Anda di halaman 1dari 48

DESKRIPSI PEMELAJARAN

MATA DIKLAT : KEWIRAUSAHAAN


TUJUAN : 1. Memiliki jiwa, sikap, perilaku wirausaha dalam bekerja
2. Mampu dan berani berwiraswasta di bidangnya
KOMPETENSI : Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha
KODE : A
DURASI PEMELAJARAN : 80 Jam @ 45 menit

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausahawan
 Sikap kewirausahawan di-identifikasi berdasarkan disiplin, komitmen tinggi, jujur, kreatif dan inovatif,
mandiri, realistis
 Perilaku wirausahawan diidentifikasi berdasarkan kerja prestatif (selalu ingin maju)
 Keberhasilan dan kegagalan wirausahawan diidentifikasi berdasarkan sikap dan peri-lakunya
 Sikap dan perilaku pen-dukung karakteristik wira-usahawan
 Kegagalan dan keberhasil-an seorang wirausahawan (atlet, artis, petani, pejabat, alumni, kepala
sekolah, guru, dan sebagainya)  Menghargai karya dan pengalaman orang lain sebagai masukan bagi
pengembangan diri
 Kecermatan dan keteliti-an dalam mengamati sikap/perilaku  Pengertian kewirausahaan
 Karakteristik wirausaha-wan : sikap dan perilaku disiplin, komitmen tinggi, jujur, kreatif dan inovatif,
mandiri, dan realistis
 Cara mengidentifikasi ke-gagalan dan keberhasilan seseorang berdasarkan karakteristik wirausaha-
wan  Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausahawan
 Mencatat dan mendiskusi-kan sikap dan perilaku wirausahawan
 Mengidentifikasi kegagal-an dan keberhasilan dari paparan/ ceramah, bio-grafi, wawancara dan se-
bagainya
2. Menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif (selalu ingin maju)
 Jujur, disiplin, realistis, gigih, mandiri, memiliki komitmen tinggi, kreatif dan inovatif serta ke-
mampuan bekerja sama ditunjukkan dalam peri-laku kerja prestatif  Sikap dan perilaku kerja prestatif
dalam kehidupan keseharian di lingkungan keluarga, sekolah dan masya-rakat  Kerja prestatif dalam
kehidupan keseharian di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat  Kerja prestatif (selalu ingin
maju) :
- kerja ikhlas
- kerja mawas> emosional
- kerja cerdas
- kerja keras
- kerja tuntas  Menerapkan perilaku kerja prestatif (selalu ingin maju) dalam kehidupan keseharian di
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat :
- kerja ikhlas
- kerja mawas > emosional
- kerja cerdas
- kerja keras
- kerja tuntas
3. Merumuskan solusi masalah  Masalah diidentifikasi, di-rumuskan dan dianalisis
 Alternatif solusi ditentukan berdasarkan hasil analisis  Masalah dan alternatif solusinya  Cermat
dan kreatif dalam mencari solusi  Pengertian masalah
 Teknik pemecahan masalah dan pembuatan keputusan  Membedakan masalah dan bukan masalah
 Identifikasi masalah, dan mencari penyebabnya
 Mencari dan menentukan alternatif solusi
4. Membuat keputusan  Keputusan dibuat berdasar-kan alternatif solusi dan resiko  Pembuatan
keputusan  Berani membuat keputus-an dengan mempertim-bangkan resiko  Resiko pembuatan
keputusan  Membuat keputusan

KOMPETENSI : Merencanakan pengelolaan usaha kecil


KODE : B
DURASI PEMELAJARAN : 80 Jam @ 45 menit

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Menganalisis peluang usaha
 Peluang usaha dianalisis berdasarkan :
- jenis produk/jasa
- minat dan daya beli konsumen  Pemanfaatan peluang ber-usaha
 Pengembangan ide kreatif dan inovatif
 Keberhasilan dan kegagal-an usaha  Pemanfaatan peluang secara kreatif dan inivatif  Peluang dan
resiko usaha
 Faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan usaha  Mengembangkan ide dan peluang usaha
 Menganalisis kemungkinan keberhasilan dan kegagal-an
 Memetakan peluang usaha

2. Menganalisis aspek-aspek pengelolaan usaha


 Pengelolaan usaha di-analisis berdasarkan aspek :
- organisasi usaha
- produksi  Organisasi usaha sederhana : tujuan, sasaran, badan usaha, dan bentuk organisasi
 Persediaan
 Proses produksi
 Penyimpanan hasil produksi  Cermat dan taat azas  Tujuan dan sasaran usaha
 Bentuk-bentuk badan usaha
 Struktur organisasi sederhana
 Produk dan jasa
 Pengelolaan persediaan
 Proses produksi
 Penyimpanan produk  Merumuskan tujuan dan sasaran usaha
 Menetapkan bentuk badan usaha
 Menyusun struktur organi-sasi sederhana
 Menentukan jenis dan kualitas produk/jasa
 Menghitung kebutuhan dan persediaan bahan baku
 Merancang proses produksi
 Administrasi usaha  Persuratan, perizinan, dokumentasi, keuang-an  Cermat dan taat azas 
Perizinan usaha
 Surat-menyurat
 Pencatatan transaksi barang/jasa
 Pencatatan transaksi ke-uangan
 Pajak pribadi dan pajak usaha  Membuat surat
 Mencatat transaksi barang/jasa
 Membuat pembukuan sederhana
 Pemasaran  Penetapan harga
 Pelayanan prima
 Teknik menjual  Cermat dan taat azas  Seni menjual dan teknik promosi
 Harga jual
 Kepuasan pelanggan
 Promosi
 Negosiasi
 Saluran dan jaringan distribusi  Merencanakan bentuk promosi
 Melakukan negosiasi
 Menentukan saluran distribusi
 Menetapkan harga jual
 Pemodalan dan pembiayaan usaha  Pemodalan
 Pembiayaan usaha
 Analisa biaya dan pendapatan  Cermat dan taat azas  Teknik dan prosedur pe-modalan usaha
 Rencana anggaran biaya (RAB)
 Proyeksi arus kas
 Titik pulang pokok (TPP/BEP)
 Laba/Rugi
 Net present value (NPV) dan internal rate of retum (IRR)  Mengumpulkan informasi proses
pengajuan kredit
 Menyusun RAB
 Menghitung arus kas
 Menghitung TPP/BEP
 Menetapkan kelayakan usaha berdasarkan laba/rugi, NPV dan IRR
3. Menyusun proposal usaha  Proposal usaha disusun ber-dasarkan aspek pengelolaan usaha 
Proposal usaha  Cermat, taat azas, rapi, dan komunikatif  Propspek usaha
 Sistematika penyusunan proposal usaha  Membuat proposal usaha

KOMPETENSI : Mengelola usaha kecil


KODE : C
DURASI PEMELAJARAN : 32 Jam @ 45 menit

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Mempersiapkan pendirian usaha
 Pendirian usaha dipersiapkan sesuai dengan proposal meliputi :
- izin usaha
- pemodalan
- tempat usaha/lokasi
- fasilitas dan bahan baku
- sdm
- administrasi  Aspek-aspek pengelolaan usaha  Disiplin
 Komitmen tinggi
 Jujur
 Kreatif dan inovatif
 Mandiri
 Realistis
 Kerja prestatif
 Sopan, ramah, rapi, cermat  Mengurus izin usaha
 Mengajukan permohonan kredit
 Menentukan dan mengu-rus tempat usaha
 Mengadakan fasilitas dan bahan baku
 Merekrut dan menempat-kan SDM
 Mempersiapkan administrasi
2. Menghitung rasio menjalankan usaha  Usaha dijalankan sesuai dengan rencana usaha/ proposal 
Pengelolaan usaha sesuai dengan proposal  Disiplin
 Komitmen tinggi
 Jujur
 Kreatif dan inivatif
 Mandiri
 Realistis
 Kerja prestatif
 Sopan, ramah, rapi, cermat  Mengelola fasilitas dan bahan
 Mengelola SDM
 Mengelola proses produksi
 Mengelola keuangan
 Mengelola administrasi
 Memasarkan produk/jasa
3. Mengevaluasi dan mengembangkan usaha  Kinerja usaha dievaluasi ber-dasarkan kriteria
keberhasil-an usaha
 Laporan disusun berdasar-kan hasil evaluasi
 Usaha dikembangkan sesuai hasil evaluasi  Kriteria keberhasilan usaha
 Laporan pengelolaan usaha
 Pengembangan usaha  Disiplin
 Komitmen tinggi
 Jujur
 Kreatif dan inovatif
 Mandiri
 Realistis
 Kerja prestatif
 Sopan, ramah, rapi, cermat  Rasio keuangan
 Teknik penyusun laporan
 Teknik pengembangan usaha  Menghitung rasio keuang-an
 Menyusun laporan penge-lolaan usaha
 Menyusun rencana pengembagan usaha

BAB IV
MENGEVALUASI HASIL USAHA
Mata pelajaran
: Kewirauasahaan
Kelas / semester
: XII / 2
Standar kompetensi
: Mengelola usaha kecil / mikro
Kompetensi dasar
: 4.4 Mengevaluasi Hasil usaha
Alokasi waktu
: 8 jam pelajaran @45 menit

Indikator

1. Siswa dapat memahami criteria keberhasilan usaha

2. Siswa mampu mengevaluasi kinerja usaha

3. Siswa mampu membuat ratio keuangan

4. Siswa mampu menyusun laporan

5. Siswa mampu menysusn rencana pengembangan usaha

6. Siswa mampu menghitung keberhasilan usaha dengan menggunakan criteria

pengukuran keberhasilan usaha

Materi Pembelajaran

1. Sikap : Cermat dan taat azas

2. Pengetahuan : cara mengevaluasi kinerja usah

Teknik menyusun laporan


Teknik pengembangan

3. Ketrampilan : Menyusun laporan Mengevalusai pengelolaan usaha Menyusun pengembangan usaha

RINGKASAN MATERI
A. MENYUSUN LAPORAN KEGIATAN USAHA
1. Laporan Kegiatan Usaha
Dalam rangka pengendalian usaha, seorang wirausaha harus mempu
membuat laporan kegiatan usaha dan langkah berikutnya dalam rangka

pengembangan usaha. Laporan pengelolaan usaha dibuat berdasarkan


kebutuhan. Pada usaha kecil dibuat laporan-laporan sebagai berikut :
(1) Laporan manajemen, yang terdiri dari laporan bulanan, dan laporan
tahunan
(2) Laporan kinerja perusahaan yaitu laporan keuangan
2. Macam-macam ratio Keuangan

Sebagaimana disebutk

a n di muka ratio keuangan banyak sekali jenisnya karena ratio dapat dibuat menurut
penganalisaan. Demikian pula pengelompokan ratio juga bermacam-macam. Apabila dilihat dari
sumber dari mana ratio dibuat, maka ratio dapat digolongkan dalam 3 golongan, yaitu a. Ratio-
ratio Neraca (Balance sheet rations), ialah ratio-ratio yang disusun

dari data yang berasal dari neraca, misalnya current ratio, acid test ratio, current assets to toal assets ratio,

current liabilities to total assets ratio dan lain sebagainya.

b. Ratio-ratio laporan laba rugi (income statement rations) ialah ratio-ratio yng disusun dari data yang berasal

dari income statement, misalnya gross profit margin, net operating margin, operating ratio dan lain

sebagainya

c. Ratio-ratio antar laporan (intet-statement rations), ialah ratio-ratio yang disusun dari data yang berasal dari

neraca dan data lainnya berasal dari income statement, misalnya assets tumover, inventory turnover,

receivables tumover dan lain sebagainya.

Ada pula penulis yang menggunakan istilah ‘financial rations” untuk ratio- ratio neraca, “operating

rations” untuk ratio-ratiop laba rugi dan “financial operating ratio” untuk ratio-ratio antar laporan.

Ratio likuiditas adalah ratio-ratio yang dimaksudkan untuk mengukur


likuiditas perusahaan (current ratio, acid test ratio)
Ratio leverage adalah ratio-ratio yang dimaksud untuk mengukur sampai
berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang (Debt to total assets
ratio, net worth to debt ratio dan lain sebagainya)
Ratio-ratio aktivitas, yaitu ratio-ratio yang dimaksudkan untuk mengukur

sampai seberapa besar effektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber- sumber dananya (inventory

turnover, average collection period dan lain sebagainya)

tio-ratio profibilitas, yaitu ratio-ratio yang menunjukan hasil akhir dari


sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-keputusan (profit margin on sales,
return on total asset, return on net work dan lain sebagainya)
Ini akan dikemukakan beberapa macam ratio, cara perhitungan beserta
interprestasinya berdasarkan laporan financial di bawah in

Modul Pembelajaran Kewirausahaan Bab 2

Materi Pembelajaran :
1.Pengertian Pengelolaan Usaha
Pengelolaan Usaha adalah kegiatan mengurus/mengatur usaha yang dijalankan orang-orang atau badn
secara teratur dengan mengerahkan sega;a fasilitas yang ada untuk mencapai tujuan.

2.Aspek-aspek Pengelolaan Usaha


•Organisasi Usaha dan Produksi
•Administrasi Usaha
•Pemasaran
•Permodalan dan Pembiayaan Usaha

3.Aspek-Aspek Perencanaan Usaha


•Umum : Data Umum Perusahaan(nama, jenis usaha, alamat), Sejarah Pendirian, budaya, visi, dan misi
•Organisasi/Manajemen
•Teknis/Produksi dan Teknologi/ Analisis Industri
•Resiko, Keuangan/Finansial
•Produk dan Pelayanan
•Analisis Pasar
•Analisis Lingkungan

4.Manfaat/Tujuan Menyusun Perencanaan Usaha


•Memberikan uraian tentang langkah-langkah yang harus dilalui, memberikan arah perjalanan usaha
(kompas)
•Sebagai alat komunikasi organisasi dan menentukan prioritas
•Menolong organisasi untuk untuk mengembangkan kemampuan manajerial/kepemimpinan di bidang
usaha sendiri
•Sebagai instrument pengukur keberhasilan usaha dan kemampuan perusahaan

PERENCANAAN ORGANISASI USAHA


5.Pengertian Organisasi
Menurut Prof. Dr. Sondang Siagian, Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan dua orang atau lebih
yang bekerja sama untuk suatu tujuan bersama dan terikat secara formal.
Menurut Chester I. Barnard, Organisasi adalah suaut system aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih.
Menurut Stoner, Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di
bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
Menurut James D. Mooney, Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai
tujuan bersama.
Menurut Chester I. Bernard, Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih.
Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb) sehingga merupakan
kesatuan yang teratur. (W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia)
Fungsi Manajemen (menurut Henry Fayol) : P (Planning/Perencanaan), O (Organizing/Penghimpunan
sumber daya), A (Actuating/Pelaksanaan Kerja), dan C (Controlling/Pengendalian).

Unsur-unsur Organisasi
a.Adanya sekelompok orang
b.Adanya suatu kerjasama dan tugas kerja
c.Adanya tujuan bersama

6.Pengertian Organisasi Usaha Sederhana/Usaha Kecil


Pengertian Usaha Kecil berdasarkan ketentuan UU No.9 Tahun 1995 yaitu usaha yang memenuhi kriteria
sebagai berikut :
•Kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan
•Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
•Milik warga Negara Indonesia
•Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau perusahaan yang dimiliki, dikuasai taua
berafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha kecil.
•Benbentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hokum atau usaha yang berbadan
hokum, termasuk koperasi.

7.Peran Usaha Kecil secara umum yaitu :


1.Penyedia Barang dan Jasa
2.Penyedia Tenaga Kerja/Perluasan Kesempatan Kerja
3.Pemerataan Pendapatan
4.Pemberi Nilai Tambah bagi Produk/Jasa Daerah
5.Meningkatkan taraf hidup (kesejahteraan) masyarakat
6.Pembentukan dan peningkatan produk nasional, peningkatan ekspor, dan peningkatan pajak (Kas
Negara)

8.Pengertian Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran


•Visi : Pandangan Jauh ke depan kemana perusahaan akan dibawa, menjawab “What do we want to
become?”, atau Pandangan masa depan yang mendasar dari para pendiri organisasi. Visi dapat juga
diartikan sebagai keinginan (intentions or desires), yang bersifat umum dan mengandung pengharapan,
dan pencapaiannya jauh dan tak terbatas.
•Misi : Tindakan untuk mewujudkan visi perusahaan atau penjelasan tentang skala usaha umum
perusahaan/organisasi dan kegiatan operasional yang berbeda dengan organisasi lain.
•Tujuan : Penjabaran visi dan misi organisasi atau hasil akhir yang terukur yang hendak dicapai suatu
organisasi.
•Sasaran : Hasil yang hendak dicapai organisasi dalam periode tertentu atau merupakan target yang
spesifik dan terukur dari tiap tujuan perencanaan.

9.Pentingnya tujuan dan sasaran usaha


1.Legitimasi : Menggambarkan apa yang dilakukan organisasi dan alasan keberadaan
organisasi/perusahan tersebut.
2.Sumber motivasi dan Komitmen : mengurangi ketidakpastian karyawan dan organisasi serta klarifikasi
apa yang harus mereka capai.
3.Panduan Bertindak : memfokuskan perhasian pada target tertentu dan mengarahkan organisasi pada
arah yang bermakna.
4.Instrumen Pengambilan Kebijaka/keputusan yang rasional.
5.Standar Kinerja : Mengukur keberhasilan usaha

Modul Pembelajaran Kewirausahaan : Transaksi dan Pajak Usaha

Indikator Pembelajaran :
Siswa mampu menganalisis aspek-aspek perencanaan dan pengelolaan usaha dalam aspek administrasi
usaha yang terdiri dari pencatatan transaksi barang/jasa, pencatatan transaksi keuangan, pajak pribadi
dan usaha

Proses Pencatatan Transaksi dalam Persamaan Dasar Akuntansi


Persamaan Akuntansi
Persamaan akuntansi adalah hubungan unsur harta, utang dan modal. Hubungan ketiga unsur itu
disebut posisi keuangan dalam sebuah perusahaan.
- Harta atau aktiva; kekayaan (aset) yang dimiliki perusahaan yang diukur dengan uang. Bisa berupa
uang tunai, piutang dagang, persediaan barang, peralatan kantor, peralatan lainnya, suply kantor,
tagihan-tagihan, atau barang (tanah, gedung, peralatan dsb).
- Utang atau kewajiban; sejumlah nilai yang harus dilunasi kepada pihak lain pada periode akuntansi
berikutnya. Misal sumber dana atau modal perusahaan dari kreditor.
- Modal; kekayaan sendiri (pemilik) yang diinvestasikan pada perusahaan, atau hak si pemilik atas harta
perusahaan. Besarnya: selisih aktiva dan kewajiban.
Dalam perusahaan, jumlah harta yang dimiliki selalu sama dengan hak atas harta itu (yang dalam
akuntansi disebut modal). Maka

HARTA = MODAL

Bila perusahaan meminjam uang dari pihak lain untuk membeli asset
bagi perusahaan, atau membelinya dengan kredit, maka

HARTA = UTANG + MODAL

Akibat transaksi dalam akuntansi


- Investasi pemilik dalam perusahaannya; menambah harta, dan menambah modal.
- Pengambilan pemilik dari perusahaan untuk keperluan proyek; mengurangi harta, dan mengurangi
modal.

Proses Pencatatan Transaksi dalamProses Akuntansi Perusahaan Jasa

Proses Pencatatan Transaksi dalam Proses Akuntansi Perusahaan Dagang

Laporan Keuangan

Peran dan Fungsi Laporan Keuangan bagi Perusahaan

Pajak
Pengertian
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang —sehingga dapat dipaksakan
— dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut penguasa berdasarkan norma-
norma hukum untuk menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif untuk mencapai
kesejahteraan umum.( http://id.wikipedia.org/wiki/Pajak)
Terdapat bermacam-macam batasan atau definisi tentang "pajak" yang dikemukakan oleh para ahli
diantaranya adalah :
Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani, pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan)
yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang)
dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan
pemerintahan.
Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH, pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan
undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang
langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Definisi tersebut
kemudian dikoreksinya yang berbunyi sebagai berikut: Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak
rakyat kepada Kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public
saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment.
Sedangkan menurut Sommerfeld Ray M., Anderson Herschel M., & Brock Horace R, pajak adalah suatu
pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun
wajib dilaksanakan, berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu, tanpa mendapat imbalan yang
langsung dan proporsional, agar pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan
pemerintahan.
Pajak dari perspektif ekonomi dipahami sebagai beralihnya sumber daya dari sektor privat kepada
sektor publik. Pemahaman ini memberikan gambaran bahwa adanya pajak menyebabkan dua situasi
menjadi berubah. Pertama, berkurangnya kemampuan individu dalam menguasai sumber daya untuk
kepentingan penguasaan barang dan jasa. Kedua, bertambahnya kemampuan keuangan negara dalam
penyediaan barang dan jasa publik yang merupakan kebutuhan masyarakat.
Sementara pemahaman pajak dari perspektif hukum menurut Soemitro merupakan suatu perikatan
yang timbul karena adanya undang-undang yang menyebabkan timbulnya kewajiban warga negara
untuk menyetorkan sejumlah penghasilan tertentu kepada negara, negara mempunyai kekuatan untuk
memaksa dan uang pajak tersebut harus dipergunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan. Dari
pendekatan hukum ini memperlihatkan bahwa pajak yang dipungut harus berdsarkan undang-undang
sehingga menjamin adanya kepastian hukum, baik bagi fiskus sebagai pengumpul pajak maupun wajib
pajak sebagai pembayar pajak.
Pajak menurut Pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan umum dan tata cara perpajakan adalah
"kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
Ciri pajak
Dari berbagai definisi yang diberikan terhadap pajak baik pengertian secara ekonomis (pajak sebagai
pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah) atau pengertian secara yuridis (pajak
adalah iuran yang dapat dipaksakan) dapat ditarik kesimpulan tentang ciri-ciri yang terdapat pada
pengertian pajak antara lain sebagai berikut:
1.Pajak dipungut berdasarkan undang-undang. Asas ini sesuai dengan perubahan ketiga UUD 1945 pasal
23A yang menyatakan "pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur
dalam undang-undang."
2.Tidak mendapatkan jasa timbal balik (konraprestasi perseorangan) yang dapat ditunjukkan secara
langsung. Misalnya, orang yang taat membayar pajak kendaraan bermotor akan melalui jalan yang sama
kualitasnya dengan orang yang tidak membayar pajak kendaraan bermotor.
3.Pemungutan pajak diperuntukkan bagi keperluan pembiayaan umum pemerintah dalam rangka
menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin maupun pembangunan.
4.Pemungutan pajak dapat dipaksakan. Pajak dapat dipaksakan apabila wajib pajak tidak memenuhi
kewajiban perpajakan dan dapat dikenakan sanksi sesuai peraturan perundag-undangan.
5.Selain fungsi budgeter (anggaran) yaitu fungsi mengisi Kas Negara/Anggaran Negara yang diperlukan
untuk menutup pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, pajak juga berfungsi sebagai alat untuk
mengatur atau melaksanakan kebijakan negara dalam lapangan ekonomi dan sosial (fungsi mengatur /
regulatif).

Jenis Pajak
Pajak Negara
•Pajak penghasilan :
•Pajak Pertambahan Nilai
•Pajak Penjualan Barang Mewah
•Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak Daerah
•Pajak Kendaraan bermotor
•Pajak radio
•Pajak reklame

Fungsi pajak
•Fungsi anggaran (budgetair)
Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran
negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan pembangunan, negara
membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak digunakan
untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya.
Untuk pembiayaan pembangunan, uang dikeluarkan dari tabungan pemerintah, yakni penerimaan
dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin. Tabungan pemerintah ini dari tahun ke tahun harus
ditingkatkan sesuai kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin meningkat dan ini terutama
diharapkan dari sektor pajak.
•Fungsi mengatur (regulerend)
Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan pajak. Dengan fungsi
mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Contohnya dalam rangka
menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai macam
fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan
bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.
•Fungsi stabilitas
Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan
dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan, Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan
jalan mengatur peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan
efisien.
•Fungsi redistribusi pendapatan
Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum,
termasuk juga untuk membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada
akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Pajak Penghasilan Wajib Pajak Pribadi (Perseorangan)

Subyek pajak penghasilan


Menurut Undang Undang no.17 tahun 2000 tentang pajak penghasilan, subyek pajak penghasilan adalah
sebagai berikut:
1.Subyek pajak pribadi yaitu setiap orang yang tinggal di Indonesia atau tidak bertempat tinggal di
Indonesia yang mendapatkan penghasilan dari indonesia.
2.Subyek pajak harta warisan belum dibagi yaitu warisan dari seseorang yang sudah meninggal dan
belum dibagi tetapi menghasilkan pendapatan, maka pendapatan itu dikenakan pajak.
3.Subyek pajak badan yaitu perkumpulan orang dan/atau modal baik melakukan usaha maupun tidak
melakukan kegiatan usaha meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya,
badan usaha milik negara atau daerah dengan nama dan bentuk usaha apapun seperti firma, kongsi,
koperasi, dana pensiun, perkumpulan, persekutuan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik,
atau organisasi sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap dan bentuk badan lainnya.
4.Bentuk usaha tetap yaitu bentuk usaha yang digunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat
tinggal di Indonesia atau berada di indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu dua belas
bulan, atau badan yang tidak didirikan dan berkedudukan di Indonesia, yang melakukan kegiatan di
Indonesia.
WP dalam negeri :
1. Wajib Pajak dalam negeri dikenakan pajak atas penghasilan baik yang diterima atau diperoleh dari
Indonesia dan dari luar Indonesia
2. Dikenakan pajak berdasarkan penghasilan netto dengan tarif umum
3. Wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan
WP luar negeri :
1. Dikenakan pajak hanya atas penghasilan yang berasal dari sumber penghasilan di Indonesia.
2. Dikenakan pajak berdasarkan penghasilan bruto dengan tarif PPh pasal 26 atau sesuai Perjanjian
Penghindaran Pajak Berganda (P3B).
3. Tidak wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan

Bukan subyek pajak penghasilan


Undang Undang No. 17 tahun 2000 menjelaskan tentang apa yang tidak termasuk obyek pajak sebagai
berikut:
1.Badan perwakilan negara asing.
2.Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat - pejabat lain dari negara asing dan orang -
orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama mereka
dengan syarat bukan warga negara indonesia dan negara yang bersangkutan memberikan perlakuan
timbal balik.
3.Organisasi internasional yang ditetapkan oleh keputusan menteri keuangan dengan syarat Indonesia
ikut dalam organisasi tersebut dan organisasi tersebut tidak melakukan kegiatan usaha di Indonesia.
Contoh: WTO, FAO, UNICEF.
4.Pejabat perwakilan organisasi internasional yang ditetapkan oleh keputusan menteri keuangan dengan
syarat bukan warga negara indonesia dan tidak memperoleh penghasilan dari Indonesia.

Tahun Pajak ialah


Jangka waktu 1 (satu) tahun takwim (mulai 1 Januari sampai 31 Desember) kecuali bila Wajib Pajak
menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun takwim.
Pasal 1 angka 7 UU KUP

Obyek Pajak Penghasilan


Yang menjadi Objek Pajak adalah penghasilan yaitu setiap Tambahan Kemampuan Ekonomis yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang
dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan
nama dan dalam bentuk apapun. Pajak dikenakan atas setiap tambahan kemampuan ekonomis yang
Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak

Pajak Penghasilan Wajib Pajak Pribadi (Perseorangan)

Tarif Pajak
Tarif PPh Pasal 17 Undang-Undang Nomor 36 TAHUN 2008
Tarif ini berlaku mulai tahun pajak 2009 (per 1 Januari 2009)
Tarif Progresif PPh Orang Pribadi
No. Jumlah Penghasilan Tarif
1. s.d. Rp. 50.000.000,00 5 %
2. Di atas Rp. 50.000.000,00 s.d Rp. 250.000.000,00 15%
3. Di atas Rp. 250.000.000,00 s.d. Rp. 500.000.000,00 25 %
4. Di atas Rp. 500.000.000,00 35 %

Tarif Tunggal PPh WP Badan dan BUT ;


Tarif tunggal 28 % untuk tahun pajak 2009
Tarif tunggal 25% untuk tahun pajak 2010 dan seterusnya
________________________________________

Untuk tahun pajak 2008 dan sebelumnya memakai Tarif PPh Pasal 17 Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2000
Tarif Progresif PPh Orang Pribadi
No. Jumlah Penghasilan Tarif
1. s.d. Rp. 25.000.000,00 5 %
2. Di atas Rp. 25.000.000,00 s.d Rp. 50.000.000,00 10%
3. Di atas Rp. 50.000.000,00 s.d. Rp. 100.000.000,00 15 %
4. Di atas Rp. 100.000.000,00 s.d. Rp. 200.000.000,00 25 %
5. Di atas Rp. 200.000.000,00 35 %

Tarif Progresif PPh WP Badan dan BUT ;


No. Jumlah Penghasilan Tarif
1. s.d. Rp. 50.000.000,00 10 %
2. Di atas Rp. 50.000.000,00 s.d. Rp. 100.000.000,00 15 %
3. Di atas Rp. 100.000.000,00 30 %

Penghasilan Kena Pajak

PTKP
Pemotong PPh Pasal 21 (KEP - 545/PJ./2000) :
-Pemberi kerja yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain sehubungan
dengan pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai dan bukan pegawai.
-Bendaharawan Pemerintah yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain
sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan.
-Dana pensiun atau badan lain yang membayarkan uang pensiun dan pembayaran lain dengan nama
apapun dalam rangka pensiun.
-Badan yang membayar honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan jasa,
termasuk jasa tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas.
-Penyelenggara kegiatan yang melakukan pembayaran sehubungan dengan pelaksanaan suatu kegiatan
(rapat, sidang, seminar, work shop, pendidikan khusus, pertunjukan, olah raga, dll).
-Yayasan, organisasi massa, perkumpulan atau organisasi lain yang membayarkan gaji, upah,
honorarium dan imbalan lain sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan.
Tidak diwajibkan memotong PPh Pasal 21 : Badan Perwakilan Negara Asing dan Organisasi-Organisasi
Internasional yang bukan merupakan subyek pajak ( Pasal 3 UU Nomor 17 TAHUN 2000 ).

Selamat Belajar...!
Salam Cerdas...!

MODUL PEMBELAJARAN : Produk Barang dan Jasa

Indikator Pembelajaran :
•Menjelaskan Pengertian Produk
•Membedakan karakteristik barang dan jasa
•Mengidentifikasi dan menjelaskan kualitas produk

1.Pengertian Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada suatu pasa agar dipehatikan, diminta,
dibeli, dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan kebutuhan.
Produk merupakan keluatan (output) dari suatu proses produksi yang berupa barang dan atau jasa.

2.Jenis/Macam Produk :
Jenis Produk menurut sifat/intensitas kebutuhan pemakainya
Produk Primer : Produk utama yang dibutuhkan masyarakat , seperti rumah, makanan, dan pakaian.
Produk Sekunder (Penunjang) : Produk penunjang kehidupan masyarakat agar lebih baik, seperti Jasa
Pendidikan, Produk Kesehatan, Telepon Genggam (HP), Komputer, radio, televise, dsb
Produk Tertiter : Produk kebutuhan pelengkap yang sifatnya mewah, seperti : mobil mewah,rumah
mewah,home-teather,dll

Jenis Produk berdasarkan tujuan pemakainya


•Shopping Goods : memerlukan pertimbangan kualitas, harga, gaya kemasan, dan jenis
•Convinience Goods : bersifat mudah dicari bila diperlukan setiap saat dan tersedia di toko terdekat
•Speciality Goods : kebutuhan konsumen yang membutuhkan layanan khusus dan terdapat di toko
tertentu
•Unsough Goods : barang yang tidak dicari dan pemasarannya dengan mendatangi konsumen

Barang menurut motivasi pembeli dan penggunaannya


•Consumer Goods : Barang yang dibeli untuk langsung dihabiskan.
•Industrial Goods : Barang (Bahan Baku) atau Bahan Mentah yang di beli untuk untuk diolah menjadi
barang jadi atau barang setengah jadi.
•Business Goods : Barang yang dibeli untuk di jual kembali, dikombinasikan dengan barang lain, dibuat
inovatif dan mencirikan perusahaan penjual.

3.Karakteristik Barang dan Jasa


BARANG
Berwujud (tangiable)
Produksi dan Konsumsi umumnya tidak bersamaan
Merupakan output (real) yang bernilai
Umumnya dihasilkan di pabrik (rumah Produksi)
Dapat disimpan sebagai persediaan (stock)
Terdapat pemindahan kepemilikan
Cenderung stabil, berdasar rasionalitas produsen (untuk produk pesanan bisa disesuaikan dengan
keinginan konsumen)
Setelahproduk itu jadi maka akan terpisah dari alat produksinya

JASA
Tidak Berwujud (Intangiable)
Produksi dan konsumsi dilakukan bersamaan
Merupakan kegiatan atau proses dan hasil yang bernilai
Dihasilkan dari interaksi penjual dan pembeli
Tidak dapat disimpan sebagai persediaan (instorable)
Tidak terdapat pemindahan kepemilikan
Sangat fleksibel, mudah beubah-ubah, dan berbeda atau bisa disesuaikan dengan keinginan konsumen
Tidak dapat dipisahkan dari unsure sumbernya baik berupa orang, mesin, ataupun lainnya
(Inseparability)

4.Aspek Kualitas Barang dan Jasa


BARANG
Durable : Daya Tahan
Attribute : Pelengkap, Fitur
Design : Model, Bentuk
Rashless : Kemudahan, efisien

JASA
Tangiable Aspect : Aspek-aspek yang berwujud
Assurance : Kecakapan, Profesionalisme, keahlian profesi
Reliable : Membuktikan Janji
Responsiveness : ketanggapan, kesigapan
Empathy : memahami pelanggan

Pengertian Kualitas
•Sesuai dengan persyaratan dan atribut yang melekat pada produk (utuh)
•Sesuai dengan cara penggunaan dan terjamin aman dan bermanfaat dalam penggunaan
•Diproduksi oleh perusahaan yang professional dibidang produksi jenis barang tersebut
•Bersertifikat aman, asli, dan terjamin (asuransi), diproduksi sesuai dengan standar mutu produk ybs.
•Mudah,hemat dan efisien dalam penggunaan.
Komponen Jasa
•Core Service : jasa utama suatu usaha
•Fasilitating Service : jasa tambahan
•Supporting Service : pelayanan pendukung

Selamat Belajar ...!


Salam Cerdas...!

Modul No.5 Kewirausahaan XI

Indikator Pembelajaran :
•Menjelaskan Pengertian dan tujuan produksi
•Menjelaskan sifat proses produksi
•Mendemonstrasikan dan mendeskripsikan tahapan proses produksi
•Mendeskripsikan pengelolaan persediaan dan penyimpanan hasil produksi

Pengertian
Produk : Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada suatu pasa agar dipehatikan,
diminta, dibeli, dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan kebutuhan
Produk merupakan keluatan (output) dari suatu proses produksi yang berupa barang dan atau jasa
Produksi :Proses membuat produk
Menurut Sofyan Assauri (2004), Produksi merupakan proses yang mengubah masukan-masukan (input)
dengan menggunakan sumber daya untuk menghasilkan keluaran-keluaran (outputs), yang berupa
barang dan jasa.
Produsen : Subjek/pihak yang menjalankan proses produksi untuk membuat suatu produk
Produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan suatu karya (produk) dalam suatu proses produksi
(yang dilaksanakan secara konsisten dan dinamis)

Pengertian dan Tujuan Produksi


Dalam pengertian sederhana, produksi berarti menghasilkan barang/jasa. Menurut Ilmu Ekonomi,
pengertian produksi adalah kegiatan menghasilkan barang maupun jasa atau kegiatan menambah nilai
kegunaan/manfaat suatu barang.
Dari pengertian tersebut jelas bahwa kegiatan produksi mempunyai tujuan yang meliputi:
1. menghasilkan barang atau jasa.
2. meningkatkan nilai guna barang atau jasa.
3. meningkatkan kemakmuran masyarakat.
4. meningkatkan keuntungan.
5. memperluas lapangan usaha.
6. menjaga kesinambungan usaha perusahaan.
Berdasarkan pengertian dan tujuan dari kegiatan produksi tentunya manusia berusaha apa yang
merupakan kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi secara baik atau mendekati kemakmuran.
Faktor-faktor Produksi
•Sumberdaya Alam
•Sumberdaya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)
•Sumberdaya Modal
•Sumber Daya Teknologi
Sifat Proses Produksi dan Contohnya
•Produksi yang terputus-putus, didasarkan atas dasar pesanan masuk. Contoh : Kartu Undangan, Rias
Pengantin, Mesin Produksi, dll.
•Produksi yang terus-menerus, didasarkan pada ramalan penjualan, kemampuan produksi, demografi
masyarakat, serta strategi peningkatan pemasaran dan laba. Contoh : laptop, handphone, guru sekolah
formal, jasa auditing, jasa cleaning, motor, buku tulis, voucher pulsa, dll.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun tahapan produksi


Routing : menetapkan urutan produksi
Scheduling : menentukan alokasi waktu dan jadwal kegiatan proses produksi
Dispatching : menetapkan urutan perintah proses produksi
Follow Up : menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan, dan tindak lanjut-tindak lanjut
proses produksi

Proses Produksi

Syarat Perencanaan Proses Produksi


•Harus sesuai dengan tujuan dan strategi perusahaan
•Harus sederhana, mudah dipahami dan mudah dijalankan
•Harus memberikan analisis dan klasifikai kegiatan

Diagram Alur Produksi


Input – Proses – Output

Pengertian Persediaan (Inventory)


Persediaan merupakan barang yang diperoleh untuk dijual kembali atau bahan untk diolah menjadi
barang jadi atau barang jadi yang akan dijual atau barang yang akan digunakan.

Tujuan Pengelolaan Persediaan


1. Laba yang maksimal dapat dicapai dengan meminimalkan biaya yang
berkaitan dengan persediaan
2. mendorong perusahaan menyimpan persediaan dalam jumlah yang relatif besar adalah masalah
ketidakpastian permintaan. Jika permintaan akan bahan atau produk lebih besar dari yang diperkirakan,
maka persediaan dapat berfungsi sebagai penyangga, yang memberikan perusahaan kemampuan untuk
memenuhi tanggal penyerahan sehingga pelanggan merasa puas.

Metode Pencatatan Persediaan

FIFO (First In First Out), barang yang masuk terlebih dahulu dianggap yang pertama kali dijual/keluar
sehingga persediaan akhir akan berasal dari pembelian yang termuda/terakhir.
LIFO (Last In First Out), barang yang terakhir masuk dianggap yang pertama kali keluar, sehingga
persediaan akhir terdiri dari pembelian yang paling awal.
Average, pengeluaran barang secara acak dan harga pokok barang yang sudah digunakan maupun yang
masih ada ditentukan dengan cara dicari rata-ratanya.
Penerapan asumsi ini berlaku baik dalam sistem periodik maupun dalam sistem perpetual.
Sistem Pengelolaan dan Pencatatan Persediaan

Sistem Periodik

1) FIFO
Dengan metode ini jumlah barang yang digunakan sebanyak 700 unit diasumsikan berasal dari barang
yang pertama kali dibeli, yaitu: 200 unit @ Rp 10 = Rp 2.000 400 unit @ Rp 12 = Rp 4.800 100 unit @ Rp
11 = Rp 1.100 Harga pokok penjualan Rp 7.900 Selanjutnya persediaan yang 300 unit dianggap dari
pembelian tanggal 26 dan 30 Januari 2006 dengan rincian sebagai berikut: 200 unit @ Rp 11 = Rp 2.200
100 unit @ Rp 13 = Rp 1.300 Persediaan akhir Rp 3.500

2) LIFO

Dengan metode ini jumlah barang yang dijual sebanyak 700 unit diasumsikan berasal dari barang yang
terakhir dibeli, yaitu: 100 unit @ Rp 13 = Rp 1.300 300 unit @ Rp 11 = Rp 3.300 300 unit @ Rp12 = Rp
3.600 Harga pokok penjualan Rp 8.200 Selanjut persediaan akhir 300 unit dianggap berasal dari
pembelian tanggal 1 dan 12 Januari 2006, yaitu: 200 unit @ Rp 10 = Rp 2.000 100 unit @ Rp 12 = Rp
1.200 Persediaan akhir Rp 3.200
3) Metode Rata-rata

Sistem Perpetual
Jika perusahaan menggunakan sistem perpetual, penentuan harga pokok barang yang dijual dan
persediaan akhir dilakukan setiap perusahaan menjual barang. Untuk mempermudah pekerjaan
menentukan harga pokok ini digunakan suatu kartu yang lazim disebut Kartu Persediaan. Satu jenis
barang disediakan satu Kartu. Dengan demikian sistem ini baru cocok untuk persediaan yang nilainya
tinggi.

Selamat Belajar...!
Salam Cerdas...!

MODUL  PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN : PROSES PRODUKSI

Indikator Pembelajaran :
•Menjelaskan Pengertian dan tujuan produksi
•Menjelaskan sifat proses produksi
•Mendemonstrasikan dan mendeskripsikan tahapan proses produksi
•Mendeskripsikan perencanaan dan pengendalian produksi

1.Pengertian
Produk : Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada suatu pasa agar dipehatikan,
diminta, dibeli, dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan kebutuhan
Produk merupakan keluatan (output) dari suatu proses produksi yang berupa barang dan atau jasa
Produksi :Proses membuat produk
Menurut Sofyan Assauri (2004), Produksi merupakan proses yang mengubah masukan-masukan (input)
dengan menggunakan sumber daya untuk menghasilkan keluaran-keluaran (outputs), yang berupa
barang dan jasa.
Produsen : Subjek/pihak yang menjalankan proses produksi untuk membuat suatu produk
Produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan suatu karya (produk) dalam suatu proses produksi
(yang dilaksanakan secara konsisten dan dinamis)

2.Pengertian dan tujuan kegiatan produksi


Dalam pengertian sederhana, produksi berarti menghasilkan barang/jasa. Menurut Ilmu Ekonomi,
pengertian produksi adalah kegiatan menghasilkan barang maupun jasa atau kegiatan menambah nilai
kegunaan/manfaat suatu barang.
Dari pengertian tersebut jelas bahwa kegiatan produksi mempunyai tujuan yang meliputi:
1.menghasilkan barang atau jasa.
2.meningkatkan nilai guna barang atau jasa.
3.meningkatkan kemakmuran masyarakat.
4.meningkatkan keuntungan.
5.memperluas lapangan usaha.
6.menjaga kesinambungan usaha perusahaan.
Berdasarkan pengertian dan tujuan dari kegiatan produksi tentunya manusia berusaha apa yang
merupakan kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi secara baik atau mendekati kemakmuran.
Sifat Proses Produksi dan Contohnya
•Produksi yang terputus-putus, didasarkan atas dasar pesanan masuk. Contoh : Kartu Undangan, Rias
Pengantin, Mesin Produksi, dll.
•Produksi yang terus-menerus, didasarkan pada ramalan penjualan, kemampuan produksi, demografi
masyarakat, serta strategi peningkatan pemasaran dan laba. Contoh : laptop, handphone, guru sekolah
formal, jasa auditing, jasa cleaning, motor, buku tulis, voucher pulsa, dll.

3.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun tahapan produksi


•Routing : menetapkan urutan produksi
•Scheduling : menentukan alokasi waktu dan jadwal kegiatan proses produksi
•Dispatching : menetapkan urutan perintah proses produksi
•Follow Up : menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan, dan tindak lanjut-tindak
lanjut proses produksi

MODUL  PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN : PRODUK BARANG DAB JASA

Indikator Pembelajaran :
•Menjelaskan Pengertian Produk
•Membedakan karakteristik barang dan jasa
•Mengidentifikasi dan menjelaskan kualitas produk

1.Pengertian Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada suatu pasa agar dipehatikan,
diminta, dibeli, dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan kebutuhan.
Produk merupakan keluatan (output) dari suatu proses produksi yang berupa barang dan atau
jasa.

2.Jenis/Macam Produk :
Jenis Produk menurut sifat/intensitas kebutuhan pemakainya
Produk Primer : Produk utama yang dibutuhkan masyarakat , seperti rumah, makanan, dan
pakaian.
Produk Sekunder (Penunjang) : Produk penunjang kehidupan masyarakat agar lebih baik, seperti
Jasa Pendidikan, Produk Kesehatan, Telepon Genggam (HP), Komputer, radio, televise, dsb
Produk Tertiter : Produk kebutuhan pelengkap yang sifatnya mewah, seperti : mobil
mewah,rumah mewah,home-teather,dll

Jenis Produk berdasarkan tujuan pemakainya


•Shopping Goods : memerlukan pertimbangan kualitas, harga, gaya kemasan, dan jenis
•Convinience Goods : bersifat mudah dicari bila diperlukan setiap saat dan tersedia di toko
terdekat
•Speciality Goods : kebutuhan konsumen yang membutuhkan layanan khusus dan terdapat di
toko tertentu
•Unsough Goods : barang yang tidak dicari dan pemasarannya dengan mendatangi konsumen

Barang menurut motivasi pembeli dan penggunaannya


•Consumer Goods : Barang yang dibeli untuk langsung dihabiskan.
•Industrial Goods : Barang (Bahan Baku) atau Bahan Mentah yang di beli untuk untuk diolah
menjadi barang jadi atau barang setengah jadi.
•Business Goods : Barang yang dibeli untuk di jual kembali, dikombinasikan dengan barang lain,
dibuat inovatif dan mencirikan perusahaan penjual.

3.Karakteristik Barang dan Jasa

Aspek Kualitas Produk Barang dan Jasa

 Pengertian Kualitas
•Sesuai dengan persyaratan dan atribut yang melekat pada produk (utuh)
•Sesuai dengan cara penggunaan dan terjamin aman dan bermanfaat dalam penggunaan
•Diproduksi oleh perusahaan yang professional dibidang produksi jenis barang tersebut
•Bersertifikat aman, asli, dan terjamin (asuransi), diproduksi sesuai dengan standar mutu produk
ybs.
•Mudah,hemat dan efisien dalam penggunaan.

Komponen Jasa
•Core Service :  jasa utama suatu usaha
•Fasilitating Service : jasa tambahan
•Supporting Service : pelayanan pendukung

Modul Pembelajaran Kewirausahaan : Administrasi Usaha

Indikator Pembelajaran :

1. Menganalisis aspek-aspek perencanaan dan pengelolaan usaha dari aspek administrasi usaha yaitu
perizinan dan surat menyurat usaha

2. Mendeskripsikan prosedur dan syarat perizinan usaha

3. Menjelaskan pengertian, jenis, dan skema alur surat menyurat niaga

Metode Pembelajaran : Membaca Ekstensif, Ceramah, Brainstorming, Simulasi, Diskusi, dan Penugasan.

Deskripsi Materi Pembelajaran :

Administrasi Usaha

Pengertian umum administrasi tidak berbeda (jauh) dengan pengertian organisasi yaitu proses kerja
sama yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Namun secara
sempit administrasi dilakukan untuk menunjang tercapainya tujuan usaha yang dapat diartikan sebagai
kegiatan ketatausahaan yang meliputi menghimpun informasi, mengolah informasi, memperbanyak dan
menggandakan data, mendistribusikan data, menyimpan/mengarsipkan data yang penting dan
memusnahkannya.

Lingkup Administrasi yang terkait dunia usaha yaitu proses dan pengurusan/administrasi perizinan
usaha, surat-menyurat, pencatatan transaksi, pembuatan laporan, pengurusan pajak, penyusunan
proposal usaha, perjanjian kerja sama, penggajian dan administrasi personalia, administrasi produksi,
pengajuan kredit dan prmbiayaan, dsb.

Perizinan Usaha

Perizinan usaha adalah instrument untuk membina, mengarahkan, mengawasi dan menertibkan
pengelolaan usaha. Berdasarkan SK Menteri Perdagangan Nomor 1458/KP/XII/1984 pada Tanggal 19
Desember 1984 tentang perizinan usaha yang dijelaskan menjadi eman macam, yaitu :
1. Izin Prinsip

2. Izin Penggunaan Tanah

3. Izin Mendirikan Bangunan

4. Izin Gangguan

5. Izin Usaha Perdagangan

6. Wajib Daftar Perusahaan

Terdapat beberapa Aplikasi Perizinan Usaha yang dibutuhkan agar pengelolaan usaha dapat
dilaksanakan dengan tertib, persaingan sehat (fair), aman dan terawasi, diantaranya sebagai berikut :

1. Akta Pendirian Usaha : berisi profil perusahaan yang dibuat pendiri usaha dengan notaris dan disertai
saksi-saksi yang didaftarkan ke Pengadilan Negeri setempat.

2. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) yang diperlukan untuk menyelenggarakan usaha ditempat yang
memadai dan sesuai ketentuan Undang-Undang Gangguan. SITU dikeluarkan oleh Pemerintah daerah
Tingkat II (Kotamadya/Kabupaten). Secara ringkas setiap perusahaan yang mengajukan SITU wajib
mentaati syarat keamanan, kesehatan, dan ketertiban dengan mengutamakan tenaga kerja dan
penduduk disekitarnya serta menjaga keindahan lingkungan dan mengadakan penghijauan.

3. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) atau dapat juga disebut Nomor register Perusahaan (NRP) yang wajib
dimiliki setiap usaha perdagangan (pada khususnya). Pengusaha dapat memperoleh NRP/TDP pada
Kantor Wilayah Departemen Perdagangan setempat dengan mengajukan Surat Permohonan
sebelumnya. NRP/TDP wajib dipasang ditempat umum, papan nama perusahaan dan dokumen-
dokumen kegiatan usaha perusahaan yang bersangkutan.

4. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) diberikan oleh Menteri atau Pejabat yang ditunjuk (KanWil.
Departemen Perdagangan setempat) kepada pengusaha untuk melaksanakan kegiatan usaha dibidang
perdagangan dan jasa. SIUP diberikan kepada pengusaha/perusahaan baik perorangan , firma, CV, PT,
Koperasi, BUMN, dsb.

5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) merupakan identitas wajib pajak yang digunakan dalam
menyelenggarakan administrasi perpajakan. NPWP dapat diperoleh di Kentor Pelayanan Pajak (KPP)
atau Kantor Wilayah DirJen Pajak (DPJ) setempat.

6. Nomor Rekening Bank merupakan identitas nasabahyang digunakan dalam pengurusan administrasi
perbankan, transaksi melalui Bank, Pembiayaan, dsb. Unutk mendapatkan Nomor Rekening Bank bagi
Badan Usaha dibutuhkan Kartu Contoh Tanda Tangan yang mencantumkan nama dan tanda tangan
orang yang diberi kuasa untuk menggunakan rekening perusahaan.

7. AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) adalah hasil studi mengenai dampak penting usaha
hidup atau kegiatan yang terpadu yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam hamparan
ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih antara perusahaan, pemerintah, dan penduduk setempat.
Tujuan pembuatan AMDAL/ANDAL yaitu demi terlaksananya pembangunan yang berwawasan
lingkungan serta terkendalinya ekosistem dan pemanfaatan SDA secara bijaksana.

Dokumen Perusahaan untuk mengurus Izin Usaha

Akta Pendirian

Dalam Akta Pendirian tercantum :

Tanggal pendirian perusahaan

Bentuk dan nama perusahaan

Nama para pendiri

Alamat tempat usaha

Tujuan pendirian usaha

Besar modal usaha

Kepengurusan dan tanggungjawab anggota pendiri usaha

Tahun buku, dll

SITU (Surat Izin Tempat Usaha)

Ketentuan Umum

   1. Jangka waktu berlakunya Ijin Gangguan/Ijin tempat Usaha, ditetapkan selama usaha tersebut masih
berjalan dan harus dilakukan pendaftaran ulang setiap 5 (lima) tahun sekali.
   2. Untuk permohonan daftar ulang dikenakan Retribusi sebesar 50% dari besarnya retribusi yang harus
dibayar.
   3. Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan keuangan daerah
diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah
retribusi terhutang
   4. Tindak pidana sebagaimana dimaksud di atas adalah pelanggaran.

Persyaratan

1. Data pemohon identitas pemohon yang dilengkapi dengan photo copy KTP dan pas photo ukuran 3 X
4 cm sebanyak 2 buah

2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)/NPWP Daerah.

3. SPPT PBB tahun terakhir


4. IMB PIBM (untuk perusahaan besar dilampirkan peta situasi)

5. Status Tanah (bila sewa kontrak, harus dibuktikan dengan surat sewa kontrak)

6. Akte Pendirian bagi perusahaan dan badan hukum

7. Surat Keterangan Tidak Sengketa dari Kepala Desa/ Kelurahan dan Camat Setempat

8. Ijin Tetangga yang diketahui oleh Kepala Desa/ Kelurahan dan Camat Setempat

9. Berita Acara pemeriksaan lokasi oleh Tim Pemeriksa Tingkat Kabupaten bagi perusahaan yang tingkat
gangguannya sangat besar/tinggi

Biaya

Struktur dan besarnya tarif retribusi adalah :

· Luas ruangan usaha X indeks lokasi X angka multiplikator X besarnya Tarif

· Penetapan luas ruang usaha indeks lokasi, angka multiplikator dan tarif adalah sebagai berikut :

1. Luas ruang usaha ditetapkan berdasarkan luas ruangan yang dipergunakan untuk usaha

2. Indeks lokasi perusahaan ditetapkan sebagai berikut :

Indeks 3 � lokasi dipinggir jalan Negara/Propins

Indeks 4 � lokasi dipinggir jalan Kabupaten

Indeks 5 � lokasi dipinggir jalan Desa

3. Angka Multiplikator perusahaan bagi yang menggunakan mesin atau tidak dibagi 3 (tiga) klasifikasi
yaitu

Angka multiplikator 5 untuk indeks Gangguan Besar

Angka multiplikator 4 untuk indeks Gangguan Sedang

Angka multiplikator 3 untuk indeks Gangguan Kecil

4. Tarif dasar untuk perhitungan biaya ditetapkan sbb:

§ Luas ruang usaha sampai dengan 100 m2 sebesar Rp.500/m2

§ Selebihnya Rp.400/m2
Syarat umum mendapatkan Surat Izin Tempat Usaha (SITU)

1. Salinan KTP

2. Pas Photo 3x4 sebanyak 2 lembar

3. Salinan akta pendirian usaha

4. Surat lunas pembayaran PBB

5. Surat persetujuan/tidak keberatan dari tetangga yang diketahui oleh Ketua RT, RW,Lurah dan Camat
(Surat Keterangan Domisili)

6. Denah tempat kedudukan usaha

PERSYARATAN MEMPEROLEH IZIN INDUSTRI

1. Persetujuan Prinsip (PP)

(Diberikan kepada industri menengah dan besar) dengan nilai investasi diatas Rp. 200 juta tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Persyaratannya :

· Permintaan/permohonan persetujuan prinsip Model Pm-1.

· Rekaman NPWP.

· Rekaman akte pendirian perusahaan dan perubahannya.

2. Izin Usaha Industri (IUI)

(Diberikan kepada industri menengah dan besar) dengan nilai investasi diatas Rp. 200 juta tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Persyaratannya :

Permohonan permintaan Izin Usaha Industri (IUI).

Daftar mesin peralatan produksi.

Daftar bahan baku/penolong proses produksi

Rekaman faktur/spec pembelian mesin peralatan produksi.

* Rekaman NPWP.

* Rekaman KTP.
* Rekaman akte pendirian perusahaan dan perubahannya.

* Rekaman IMB.

* Rekaman nama Direksi dan Dewan Komisaris.

* Rekaman surat Persetujuan Prinsip.

* Rekaman AMDAL.

* Rekaman izin lokasi.

* Rekaman UU Gangguan (SITU).

* Rekaman formulir model Pm II tentang informasi pembangunan pabrik dan sarana produksi.

3. Tanda Daftar Industri (TDI)

(Diberikan kepada industri kecil) dengan nilai investasi sebesar Rp. 5 juta – Rp. 200 juta tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha.

Persyaratannya :

* Permohonan permintaan TDI (formulir model Pdf.II – IK).

Ä Daftar mesin peralatan produksi.

Ä Daftar bahan baku dan penolong proses produksi.

Ä Rekaman faktur/spec pembelian mesin peralatan produksi.

* Rekaman NPWP.

* Rekaman KTP.

* Rekaman SITU.

PERSYARATAN MEMPEROLEH SIUP DAN TDP

1. Rekaman Akte Notaris Perusahaan.

2. Rekaman KTP Direktur dan Persero.

3. Rekaman SITU.

4. Rekaman NPWP.
Untuk SIUP Perusahaan Besar (PB) ditambah dengan :

Neraca Awal Perusahaan.

Rekaman SK. Pengesahan Badan Hukum (khusus PT).

Keterangan :

* Perusahaan tidak wajib izin :

Perusahaan Cabang (untuk SIUP), Memiliki izin teknis, PMDN, BUMN/BUMD, Usaha kecil informal
(Pedagang kakilima/pinggir jalan/keliling).

* Perusahaan yang memiliki SIUP wajib menyampaikan laporan 2

tahun sekali.

* Jangka waktu pengurusan (bahan lengkap/5 hari kerja).

Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)

Ketentuan :

Setiap Perorangan atau Badah Usaha yang melakukan kegiatan usaha perdagangan wajib memperoleh
Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP).

Lampiran Permohonan SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan):

   1. KTP Penanggung Jawab / Direktur;


   2. N PWP
   3. Persetujuan dari Atasan bagi Pegawai Negeri;
   4. Domisili Perusahaan;
   5. Akte Pendirian yang disahkan Menteri Kehakiman dan HM;
   6. Bukti Kepemiliki Tempat Usaha;
   7. Surat Penunjukkan Kepala Cabang (bagi Perusahaan Cabang)
   8. Pas Foto (3x4) sebanyak 2 (dua) lembar.

Sumber : http://www.surabaya.go.id/produk.php?page=siup

SIUP untuk badan usaha Perseroan Terbatas :

1. Salinan Akte Pendirian

2. Salinan PEngesahan Anggaran Dasar dari Departemen Kehakiman

3. Salinan Akte Pendirian yang disahkan Menteri Kehakiman atau kepaniteraan Pengadilan setempat

4. Salinan Risalah Umum Peemeganga Saham tentang pengangkatan Direksi dan Dewan Direksi
5. Salinan SITU dari Pemda

6. Pas Foto (3x4) sebanyak 2 (dua) lembar.

7. Salinan Surat Keputusan (SK) Direksi dan persetujuan Dewan Komisaris mengenai pendirian
cabang/perwakilan dan nomor SIPU dari perusahaan setempat.

Untuk Firma

1. Salinan Akte Pendirian yang dibuat Notaris

2. Salinan surat keterangan tentang pendaftaan Akte Pendirian yang disahkan Menteri Kehakiman atau
kepaniteraan Pengadilan Negeri Setempat

3. Salinan surat keterangan SITU dari Pemba Tk.II

4. Photokopi KTP penanggungjawab atau pemilik

5. Pas Foto (3x4) sebanyak 2 (dua) lembar.

Untuk CV

1. Salinan Akte Pendirian yang dibuat Notaris

2. Surat Keterangan Domisili

3. Salinan surat pendaftaran Akte Pendirian yang disahkan Menteri Kehakiman atau kepaniteraan
Pengadilan Negeri Setempat

4. Salinan Berita Negara tentang pendirian CV yang bersangkutan

5. Salinan keterangan SITU dari Pemda Tk.II

6. NPWP

Untuk Perusahaan Perorangan

1. Salinan KTP Pemilik

2. Salinan SITU

3. Pas Foto (3x4) sebanyak 2 (dua) lembar.

Untuk perusahaan berbentuk Persero

1. Salinan Peraturan Pemerintah tentang penyertaan modal


2. Salinan Akta Notaris tentang pendirian Perusahaan Perseroan

3. Salinan Surat Keputusan Menteri Keuangan tentang Pengangkatan Direksi

4. Salinan Berita Negara tentang pendirian Perusahaan Perseroan yang bersangkutan

5. Salinan surat keterangan tentang akta pendirian perusahaan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri
setempat

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

NPWP merupakan administrasi perpajakan yang digunakan sebagai identitas wajib pajak dalam
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya
Pendaftaran Untuk Mendapatkan NPWP

· Berdasarkan sistem self assessment setiap WP wajib mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) atau melalui Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan WP, untuk diberikan NPWP.

· Kewajiban mendaftarkan diri berlaku pula terhadap wanita kawin yang dikenakan pajak secara
terpisah, karena hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim atau dikehendaki secara tertulis
berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta.

· Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu yang mempunyai tempat usaha berbeda dengan
tempat tinggal, selain wajib mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggalnya,
juga diwajibkan mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha
dilakukan.

· Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, bila sampai dengan
suatu bulan memperoleh penghasilan yang jumlahnya telah melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak
(PTKP) setahun, wajib mendaftarkan diri paling lambat pada akhir bulan berikutnya.

· WP Orang Pribadi lainnya yang memerlukan NPWP dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh
NPWP.
Tatacara Pendaftaran NPWP

Untuk mendapatkan NPWP Wajib Pajak (WP) mengisi formulir pendaftaran dan menyampaikan secara
langsung atau melalui pos ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Penyuluhan dan Pengamatan
Potensi Perpajakan (KP4) setempat dengan melampirkan:

1. Untuk WP Orang Pribadi Non-Usahawan: Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi penduduk Indonesia
atau foto kopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal
Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing.

2. Untuk WP Orang Pribadi Usahawan :

1. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat
tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing;
2. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari instansi yang berwenang minimal
Lurah atau Kepala Desa.

3. Untuk WP Badan :

1. Fotokopi akte pendirian dan perubahan terakhir atau surat keterangan penunjukkan dari kantor pusat
bagi BUT;

2. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat
tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah
seorang pengurus aktif;

3. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala
Desa.

4. Untuk Bendaharawan sebagai Pemungut/ Pemotong:

1. Fotokopi KTP bendaharawan;

2. Fotokopi surat penunjukkan sebagai bendaharawan.

5. Untuk Joint Operation sebagai wajib pajak Pemotong/pemungut:

1. Fotokopi perjanjian kerja sama sebagai joint operation;

2. Fotokopi NPWP masing-masing anggota joint operation;

3. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat
tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah
seorang pengurus joint operation.

1. Wajib Pajak dengan status cabang, orang pribadi pengusaha tertentu atau wanita kawin tidak pisah
harta harus melampirkan foto kopi surat keterangan terdaftar.

2. Apabila permohonan ditandatangani orang lain harus dilengkapi dengan surat kuasa khusus.
Fungsi NPWP

· Sarana dalam administrasi perpajakan.

· Tanda pengenal diri atau Identitas WP dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.

· Dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan.

· Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan pengawasan administrasi perpajakan.

Izin usaha lainnya :


Nomor Register Perusahaan (NRP)

Syarat-syarat pengajuan NRP :

   1. Fotocopy KTP
   2. Fotokopi Akta Pendirian Usaha
   3. Fotokopi Surat Izin Usaha
   4. Fotokopi NPWP

Nomor Rekening Bank (NRB)

   1. Syarat-syarat pengajuan NRB :


   2. Fotokopi KTP
   3. Ontoh tanda tangan pemimpin dan bendahara
   4. Tanda Bukti setoran
   5. Lembar pembentukan setoran

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) / Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Syarat pengajuan ANDAL :

   1. Fotokopi penanggungjawab perusahaan


   2. Fotokopi penanggugjawab perusahaan
   3. Fotokopi Surat Izin Usaha
   4. Fotokopi NPWP
   5. Fotokopi NRP
   6. Fotokopi denah lokasi yang menimbulkan dampak lingkungan

C. Surat Menyurat Usaha

Surat adalah alat untuk menyampaikan informasi secara tertulis kepada orang lain, baik atas nama
pribadi maupun organisasi untuk keperluan (hal) tertentu.

Surat menurut isinya :

1. Surat Pribadi : Surat yang berisi kepentingan pribadi. Contoh : Surat keluarga, surat cinta, surat
sahabat pena, lamaran kerja, surat permohonan, dll.

2. Surat Dinas : Surat yang dibuat untuk keperluan pemerintah. Contoh : Surat tugas, surat keputusan,
surat edaran, memorandum, dsb.

3. Surat Niaga : Surat yang dibuat untuk keperluan perusahaan dalam mencari keuntungan (bisnis).
Contoh : Surat Penawaran, Surat Pesanan, Surat Pengaduan, dsb.

Surat menurut keamanan isinya :

Surat Sangat rahasia


1. Surat rahasia

2. Surat Konfidensial

3. Surat Biasa

Surat menurut urgensinya :

1. Sirat Kilat

2. Surat segera

3. Surat biasa

Surat niaga adalah surat yang digunakan oleh orang atau badan usaha yang menyelenggarakan kegiatan
bisnis. Surat niaga memiliki peranan penting dalam perjalanan usaha dan harus ditangani oleh orang
yang terlatih (ahli).

SKEMA LINGKUP SURAT NIAGA

Pembeli Penjual

______________________Surat Perkenalan __________________ 1

2 _____________________Surat Permintaan Penawaran_________

_______________________Surat Penawaran __________________3

4__________________ Surat Pesanan______________________

____________________Surat Pengiriman Pesanan ___________5

6__________ Surat Pengiriman Pembayaran_______________

(Pemberitahuan penerimaan pesanan

___________Surat Pemberitahuan Penerimaan Pembayaran_____ 7

Surat Niaga tetap penting dan tidak tersisihkan dari perangkat canggih yang telah ada untuk komunikasi
bisnis, karena surat niaga tetap menjadi landasan eksistensi formal perusahaan, lat komunikasi resmi,
dan mampu menjaga citra profesionalitas perusahaan (corporate branding). Saat ini penggunaan suran
niaga sebagai alat komunikasi bisnis telah ditunjang dengan faksimili dan internet (email).

Selamat Belajar....!

MODUL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN : STRUKTUR ORGANISASI


INDIKATOR PEMBELAJARAN
•Menjelaskan Pengertian Struktur Organisasi
•Menjelaskan ciri-ciri Struktur Organisasi

1.Pengertian Struktur Organisasi


Stuktur Organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi dimana manajer melakukan
pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja
tersebut dapat berkoordinasi dan berkomunikasi.
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi.
Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan bagaimana fungsi-fungsi atau
kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut dipadukan (koordinasi). Selain daripada itu
struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
penyampaian laporan.

Organisasi Informal dan Organisasi Formal


1.Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan
suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh :
Perseroan Terbatas (PT), Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2.Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas
serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama
anak-anak sd,keluarga, kemping ke gunung pangrango bersama teman, dan lain-lain.

2.Ragam Bentuk Struktur Organisasi


a.Organisasi Garis (Henry Fayol)
Organisasi Garis/Lini merupakan bentuk/struktur organisasi yang memberikan wewenang dari
atasan kepada bawahan dan tanggungjawab ditujukan langsung dari bawahan kepada atasan.
Bentuk ini sering diterapkan pada bidang kemiliteran atau peruahaan yang berskala kecil.

Ciri-ciri Organisasi Garis/Lini


1.Adanya kesatuan Perintah
2.Pembagian Kerja jelas dan mudah dilaksanakan
3.Organisasi tergantung pada satu pemimpin
Kelebihan/Kebaikan
•Pengambilan keputusan cepat
•Pengendalian lebih mudah
•Solidaritas antar karyawan tinggi
Kekurangan/Kelemahan
•Pemimpin cenderung otokratis
•Ketergantungan kepada atasan sangat tinggi
•Membatasi kesempatan karyawan untuk berkembang

b.Organisasi garis dan staf (Harrington Emilson)


Kebijakan pimpinan sebelum dilimpahkann ke bawahan diolah terlebih dahulu dengan
memperhatikan saran-saran dari staf ahli. Contohnya di Lembaga Sekolah Terdapat Wakil
Kepala Sekolah.

Ciri-ciri
1.Umumnya digunakan untuk organisasi besar
2.Bidang tugas beraneka ragam sehingga memerlukan bantuan staf.
3.Pengawasan dan Spesialisasi berkembang dengan baik
Kelebihan/Kebaikan
•Pembagian tugas jelas
•Mendorong timbulnya spesialisasi dan disiplin yang tinggi
•Penempatan orang pada tempat yang tepat
•Koordinasi mudah dijalankan
Kekurangan/Kelemahan
•Membutuhkan biaya yang besar untuk operasionalnya
•Ditingkat operasinal tidak jelas antra perintah dan nasehat
•Solidaritas antar karyawam rendah

c.Organisasi Fungsional (Winslow Taylor)


Setiap kepala unit dapat member perintah pada unit yang lainselama masih ada hubingan /sesuai
dengan bidang tugas dan fungsinya. Dalam struktur organisasi fungsional dikenal adanya garis
koordinasi/konsultatif.

Ciri-ciri Organisasi Fungsional


1.Tidak menjamin adanya kesatuan perintah
2.Keahlian para pengawas dan pegawai berkembang menuju spesialisasi
3.Penghematan waktu dapat dilakukan karena mengerjakan pekerjaan yang sama
Kelebihan/Kebaikan
•Pembagian tugas jelas
•Semua orng bekerja sesuai dengan keahliannya
•Mendorong terjadinya spesialisasi
Kekurangan/Kelemahan
•Dalam penerapan memerlukan biaya yang besar
•Koordinasi sulit dijalankan
•Keahlian tidak bias berkembang di luar bidangnya

d.Struktur Organisasi Fungsional dan Staf


Struktur ini merupakan campuran dari beragam desain struktur organisasi sebelumnya yang
berusaha memberikan kebaikan dan meninggalkan keburukan/kelemahan dari masing-masing
desain struktur lainnya.

5 Faktor yang mempengaruhi bentuk struktur organisasi


Strategi Organisasi
Skala Organisasi (Size)
Kekuatan Pengendalian Organisasi / Tipe Kepemimpinan (Power Control)
Teknologi
Lingkungan (Environment)
Diposkan oleh R&K Community di 8/12/2010 01:23:00 AM
Label: Modul Kwu

0 komentar:

Poskan Komentar

Anda mungkin juga menyukai