Jumlah anggota kerabat kerja produksi, masih banyak lagi yang belum disebutkan,
karena banyak yang bekerja di belakang layar, seperti penata grafis, penata rias,
penata rambut, pemeliharaan dan perawatan alat teknik (Maintenance) darl masih
banyak lagi.
Siaran langsung
•Siaran berlangsung sesuai dengan
programa siaran
1. Menghentikan kegiatan studio Rekaman
2. Editing video .
3. Memperbaiki kualitas audio 1. Live on tape
4. Evaluasi program bersama 2. Recording in segment
Sample khalayak 3. Single camera and single VTR
4. Multiple camera and multiple
VTR
Prosedur kerja (Standard Operation Procedure) yang terdiri dari 4 (empat tahapan
kerja: 1. Pre Production Planning. 2. Set up & Rehearsal. 3. Production. 4. Post
Production.
Prosedur kerja saat melaksanakan produksi, tidak bersifat kaku, mengingat bahwa
pelaksanaan produksi kompleksitasnya tidak sama. Sehingga empat tahapan tadi
tidak semuanya dilalui. Mengingat produksi dapat dilaksanakan dengan produksi
rekaman atau produksi siaran langsung, produksi rekaman tentu semua tahapan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR - UMB Drs. Joni Arman
News & Cuurent Affair
Production
dilaksanakan, sebaliknya produksi siaran langsung ada tahapan yang tidak
diperlukan, yaitu tahapan Post Production.
Dengan adanya tahapan kegiatan produksi, semua anggota kerabat kerja produksi,
akan melakukan aktivitas di setiap tahapan yang berbeda, sesuai dengan tugas
dan tanggung jawabnya. Hal ini bisa dilihat di bawah ini.
PRODUSER
PRA PRODI'KSI I. Mengembangkan konsep gagasan
2. Membuat rencana biaya produkssi
3. Menunjuk Pengarah acara
4. Mengadakan pembicaraan dengan Penulis naskah
5. Menyetujui berbagai saran dari Pengarah acara,
Penata lampu, dan Perekayasa dekorasi
6. Memimpin dan mengoordinasi seluruh rencana
produksi
PRODUKSI
PRODUSER PELAKSANA
PENGARAH ACARA
PENULIS NASKAH
PRA PRODUKSI 1. Bekerja sama dengan produser dan pengarah acara
dalam mengembangkan naskah
2. Melakukan revisi naskah sesuai dengan ke¬butuhan
hingga ada kesepakatan
SET UP AND Apabila diperlukan revisi naskah harus segera REHEARSAL
takukan
PRODUKSI --
PASCAPRODUKSI --
PENGARAH TEKNIK
PENATASUARA
PRA PRODUKSI 1.Membicarakan kepada pengarah acara dan tim inti tentang
pendekatan produksi dan fasilitas studio
2. Menyiapkan pita suara yang diperlukan
SET UP AND 1. Memimpin kerabat kepa audio dan control room
REHEARSAL 2. Mempersiapkan audio di studio control 3. Menchek
seluruh mic dana audio balance
PRODUKSI Melakukan studio mixing
PASCAPRODUKSI Mengoperasikan audio control saat Pascaproduksi
PENATA CAHAYA
PEREKAYASA DEKORASI
PRA PRODUKSI
SET UP AND 1. Bertanggung jawab seluruh kegiatan di studio
REHEARSAL 2. Bertindak selaku pengarah acara "melihat dan
mendengar" apa yang terjadi di lantai studio saat
latihan maupun produksi
3. Melanjutkan aba-aba ke pengisi acara yang
datangnva dari pengarah acara
4. Bertanggung jawab terhadap property dan kostum
selama latihan
PRODUKSI Melanjutkan seluruh aba-aba kepada pengis acara
PASCA PRODUKSI
KAMERAWAN
PRA PRODUKSI
SET UP AND 1. Mempersiapkan kamera untuk pelaksanaan pro REHEARSAL
duksi
2. Mengoperasikan kamera selama latihan kamera
PASCAPRODUKSI
TEKNISI VIDEO
PRA PRODUKSI
SET UP AND I. Menyiapkan dan menset kamera agar dapat meng¬
REHEARSAL hasilkan gambar yang baik
2. Menjaga Camera Control Unit agar ketajamannya t
PASCAPRODUKSI
EDITOR
PRA PRODUKSI
SET UP AND 1. Menyiapkan pita audio/video sebanyak yang di¬
REHEARSAL butuhkan
2. Mengoperasikan peralatan VTR bila diperlukan
3. Melakukan perekaman gambar bila diperlukan
PRODURSI I . Mengoperasikan peralatan VTR
2. Melakukan perekaman gambar
UNIT MANAGER
Meskipun telah diuraikan pembagian tugas setiap anggota kerabat kerja di setiap
tahapan, kita belum memperoleh gambaran kegiatan apa yang dilakukan di setiap
tahapan, di bawah ini diuraikan di setiap kegiatan.
Pada tahapan ini merupakan proses awal dari seluruh kegiatan produksi program
siaran, termasuk program siaran pendidikan, karena itu tahapan ini merupakan
tahapan planning production atau pre production planning. Bermula dari timbulnya
ide atau gagasan dan berpijak dari ide atau gagasan ini, produser mulai melakukan
berbagai kegiatan untuk mengumpulkan berbagai data yang diperlukan, untuk
bahan pengembangan ide atau gagasan tersebut. Akhirnya produser yang
bersangkutan bekerja sama dengan pengarah acara/sutradara serta penulis
naskah. Bahan-bahan yang terkumpul kemudian dirangkai oleh penulis naskah
menjadi suatu naskah, sesuai dengan format program yang telah ditentukan.
Kegiatan produser dilakukan jauh hari, dari tanggal penyiarannya, karena
memerlukan ketelitian agar hasil produksinya nanti dapat sesuai dengan tujuan
yang telah ditentukan.
Selanjutnya produser menyiapkan project proposal program siaran. Apabila project
proposal telah disetujui,selanjutnya produser menyelenggarakan planning meeting,
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR - UMB Drs. Joni Arman
News & Cuurent Affair
Production
bersama tujuh anggota inti, yang terdiri
1. Pengarah acara/ sutradara, 2. Penulis naskah, 3. Pengarah teknik, 4.
Perekayasa dekorasi, 5. Teknisi audio, 6. penata cahaya 7. Kamerawan. Tujuan
planning meeting yang dipimpin produser, mendiskusikan rencana produksinya,
karena itu setelah produser menginformasikan rencana serta keinginannya, terjadi
diskusi kecil yang semuanya mengarah ke satu pendapat, meskipun terjadi
perubahan dari rencana semula, tetapi tidak akan mengubah isi naskahnya.
Dari diskusi kecil tadi akhirnya dapat menghasilkan rencana yang telah disepakati
bersama, artinya, semua menjadi tanggung jawab bersama dalam pelaksanaan
produksinya.
Hasil dari planning meeting ini yang berupa naskah serta proposal, selanjutnya
diserahkan kepada semua anggota inti tersebut, di mana semua anggota inti tadi
pada tahapan berikutnya mulai merencanakan tugas sesuai tugas dan tanggung
jawabnya.
Selanjutnya project proposal yang telah diperbaiki dibagikan kepada seluruh
anggota inti, untuk ditindaklanjuti sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
masing-masing.
Set up
Pengarah acara setelah mendapatkan berbagai informasi dari produser, segera
mempelajari proposal yang diterimanya, khususnya mulai mempelajari naskah
serta berbagai elemen visual yang sekiranya diperlukan.
Selanjutnya pengarah acara memberikan informasi tentang rencana produksinya
saat pengarah acara menyelenggarakan production meeting, bersama anggota inti
ditambah kerabat kerja yang dipersiapkan pengarah teknik.
Persiapan yang dilakukan oleh kerabat kerja teknik maupun kerabat kerja lainnya,
seperti, kerabat kerja fasilitas produksi.
Apabila produksi dilakukan di dalam studio, anggota inti bersama anggotanya
rnempersiapkan yang bersifat teknis, sejak dari subkontrol sampai peralatan di
studio, merencanakan denah dekorasi, setting lampu dan tata suara. Sebaliknya
apabila produksi dilaksanakan di luar studio, mungkin akan digunakan OB van,
tetapi dapat juga hanya menggunakan single kamera. Karena itu, perlu
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR - UMB Drs. Joni Arman
News & Cuurent Affair
Production
dipersiapkan kelengkapan lainnya, seperti reflector untuk membantu pencahayaan,
mikropon, video rekorder dan sebagainya. Pelaksanaan persiapan dikoordinasikan
oleh pengarah teknik dan pengarah acara.
Semua perencanaan dituangkan ke dalam gambar, sehingga semiua anggota
kerabat kerja mudah untuk memahami.
Setelah rencana denah disetujui tentu akan segera ditindaklanjuti untuk
direalisasikan dan akhir dari persiapan ini adalah dibuatnya rencana produksi oleh
pengarah acara yang dituangkan ke dalam production book dan production book
ini akan digunakan untuk panduan saat latihan dan setelah disempurnakan
sebagai pedoman pelaksanaan produksi nantinya.
Rehearsal
Latihan diperlukan bukan saja untuk kepentingan artis atau performer, melainkan
juga untuk kepentingan kerabat kerja. Latihan dipimpin oleh pengarah acara dan
selama latihan pengarah acara akan memberikan petunjuk/mengarahkan, hal-hal
yang berhubungan dengan cara membawakan acara, membawakan peran, teknik
vocal, teknik akting serta blocking, demikian pula akan menginformasikan tata
dekorasi yang akan digunakan.
Di samping itu yang lebih penting lagi adalah, pengarah acara akan berkonsultasi
dengan performer, tentang treatment program siaran sepanjang masa, yang
digunakan sebagai pedoman produksi.
Tahapan-tahapan latihan seperti di bawah ini:
1). Read through. Merupakan latihan awal, yaitu latihan membaca naskah secara
lengkap, selama latihan pengarah acara bertugas memberikan petunjuk yang
diperlukan, seperti tanda baca, vocal acting dan penafsiran naskahnya.
2). Walk through. Tahap ini artis tidak menggunakan naskah lagi, dan dituntut telah
mampu menghayati naskahnya.
3). Blocking. Saat latihan pada tahap ini telah menggunakan tata dekorasi,
meskipun bersifat tiruan. Pengarah mulai memberikan pengarahan, dalam
hubungannya dengan tuntutan media massa televisi, di samping itu pengarah
acara bersama dengan kamerawan mulai merencanakan pengambilan gambar dan
anggota kerabat kerja lainnya turut mengamati jalannya latihan, dengan tujuan
kemungkinan adanya perubahan rencana yang telah dibuat, seperti tata suara, tata
cahaya.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR - UMB Drs. Joni Arman
News & Cuurent Affair
Production
4). Dry Rehearsal. Latihan ini sering disebut sebagai latihan kering, di mana
selama latihan para talent belum menggunakan tata pakaian seharusnya, termasuk
tata rias dan sebagainya, tetapi telah dituntut untuk melakukan semua yang telah
diarahkan.
5). Camera Blocking/Rehearsal. Tahap latihan ini lebih ditekankan kepada tata
gerak kamera, meskipun demikian tidak berarti talent terus seenaknya sendiri,
tetapi tetap dituntut untuk menunjukkan kesiapannya.
Saat latihan berlangsung pengarah acara duduk di ruang kontrol, sedang di studio
diatur oleh pengarah lapangan, hanya kalau ada yang perlu didiskusikan, baru
pengarah acara masuk kembali ke dalam studio. Saat latihan kamerawan
berpedoman kepada shot list yang telah dibuat, meski demikian kalau terjadi
perubahan-perubahan pengambilan gambarnya, akan selalu dikonsultasikan
kepada pengarah acara.
Kalau kita perhatikan tahapan latihan itu, tidak semuanya diperlukan untuk acara
siaran pendidikan, mengingat bahwa komunikator acara siaran pendidikan,
dilakukan oleh performer bukan artis, karena naskahnya bergaya tutur, sehingga
para performer hanya memerlukan latihan tahap pertama saja.
Mengenai perbedaan artis dan performer akan diuraikan kemudian.
Production
Pada tahapan ke-3 merupakan tahapan pelaksanaan produksi dan pengarah acara
akan bertugas sebagai penanggung jawab pelaksanaannya, di samping sebagai
koordinator pelaksanaannya. Pelaksanaan produksi selalu berpedoman pada
production book yang telah disusun dan disesuaikan saat latihan.
Post ProductionlPascaproduksi
Tahapan terakhir adalah pascaproduksi, dimaksudkan sebagai tahap penyelesaian
akhir atau penyempurnaan dari suatu produksi.
Tahap penyelesaian meliputi:
(1). Melaksanakan editing baik video maupun audio.
(2). Pengisian grafis pemangku gelar.
(3). Pengisian narasi.
(4). Pembuatan efek khusus.
(5) Melakukan evaluasi hasil akhir dari produksi.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR - UMB Drs. Joni Arman
News & Cuurent Affair
Production
Sebagai gambaran pelaksanaan mekanisme kerja produksi yang telah diuraikan
secara singkat tadi, dapat dipelajari/diamati pada ilustrasi gambar pada halaman
berikut.
Pada tahapan pascaproduksi harus dikerjakan seteliti mungkin, sebab sudah kita
maklumi bahwa televisi sebagai media massa pengaruhnya sangat besar, baik
positif ataupun pengaruh negatifnya. Karena itulah memproduksi acara siaran
pendidikan dituntut untuk bekerja lebih cermat, agar hal-hal yang tidak diinginkan
tidak akan terjadi. Hal ini terlihat saat dilakukan evaluasi, bukan hanya dihadiri dari
kalangan stasiun penyiaran sendiri, yang mewakili penonton diikutsertakan,
demikian pula dari departemen / badan terkait. Kepentingan penonton di sini untuk
melihat apakah masalah yang disampaikan melalui bentuk audio visual, sudah
cukup jelas, kalau belum pada bagian mana dan apa saran-sarannya. Dari
beberapa saran yang disampaikan perlu dikaji oleh pengarah acara beserta
kerabat kerja, termasuk tentu saja produser, sehingga bisa terjadi dilakukan editing
ulang.