BAB IV
MENGEVALUASI HASIL USAHA
Mata pelajaran
: Kewirauasahaan
Kelas / semester
: XII / 2
Standar kompetensi
: Mengelola usaha kecil / mikro
Kompetensi dasar
: 4.4 Mengevaluasi Hasil usaha
Alokasi waktu
: 8 jam pelajaran @45 menit
Indikator
Materi Pembelajaran
RINGKASAN MATERI
A. MENYUSUN LAPORAN KEGIATAN USAHA
1. Laporan Kegiatan Usaha
Dalam rangka pengendalian usaha, seorang wirausaha harus mempu
membuat laporan kegiatan usaha dan langkah berikutnya dalam rangka
Sebagaimana disebutk
a n di muka ratio keuangan banyak sekali jenisnya karena ratio dapat dibuat menurut
penganalisaan. Demikian pula pengelompokan ratio juga bermacam-macam. Apabila dilihat dari
sumber dari mana ratio dibuat, maka ratio dapat digolongkan dalam 3 golongan, yaitu a. Ratio-
ratio Neraca (Balance sheet rations), ialah ratio-ratio yang disusun
dari data yang berasal dari neraca, misalnya current ratio, acid test ratio, current assets to toal assets ratio,
b. Ratio-ratio laporan laba rugi (income statement rations) ialah ratio-ratio yng disusun dari data yang berasal
dari income statement, misalnya gross profit margin, net operating margin, operating ratio dan lain
sebagainya
c. Ratio-ratio antar laporan (intet-statement rations), ialah ratio-ratio yang disusun dari data yang berasal dari
neraca dan data lainnya berasal dari income statement, misalnya assets tumover, inventory turnover,
Ada pula penulis yang menggunakan istilah ‘financial rations” untuk ratio- ratio neraca, “operating
rations” untuk ratio-ratiop laba rugi dan “financial operating ratio” untuk ratio-ratio antar laporan.
sampai seberapa besar effektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber- sumber dananya (inventory
Materi Pembelajaran :
1.Pengertian Pengelolaan Usaha
Pengelolaan Usaha adalah kegiatan mengurus/mengatur usaha yang dijalankan orang-orang atau badn
secara teratur dengan mengerahkan sega;a fasilitas yang ada untuk mencapai tujuan.
Unsur-unsur Organisasi
a.Adanya sekelompok orang
b.Adanya suatu kerjasama dan tugas kerja
c.Adanya tujuan bersama
Indikator Pembelajaran :
Siswa mampu menganalisis aspek-aspek perencanaan dan pengelolaan usaha dalam aspek administrasi
usaha yang terdiri dari pencatatan transaksi barang/jasa, pencatatan transaksi keuangan, pajak pribadi
dan usaha
HARTA = MODAL
Bila perusahaan meminjam uang dari pihak lain untuk membeli asset
bagi perusahaan, atau membelinya dengan kredit, maka
Laporan Keuangan
Pajak
Pengertian
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang —sehingga dapat dipaksakan
— dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut penguasa berdasarkan norma-
norma hukum untuk menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif untuk mencapai
kesejahteraan umum.( http://id.wikipedia.org/wiki/Pajak)
Terdapat bermacam-macam batasan atau definisi tentang "pajak" yang dikemukakan oleh para ahli
diantaranya adalah :
Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani, pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan)
yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang)
dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan
pemerintahan.
Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH, pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan
undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang
langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Definisi tersebut
kemudian dikoreksinya yang berbunyi sebagai berikut: Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak
rakyat kepada Kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public
saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment.
Sedangkan menurut Sommerfeld Ray M., Anderson Herschel M., & Brock Horace R, pajak adalah suatu
pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun
wajib dilaksanakan, berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu, tanpa mendapat imbalan yang
langsung dan proporsional, agar pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan
pemerintahan.
Pajak dari perspektif ekonomi dipahami sebagai beralihnya sumber daya dari sektor privat kepada
sektor publik. Pemahaman ini memberikan gambaran bahwa adanya pajak menyebabkan dua situasi
menjadi berubah. Pertama, berkurangnya kemampuan individu dalam menguasai sumber daya untuk
kepentingan penguasaan barang dan jasa. Kedua, bertambahnya kemampuan keuangan negara dalam
penyediaan barang dan jasa publik yang merupakan kebutuhan masyarakat.
Sementara pemahaman pajak dari perspektif hukum menurut Soemitro merupakan suatu perikatan
yang timbul karena adanya undang-undang yang menyebabkan timbulnya kewajiban warga negara
untuk menyetorkan sejumlah penghasilan tertentu kepada negara, negara mempunyai kekuatan untuk
memaksa dan uang pajak tersebut harus dipergunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan. Dari
pendekatan hukum ini memperlihatkan bahwa pajak yang dipungut harus berdsarkan undang-undang
sehingga menjamin adanya kepastian hukum, baik bagi fiskus sebagai pengumpul pajak maupun wajib
pajak sebagai pembayar pajak.
Pajak menurut Pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan umum dan tata cara perpajakan adalah
"kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
Ciri pajak
Dari berbagai definisi yang diberikan terhadap pajak baik pengertian secara ekonomis (pajak sebagai
pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah) atau pengertian secara yuridis (pajak
adalah iuran yang dapat dipaksakan) dapat ditarik kesimpulan tentang ciri-ciri yang terdapat pada
pengertian pajak antara lain sebagai berikut:
1.Pajak dipungut berdasarkan undang-undang. Asas ini sesuai dengan perubahan ketiga UUD 1945 pasal
23A yang menyatakan "pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur
dalam undang-undang."
2.Tidak mendapatkan jasa timbal balik (konraprestasi perseorangan) yang dapat ditunjukkan secara
langsung. Misalnya, orang yang taat membayar pajak kendaraan bermotor akan melalui jalan yang sama
kualitasnya dengan orang yang tidak membayar pajak kendaraan bermotor.
3.Pemungutan pajak diperuntukkan bagi keperluan pembiayaan umum pemerintah dalam rangka
menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin maupun pembangunan.
4.Pemungutan pajak dapat dipaksakan. Pajak dapat dipaksakan apabila wajib pajak tidak memenuhi
kewajiban perpajakan dan dapat dikenakan sanksi sesuai peraturan perundag-undangan.
5.Selain fungsi budgeter (anggaran) yaitu fungsi mengisi Kas Negara/Anggaran Negara yang diperlukan
untuk menutup pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, pajak juga berfungsi sebagai alat untuk
mengatur atau melaksanakan kebijakan negara dalam lapangan ekonomi dan sosial (fungsi mengatur /
regulatif).
Jenis Pajak
Pajak Negara
•Pajak penghasilan :
•Pajak Pertambahan Nilai
•Pajak Penjualan Barang Mewah
•Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak Daerah
•Pajak Kendaraan bermotor
•Pajak radio
•Pajak reklame
Fungsi pajak
•Fungsi anggaran (budgetair)
Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran
negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan pembangunan, negara
membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak digunakan
untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya.
Untuk pembiayaan pembangunan, uang dikeluarkan dari tabungan pemerintah, yakni penerimaan
dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin. Tabungan pemerintah ini dari tahun ke tahun harus
ditingkatkan sesuai kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin meningkat dan ini terutama
diharapkan dari sektor pajak.
•Fungsi mengatur (regulerend)
Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan pajak. Dengan fungsi
mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Contohnya dalam rangka
menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai macam
fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan
bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.
•Fungsi stabilitas
Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan
dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan, Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan
jalan mengatur peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan
efisien.
•Fungsi redistribusi pendapatan
Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum,
termasuk juga untuk membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada
akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Pajak Penghasilan Wajib Pajak Pribadi (Perseorangan)
Tarif Pajak
Tarif PPh Pasal 17 Undang-Undang Nomor 36 TAHUN 2008
Tarif ini berlaku mulai tahun pajak 2009 (per 1 Januari 2009)
Tarif Progresif PPh Orang Pribadi
No. Jumlah Penghasilan Tarif
1. s.d. Rp. 50.000.000,00 5 %
2. Di atas Rp. 50.000.000,00 s.d Rp. 250.000.000,00 15%
3. Di atas Rp. 250.000.000,00 s.d. Rp. 500.000.000,00 25 %
4. Di atas Rp. 500.000.000,00 35 %
Untuk tahun pajak 2008 dan sebelumnya memakai Tarif PPh Pasal 17 Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2000
Tarif Progresif PPh Orang Pribadi
No. Jumlah Penghasilan Tarif
1. s.d. Rp. 25.000.000,00 5 %
2. Di atas Rp. 25.000.000,00 s.d Rp. 50.000.000,00 10%
3. Di atas Rp. 50.000.000,00 s.d. Rp. 100.000.000,00 15 %
4. Di atas Rp. 100.000.000,00 s.d. Rp. 200.000.000,00 25 %
5. Di atas Rp. 200.000.000,00 35 %
PTKP
Pemotong PPh Pasal 21 (KEP - 545/PJ./2000) :
-Pemberi kerja yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain sehubungan
dengan pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai dan bukan pegawai.
-Bendaharawan Pemerintah yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain
sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan.
-Dana pensiun atau badan lain yang membayarkan uang pensiun dan pembayaran lain dengan nama
apapun dalam rangka pensiun.
-Badan yang membayar honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan jasa,
termasuk jasa tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas.
-Penyelenggara kegiatan yang melakukan pembayaran sehubungan dengan pelaksanaan suatu kegiatan
(rapat, sidang, seminar, work shop, pendidikan khusus, pertunjukan, olah raga, dll).
-Yayasan, organisasi massa, perkumpulan atau organisasi lain yang membayarkan gaji, upah,
honorarium dan imbalan lain sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan.
Tidak diwajibkan memotong PPh Pasal 21 : Badan Perwakilan Negara Asing dan Organisasi-Organisasi
Internasional yang bukan merupakan subyek pajak ( Pasal 3 UU Nomor 17 TAHUN 2000 ).
Selamat Belajar...!
Salam Cerdas...!
Indikator Pembelajaran :
•Menjelaskan Pengertian Produk
•Membedakan karakteristik barang dan jasa
•Mengidentifikasi dan menjelaskan kualitas produk
1.Pengertian Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada suatu pasa agar dipehatikan, diminta,
dibeli, dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan kebutuhan.
Produk merupakan keluatan (output) dari suatu proses produksi yang berupa barang dan atau jasa.
2.Jenis/Macam Produk :
Jenis Produk menurut sifat/intensitas kebutuhan pemakainya
Produk Primer : Produk utama yang dibutuhkan masyarakat , seperti rumah, makanan, dan pakaian.
Produk Sekunder (Penunjang) : Produk penunjang kehidupan masyarakat agar lebih baik, seperti Jasa
Pendidikan, Produk Kesehatan, Telepon Genggam (HP), Komputer, radio, televise, dsb
Produk Tertiter : Produk kebutuhan pelengkap yang sifatnya mewah, seperti : mobil mewah,rumah
mewah,home-teather,dll
JASA
Tidak Berwujud (Intangiable)
Produksi dan konsumsi dilakukan bersamaan
Merupakan kegiatan atau proses dan hasil yang bernilai
Dihasilkan dari interaksi penjual dan pembeli
Tidak dapat disimpan sebagai persediaan (instorable)
Tidak terdapat pemindahan kepemilikan
Sangat fleksibel, mudah beubah-ubah, dan berbeda atau bisa disesuaikan dengan keinginan konsumen
Tidak dapat dipisahkan dari unsure sumbernya baik berupa orang, mesin, ataupun lainnya
(Inseparability)
JASA
Tangiable Aspect : Aspek-aspek yang berwujud
Assurance : Kecakapan, Profesionalisme, keahlian profesi
Reliable : Membuktikan Janji
Responsiveness : ketanggapan, kesigapan
Empathy : memahami pelanggan
Pengertian Kualitas
•Sesuai dengan persyaratan dan atribut yang melekat pada produk (utuh)
•Sesuai dengan cara penggunaan dan terjamin aman dan bermanfaat dalam penggunaan
•Diproduksi oleh perusahaan yang professional dibidang produksi jenis barang tersebut
•Bersertifikat aman, asli, dan terjamin (asuransi), diproduksi sesuai dengan standar mutu produk ybs.
•Mudah,hemat dan efisien dalam penggunaan.
Komponen Jasa
•Core Service : jasa utama suatu usaha
•Fasilitating Service : jasa tambahan
•Supporting Service : pelayanan pendukung
Indikator Pembelajaran :
•Menjelaskan Pengertian dan tujuan produksi
•Menjelaskan sifat proses produksi
•Mendemonstrasikan dan mendeskripsikan tahapan proses produksi
•Mendeskripsikan pengelolaan persediaan dan penyimpanan hasil produksi
Pengertian
Produk : Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada suatu pasa agar dipehatikan,
diminta, dibeli, dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan kebutuhan
Produk merupakan keluatan (output) dari suatu proses produksi yang berupa barang dan atau jasa
Produksi :Proses membuat produk
Menurut Sofyan Assauri (2004), Produksi merupakan proses yang mengubah masukan-masukan (input)
dengan menggunakan sumber daya untuk menghasilkan keluaran-keluaran (outputs), yang berupa
barang dan jasa.
Produsen : Subjek/pihak yang menjalankan proses produksi untuk membuat suatu produk
Produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan suatu karya (produk) dalam suatu proses produksi
(yang dilaksanakan secara konsisten dan dinamis)
Proses Produksi
FIFO (First In First Out), barang yang masuk terlebih dahulu dianggap yang pertama kali dijual/keluar
sehingga persediaan akhir akan berasal dari pembelian yang termuda/terakhir.
LIFO (Last In First Out), barang yang terakhir masuk dianggap yang pertama kali keluar, sehingga
persediaan akhir terdiri dari pembelian yang paling awal.
Average, pengeluaran barang secara acak dan harga pokok barang yang sudah digunakan maupun yang
masih ada ditentukan dengan cara dicari rata-ratanya.
Penerapan asumsi ini berlaku baik dalam sistem periodik maupun dalam sistem perpetual.
Sistem Pengelolaan dan Pencatatan Persediaan
Sistem Periodik
1) FIFO
Dengan metode ini jumlah barang yang digunakan sebanyak 700 unit diasumsikan berasal dari barang
yang pertama kali dibeli, yaitu: 200 unit @ Rp 10 = Rp 2.000 400 unit @ Rp 12 = Rp 4.800 100 unit @ Rp
11 = Rp 1.100 Harga pokok penjualan Rp 7.900 Selanjutnya persediaan yang 300 unit dianggap dari
pembelian tanggal 26 dan 30 Januari 2006 dengan rincian sebagai berikut: 200 unit @ Rp 11 = Rp 2.200
100 unit @ Rp 13 = Rp 1.300 Persediaan akhir Rp 3.500
2) LIFO
Dengan metode ini jumlah barang yang dijual sebanyak 700 unit diasumsikan berasal dari barang yang
terakhir dibeli, yaitu: 100 unit @ Rp 13 = Rp 1.300 300 unit @ Rp 11 = Rp 3.300 300 unit @ Rp12 = Rp
3.600 Harga pokok penjualan Rp 8.200 Selanjut persediaan akhir 300 unit dianggap berasal dari
pembelian tanggal 1 dan 12 Januari 2006, yaitu: 200 unit @ Rp 10 = Rp 2.000 100 unit @ Rp 12 = Rp
1.200 Persediaan akhir Rp 3.200
3) Metode Rata-rata
Sistem Perpetual
Jika perusahaan menggunakan sistem perpetual, penentuan harga pokok barang yang dijual dan
persediaan akhir dilakukan setiap perusahaan menjual barang. Untuk mempermudah pekerjaan
menentukan harga pokok ini digunakan suatu kartu yang lazim disebut Kartu Persediaan. Satu jenis
barang disediakan satu Kartu. Dengan demikian sistem ini baru cocok untuk persediaan yang nilainya
tinggi.
Selamat Belajar...!
Salam Cerdas...!
Indikator Pembelajaran :
•Menjelaskan Pengertian dan tujuan produksi
•Menjelaskan sifat proses produksi
•Mendemonstrasikan dan mendeskripsikan tahapan proses produksi
•Mendeskripsikan perencanaan dan pengendalian produksi
1.Pengertian
Produk : Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada suatu pasa agar dipehatikan,
diminta, dibeli, dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan kebutuhan
Produk merupakan keluatan (output) dari suatu proses produksi yang berupa barang dan atau jasa
Produksi :Proses membuat produk
Menurut Sofyan Assauri (2004), Produksi merupakan proses yang mengubah masukan-masukan (input)
dengan menggunakan sumber daya untuk menghasilkan keluaran-keluaran (outputs), yang berupa
barang dan jasa.
Produsen : Subjek/pihak yang menjalankan proses produksi untuk membuat suatu produk
Produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan suatu karya (produk) dalam suatu proses produksi
(yang dilaksanakan secara konsisten dan dinamis)
Indikator Pembelajaran :
•Menjelaskan Pengertian Produk
•Membedakan karakteristik barang dan jasa
•Mengidentifikasi dan menjelaskan kualitas produk
1.Pengertian Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada suatu pasa agar dipehatikan,
diminta, dibeli, dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan kebutuhan.
Produk merupakan keluatan (output) dari suatu proses produksi yang berupa barang dan atau
jasa.
2.Jenis/Macam Produk :
Jenis Produk menurut sifat/intensitas kebutuhan pemakainya
Produk Primer : Produk utama yang dibutuhkan masyarakat , seperti rumah, makanan, dan
pakaian.
Produk Sekunder (Penunjang) : Produk penunjang kehidupan masyarakat agar lebih baik, seperti
Jasa Pendidikan, Produk Kesehatan, Telepon Genggam (HP), Komputer, radio, televise, dsb
Produk Tertiter : Produk kebutuhan pelengkap yang sifatnya mewah, seperti : mobil
mewah,rumah mewah,home-teather,dll
Pengertian Kualitas
•Sesuai dengan persyaratan dan atribut yang melekat pada produk (utuh)
•Sesuai dengan cara penggunaan dan terjamin aman dan bermanfaat dalam penggunaan
•Diproduksi oleh perusahaan yang professional dibidang produksi jenis barang tersebut
•Bersertifikat aman, asli, dan terjamin (asuransi), diproduksi sesuai dengan standar mutu produk
ybs.
•Mudah,hemat dan efisien dalam penggunaan.
Komponen Jasa
•Core Service : jasa utama suatu usaha
•Fasilitating Service : jasa tambahan
•Supporting Service : pelayanan pendukung
Indikator Pembelajaran :
1. Menganalisis aspek-aspek perencanaan dan pengelolaan usaha dari aspek administrasi usaha yaitu
perizinan dan surat menyurat usaha
Metode Pembelajaran : Membaca Ekstensif, Ceramah, Brainstorming, Simulasi, Diskusi, dan Penugasan.
Administrasi Usaha
Pengertian umum administrasi tidak berbeda (jauh) dengan pengertian organisasi yaitu proses kerja
sama yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Namun secara
sempit administrasi dilakukan untuk menunjang tercapainya tujuan usaha yang dapat diartikan sebagai
kegiatan ketatausahaan yang meliputi menghimpun informasi, mengolah informasi, memperbanyak dan
menggandakan data, mendistribusikan data, menyimpan/mengarsipkan data yang penting dan
memusnahkannya.
Lingkup Administrasi yang terkait dunia usaha yaitu proses dan pengurusan/administrasi perizinan
usaha, surat-menyurat, pencatatan transaksi, pembuatan laporan, pengurusan pajak, penyusunan
proposal usaha, perjanjian kerja sama, penggajian dan administrasi personalia, administrasi produksi,
pengajuan kredit dan prmbiayaan, dsb.
Perizinan Usaha
Perizinan usaha adalah instrument untuk membina, mengarahkan, mengawasi dan menertibkan
pengelolaan usaha. Berdasarkan SK Menteri Perdagangan Nomor 1458/KP/XII/1984 pada Tanggal 19
Desember 1984 tentang perizinan usaha yang dijelaskan menjadi eman macam, yaitu :
1. Izin Prinsip
4. Izin Gangguan
Terdapat beberapa Aplikasi Perizinan Usaha yang dibutuhkan agar pengelolaan usaha dapat
dilaksanakan dengan tertib, persaingan sehat (fair), aman dan terawasi, diantaranya sebagai berikut :
1. Akta Pendirian Usaha : berisi profil perusahaan yang dibuat pendiri usaha dengan notaris dan disertai
saksi-saksi yang didaftarkan ke Pengadilan Negeri setempat.
2. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) yang diperlukan untuk menyelenggarakan usaha ditempat yang
memadai dan sesuai ketentuan Undang-Undang Gangguan. SITU dikeluarkan oleh Pemerintah daerah
Tingkat II (Kotamadya/Kabupaten). Secara ringkas setiap perusahaan yang mengajukan SITU wajib
mentaati syarat keamanan, kesehatan, dan ketertiban dengan mengutamakan tenaga kerja dan
penduduk disekitarnya serta menjaga keindahan lingkungan dan mengadakan penghijauan.
3. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) atau dapat juga disebut Nomor register Perusahaan (NRP) yang wajib
dimiliki setiap usaha perdagangan (pada khususnya). Pengusaha dapat memperoleh NRP/TDP pada
Kantor Wilayah Departemen Perdagangan setempat dengan mengajukan Surat Permohonan
sebelumnya. NRP/TDP wajib dipasang ditempat umum, papan nama perusahaan dan dokumen-
dokumen kegiatan usaha perusahaan yang bersangkutan.
4. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) diberikan oleh Menteri atau Pejabat yang ditunjuk (KanWil.
Departemen Perdagangan setempat) kepada pengusaha untuk melaksanakan kegiatan usaha dibidang
perdagangan dan jasa. SIUP diberikan kepada pengusaha/perusahaan baik perorangan , firma, CV, PT,
Koperasi, BUMN, dsb.
5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) merupakan identitas wajib pajak yang digunakan dalam
menyelenggarakan administrasi perpajakan. NPWP dapat diperoleh di Kentor Pelayanan Pajak (KPP)
atau Kantor Wilayah DirJen Pajak (DPJ) setempat.
6. Nomor Rekening Bank merupakan identitas nasabahyang digunakan dalam pengurusan administrasi
perbankan, transaksi melalui Bank, Pembiayaan, dsb. Unutk mendapatkan Nomor Rekening Bank bagi
Badan Usaha dibutuhkan Kartu Contoh Tanda Tangan yang mencantumkan nama dan tanda tangan
orang yang diberi kuasa untuk menggunakan rekening perusahaan.
7. AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) adalah hasil studi mengenai dampak penting usaha
hidup atau kegiatan yang terpadu yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam hamparan
ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih antara perusahaan, pemerintah, dan penduduk setempat.
Tujuan pembuatan AMDAL/ANDAL yaitu demi terlaksananya pembangunan yang berwawasan
lingkungan serta terkendalinya ekosistem dan pemanfaatan SDA secara bijaksana.
Akta Pendirian
Ketentuan Umum
1. Jangka waktu berlakunya Ijin Gangguan/Ijin tempat Usaha, ditetapkan selama usaha tersebut masih
berjalan dan harus dilakukan pendaftaran ulang setiap 5 (lima) tahun sekali.
2. Untuk permohonan daftar ulang dikenakan Retribusi sebesar 50% dari besarnya retribusi yang harus
dibayar.
3. Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan keuangan daerah
diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah
retribusi terhutang
4. Tindak pidana sebagaimana dimaksud di atas adalah pelanggaran.
Persyaratan
1. Data pemohon identitas pemohon yang dilengkapi dengan photo copy KTP dan pas photo ukuran 3 X
4 cm sebanyak 2 buah
5. Status Tanah (bila sewa kontrak, harus dibuktikan dengan surat sewa kontrak)
7. Surat Keterangan Tidak Sengketa dari Kepala Desa/ Kelurahan dan Camat Setempat
8. Ijin Tetangga yang diketahui oleh Kepala Desa/ Kelurahan dan Camat Setempat
9. Berita Acara pemeriksaan lokasi oleh Tim Pemeriksa Tingkat Kabupaten bagi perusahaan yang tingkat
gangguannya sangat besar/tinggi
Biaya
· Penetapan luas ruang usaha indeks lokasi, angka multiplikator dan tarif adalah sebagai berikut :
1. Luas ruang usaha ditetapkan berdasarkan luas ruangan yang dipergunakan untuk usaha
3. Angka Multiplikator perusahaan bagi yang menggunakan mesin atau tidak dibagi 3 (tiga) klasifikasi
yaitu
§ Selebihnya Rp.400/m2
Syarat umum mendapatkan Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
1. Salinan KTP
5. Surat persetujuan/tidak keberatan dari tetangga yang diketahui oleh Ketua RT, RW,Lurah dan Camat
(Surat Keterangan Domisili)
(Diberikan kepada industri menengah dan besar) dengan nilai investasi diatas Rp. 200 juta tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Persyaratannya :
· Rekaman NPWP.
(Diberikan kepada industri menengah dan besar) dengan nilai investasi diatas Rp. 200 juta tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Persyaratannya :
* Rekaman NPWP.
* Rekaman KTP.
* Rekaman akte pendirian perusahaan dan perubahannya.
* Rekaman IMB.
* Rekaman AMDAL.
* Rekaman formulir model Pm II tentang informasi pembangunan pabrik dan sarana produksi.
(Diberikan kepada industri kecil) dengan nilai investasi sebesar Rp. 5 juta – Rp. 200 juta tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha.
Persyaratannya :
* Rekaman NPWP.
* Rekaman KTP.
* Rekaman SITU.
3. Rekaman SITU.
4. Rekaman NPWP.
Untuk SIUP Perusahaan Besar (PB) ditambah dengan :
Keterangan :
Perusahaan Cabang (untuk SIUP), Memiliki izin teknis, PMDN, BUMN/BUMD, Usaha kecil informal
(Pedagang kakilima/pinggir jalan/keliling).
tahun sekali.
Ketentuan :
Setiap Perorangan atau Badah Usaha yang melakukan kegiatan usaha perdagangan wajib memperoleh
Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP).
Sumber : http://www.surabaya.go.id/produk.php?page=siup
3. Salinan Akte Pendirian yang disahkan Menteri Kehakiman atau kepaniteraan Pengadilan setempat
4. Salinan Risalah Umum Peemeganga Saham tentang pengangkatan Direksi dan Dewan Direksi
5. Salinan SITU dari Pemda
7. Salinan Surat Keputusan (SK) Direksi dan persetujuan Dewan Komisaris mengenai pendirian
cabang/perwakilan dan nomor SIPU dari perusahaan setempat.
Untuk Firma
2. Salinan surat keterangan tentang pendaftaan Akte Pendirian yang disahkan Menteri Kehakiman atau
kepaniteraan Pengadilan Negeri Setempat
Untuk CV
3. Salinan surat pendaftaran Akte Pendirian yang disahkan Menteri Kehakiman atau kepaniteraan
Pengadilan Negeri Setempat
6. NPWP
2. Salinan SITU
5. Salinan surat keterangan tentang akta pendirian perusahaan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri
setempat
NPWP merupakan administrasi perpajakan yang digunakan sebagai identitas wajib pajak dalam
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya
Pendaftaran Untuk Mendapatkan NPWP
· Berdasarkan sistem self assessment setiap WP wajib mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) atau melalui Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan WP, untuk diberikan NPWP.
· Kewajiban mendaftarkan diri berlaku pula terhadap wanita kawin yang dikenakan pajak secara
terpisah, karena hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim atau dikehendaki secara tertulis
berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta.
· Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu yang mempunyai tempat usaha berbeda dengan
tempat tinggal, selain wajib mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggalnya,
juga diwajibkan mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha
dilakukan.
· Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, bila sampai dengan
suatu bulan memperoleh penghasilan yang jumlahnya telah melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak
(PTKP) setahun, wajib mendaftarkan diri paling lambat pada akhir bulan berikutnya.
· WP Orang Pribadi lainnya yang memerlukan NPWP dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh
NPWP.
Tatacara Pendaftaran NPWP
Untuk mendapatkan NPWP Wajib Pajak (WP) mengisi formulir pendaftaran dan menyampaikan secara
langsung atau melalui pos ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Penyuluhan dan Pengamatan
Potensi Perpajakan (KP4) setempat dengan melampirkan:
1. Untuk WP Orang Pribadi Non-Usahawan: Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi penduduk Indonesia
atau foto kopi paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal
Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing.
1. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat
tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing;
2. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari instansi yang berwenang minimal
Lurah atau Kepala Desa.
3. Untuk WP Badan :
1. Fotokopi akte pendirian dan perubahan terakhir atau surat keterangan penunjukkan dari kantor pusat
bagi BUT;
2. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat
tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah
seorang pengurus aktif;
3. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala
Desa.
3. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat keterangan tempat
tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah
seorang pengurus joint operation.
1. Wajib Pajak dengan status cabang, orang pribadi pengusaha tertentu atau wanita kawin tidak pisah
harta harus melampirkan foto kopi surat keterangan terdaftar.
2. Apabila permohonan ditandatangani orang lain harus dilengkapi dengan surat kuasa khusus.
Fungsi NPWP
· Tanda pengenal diri atau Identitas WP dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
1. Fotocopy KTP
2. Fotokopi Akta Pendirian Usaha
3. Fotokopi Surat Izin Usaha
4. Fotokopi NPWP
Surat adalah alat untuk menyampaikan informasi secara tertulis kepada orang lain, baik atas nama
pribadi maupun organisasi untuk keperluan (hal) tertentu.
1. Surat Pribadi : Surat yang berisi kepentingan pribadi. Contoh : Surat keluarga, surat cinta, surat
sahabat pena, lamaran kerja, surat permohonan, dll.
2. Surat Dinas : Surat yang dibuat untuk keperluan pemerintah. Contoh : Surat tugas, surat keputusan,
surat edaran, memorandum, dsb.
3. Surat Niaga : Surat yang dibuat untuk keperluan perusahaan dalam mencari keuntungan (bisnis).
Contoh : Surat Penawaran, Surat Pesanan, Surat Pengaduan, dsb.
2. Surat Konfidensial
3. Surat Biasa
1. Sirat Kilat
2. Surat segera
3. Surat biasa
Surat niaga adalah surat yang digunakan oleh orang atau badan usaha yang menyelenggarakan kegiatan
bisnis. Surat niaga memiliki peranan penting dalam perjalanan usaha dan harus ditangani oleh orang
yang terlatih (ahli).
Pembeli Penjual
Surat Niaga tetap penting dan tidak tersisihkan dari perangkat canggih yang telah ada untuk komunikasi
bisnis, karena surat niaga tetap menjadi landasan eksistensi formal perusahaan, lat komunikasi resmi,
dan mampu menjaga citra profesionalitas perusahaan (corporate branding). Saat ini penggunaan suran
niaga sebagai alat komunikasi bisnis telah ditunjang dengan faksimili dan internet (email).
Selamat Belajar....!
Ciri-ciri
1.Umumnya digunakan untuk organisasi besar
2.Bidang tugas beraneka ragam sehingga memerlukan bantuan staf.
3.Pengawasan dan Spesialisasi berkembang dengan baik
Kelebihan/Kebaikan
•Pembagian tugas jelas
•Mendorong timbulnya spesialisasi dan disiplin yang tinggi
•Penempatan orang pada tempat yang tepat
•Koordinasi mudah dijalankan
Kekurangan/Kelemahan
•Membutuhkan biaya yang besar untuk operasionalnya
•Ditingkat operasinal tidak jelas antra perintah dan nasehat
•Solidaritas antar karyawam rendah
0 komentar:
Poskan Komentar