SKRIPSI
Disusun Oleh:
Nama : Dwiana Retno Warsitaningrum
NIM : 4114971676
Program Studi : Pendidikan Matematika
Jurusan : Matematika
i
Abstrak
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi “ Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Mendapat Materi Pelajaran Dengan
Pemberian Tugas Disertai Alur Penyelesaian Dan Pemberian Tugas Tanpa Alur
Penyelesaian Pada Pokok Bahasan Sudut Dan Peta Mata Angin Siswa Kelas 1
SLTP Fransiskus Semarang Tahun Pelajaran 2003/2004” ini telah disetujui oleh
Hari : Rabu
iii
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
Hari : Rabu
Panitia Ujian
Ketua Sekertaris
Penguji III
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
melebihi intan permata. Sekalipun ada emas dan intan permata banyak, tetapi
PERSEMBAHAN
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan kasihNya penulis telah dapat menyelesaikan penulisan skripsi
dengan judul perbedaan hasil belajar siswa yang mendapat materi pelajaran
dengan pemberian tugas disertai alur penyelesaian dan tanpa alur penyelesaian
pada pokok bahasan sudut dan peta mata angin siswa kelas 1 SLTP Fransiskus
Semarang tahun pelajaran 2003/2004.
Dalam penulisan skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. DR. H. Ari Tri Soegito,S.H,M.M sebagai Rektor Universitas Negeri
Semarang.
2. Drs. Kasmadi Iman S,M.S sebagai Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
3. Drs Suparyan sebagai pembimbing yang telah memberikan dorongan,
masukan dan saran dalam pembuatan skripsi ini
4. Drs Supriyono, Msi sebagai pembimbing yang telah memberikan dorongan,
masukan dan saran dalam pembuatan skripsi ini.
5. Drs Eko Djumino sebagai Kepala SLTP Fransiskus yang telah memberikan
ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian di SLTP Fransiskus Semarang.
6. Bapak dan Ibu guru SLTP Fransiskus Semarang yang telah membantu dan
memberi dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik yang membangun untuk perbaikan
skripsi ini. Selanjutnya penulis juga berharap semoga skripsi ini berguna bagi
semua pembaca.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………………………….….. i
HALAMAN ABSTRAK ………. ………………………………………….. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ……..…………………………………… iii
HALAMAN PENGESAHAN ..………………………………………….….. iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN …………………………………………… v
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… vi
DAFTAR ISI ………………………………………………………………... vii
DAFTAR LAMPIRAN ……………. ……………………………………… ix
DARTAR TABEL …………………………...……………………………… xi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah ………………………………… 1
B. Penegasan Istilah ………………………………………… 4
C. Permasalahan …………………………………………… 5
D. Tujuan Penelitian ……………………………………….. 5
E. Manfaat Penelitian ………………………………………. 6
F. Sistematika Skripsi ……………………………………… 7
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori ………………………………………… 8
B. Hipotesis Penelitian ……………………………………. 26
BAB III : METODE PENELITIAN
B. Populasi dan Sampel …………………………………… 27
C. Variabel Penelitian …………………………………….. 27
D. Metode Pengumpulan Data ……………………………. 28
E. Metode Analisis Data …………………………………. 34
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ……………………………………….. 40
B. Pembahasan ……………………………………………43
vii
Halaman
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………… 44
B. Saran …………………………………………………. 44
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 45
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………. 46
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. 91
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
ix
Halaman
x
DAFTAR TABEL
Halaman
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu tugas guru yang cukup sulit adalah memberikan motivasi kepada
siswa untuk belajar mata pelajaran tertentu. Apalagi guru harus bisa memberikan
motivasi kepada siswa yang telah mempunyai persepsi atau anggapan bahwa
mata pelajaran tertentu adalah sulit, bahkan ada siswa yang merasakan ketakutan
yang sukar dipelajari dan dianggap sulit oleh siswa. Padahal matematika
merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan pada hampir seluruh jenjang
pendidikan dan merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
dasar dan menengah memberi tekanan pada penataan nalar dan pembentukan
matematika.
tujuan umum pendidikan matematika maka seorang guru harus dapat membuat
siswa mau untuk belajar matematika dan dapat memperoleh hasil belajar yang
optimal. Inilah yang dikatakan tugas yang berat karena guru harus mampu
motivasi belajar atau seorang guru harus mampu membuat siswa merasa senang
dengan materi pelajaran yang diberikan. Salah satu bentuk motivasi yang bisa
diberikan oleh guru adalah menumbuhkan hasrat dan minat untuk belajar sehingga
proses belajar akan berjalan dengan lancar, misalnya guru memotivasi siswa
dalam menyelesaikan soal-soal yang dianggap sulit dan sebagainya. Guru juga
menjadi fasilitator dalam arti mampu memberi cara atau metode yang termudah
siswa yang merupakan kumpulan dari individu yang heterogen artinya mereka
kondisi siswa yang demikian maka seorang guru membutuhkan waktu yang cukup
banyak untuk dapat memberikan upaya optimal bagi siswa. Karena waktu didalam
cara. Salah satunya dengan pemberian tugas di luar kegiatan intrakurikuler, yaitu
bagi siswa diluar kegiatan di dalam sekolah untuk mencoba menerapkan ilmu
yang telah diperoleh di sekolah untuk memperoleh hasil belajar yang lebih
memiliki arti yang maksimal bagi siswa, dengan kata lain kurang diharapkan oleh
siswa.
Sebagian siswa jarang mengerjakan tugas kokurikuler. Bahkan ada yang hanya
sekedar menyalin pekerjaan siswa lain yang telah mengerjakan. Dari penjelasan
siswa diketahui bahwa mereka tidak mengerjakan karena merasa sulit dan tidak
4
mengerjakanpun hilang.
Melihat dari kondisi peserta didiknya yang demikian maka penulis mencoba
memberikan cara untuk memotivasi siswanya. Cara yang dilakukan adalah dengan
arti alur penyelesaiannya diberikan. Dengan jalan ini diharapkan siswa termotivasi
dapat benar-benar menjadi salah satu sarana untuk menunjang tercapainya tujuan
pengajaran.
penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan hasil belajar siswa
penyelesaian dan pemberian tugas tanpa alur penyelesaian pada pokok bahasan
Sudut dan Peta Mata Angin siswa kelas 1 semester 2 SLTP Fransiskus Semarang
B. Penegasan Istilah
pandang dan anggapan tentang judul penelitian ini, perlu ditegaskan istilah-istilah
1. hasil belajar
5
hasil berarti sesuatu yang telah dicapai dari sesuatu yang telah dilakukan,
2. tugas
tugas yang dimaksud disini adalah tugas kokurikuler atau tugas rumah.
1990: 5)
3. alur penyelesaian
sudut dan peta mata angin adalah salah satu pokok bahasan matematika
C. Permasalahan
Dari uraian yang telah disampaikan oleh penulis maka permasalahan dalam
penelitian ini adalah apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang
mendapat materi pelajaran dengan pemberian tugas disertai alur penyelesaian dan
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui
perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat materi pelajaran dengan
pemberian tugas disertai alur penyelesaian dan tanpa alur penyelesaian siswa
E. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat diketahui ada perbedaan hasil belajar
siswa yang mendapat materi pelajaran dengan disertai alur penyelesaian dan tanpa
2003/2004 sehingga metode ini bisa digunakan untuk membantu siswa untuk
F. Sistematika Skripsi
ini dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian awal, bagian inti skripsi dan
halaman pengesahan. Halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi,
daftar lampiran.
Pada bagian inti skripsi dijabarkan dalam lima bab yaitu: Bab I
landasan teori yang berisi tentang tinjauan pustaka tentang teori belajar, tugas
kokurikuler, materi sudut dan peta mata angin, dan hipotesis penelitian. Bab III
Metode penelitian yang berisi tentang populasi dan sample penelitian, variabel
kesukaran soal, daya pembeda dan metode analisis data. Bab IV Hasil penelitian
dan pembahasan, dan Bab V Penutup, berisi tentang simpulan dan saran.
Pada bagian akhir skripsi berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-
lampiran skripsi.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Hasil Belajar
Hasil belajar berkaitan erat dengan proses belajar mengajar. Untuk itu akan
a. Hasil
Hasil adalah sesuatu yang telah dicapai dari yang telah dilakukan,
b. Belajar
tingkah laku pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses
pada diri individu yang sedang belajar. (Nana Sujana, 1989: 5).
laku
reaksi).
Belajar dalam arti luas adalah proses perubahan tingkah laku yang
berbagai bidang studi atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan
perolehan yang baru pada tingkah laku dapat disebut belajar. Untuk dapat
disebut belajar maka perolehan sesuatu yang baru pada tingkah laku harus
Hasil belajar adalah sesuatu yang telah dicapai sebagai hasil dari proses
belajar.
mengajarnya juga berjalan dengan baik. Dalam hal ini melibatkan intelektual
1) kondisi fisiologis
Dari beberapa faktor di atas faktor internal siswa memiliki peranan yang
penggerak yang cukup besar biasanya adalah motivasi yang bersifat instrinsik.
b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa afeksi seseorang. Dalam hal ini
pentingnya motivasi dalam belajar maka tugas guru yang pertama dan terpenting
adalah membangun motivasi terhadap apa yang akan dipelajari siswa. Biasanya
siswa yang rajin akan memiliki motivasi yang kuat sehingga dia belajar dengan
tekun. Sebaliknya siswa yang malas tidak memiliki motivasi dalam belajar, dalam
hal ini guru perlu mengetahui dan menyelidiki mengapa seorang siswa berbuat
13
dikembangkan.
ingin tahu anak, keinginan untuk mencoba dan hasrat untuk sukses.
a. memberi angka
angka dalam hal ini sebagai simbul dari nilai kegiatan belajarnya.
b. hadiah
hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi bagi anak yang senang dan
berbakat
d. ego-involvement
14
e. memberi ulangan
f. mengetahui hasil
g. pujian
merupakan pujian motivasi yang baik, pujian perlu diberikan kepada siswa
h. hukuman
hasrat untuk belajar yang ada pada diri anak didik itu memang merupakan
motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih
baik
j. minat
minat merupakan alat motivasi yang pokok, proses belajar akan berjalan
rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan
alat motivasi yang sangat penting, sebab dengan memahami tujuan yang
(Sardiman,1990:91)
bertindak atas dasar pemikiran logis dan rasional, kritis dan cermat, obyektif,
mengajar, oleh sebab itu bagai setiap guru matematika haruslah mengkaitkan
dan efisien.
untuk bidang studi matematika di tingkat SLTP hanya 6 jam setiap minggunya,
sedangkan bahan yang harus diselesaikan cukup banyak, maka tugas kokurikuler
hasilnya ikut menentukan nilai bagi setiap mata pelajaran. Kegiatan kokurikuler
meliputi:
a. melakukan penelitian
c. membuat karangan
guru, kebutuhan siswa dengan memanfaatkan segala sarana dan prasarana yang
17
ada secara optimal. Oleh karena itu menurut Roestiyah guru dalam memberikan
Dalam pemberian tugas kokurikuler guru harus selalu melihat situasi dan
persoalan kelas yang heterogen artinya kelas yang mempunyai siswa dengan
motivasi belajar bagi siswa secara khusus dalam penumbuhan minat belajar.
Minat untuk mengerjakan sebuah tugas akan menjadi sangat besar artinya
antara lain:
b. soal-soal tugas yang terlalu sulit dan siswa tidak mempunyai seseorang
c. guru yang sering bahkan tidak pernah membahas dan memberi nilai tugas
Salah satu metode yang akan di uji cobakan untuk menumbuhkan minat
bagi siswa untuk mau mengerjakan tugas kokurikuler adalah dengan memberikan
(Budiharjo,2004:6)
1) pengertian sudut
Sudut adalah pertemuan dua buah sinar garis yang memiliki titik
A C
19
B C
c. Jenis-jenis sudut
3) sudut tumpul adalah sudut yang besarnya antara 900 dan 1800
5) sudut refleks adalah sudut yang besarnya antara 1800 dan 3600
Besar sudut terkecil antara dua mata angin yang berdekatan adalah:
1) jika peta mata angin dibagi menjadi 8 arah mata angin maka besar
2) jika peta mata angin dibagi menjadi 16 arah peta mata angin maka
BL U TL
B T
BD TG
S
Sebagai pedoman untuk jurusan tiga angka adalah arah Utara yang
1). Besar sadut dihitung dimulai dari arah Utara, kemudian berputar
3). Besar sudutnya harus kurang dari 3600, sebab 3600 sama dengan
Jika jurusan tiga angka letak kota P dari Q diketahui a0, maka jurusan
tiga angka letak kota Q dari kota P, dapat ditentukan tanpa membuat
1) Jika a < 1800 , maka jurusan tiga angka letak kota Q dari P adalah
(a + 180)0
2) Jika a > 1800, maka jurusan tiga angka letak kota Q dari P adalah
(a - 180)0
Contoh soal:
Penyelesaian:
U TL
045
Penyelesaian:
Jika jurusan tiga angka kota A dari B = 0850 maka Jurusan tiga
0850 A
B 2650
22
Penyelesaian:
Jika Jurusan tiga angka kota P dari kota Q = 2000 maka jurusan
P 2000
200
1800 C
D x0 y0 A
B
berpelurus
x0 + y0 = 1800
900
x0
y0
B C
x0 + y0 = 900
C B
A D
24
Contoh soal:
a. Tentukan penyikunya !
b. Tentukan pelurusnya !
Penyelesaian:
2). Suatu sudut besarnya dua kali penyikunya, tentukan besar sudut
itu !
penyelesaian:
⇔ x0 = 1800 - 2x0
⇔ x0 + 2x0 = 1800
⇔ 3x0 = 1800
⇔ x0 = 1800 / 3
⇔ x = 600
1) Pengertian Skala
a) sudut elevasi
sudut elevasi
b) sudut depresi
sudut depresi
contoh soal:
Sudut elevasi puncak sebuah menara dari suatu tempat yang berjarak
Penyelesaian :
a.
3 cm
320
5 cm
B. Hipotesis Penelitian
Ada perbedaan hasil belajar siswa yang mendapat materi pelajaran dengan
pemberian tugas disertai alur penyelesaian dan tanpa alur penyelesaian pada
pokok bahasan sudut dan peta mata angin siswa kelas 1 semester 2 SLTP
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Populasi
2. Sampel
random sampling.
B. Variabel Penelitian
1. variabel bebas
2. variabel terikat
1. Metode dokumentasi
siswa dan nilai tes sumatif semester 1. Data tersebut digunakan untuk
2. Metode tes
siswa
Soal tes yang diberikan telah diuji cobakan dan dianalisis serta sudah
a. analisis validitas
untuk mengetahui apakah butir soal valid atau tidak valid sebagai
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
rxy =
[N ∑ X 2
][
− (∑ X ) 2 N ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2 ]
keterangan:
b. Analisis Reliabilitas
tunggal dengan teknik non belah dua dari Kuder dan Richardson
⎡ n ⎤ ⎡ St − ∑ pi qi ⎤
2
r11 = ⎢ ⎥⎢ ⎥
⎣ n − 1⎦ ⎣⎢ S2 ⎦⎥
S 2t =
∑(X i − X )2
n −1
Dengan:
n = banyak sampel
jadi qi = 1 - pi
Dalam hal ini r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa
Item yang baik adalah item yang tidak terlalu sukar dan tidak
soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa putus asa dan
jangkauannya.
B
P=
JS
Dengan:
Dengan kriteria:
28, 29, 30, 33) 19 item dikategorikan sedang (item nomor: 4, 10,
11, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 26, 27, 31, 32, 34, 35)
sebagai berikut:
BA BB
DP = − = PA − PB
JA JB
Dengan:
bawah
Daya pembeda yang bernilai negatif tidak baik dan soal harus
dari daya pembeda soal, item yang baik adalah item yang
Dari hasil uji coba yang dilakukan ternyata ada 11 item yang
15, 26, 27, 33), 8 item yang memiliki daya pembeda cukup
(item nomor 1, 3, 12, 18, 19, 21, 30, 34) dan 16 item yang
memiliki daya pembeda baik (item nomor 4, 7, 10, 11, 16, 17,
20, 22, 23, 24, 25, 28, 29, 31, 32, 35).
34
XVI.
Designs” atau disingkat dengan pola M-G, yang bertitik tolak pada
a. mean matching
b. Variance Matching
Vb
F( nb −1)( nk −1) =
Vt
dengan,
Dalam hal ini apabila Fhitung < Ftabel maka berarti kelompok
b. t-matching
36
signifikan.
Me − Mk
t=
2
SDme + SDmk
2
Se2
2
SDme =
ne − 1
S k2
2
SDmk =
nk − 1
dengan.
signifikansi α = 5%.
Dalam hal ini jika thitung < ttabel maka kelompok eksperimen dan
signifikan.
37
(Oi − Ei ) 2
k
χ =∑
2
i =1 Ei
dengan’
i = 1, 2, 3, … , k
berdistribusi normal.
a. Uji Hipotesis
sebagai berikut:
kontrol.
38
kontrol
Dalam hal ini uji statistik yang digunakan adalah uji statistik
X1 − X 2
t=
1 1
S +
n2 n2
n1 + n2 − 2
dengan,
∑X i
X = i =1
N
39
N ∑ X i2 − (∑ X )i2
Si2 =
N ( N − 1)
Dengan,
X = rata-rata nilai
N = banyaknya subyek
i = 1, 2, 3, … , n
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1) Mean Matching
2) Varian Matching
didapatkan Ftabel = 1,78. Dalam hal ini Fhitung < Ftabel maka
3) t-matching.
41
2,00. Dalam hal ini thitung < ttabel maka dapat disimpukan
berdistribusi normal.
sudut dan peta mata angin pada siswa kelas 1 SLTP Fransiskus
bahasan sudut dan peta mata angin pada siswa kelompok eksperimen
terselesaikan yaitu ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat
oleh guru saling ada kerja sama antara siswa yang satu dengan siswa yang
lain, sehingga kemampuan siswa dalam kelas itu seimbang. Proses Kegiatan
Belajar Mengajar dalam kelas menjadi hidup dan ada hubungan yang
yang sukar. Timbul motivasi dan percaya diri pada setiap siswa dalam
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari data yang telah diambil diperoleh nilai rata-rata kelompok eksperimen
(thitung) adalah 4,0950 dan ttabel adalah 2,00 maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
Nilai thitung > ttabel atau nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dari
pada nilai rata-rata kelompok kontrol, sehingga ada perbedaan hasil belajar
disertai alur penyelesaian dan tanpa alur penyelesian pada siswa kelas 1
B. Saran
Melihat dari hasil belajar siswa SLTP Fransiskus Semarang tahun pelajaran
2003/2004 pada pokok bahasan Sudut dan Peta Mata Angin, ternyata nilai
disertai alur penyelesaian lebih tinggi dari pada siswa yang mendapat materi
senantiasa memberi tugas yang disertai alur penyelesaian, hal ini dapat
DAFTAR PUSTAKA
Herman Hudoyo. 1990. Sistem Belajar Mengajar. Malang: IKIP Malang Pres.
Suyanto. 2000. Perbedaan Hasil Belajar Matematika Antara Siswa Yang Diberi
Tugas Kokurikuler Yang Dikoreksi Secara Individual Dengan Siswa Yang
Diberi Tugas Kokurikuler Yang Dibahas Secara Klasikal Pada Pokok
Bahasan Sudut Kelas 1 Catur Wulan 3 SLTP Negeri 1 Tulis Batang Tahun
Pelajaran 1999/200. Skripsi. Semarang
Tim Penyusun. 2004. LKS Prestasi Matematika Untuk SLTP Kelas 1 Semester 2.
Klaten.
46
55
Lampiran II
TUGAS KOKURIKULER
Pertemuan 1
Alur Penyelesaian:
iii. Tentukan semua rusuk pada kubus yang horisontal (artinya sejajar
iv. Tentukan semua rusuk pada kubus yang vertikal (artinya tegak lurus
Alur Penyelesaian :
ii. Dengan mengetahui besar sudut satu putaran penuh tentukan besar
dijalani jarum panjang panjang sebuah jam jika jarum itu bergerak dari angka
12 ke angka 4 !
Alur Penyelesaian :
iv. Tentukan berapa menit jarum panjang itu bergerak dari angka 12 ke
angka 4 !
vi. Tentukan sudut yang dibentuk jarum panjang sebuah jam yang
vii. Dari besar sudut yang telah diketahui, tentukan jenis sudut yang
terbentuk !
Pertemuan 2
Alur Penyelesaian :
ii. Tentukan arah tenggara dan arah utara dari peta mata angin !
iii. Tentukan besar sudut antara arah tenggara dan arah utara yang
terbentuk !
57
2. Rumah Pak Amat berada disebelah barat rumah Pak Amir, tentukan jurusan
Alur Penyelesaian :
iii. Buatlah sketsa letak rumah pak Amat dari rumah Pak Amir !
v. Tentukan besar sudut yang terbentuk dari arah utara rumah Pak Amir
Pertemuan 3
- Kota P terletak pada jurusan 2200 dari kota Q, tentukan jurusan tiga angka
Alur Penyelesaian :
i. Tentukan sketsa letak kota Q, dan buat arah utara dari kota Q
ii. Dengan busur derajat tentukan sketsa letak kota P dari kota Q (sejauh
2200) !
iv. Tentukan besar sudut yang dihitung dari arah utara kota P ke
Pertemuan 4
Alur Penyelesaian :
Pertemuan 5
- Pilot sebuah helikopter yang sedang terbang melihat suatu tanda di tanah
dengan sudut depresi 350, jika jarak tanda tadi dengan titik di tanah yang
Alur Penyelesaian :
ii. Gambarlah garis AD dengan skala yang telah dibuat (titik D adalah
suatu titik di bawah helikopter dan titik A adalah tanda yang ada di
tanah)
iii. Buatlah sudut di A yang besarnya 350 dan sudut di D yang besarnya
sebenarnya !
59
59