Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

Tujuan Umum& Khusus

Mengetahui apa itu formalin, bagaimana dampak terhadap tubuh kita


dan untuk apa formalin itu di gunakan.

Permasalahan

 Apa yang di maksud dengan zat Formalin ?


 Formalin di gunakan untuk apa?
 Bagaimana penggunaan formalin yang salah ?
 Bagaimana Ciri-ciri produk pangan yang mengandung formalin?
 Apa bahaya dari zat Formalin ?
 Bagaimana cara memberi pertolongan jika keracunan formalin?

BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Formalin

Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat


menusuk. Di dalam formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air.
Biasanya ditambahkan metanol hingga 15% sebagai pengawet.

Formalin dikenal luas sebagai bahan pembunuh hama ( desinfektan )


dan banyak digunakan dalam industri. Sejauh ini, pemanfaatannya tidak
dilarang namun setiap pekerja yang terlibat dalam pengangkutan dan
pengolahan bahan ini harus ekstra hati-hati mengingat risiko yang berkaitan
dengan bahan ini cukup besar.

Formalin biasanya diperdagangkan di pasaran dengan nama berbeda-


beda antara lain: Formol , Morbicid , Methanal , Formic aldehyde, Methyl
oxide, Oxymethylene, Methylene aldehyde, Oxomethane, Formoform,
Formalith, Karsan, Methylene glycol, Paraforin, Polyoxymethylene glycols,
Superlysoform, Tetraoxymethylene, Trioxane

Penggunaan formalin

1. Pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih : lantai,


kapal, gudang, dan pakaian.
2. Pembasmi lalat dan berbagai serangga lain.
3. Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca, dan
bahanpeledak.
4. Dalam dunia fotografi biasanya digunakan untuk pengeras lapisan
gelatin dan kertas.
5. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.
6. Bahan untuk pembuatan produk parfum.
7. Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku.
8. Pencegah korosi untuk sumur minyak.
9. Bahan untuk insulasi busa.
10. Bahan perekat untuk produk kayu lapis (plywood).
11. Cairan pembalsam ( pengawet mayat ).
12. Dalam konsentrasi yang sangat kecil ( < 1% ) digunakan sebagai
pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih rumah
tangga, cairan pemcuci piring, pelembut, perawat sepatu, sampo mobil,
lilin dan pembersih karpet.

Penggunaan formalin yang salah

Penggunaan formalin yang salah adalah hal yang sangat disesalkan.


Melalui sejumlah survey dan pemeriksaan laboratorium,ditemukan sejumlah
produk pangan yang menggunakan formalin sebagai pengawet. Praktek yang
salah seperti ini dilakukan produsen atau pengelola pangan yang tidak
bertanggung jawab. Beberapa contoh produk yang sering mengandung
formalin misalnya ikan segar, ayam potong, mie basah dan tahu yang beredar
di pasaran. Yang perlu diingat, tidak semua produk pangan mengandung
formalin.

Ciri-ciri produk pangan yang mengandung formalin

Seperti telah dipaparkan di muka, bahwa terdapat sejumlah produk yang


secara sengaja ditambahkan formalin sebagai pengawet. Untuk memastikan
apakah sebuah produk pangan mengandung formalin atau tidak memang
dibutuhkan uji laboratorium. Kita sebaiknya berhati-hati bila menjumpai
produk pangan yang mempunyai ciri sebagai berikut:

1. Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur /


rusak / busuk sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan
bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius),
terlampau keras, namun tidak padat, bau agak mengengat;
2. Mie basah yang awet beberapa hari dan tidak mudah basi dibandingkan
dengan yang tidak mengandung formalin, tidak rusak sampai dua hari
pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari
pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius), bau agak menyengat, tidak
lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal;
3. Ayam potong yang berwarna putih bersih, awet dan tidak mudah busuk.
4. Ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya berwarna
merah tua bukan merah segar, awet sampai beberapa hari dan tidak
mudah busuk; tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar ( 25 derajat
Celsius); bau menyengat;
5. Baso yang tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat
Celsius), teksturnya sangat kenyal;
6. Ikan asin yang tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar
( 25 derajat Celsius), bersih cerah, tidak berbau khas ikan asin

Bahaya Formalin

Formalin sangat berbahaya bila terhirup, mengenai kulit dan tertelan.


Akibat yang ditimbulkan dapat berupa : Luka baker pada kulit, Iritasi pada
saluran pernafasan, reaksi alergi dan bahaya kanker pada manusia

Bahaya terpaparnya formalin jangka pendek dan jangka panjang, adalah:

1. Bila terhirup

Akut:

• Iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan pernafasan, rasa


terbakar pada hidung dan tenggorokan serta batuk-batuk.
• Kerusakan jaringan dan luka pada saluran pernafasan seperti radang
paru, pembengkaka paru.
• Tanda-tanda lainnya meliputi bersin, radang tekak, radang tenggorokan,
sakit dada yang berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual
dan muntah.
• Pada konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan kematian.
Kronik:

• Menimbulkan sakit kepala, gangguan sakit kepala, gangguan


pernafasan, batuk-batuk, radang selaput lendir, mual, mengantuk, luka
pada ginjal dan sensitisasi pada paru.
• Efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat marah,
keseimbangan terganggu, kehilangan konsentrsi dan daya ingat
berkurang.
• Gangguan haid dan kemandulan pada perempuan.
• Kanker hidung, rongga hidung, mulut, tenggorokan, paru dan otak.

2. Bila terkena kulit

Akut:

• Menimbulkan perubahan warna, yakni kulit menjadi merah, mengeras,


mati rasa dan ada rasa terbakar.

Kronik:

• Terasa panas, mati rasa, gatal dan memerah, kerusakan pada jari tangan,
pengerasan kulit dan kepekaan pada kulit, dan radang kulit yang
menyebabkan gelembung.

3. Bila terkena mata

Akut:
• Menimulkan iritasi mata sehingga mata memerah, terasa sakit, gatal
dan penglihatan kabur serta mengeluarkan air mata.

Kronik:

• Radang selaput lendir.

4. Bila tertelan:

Akut:

• Mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan, mual,


muntah dan diare, kemungkinan terjadi perdarahan, sakit perut yang
hebat, sakit kepala, hipotensi, kejang dan koma.
• Kerusakan pada hati, jantung, otak, limpa, pankreas, SSP dan ginjal.

Kronik:

• Iritasi pada saluran pencernaan, muntah-muntah dan kepala pusing,


penurunan suhu tubuh dan rasa gatal di dada.

Pertolongan pertama bila terjadi keracunan akut

Pertolongan tergantung konsentrasi cairan dan gejala yang dialami korban ,

Sebelum ke rumah sakit : berikan arang aktif ( norit ) bila tersedia.


Jangan melakukan rangsang muntah pada korban karena akan menimbulkan
risiko trauma korosif pada saluran cerna atas.

Di rumah sakit : lakukan bilas lambung ( gastric lavage ), berikan arang


aktif (walaupun pemberian arang aktif akan mengganggu penglihatan bila
nantinya dilakukan tindakan endoskopi). Untuk mendiagnosis terjadinya
trauma esofagus dan saluran cerna dapat dilakukan tindakan endoskopi. Untuk
meningkatkan eliminasi formalin dari tubuh dapat dilakukan hemodyalisis
(tindakan cuci darah), indikasi tindakan cuci darah ini bila terjadi keadaan
asidosis metabolik berat pada korban.

 Untuk mencegah agar tidak terhirup gunakan alat pelindung untuk


pernafasan seperti masker, kain atau alat pelindung lainnya yang dapat
mencegah kemungkinan masuknya formalin kedalam hidung atau
mulut Lengkapi alat ventilasi dengan penghisap udara ( exhaust fan )
yang tahan ledakan
 Gunakan pelindung mata / kaca mata,penahan yang tahan terhadap
percikan Sediakan kran air untuk mencuci mata ditempat kerjayang
berguna apabila terjadi keadaan darurat
 Gunakan pakaian pelindung bahan kimia yang cocok Gunakan sarung
tangan yang tahan bahan kimia
 Hindari makan,minum dan merokok selama berkerja, cuci tangan
sebelum makan

Tindakan Pertolongan

Bila terhirup

• Jika tidak aman memasuki daerah paparan,pindahkan penderita


ketempat yang aman bila perlu gunakan masker berkatup atau peralatan
sejenis unuk melakukan pernafasan buatan Segera hubungi Dokter.

Bila terkena mata

• Bilas mata dengan air mengalir yang cukup banyak sambil mata
dikedip-kedipkan pastikan tidak ada lagi sisa formalin di mata Aliri
mata dengan larutan dengan larutan garam dapur 0,9 persen ( seujung
sendok the garam dapur dilarutkan dalam segelas air ) secara terus
menerus sampai penderita siap dibawa ke Rumah Sakit Segera bawa ke
Dokter.
Bila terkena kulit

• Lepaskan pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkena Formalin,Cuci


kulit selama 15- 20 menit dengan sabun atau deterjen lunak dan cair
yang banyak dan dipastikan dan dipastikat sudah tidak ada lagi bahan
yang tersisa dikulit ,pada bagian yang terbakar ,lindungi luka dengan
pakian yang kering ,steril dan longgar,bila perlu segera hubungi dokter.

Bila tertelan

• Bila diperlukan segera hubungi dokter atau dibawa ke rumah sakit.

Cara menyimpan Formalin

• Jangan di simpan di lingkungan bertemperatur di bawah150C


• Tempat penyimpanan harus terbuat dari baja tahan karat,alumunium
murni,polietilen atau polyester yang dilapisi fiberglass
• Tempat penyimpanan tidak boleh terbuat dari baja besi,tembaga,nikel
atau campuran seng dengan permukaan yang tidak dilindungi/dilapisi.
• Jangan menggunakan bahan alumunium bila temperatur lingkungan
berada di atas 60 derajat celcius

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Formalin merupakan merek dagang dari formaldehida (juga disebut


metanal), merupakan aldehida, bentuknya gas. Formaldehida awalnya disintesa
oleh kimiawan Rusia Aleksandr Butlerov tahun 1859, tapi diidentifikasi oleh
Hoffman tahun 1867.

Formaldehida bisa dihasilkan dari membakar bahan yang mengandung


karbon. Dikandung dalam asap dari kebakaran hutan, knalpot mobil, dan asap
tembakau. Dalam atmosfer bumi, formaldehida dihasilkan dari aksi cahaya
matahari dan oksigen terhadap metana dan hidrokarbonmetabolitorganisme,
termasuk manusia. Lain dengan yang ada di atmosfer. Formaldehida dalam
kadar kecil sekali juga dihasilkan sebagai kebanyakan

Meskipun dalam udara bebas formaldehida berada dalam wujud gas, tapi
bisa larut dalam air (biasanya dijual dalam kadar larutan 37% menggunakan
merk dagang formalin atau formol). Dalam air, formaldehida mengalami
polimerisasi, sedikit sekali yang ada dalam bentuk monomer H2CO.
Umumnya, larutan ini mengandung beberapa persen metanol untuk membatasi
polimerisasinya.

Formaldehida bisa membentuk trimer siklik, 1,3,5-trioksan atau polimer


linier polioksimetilen. Formasi zat ini menjadikan tingkah laku gas
formaldehida berbeda dari hukum gas ideal, terutama dalam tekanan tinggi
atau udara dingin.

Formaldehida bisa dioksidasi oleh oksigen atmosfer menjadi asam format,


karena itu larutan formaldehida harus ditutup serta diisolasi supaya tidak
kemasukan udara.

B. Saran – saran
Menghidari dan cermat dalam memilih makanan yang aman dan bebas
dari bahaya – bahaya zat – zat tertentu terutama formalin adalah salah satu
upaya dalam mengurangi resiko keracunan zat tersebut, dan kemudian
mengunakan segala merk kosmetika yang sudah memiliki izin Depkes
menyatakan bahwa sesuatu kosmetika itu bebas dari formalin.

Anda mungkin juga menyukai