0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
122 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang faktor risiko, klasifikasi, gejala klinis, diagnosis, dan pengobatan tumor otak primer. Faktor risiko utama termasuk usia dewasa, etnis Kaukasia, dan paparan radiasi. Jenis tumor otak primer yang paling umum adalah glioblastoma multiforme dan astrocytoma. Gejala klinisnya bervariasi tergantung lokasi tumor namun biasanya berupa defisit neurologis, peningkatan tekanan intrakranial, dan kejang.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor risiko, klasifikasi, gejala klinis, diagnosis, dan pengobatan tumor otak primer. Faktor risiko utama termasuk usia dewasa, etnis Kaukasia, dan paparan radiasi. Jenis tumor otak primer yang paling umum adalah glioblastoma multiforme dan astrocytoma. Gejala klinisnya bervariasi tergantung lokasi tumor namun biasanya berupa defisit neurologis, peningkatan tekanan intrakranial, dan kejang.
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Dokumen tersebut membahas tentang faktor risiko, klasifikasi, gejala klinis, diagnosis, dan pengobatan tumor otak primer. Faktor risiko utama termasuk usia dewasa, etnis Kaukasia, dan paparan radiasi. Jenis tumor otak primer yang paling umum adalah glioblastoma multiforme dan astrocytoma. Gejala klinisnya bervariasi tergantung lokasi tumor namun biasanya berupa defisit neurologis, peningkatan tekanan intrakranial, dan kejang.
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
a. Usia : Rata-rata usia pasien terkena tumor otak sekitar 57 tahun, dan 90% terjadi pada masa dewasa 55-65 tahun. Anak anak 2-12 tahun. b. Etnik : Ras Kaukasia lebih sering terkena tumor otak dibandingkan Afrika c. Riwayat Tumor otak di keluarga d. Paparan Radiasi dan zat kimia di tepat kerja : i. Petroleum , vinyl chloride ii. Radioterapi, dan radiasi dari Bom atom
2. Klasifikasi Primary CNS tumor
a. Glioblastoma multiforme b. Astrocytoma c. Metastasis d. Oligodendroglioma e. Medulloblastoma f. Primary CNS lymphoma
3. Clinical sign umor otak
a. Defisit neurologis fokal i. Penampakan klinis yang paling sering ii. Tumor yang tumbuh akan mempengaruhi fungsi dari bagioan otak yang didesaknya b. Peningkatan tekanan intrakanial i. Membuat pasien mengalami sakit kepala, ter utama saat berbaring, merunduk, disertai mual dan muntah yang biasanya terjadi pada pagi hai dan mereda saat siang hari ii. Akibat lainnya : penurunan kesadaran, tidak bisa melokalisasi nyeri ( lumpuh di nervus III dan VI) c. Kejang epileptik d. Ganggguan endokrin i. Karena tumor yang tumbuh di area pituitary gland
4. Clinical Syndrome yang disebabkan oleh tumor otak berdasarkan lokasinya
a. Supratentorial cerebral tumors gejala utama : epilepsi, fokal deficit, peningkatan intrakranial pressure ADITYA SATRIYA NUGRAHA MODUL NEUROONCOLOGY 0810710001
Epilepsi sering dihubungkan dengan type tumor : meningoma, glioma
(astrocytoma,oligodendroma), dan metastasis Kejadian kelainan neurologis fokal karena kompresi, edema peritumoral, dan iskemia karena pertumbuhan tumor dan lokasinya. Hemiparesis, aphasia,gangguan hemisensori, dan hemanopsia terjadi ketika tumor terletak pada lokasi korteks yang tepat. Kelainian biasanya kontralateral dengan tumornya. Tumor yang lambat pertubuhannya bisa menjadi sangat besar tanpa memunculkan kelainan neurologis Sindrom karena peningkatan tekanan intrakranial ditandai dengan Sakit kepala, muntah,papiledema dan gangguan penglihatan, serta penurunan tingkat kesadaran. Bila berkembang akan menbuat herniasi otak disertai koma, dan kelainan pupil b. Tumors of the region of the sella turcica and the optic chiasm Tumor yang ditemui di daerah ini adalah pituitary adenoma, craniopharyngoma,glioma nervus optikus dan ciasma optikus, meningoma, metastasis Separuh dari pituitary adenoma didiagnosis karena gangguan endokrin : Cushing disease, acromegaly, hyperprolactinemia, etc c. Tumors of the cerebellopontine angle Tumor yang sering terjadi adalah vestibular schwannoma, yang berasal dari nervus kranialis 8th. Tipe lainnya adalah meningoma,dermoid cyst, dan metastatis. Gejala awalnya karena adanya kompresi di nervus 8 : hilangnya pendengaran, tinnitus, dan vertigo. Selanjutnya bisa terjadi spasme hemifasial,dan tanda batang otak. d. Infratentorial and cerebellar tumors Tumor yang beasal dari fossa posterior diluar brainstem dan cerebellopontine biasanya berkembang secara tersembunyi sampai menimbulkan peningkatan tekanan intrakranial apabila tumob menyumbat traktus CSF (Aqueductus Sylvii, 4th ventricle). Bila berlanjut bisa mengarah ke supratentoral hydrocephalus. Pasien dengan tumor di bagian medial fossa posterior(vermis) ini sering mengalami ataxia/dysequilibrium, sementara bagian lateralnya berhubungan dengan dysmetria, dan kesulitan koordinasi pada daerah gerak ipsilateral. The tumor types yang paling sering adalah: glioma (astrocytoma, pilocytic astrocytoma, ependymoma, malignant glioma), medulloblastoma (or Primitive Neuro-Ectodermal Tumor), hemangioblastoma and metastasis. e. Brainstem tumors Tumors yang berkembang di brainstem (gliomas; metastases) biasanya terletak di pons. Gejalanya adalahkombinasi dari intrinsic brainstem signs (diplopia, kelumpuhan fasial, disfungsi menelan) dan gejala karenakompresi ascending dan descending tracts (uni- or bilateral paresis, hypoesthesia, etc.). 5. Differential Diagnosis dari Lesi Massa Intrakranial selain tumor ADITYA SATRIYA NUGRAHA MODUL NEUROONCOLOGY 0810710001
a. Chronic Subdural Hematoma
b. Intracranial abscess c. Giant aneurysme 6. Bagaimana cara mendiagnosis tumor intrakranial a. Anamnesis i. Apakah merasa pusing, mual, muntah (menandakan adanya tekanan intrakranial) ii. Apakah mengalami pembengkakan pada daerah fontanel b. Pemeriksaan Klinis i. Apakah penglihatannya terganggu (gangguan pada nervus optikus/kiasma) ii. Periksa hemiparesis, hemiplegi,dan kelainan fokal neurologis lain iii. Perhatikan sikap mental pasien, kecerdasan kognitif dan perubahan kebiasaanya c. Periksa Lab i. CT-scan ii. MRI 7. Manajemen Tumor Intrakranial a. Bedah: i. konvensional, side effect infeksi, perdarahan, kehilangan kemampuan sensoris ii. Radiosurgery( bedah menggunakan sinar tertenu untuk memisahkan sel tumor dari otak/ menghancurkannya, side effect letih, sakit kepala) b. Radioterapi : Penggunaan X-ray dari luar tubuhuntuk membunuh sel tumor, efek sampingnya sakit kepala, iritasi scalp, dan keletihan A c. Kemoterapi : Obat untuk membunuh sel kanker, oral/ intra vena bevacizumab (Avastin). d. Rehabilitasi Setelah pengobatan Because brain tumors can develop in parts of the brain that control motor skills, speech, vision and thinking, rehabilitation may be a necessary part of recovery: i. Physical therapy can help you regain lost motor skills or muscle strength ii. Occupational therapy can help you get back to your normal daily activities, including work, after a brain tumor or other illness. iii. Speech therapy with specialists in speech difficulties (speech pathologists) can help if you have difficulty speaking. iv. Tutoring for school-age children can help kids cope with changes in their memory and thinking after a brain tumor.
8. Komplikasi neurologis kanker
a. Kelemahan. Gangguan pada bagian cotak yang mengontrol gerakan motorik
b. Kelainan penglihatan. Keusakan pada visual cortex, seperti double vision Berkurangnya lapangan pandang ADITYA SATRIYA NUGRAHA MODUL NEUROONCOLOGY 0810710001
c. Sakit kepala. Karena Tekanan intrakranial yang meningkat
d. Perubahan perilaku. e. Kehilangan pendengaran. Brain tumors yang mempengaruhi auditory nerves — especially acoustic neuromas f. Seizures. A brain tumor can cause irritation to the brain that can result in a seizure. 9. Mekanisme brain metastasis a. Bagian dari tumor di tempat lain ( kanker paru-paru, payudara, dll) terlepas dari asalnya b. Memasuki aliran darah dan berhenti di pembuluh darah di otak. sel kanker mulai bertumbuh melalui dinding pembuluh darah otak pada 95% kasus, bukan di sel saraf secara langsung, dengan menguasai pembuluh darah di orak, sel kanker akan memperoleh nutrisi dan oksigen serta dapat berkembang biak tanpa perlu menumbuhkan pembuluh darah sendiri. Selain itu, sel kanker membutuhkan pembuluh darah otak untuk menginvasi otak secara keseluruhan. c. Sel kanker menerobos ke sel otak 10. Bagaimana cara menurunkan tekanan intrakranial yang secara akut karena tumo intrakranial a. Menurunkan tekanan darah dengan meninggikan kepala, dan memberi obat penurun tekanan darah b. Craniotomi untuk melegakan tekanan intrakranial dan membuat jalan untuk mengeluarkan tumor ADITYA SATRIYA NUGRAHA MODUL NEUROONCOLOGY 0810710001 ADITYA SATRIYA NUGRAHA MODUL NEUROONCOLOGY 0810710001