khususnya Bandung. Selain itu kami juga berharap bahwa
pameran ini dapat memberi pengalaman tersendiri bagi para apresiator
dan semua pihak yang terlibat. Oleh karena itu, kami berupaya
semaksimal mungkin untuk tercapainya tujuan dan hasil yang terbaik
dalam pameran ini.

Walaupun begitu, kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam kegiatan


pameran ini masih terdapat banyak kekurangan maupun kesalahan, baik
dari segi teknis, kinerja, maupun yang lainnya. Namun dengan segala
kerendahan hati, kami memohon bantuan dari segala pihak yang
bersangkutan baik secara moril maupun materil.

Demikian proposal ini kami tujukan. Kami sangat mengharapkan peran


serta dari semua pihak demi tercapainya tujuan dan hasil yang telah
dimaksudkan. Tentunya kami juga sangat menghargai segala bentuk
partisipasi yang diberikan.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih atas waktu dan perhatian Anda.

CONTACT PERSON

Anatasof Wirapraja : 081646044166

M. Ady N. (Madyn) : 08562691690


LEMBAR PENGESAHAN

Proposal ini diajukan dan untuk diketahui oleh :

Penanggung Jawab Ketua Pelaksana

M. Panggah Jaya Baskoro Anatasof Wiraraja

Mengetahui,

Kepala Studio Seni Grafis

Aminudin .T.H. Siregar, M.sch

Kepala Program Studi Seni Rupa

Drs. Oco Santoso, M.Sn

Anda mungkin juga menyukai