Silabus Kuliah:
Teori dan Praktek Governance
Ambar Widaningrum/Bambang Purwoko/Nanang Indra Kurniawan
A. Pengantar
Governance (Tata Pemerintahan atau Kepemerintahan) adalah merupakan model baru
dalam penyelenggaraan urusan publik. Model ini tampaknya sedang menjadi
kecenderungan global, dan tengah dicoba diimplementasikan di Indonesia, baik dalam
pengembangan pemerintahan nasional maupun lokal.
Kuliah ini bertujuan untuk mengenalkan konsep-konsep dan teori-teori yang relevan
dengan governance, dan mendiskusikan peluang dan tantangan yang ada untuk
diimplementasikan di Indonesia. Pada level praktis, kuliah ini juga dimaksudkan untuk
mengkaji persoalan-persoalan empiris dalam pelaksanaan governance di Indonesia di
tingkat nasional maupun lokal.
Pengalaman empiris dalam implementasi gagasan governance di berbagai daerah akan
menjadi rujukan penting yang digunakan sebagai bahan kajian selama proses perkuliahan
berlangsung, sekaligus memperkaya pemahaman mahasiswa tentang problematika teori
dan praktek governance di Indonesia.
B. Metode Perkuliahan
Untuk mendukung terwujudnya tujuan di atas, desain pembelajaran dalam mata kuliah ini
dirancang sebagai kombinasi antara kuliah dengan model ceramah dan diskusi di kelas,
pemberian tugas-tugas lapangan kepada mahasiswa, belajar pengalaman praktis dari para
pelaku governance (sektor publik, private, maupun masyarakat sipil), serta model
penugasan kepada mahasiswa yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan
mengeksplorasi persoalan-persoalan yang dihadapi di daerahnya.
B.1. Tugas Mahasiswa
Mahasiswa wajib mengikuti dan mempersiapkan kuliah ini sebaik-baiknya. Cara
sederhana untuk mempersiapkan diri mengikuti kuliah dengan baik adalah dengan
membaca lebih dulu materi-materi kuliah yang akan dibahas dalam pertemuan di kelas.
Ringkasan materi kuliah dan buku-buku referensi yang ditampilkan di dalam silabus ini
dimaksudkan agar mahasiswa dapat secara aktif mencari bahan-bahan bacaan tersebut
dan membaca serta memperlajarinya sebelum perkuliahan berlangsung.
Mahasiswa juga diwajibkan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen sebagaimana
sudah diatur dalam silabus mata kuliah ini. Pemberian tugas adalah bagian tidak
terpisahkan dari proses pembelajaran dalam mata kuliah ini, dimaksudkan untuk
mendukung proses interaksi antar mahasiswa sebagai peserta didik sekaligus akselerasi
penguasaan substantif mahasiswa terhadap materi yang dibahas dalam mata kuliah ini.
Keterangan:
♦ Penjelasan mengenai tugas makalah tentang governance akan diberikan tersendiri
dalam bentuk tertulis dan penjelasan lisan yang akan disampaikan dalam kuliah.
♦ Rencana observasi lapangan juga akan dijelaskan di dalam kuliah. Penjelasan
tentang observasi lapangan akan terkait dengan masalah teknis observasi lapangan
(obyek studi) maupun substansi topik-topik yang akan dielaborasi dalam
observasi lapangan tersebut. Penjelasan ini akan diberikan antara Minggu ke 5 s/d
Minggu ke 7.
♦ Karena alasan teknis, observasi lapangan dilaksanakan di daerah Yogyakarta dan
sekitarnya. Observasi di daerah asal hanya mungkin dilakukan jika semua anggota
kelompok (3 orang) dapat terlibat aktif dalam aktivitas lapangan. Tujuan
observasi lapangan adalah untuk mengidentifikasi baik best practises (contoh-
contoh bagus dan berhasil) maupun bad practises (contoh buruk ataupun
kegagalan) dalam pelaksanaan governance.
♦ Resume kuliah Dosen Tamu dikumpulkan pada Minggu ke-10, sehari setelah
pelaksanaan kuliah oleh Dosen Tamu tersebut.
C. Sistematika Materi Kuliah
1. Pengantar
Kuliah pertama ini memberikan pengantar tentang kerangka perkuliahan, baik yang
bersifat teknis (seperti metode kuliah, penugasan, dan evaluasi belajar) maupun yang
bersifat substantif (ruang lingkup dan sistematika materi kuliah). Pertemuan awal ini
juga akan mendiskusikan garis besar materi kuliah, dan bagaimana pembagian kerja
antar dosen pengampu baik dalam pemberian kuliah maupun evaluasi belajar.
Buku-buku Referensi:
1. Jan Koolman (1994), Modern Governance, Sage Publication, London.
2. Tim ICCE UIN Jakarta (2003), Pendidikan Kewargaan: Demokrasi, Hak Asasi
Manusia dan Masyarakat Madani, Prenada Media, Jakarta.
3. UNDP (1997) Tata Pemerintahan yang baik dari Kita untuk Kita, UNDP-
Partnership for Governance Reform, Jakarta.
4. Rita Abrahamsen, Sudut Gelap Kemajuan – Relasi Kuasa dalam Wacana
Pembangunan, Lafadl Pustaka, Yogyakarta, 2004.
5. The Independent Commission for Good Governance in Oublic Services, The
Good Governance Standar for Public Services, 2004.
Buku-buku Referensi:
1. UNDP (1997), Reconceptualizing Governance; Discussion Paper 2, New York,
January.
2. Merilee, S. Grindle (1997), Getting Good Governance: Capacity Building in the
Public Sectors of Developing Countries, Harvard Institute for International
Development, Harvard University.
3. UNDP (1997) Tata Pemerintahan yang Baik dari Kita untuk Kita, UNDP-
Partnership for Governance Reform, Jakarta
Buku-buku Referensi:
1. UNDP (1997), Reconceptualizing Governance; Discussion Paper 2, New York,
January.
2. Hetifah Sj Sumarto (2003), Inovasi, Partisipasi, dan Good Governance, Yayasan
Obor Indonesia, Jakarta.
3. UNDP (1997) Tata Pemerintahan yang baik dari Kita untuk Kita, UNDP-
Partnership for Governance Reform, Jakarta.
Buku-buku Referensi:
1. Marc Holzer & Kathe Callahan (1008), Government at Work: Best Practices and
Model Programs, Thousand Oaks, Sage Publ.
2. Craufurd D. Goodwin & Michael Nacht (1995). Beyond Government: Extending
the Public Policy Debate in Emerging Democracies, Boulder: Westview Press.
3. T Jacob, Bumerang Globalisme, artikel Kolom di Harian Kedaulatan Rakyat,
September 2003 (note: tanggal dan bulan akan dicek ulang).
Buku-buku Referensi:
1. Agus Dwiyanto dkk (2003), Reformasi Tata Pemerintahan dan Otonomi Daerah,
Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan – Kemitraan Bagi Pembaruan Tata
Pemerintahan di Indonesia, Yogyakarta.
2. Tim ICCE UIN Jakarta (2003), Pendidikan Kewargaan: Demokrasi, Hak Asasi
Manusia dan Masyarakat Madani, Prenada Media, Jakarta.
Buku-buku Referensi:
1. M. Dawam Rahardjo (1999). Gerakan Keagamaan dalam Penguatan Civil
Society: Analisis Perbandingan Visi dan Misi LSM dan Ormas Berbasis
Keagamaan, Jakarta: LSAF & TAF
2. Arie Sujito (editor), Menuju Tata Pemerintahan yang Baik, IRE, Yogyakarta.
Buku-buku Referensi:
1. Andi Faisal Bakti (ed) (2000), Good Governance & Conflict Resolution in
Indonesia: From Authoritarian Government to Civil Society. IAIN Jakarta Press
and Logos Publishing Co., in collaboration with ICMI, Montreal-Ottawa
(Canada).
2. M. Dawam Rahardjo (1999). Gerakan Keagamaan dalam Penguatan Civil
Society: Analisis Perbandingan Visi dan Misi LSM dan Ormas Berbasis
Keagamaan, Jakarta: LSAF & TAF
3. Denhardt, Janet & Denhardt, R. (2003). The New Public Service- Serving, Not
Steering, M.E. Sharpe, Amonk, New York
Catatan Tambahan:
Tugas-tugas mahasiswa yang belum secara khusus tertulis di dalam silabus ini akan
disampaikan di dalam kelas. Adalah penting bagi setiap mahasiswa untuk mencatat dan
mencermati setiap tugas yang diberikan dan mengumpulkannya tepat pada waktu yangs
sudah disebutkan (lihat tabel komponen penilaian).
Catatan Mahasiswa:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………