Anda di halaman 1dari 6

pH LARUTAN

A. DERAJAT KEASAMAN

Pelarut air dipandang sebagai elektrolit lemah, sebagian kecil dari molekul-molekul air akan terurai
menurut reaksi kesetimbangan berikut

H2O(l) ↔ H+(aq) + OH-(aq)

Tetapan kesetimbangan untuk reaksi di atas disebut teteapan kesetimbangan air(K w)

Kw = [H+] [OH-]

Pada suhu25oC harga Kw=10-14, berarti dalam air murni harga [H+]=[OH-]=10-7 M

Derajat keasaman suatu larutan tergantung pada konsentrasi H + dan dinyatakan dalam skala pH
pH= -log [H+] pOH= -log [OH-] pKw= pH + pOH=14
Larutan asam mempunyai pH<7, makin asam larutan, [H +] makin besar, pH makin kecil

Larutan basa mempunyai pH>7, makin basa larutan, [OH -] makin besar, pH makin besar

Larutan netral mempunyai pH=7

KEKUATAN ASAM BASA


Asam/Basa Kuat Asam/Basa Lemah

Asam/Basa dikatakan kuat apabila terionisasi Asam/basa lemah hanya terionisasi sebagian
sempurna dalam larutan dalam larutan
Asam kuat:
HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4, HClO3, HClO4 Asam Lemah: HA↔H+ + A
Basa kuat:
NaOH, KOH, Ba(OH)2, Ca(OH)2, Mg(OH)2
Basa Lemah: LOH↔L+ + OH-

Makin besar harga K, asam/basa relatif makin


kuat
Konsentrasi H+/OH- Konsentrasi H+/OH-

Asam kuat: [H+]= a M


Asam lemah:
Basa kuat: [OH-]=b M
Basa lemah:

B. STOKIOMETRI LARUTAN

BEBERAPA ION-ION PENTING


KATION ANION
Valensi satu(monovalen)
Valensi satu(monovalen) F-: fluorida
Na+: natrium Cl-: klorida
K+: kalium Br-: bromida
Ag+: perak I-: iodida
NH4+: amonium NO2-: nitrit
NO3-: nitrat
Valensi dua(divalen) Valensi dua(divalen)
Mg2+: magnesium S2-: sulfida
Ca2+: kalsium SO32-: sulfit
Ba2+: barium SO42-: sulfat
Zn2+: seng C2O42-: oksalat
CO32-: karbonat
Cr2O72-: dikromat
CrO42-: kromat
Valensi tiga(trivalen)
Valensi tiga(trivalen)
Al3+: aluminium
PO43-: fosfat
Au3+: emas
PO33-: fosfit
Cr3+: kromium

REAKSI-REAKSI DALAM LARUTAN

1. ASAM + BASA → GARAM + AIR [TITRASI ASAM BASA]


Reaksi ini disebut juga reaksi penetralan, pada umumnya proses penetralan oleh basa(atau
sebaliknya) dlakukan dengan cara titrasi
Contoh:
- Reaksi total: HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
- Reaksi ion: H+ + Cl- + Na+ + OH- → Na+ + Cl- + H2O(l)
- Reaksi bersih: H+ + OH- → H2O(l)
2. LOGAM + ASAM → GARAM + GAS HIDROGEN
Catatan:
- Logamnya harus lebih aktif dari H(terletak di sebelah kiri H pada deret keaktifan
logam)
- Asamnya bukan HNO3 dan bukan H2SO4 pekat
Deret kereaktifan logam
Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-(H2O)-Zn-Cr-Fe-Co-Ni-Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au
Contoh:
- 2Al(s) + 3H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g)
- Cu + HCl → tidak bereaksi, Cu dikanan H
3. GARAM I + GARAM II → GARAM III + GARAM IV
Reaksi ini disebut juga reaksi pertukaran ion, reaksi ini dianggap berlangsung apabila ada
hasil reaksi yang mengendap atau menghasilkan gas. Untuk dapat menentukan mana
senyawa yang mengendap atau larut, maka perlu diketahui dulu mengenai kelarutan
elektrolit-elektrolit dalam air

Senyawa Kelarutan Kecuali


1. Asam Larut H2S, H2SiO3
2. Basa Tidak larut Basa: Alkali, Ca, Sr, Ba
3. Garam alkali dan amonium Larut
4. Garam fluorida, nitrat, asetat, klorat, Larut
bromat, iodat
5. Garam Nitrit Larut AgNO2
6. Garam klorida, bromida, iodida Larut AgX, PbX2,Hg2X2
7. Garam sulfat, kromat Larut PbX, SrX, BaX
8. Garam sulfida Tidak larut Alkali, alkali tanah,
amonium
9. Garam karbonat, sulfit, fosfat, fosfit Tidak larut Alkali, amonium
Contoh: AgNO3(aq) + NaCl(aq) → NaNO3(aq) + AgCl(s)
C. LARUTAN PENYANGGA(BUFFER)

Larutan penyangga(buffer) adalah larutan yang dapat mempertahankan pH. Pada batas-batas
tertentu; pengenceran, penambahan H +(asam), atau penambahan OH-(basa) relatif tidak merubah
pH larutan penyangga(perubahan pH sangat kecil). Hal ini disebabkan karena H + dan OH- yang
ditambahkan ditangkap oleh partikel-partikel zat terlarut.

Pembuatan larutan penyangga

1. Cara langsung
Asam lemah dicampur dengan garamny(CH3COOH + CH3COONa)
Basa lemah dicampur dengan garamnya(NH 4OH + NH4Cl)
2. Cara tidak langsung
Asam lemah dicampur dengan basa kuat, misal: CH 3COOH + NaOH
Basa lemah dicampur dengan asam kuat, misal: NH 4OH + HCl
Syarat: pada akhir reaksi larutan yang lemah harus bersisa

Pada larutan penyangga berlaku rumus:

D. HIDROLISIS GARAM

Garam adalah hasil reakski antara asam dan basa. Jika suatu garam dilarutkan ke dalam air, maka
akan terurai menjadi ion-ionnya. Ion yang berasal dari asam/basa lemah akan mengalami hidrolisis
menghasilkan H+ atau OH-, sehingga larutan garam tersebut dapat bersifat asam atau basa.
Sedangkan ion yang berasal dari asam/basa kuat tidak akan mengalami hidrolisis.

LARUTAN GARAM
Berasal dari Berasal dari Berasal dari Berasal dari
Basa Kuat+Asam Kuat Basa Kuat+Asam Lemah Basa Lemah+Asam Kuat Basa Lemah+Asam Lemah

Tidak mengalami Mengalami hidrolisis Mengalami hidrolisis Mengalami hidrolisis


hidrolisis sebagian sebagian sempurna

pH=7 pH>7 pH<7 pH bervariasi


tergantung nilai Ka dan
larutan bersifat netral larutan bersifat basa larutan bersifat asam Kb
Konsentrasi OH- Konsentrasi H+ Konsentrasi H+
E. pH CAMPURAN ASAM DAN BASA

Bila larutan asam dicampur dengan larutan basa, maka akan terdapat tiga kemungkinan larutan yang
terjadi yaitu larutan garam, larutan asam/basa kuat, dan larutan penyangga

HABIS SISA
(asam dan basa habis bereaksi) (Salah satu asam atau basa bersisa)
Terbentuk larutan garam SISA ASAM/ BASA KUAT SISA ASAM/BASA LEMAH

Penentuan pH larutan: Terbentuk larutan Terbentuk larutan buffer


GUNAKAN pH GARAM asam/basa kuat Penentuan pH larutan:
(HIDROLISIS) Penentuan pH larutan: GUNAKAN pH BUFFER
GUNAKAN pH ASAM/ BASA
KUAT

Anda mungkin juga menyukai