Anda di halaman 1dari 6

Nama : Valerie Deva Simangunsong

Kelas/no.absen : 9d/34

Mata Pelajaran : IPS


Oktober 2007 : Indonesia mempermasalahkan penggunaan lagu ‘Rasa Sayange’ dalam
iklan pariwisata Malaysia

Oktober 2008 : persoalan Ambalat mengemuka, dipicu demonstrasi ahli hokum yang
memprotes dugaan pelanggaran territorial oleh Malaysia.

Juni 2009 : Model Indonesia, Manohara Pinot, menuduh suaminya melakukan


kekerasan

Juni 2009 : Jakarta menyetop pengiriman pembantu rumah tangga ke Malaysia,


sebelum memastikan ada perbaikan proteksi bagi mereka

Agustus 2009 : Indonesia menuduh Malaysia mencuri kebudayaan, dari batik, tarian dan
lagu. Tundingan ‘malingsia’ diarahkan ke Malaysia

Agustus 2009 : Media di Indonesia memberitakan kekerasan yang dialami buruh


Indonesia yang diduga dilakukan polisi

Agustus 2009 : Indonesia mengklaim lagu kebangsaan ‘Malaysia’ menjiplak lagu


‘Terang Boelan’ yang juga tiruan dari lagu Perancis, ‘La Rosalie’

Februari 2010 : Supertor sepak bola Indonesia melakukan tindak tidak senonoh, tidak
menghormati lagu ‘Negaraku’ yang diputar di stradion. Akhirnya PSSI
didenda US$5.000.

September 2010 : Malaysia menahan 5 nelayan Indonesia karena diduga telah melewati
batas Negara Malaysia, padahal kenyataannya belum.

Artikel I

Konflik Malaysia VS Indonesia Semakin Memanas!!! 


Seperti yang sudah kita ketahui bahwa negara kita Indonesia sedang kembali berseteru
setelah ada beberapa kasus, semakin hari ketegangan semakin memanas saja seakan seperti
pertandingan sepakbola menjelang injury time. Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Anifah
Aman kemarin mengancam akan mengeluarkan imbauan agar warganya menunda dulu rencana
berkunjung ke Indonesia (travel advisory) jika situasinya terus memburuk. “Ini sudah di luar
batas kesabaran,” ungkap dari Menteri Anifah. Terlihat sudah Konflik Indonesia Malaysia
makin memanas saja.

Beliau merasa tindakan para demonstran melemparkan kotoran manusia di kantor Kedutaan
Besar Malaysia di Jakarta dan ancaman terhadap warga Malaysia di Indonesia sudah terlalu
berlebihan. “Kami mesti menjaga integritas negara kami. Kami tahu di mana titik
kesabaran kami,” ungkap beliau soal protes yang bermula dari penangkapan tiga pegawai
maritim Indonesia itu.
Anifah pun meminta kepada pihak berwenang di Indonesia mengantisipasi tindakan tak elok
tersebut dan mendesak agar penjagaan keamanan di Kedubes Malaysia ditingkatkan. “Semacam
blokade sehingga barang-barang yang dilempar tidak sampai ke gedung Kedutaan,” beber
beliau.
Tengku Sharifuddin Tengku Ahmad sebagai Sekretaris Pers Perdana Menteri Malaysia
mengatakan tentang pernyataan travel advisory, “Itu baru advisory, belum warning. Masih
sebatas nasihat (imbauan), belum peringatan,” ungkap beliau.
Kementerian Luar Negeri Indonesia menganggap travel advisory yang dikeluarkan pemerintah
Malaysia lebih ditujukan dalam konteks domestik Malaysia. Seperti yang di ungkapkan oleh,
juru bicara Kementerian, Teuku Faizasyah, “Belum ada pernyataan resmi dari pemerintah
Malaysia soal itu. Kami belum bisa mengomentari.”

Faizasyah juga mengimbau kepada semua unsur masyarakat ikut bertanggung jawab meredakan
ketegangan yang terjadi antara Malaysia dan Indonesia yang terlihat semakin memanas ini.
Sehari sebelumnya, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan penangkapan tiga
petugas Dinas Kelautan dan Perikanan oleh polisi Malaysia pada 13 Agustus lalu akibat
kesalahpahaman soal koordinat di antara kedua negara. Beliau mengungkapkan saat rapat kerja
di ruang rapat Komisi Pertahanan “Malaysia juga mengklaim penangkapan itu ada di
wilayahnya.”
Karena permasalahan tersebut, ungkap Menteri Marty, pemerintah Indonesia akan membentuk
tim khusus yang akan berfokus menangani masalah perbatasan dengan Malaysia dan masalah
para warga Indonesia yang terancam hukuman mati di Malaysia.”Presiden menyetujui agar
dibentuk tim terpadu,” ungkap dari beliau.
Dalam menanggapi reaksi keras pemerintah Malaysia, anggota Komisi Pertahanan Dewan
Perwakilan Rakyat, Lily Wahid, meminta kepada pemerintah Indonesia tidak lemah dalam
menghadapi tingkah polah Malaysia. Ia pun mendesak pemerintah Indonesia tak terjebak pada
kebijakan zero enemy. “Zero enemy million friends itu impian,” tegasnya.
Akankah konflik Indonesia vs Malaysia akan terus memanas? Semoga saja di ketemukan
jalan tengah agar kedua belah pihak merasa puas.
Artikel II

JAKARTA - Pengamat Militer Hari Prihartono menilai ketegangan antara Indonesia-Malaysia


lebih kental dilatarbelakangi persoalan perbatasan. Alhasil, perseteruan hanya bersipat diplomasi
semata dan tidak akan merembet pada pertikaian sengit antarnegara.

Isu yang menyebut adanya kemungkinan permusuhan tingkat tinggi seperti Irak vs Irak pun dia
patahkan. “Saya memandang (Irak-Iran) ini hanyalah sebuah wacana polik yang sengaja
dilempar,” ujar Hari

Isu itu, lanjut Hari, digelindingkan oleh pihak-pihak yang tidak sepaham dengan pemerintah.
“Karena tidak bisa di mainkan, akhirnya partai yang kontra koalisi memainkan soal isu
perbatasan," imbuh Hari.

"Jadi ya tidak mungkinlah (seperti Iran-Irak). Itu cuma wacana saja," tegasnya.

Jumat lalu, Presiden juga telah mengirim surat secara resmi kepada Perdana Menteri Malaysia
untuk meminta agar persoalan antara kedua negeri segera diselesaikan.

“Presiden menyampaikan pesan bahwa semua harus kita selesaikan dengan baik dan berupaya
bagaimana membuat suasana ini menjadi sejuk kembali,” kata Menko Polhukam Djoko Suyanto.
(ded)

Artikel III

Inilah Sumber Utama Konflik Indonesia-Malaysia

INILAH.COM, Makassar - Sumber utama konflik Indonesia dan Malaysia adalah batas
laut dan darat yang tak jelas. Perundingan membahas tapal batas darat dan laut antara
Indonesia dan negara Malaysia harus segera dipercepat.

Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali, di
Makassar, Jumat (27/8).

Suryadharma menyatakan keprihatinanya atas setiap kejadian yang melibatkan dua negara
bertetangga ini selalu membuat goresan pada masyarakat kita. Kemarahan yang selama ini
ditunjukkan masyarakat kita, menurutnya masih wajar-wajar saja.

"Munculnya kemarahan saya melihatnya itu masih wajar saja apabila tidak dibarengi dengan
anarkisme," ucapnya.
Ia juga menganjurkan unjukrasa untuk menyatakan kekecewaan, kemarahan terhadap negara
Malaysia hendaknya tetap memperhatikan rambu-rambu dan aturan. Karena itu, lanjutnya antara
Indonesia dan Malaysia masih sebagai bangsa serumpun dan bertetangga.

"Sebagai bangsa yang bertetangga dan sahabat, saya berharap persoalan demi persoalan tidak
semakin keruh karena ada emosi yang tak tertahan, kita perlu menahan diri dan mencari solusi
yang terbaik, yakni mempercepat perundingan tapal batas," tutupnya. [mah]

Artikel IV
Malaysia Tolak Minta Maaf, Indonesia Diharap Tegas 
Liputan6.com, Jakarta: Menanggapi maraknya unjuk rasa anti Malaysia di Indonesia, sejumlah
media besar Malaysia mulai menyuarakan sikap pemerintah mereka yang disebut sudah
kehilangan kesabaran. Kantor berita Malaysia, Bernama, mengungkapkan kekecewaan Perdana
Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Tun Rajak. 

Sedangkan The Star, mengutip Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Anifah Aman yang
menyatakan tidak akan meminta maaf atas insiden penahanan tiga pegawai Kementerian
Kelautan Indonesia. Sang Menlu malah mengecam unjuk rasa anti Malaysia yang bergejolak di
seluruh Indonesia. 

Menanggapi penolakan Malaysia meminta maaf, wakil rakyat dan pengamat hukum
internasional, mendesak agar pemerintah mengambil tindakan tegas. "Kami akan minta
pemerintah melakukan tindakan keras dan tegas agar provokasi tidak berlanjut. Pemerintah
selama ini terlalu lembek. Dalam sebuah kedaulatan tidak ada kompromi, jika perlu kita menutup
hubungan diplomatik," ujar TB Hassanudin, Wakil Ketua Komisi I DPR. 

Sementara itu, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana
meminta agar pemerintah Indonesia menyertakan bukti kuat tentang adanya pelanggaran yang
dilakukan pihak Malaysia di wilayah kedaulatan RI, sehingga setiap tindakan Indonesia dapat
dipertanggungjawabkan di masa depan. (CHR/YUS)
Artikel V
6 alasan SBY memilih jalur diplomasi dengan Malaysia

JAKARTA. Pemerintah Indonesia memilih jalur diplomasi berupa penyelesaian masalah


perbatasan untuk menyelesaikan konflik kedua negara. Sebab, hubungan Indonesia dan Malaysia
memiliki cakupan yang luas dan semuanya berkaitan dengan kepentingan nasional

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menguraikan beberapa hal yang menunjukkan
pentingnya hubungan kedua negara.

Pertama, Indonesia dan Malaysia mempunyai hubungan sejarah, budaya, dan kekerabatan yang
sangat erat dan mungkin yang paling erat dibanding negara-negara lain. "Kita mempunyai
tanggung jawab sejarah, untuk memelihara dan melanjutkan tali persaudaraan ini," katanya
dalam pidato menanggapi hubungan Indonesia dan Malaysia di Mabes TNI, Cilangkap, Rabu
malam (1/9).

Kedua, hubungan Indonesia dan Malaysia adalah pilar penting dalam keluarga besar ASEAN.
ASEAN bisa tumbuh pesat selama empat dekade terakhir ini antara lain karena kokohnya
pondasi hubungan bilateral Indonesia - Malaysia.

Ketiga, ada sekitar 2 juta tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia baik di perusahaan, di
pertanian, dan di berbagai lapangan pekerjaan. Ini adalah jumlah tenaga kerja Indonesia yang
terbesar di luar negeri. "Tentu saja keberadaan tenaga kerja Indonesia di Malaysia membawa
keuntungan bersama, baik bagi Indonesia maupun Malaysia," imbuh SBY

Keempat, sekitar 13.000 pelajar dan mahasiswa Indonesia belajar di Malaysia, dan 6.000
mahasiswa Malaysia belajar di Indonesia. Ini merupakan asset bangsa yang harus terus kita bina
bersama, dan juga modal kemitraan di masa depan.

Kelima, Wisatawan Malaysia yang berkunjung ke Indonesia adalah ketiga terbesar dengan
jumlah 1,18 juta orang, dari total 6,3 juta wisatawan mancanegara.

Keenam, Investasi Malaysia di Indonesia 5 tahun terakhir (2005-2009) telah mencakup 285
proyek investasi dan bernilai US$ 1,2 miliar, sementara investasi Indonesia di Malaysia
berjumlah US$ 534 juta. Jumlah perdagangan kedua negara telah mencapai US$ 11,4 Miliar
pada tahun 2009. "Hal ini menunjukkan bahwa hubungan ekonomi Indonesia – Malaysia
sungguh kuat," tegas SBY.

Anda mungkin juga menyukai