Anda di halaman 1dari 21

Asma (Asthma) pada Remaja dan

Dewasa
Written by Administrator
Thursday, 15 January 2009 05:32
Tinjauan

Topik ini untuk Anda?

Topik ini memberikan informasi tentang penyakit asma (asthma) di


remaja dan dewasa. Jika Anda mencari informasi tentang penyakit
asma pada anak-anak usia 12 dan lebih muda, lihat topik Asma
(Asthma) pada Anak.

Apakah penyakit asma (asthma) itu?

Penyakit asma menyebabkan pembengkakan dan peradangan di saluran udara yang


mengarah ke paru-paru. Ketika penyakit asma kambuh, maka saluran udara menjadi
sempit dan kencang. Sehingga udara bisa lewat dengan mudah dan membuat Anda sulit
untuk bernafas. Hal ini juga disebut serangan asma atau exacerbations.

Penyakit asma menyerang orang-orang dalam berbagai cara. Beberapa orang


hanya ada serangan asma selama musim alergi, atau ketika mereka menghirup udara
dingin, atau saat mereka latihan. Lainnya memiliki banyak serangan buruk yang membuat
mereka sering ke dokter.

Bahkan jika Anda memiliki serangan asma yang jarang, anda masih harus merawat
penyakit asma Anda. Bengkak dan peradangan di saluran udara dapat mengakibatkan
perubahan permanen pada saluran udara dan melukai paru-paru Anda.

Banyak orang memiliki asma yang aktif. Meski asma merupakan penyakit seumur hidup,
pengobatan dapat mengendalikan penyakit asma dan Anda tetap sehat.

Apa yang menyebabkan penyakit asma?

Para Ahli tidak tahu persis apa yang menyebabkan penyakit asma. Tetapi ada beberapa
hal yang kami ketahui:

• Penyakit asma merupakan keturunan.


• Penyakit asma jauh lebih umum pada orang dengan alergi, meskipun tidak semua
orang dengan alergi mendapat penyakit asma. Dan tidak semua orang dengan
alergi memiliki penyakit asma.
• Pencemaran dapat menyebabkan asma atau membuatnya lebih buruk.
Gejala asma apa saja?

Gejala penyakit asma dapat ringan atau parah. Anda mungkin memiliki serangan ringan
sekarang dan kemudian, atau mungkin gejala penyakit asma parah setiap hari, atau
mungkin perpaduannya. Seberapa sering anda memiliki gejala-gejala juga dapat berubah.
Bila Anda memiliki penyakit asma, Anda dapat:

• Desahan, membuat keras atau lembut siulan kebisingan yang terjadi bila anda
bernafas dalam dan keluar.
• Batuk.
• Merasa keketatan di dada.
• Merasa kekurangan nafas.
• Kesulitan tidur karena batuk atau sulit bernapas.
• Cepat lelah saat latihan atau olahraga.

Gejala Anda mungkin parah pada malam hari.

Serangan asma parah dapat mengancam jiwa dan memerlukan perawatan darurat.

Bagaimana penyakit asma didiagnosis?

Bersama dengan melakukan pemeriksaan fisik dan bertanya tentang kesehatan, dokter
Anda mungkin akan melakukan tes fungsi paru-paru. These tests include: Tes ini meliputi:

• Spirometry. Dokter menggunakan tes ini untuk mendiagnosa dan memantau


penyakit asma. Itu mengukur seberapa cepat Anda dapat memindahkan udara ke
dalam dan ke luar paru-paru Anda dan berapa banyak udara yang bergerak.
• Peak expiratory flow (PEF). Hal ini menunjukkan seberapa cepat Anda dapat
bernafas saat Anda mencoba sekuat mungkin.
• Sebuah latihan atau tantangan inhalasi. Tes ini mengukur seberapa cepat Anda
bisa bernafas setelah latihan atau setelah meminum obat-obatan.
• Ronsen dada, untuk melihat jika ada penyakit lain yang menyebabkan gejala
Anda.
• Tes alergi, jika dokter Anda berpikir gejala Anda dapat disebabkan oleh alergi.

Anda harus rutin checkups dengan dokter Anda untuk melacak penyakit asma Anda dan
memutuskan pengobatan.

Obat Asma?

Ada dua bagian untuk pengobatan penyakit asma. Tujuannya adalah untuk:

• Kontrol asma jangka panjang. Untuk melakukannya, gunakan rencana harian


perawatan asma. Ini adalah rencana tertulis yang menginformasikan tentang obat
yang diambil. Hal ini juga membantu Anda melacak gejala dan mengetahui
dengan baik perawatan / pengobatan sedang bekerja. Banyak orang mengambil
obat pengontrol yang biasanya merupakan inhaled corticosteroid setiap hari.
Menggunakan obat pengontrol setiap hari membantu mengurangi pembengkakan
di saluran udara dan mencegah serangan. Dokter akan menunjukkan cara
menggunakan pengisap dengan benar. Hal ini penting agar Anda mendapatkan
jumlah obat yang benar untuk membantu Anda bernafas lebih baik.
• Perlakuan ketika serangan asma terjadi. Menggunakan rencana tindakan asma,
yang memberitahu anda apa yang harus dilakukan bila Anda memiliki serangan
asma. Membantu Anda mengidentifikasi memicu yang dapat menyebabkan
serangan asma Anda. Anda menggunakan obat-obatan penyelamat, seperti
albuterol, selama serangan.

Jika Anda perlu menggunakan inhaler penyelamat lebih sering dari biasanya, bicaralah
dengan dokter. Ini adalah tanda bahwa penyakit asma Anda tidak terkontrol dan dapat
menimbulkan masalah.

Serangan asma dapat mengancam hidup, tapi Anda mungkin dapat mencegah mereka
jika anda mengikuti rencana. Dokter dapat mengajarkan keterampilan yang anda perlukan
untuk menggunakan perawatan asma dan rencana untuk tindakan.

Bagaimana Anda mencegah serangan asma?

Anda dapat mencegah beberapa serangan asma oleh menghindari hal-hal yang
menyebabkan mereka. Hal ini disebut pemicu. Pemicu bisa berupa:

• Irritants di udara, seperti asap rokok atau polusi udara. Jangan merokok, dan coba
untuk menghindari sekitar mereka yang merokok.
• Hal-hal yang Anda alergi terhadapnya, seperti bulu binatang peliharaan (kucing,
anjing), debu, kecoa, atau serbuk sari. Bila Anda dapat menghindari hal-hal yang
Anda alergi terhadapnya. Hal itu dapat juga membantu memastikan untuk memilih
jenis obat alergi.
• Tanya tentang dokter menggunakan inhaler (pengisap) jika latihan ini dapat
memicu Anda.
• Hal-hal lain seperti panas, udara dingin, infeksi, atau obat-obatan, seperti aspirin
dan nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs). Coba untuk tidak latihan di
luar saat itu dingin dan panas. Berbicara dengan dokter tentang beberapa vaksin
untuk mencegah infeksi, dan bertanya tentang obat-obatan apa yang harus Anda
hindari.

Kadang-kadang anda tidak tahu apa yang memicu serangan asma. Ini mengapa
pentingnya untuk memiliki rencana tindakan penyakit asma yang memberitahu anda apa
yang harus dilakukan selama serangan.
Last Updated on Tuesday, 20 January 2009 09:47
Penyakit Tuberkulosis (TBC)
Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Penyakit TBC dapat menyerang
pada siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan miskin serta dimana saja.
Di Indonesia khususnya, Penyakit ini terus berkembang setiap tahunnya dan saat ini
mencapai angka 250 juta kasus baru diantaranya 140.000 menyebabkan kematian.
Bahkan Indonesia menduduki negara terbesar ketiga didunia dalam masalah penyakit
TBC ini.

 Penyebab Penyakit (TBC)


Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa, Bakteri ini berbentuk
batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam
(BTA). Jenis bakteri ini pertama kali ditemukan oleh seseorang yang bernama Robert
Koch pada tanggal 24 Maret 1882, Untuk mengenang jasa beliau maka bakteri tersebut
diberi nama baksil Koch. Bahkan penyakit TBCpada paru-paru pun dikenal juga sebagai
Koch Pulmonum (KP).

 Cara Penularan Penyakit TBC


Penularan penyakit TBC adalah melalui udara yang tercemar oleh Mikobakterium
tuberkulosa yang dilepaskan/dikeluarkan oleh si penderita TBC saat batuk, dimana pada
anak-anak umumnya sumber infeksi adalah berasal dari orang dewasa yang menderita
TBC. Bakteri ini masuk kedalam paru-paru dan berkumpul hingga berkembang menjadi
banyak (terutama pada orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah), Bahkan bakteri ini
pula dapat mengalami penyebaran melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening
sehingga menyebabkan terinfeksinya organ tubuh yang lain seperti otak, ginjal, saluran
cerna, tulang, kelenjar getah bening dan lainnya meski yang paling banyak adalah organ
paru.

Masuknya Mikobakterium tuberkulosa kedalam organ paru menyebabkan infeksi


pada paru-paru, dimana segeralah terjadi pertumbuhan koloni bakteri yang berbentuk
bulat (globular). Dengan reaksi imunologis, sel-sel pada dinding paru berusaha
menghambat bakteri TBC ini melalui mekanisme alamianya membentuk jaringan parut.
Akibatnya bakteri TBC tersebut akan berdiam/istirahat (dormant) seperti yang tampak
sebagai tuberkel pada pemeriksaan X-ray atau photo rontgen.

Seseorang dengan kondisi daya tahan tubuh (Imun) yang baik, bentuk tuberkel ini akan
tetap dormant sepanjang hidupnya. Lain hal pada orang yang memilki sistem kekebelan
tubuh rendah atau kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga
tuberkel bertambah banyak. Sehingga tuberkel yang banyak ini berkumpul membentuk
sebuah ruang didalam rongga paru, Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber produksi
sputum (riak/dahak). Maka orang yang rongga parunya memproduksi sputum dan
didapati mikroba tuberkulosa disebut sedang mengalami pertumbuhan tuberkel dan
positif terinfeksi TBC.

Berkembangnya penyakit TBC di Indonesia ini tidak lain berkaitan dengan


memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan
masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan
adanya epidemi dari infeksi HIV. Hal ini juga tentunya mendapat pengaruh besar dari
daya tahan tubuh yang lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman yang memegang
peranan penting dalam terjadinya infeksi TBC.

 Gejala Penyakit TBC


Gejala penyakit TBC digolongkan menjadi dua bagian, yaitu gejala umum dan gejala
khusus. Sulitnya mendeteksi dan menegakkan diagnosa TBC adalah disebabkan
gambaran secara klinis dari si penderita yang tidak khas, terutama pada kasus-kasus baru.

1. Gejala umum (Sistemik)


- Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari
disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat
hilang timbul.
- Penurunan nafsu makan dan berat badan.
- Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
- Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

2. Gejala khusus (Khas)


- Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus
(saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang
membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
- Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan
keluhan sakit dada.
- Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu
saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan
keluar cairan nanah.
- Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai
meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan
kesadaran dan kejang-kejang.

Pada penderita usia anak-anak apabila tidak menimbulkan gejala, Maka TBC dapat
terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Sekitar 30-50%
anak-anak yang terjadi kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji
tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan
penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan
pemeriksaan serologi/darah.
 Penegakan Diagnosis pada TBC
Apabila seseorang dicurigai menderita atau tertular penyakit TBC, Maka ada beberapa
hal pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk memeberikan diagnosa yang tepat antara
lain :

- Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.


- Pemeriksaan fisik secara langsung.
- Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).
- Pemeriksaan patologi anatomi (PA).
- Rontgen dada (thorax photo).
- dan Uji tuberkulin.

 Pengobatan Penyakit TBC


Pengobatan bagi penderita penyakit TBC akan menjalani proses yang cukup lama, yaitu
berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan atau bahkan bisa lebih. Penyakit TBC dapat
disembuhkan secara total apabila penderita secara rutin mengkonsumsi obat-obatan yang
diberikan dokter dan memperbaiki daya tahan tubuhnya dengan gizi yang cukup baik.

Selama proses pengobatan, untuk mengetahui perkembangannya yang lebih baik maka
disarankan pada penderita untuk menjalani pemeriksaan baik darah, sputum, urine dan X-
ray atau rontgen setiap 3 bulannya. Adapun obat-obtan yang umumnya diberikan adalah
Isoniazid dan rifampin sebagai pengobatan dasar bagi penderita TBC, namun karena
adanya kemungkinan resistensi dengan kedua obat tersebut maka dokter akan
memutuskan memberikan tambahan obat seperti pyrazinamide dan streptomycin sulfate
atau ethambutol HCL sebagai satu kesatuan yang dikenal 'Triple Drug'.
Penyakit Kanker Paru-paru

Penyakit Kanker Paru-paru tergolong dalam penyakit kanker yang


mematikan, baik bagi pria maupun wanita. Dibandingkan dengan jenis penyakit kanker
lainnya, seperti kanker prostat, kanker usus, dan kanker payudara, penyakit kanker paru-
paru dewasa ini cenderung lebih cepat meningkat perkembangannya.

Penyakit kanker paru-paru adalah sebuah bentuk perkembangan sell yang sangat cepat
(abnormal) didalam jaringan paru yang disebabkan oleh perubahan bentuk jaringan sell
atau ekspansi dari sell itu sendiri. Jika dibiarkan pertumbuhan yang abnormal ini dapat
menyebar ke organ lain, baik yang dekat dengan paru maupun yang jauh misalnya tulang,
hati, atau otak.

Penyakit kanker paru-paru lebih banyak disebabkan oleh merokok (87%), sedangkan
sisanya disebabkan oleh zat asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas
mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun
biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.

 Klasifikasi Penyakit Kanker Paru-Paru


Ada pengklasifikasian dari penyakit kanker paru-paru, Ini dilihat dari tingkat
penyebarannya baik dijaringan paru itu sendiri maupun terhadap organ tubuh lainnya.
Namun pada dasarnya penyakit kanker paru-paru terbagi dalam dua kriteria berdasarkan
level penyebarannya:

1. Kanker paru-paru primer


Memiliki 2 type utama, yaitu Small cell lung cancer (SCLC) dan Non-small cell
lung cancer (NSCLC). SCLC adalah jenis sell yang kecil-kecil (banyak) dimana
memiliki daya pertumbuhan yang sangat cepat hingga membesar. Biasanya
disebut "oat cell carcinomas" (karsinoma sel gandum). Type ini sangat erat
kaitannya dengan perokok, Penanganan cukup berespon baik melalui tindakan
chemotherapy and radiation therapy.
Sedangkan NSCLC adalah merupakan pertumbuhan sell tunggal, tetapi seringkali
menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru. Misalnya Adenoma, Hamartoma
kondromatous dan Sarkoma.

2. Kanker paru sekunder


Merupakan penyakit kanker paru yang timbul sebagai dampak penyebaran kanker
dari bagian organ tubuh lainnya, yang paling sering adalah kanker payudara dan
kanker usus (perut). Kanker menyebar melalui darah, sistem limpa atau karena
kedekatan organ.

 Tanda dan Gejala Penyakit Kanker Paru-paru


Tanda dan gejala kanker paru ini hanya akan muncul saat perkembangan abnormal sell
ini semakin parah kearah stadium yang lebih lanjut, dan ini memerlukan waktu bertahun-
tahun sejak awal perkembangannya. Bahkan ada kemungkinan tidak menampakkan
adanya tanda dan gejala khusus, melainkan hanya tampak jika dilakukan X-ray. Namun
jika beberapa tanda dan gejala dibawah ini apabila dirasakan, sebaiknya segeralah periksa
ke dokter :

1. Batuk-batuk yang lama pada orang merokok


2. Kesulitan bernafas (nafas pendek)
3. Batuk mengeluarkan darah (meskipun jumlah sedikit)
4. Sering mengalami infeksi paru (pneumonia atau bronchitis)
5. Adanya nyeri dada, bahu dan bagian punggung
6. Suara yang berubah dari biasanya
7. Batuk lebih dari 2 minggu pada orang yang tidak merokok
8. Lainnya seperti susah menelan, leher dan wajah tampak membengkak, nafsu
makan berkurang, hilangnya berat badan, cepat lelah atau lemah.

 Penyebab Penyakit Kanker Paru-paru


Penyebab terbesar adalah merokok, Sedangkan lainnya adalah disebabkan adanya
kontaminasi udara sekitar oleh zat asbes, polusi udara oleh asap kendaraan ataupun
pembakaran termasuk asap rokok. Ada beberapa kasus penyakit yang memicu terjadinya
penyakit kanker paru-paru ini, yaitu penyakit TBC dan Pneumonia. Kedua penyakit ini
dapat menimbulkan perlukaan pada jaringan sell organ paru sehingga mensupport
terjadinya pertumbuhan sell abnormal didalam rongga tersebut. Biasanya kanker paru
yang berkembang dari kasus ini adalah jenis adenocarcinoma (adenoma).

 Penanganan dan Treatment Penyakit Kanker Paru


Penanganan dan treatment atau pengobatan yang dilakukan pada orang yang terdiagnosa
mengalami penyakit kanker paru akan tergantung dari tingkat stadiumnya, kemungkinan
dilakukannya operasi, serta kondisi umum si Penderita. Hal ini tidak terlepas dari riwayat
serta penyebab dari adanya kanker paru tersebut tentunya.

Beberapa langkah yang biasa dilakukan adalah:

• Tindakan operasi pembedahan mengangkat sell kanker


• Tindakan Therapy Radiasi
• Tindakan Therapy Kemotherapy
• Tindakan penyuntikan {Photodynamic (PTD)}

Pemberian Nutrisi dan supplement dapat mengurang gejala yang disebabkan oleh kanker
paru. Vitamin D dan Fe sangat baik untuk diberikan oleh penderita penyakit kanker paru,
Begitu pula dengan makanan antioxidant seperti blueberri, cherri, dan buah tomat.
Sumber : Lung Cancer Disease.

Metode Pemberian Oksigen

Dapat dibagi menjadi 2 tehnik, yaitu :

1. Sistem Aliran Rendah


Sistem aliran rendah diberikan untuk menambah konsentrasi udara ruangan,
menghasilkan FiO2 yang bervariasi tergantung pada tipe pernafasan dengan patokan
volume tidal klien. Ditujukan untuk klien yang memerlukan oksigen, namun masih
mampu bernafas dengan pola pernafasan normal, misalnya klien dengan Volume Tidal
500 ml dengan kecepatan pernafasan 16 – 20 kali permenit.

Contoh sistem aliran rendah adalah :

1. Kanula nasal

2. Kateter nasal

3. Sungkup muka sederhana,

4. Sungkup muka dengan kantong rebreathing,

5. Sungkup muka dengan kantong non rebreathing.

1. Kateter Nasal

Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan oksigen secara kontinyu
dengan aliran 1 – 6 liter/mnt dengan konsentrasi 24% - 44%.

- Keuntungan

Pemberian oksigen stabil, klien bebas bergerak, makan dan berbicara, murah
dan nyaman serta dapat juga dipakai sebagai kateter penghisap.

- Kerugian

Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen yang lebih dari 45%, tehnik
memasukan kateter nasal lebih sulit dari pada kanula nasal, dapat terjadi
distensi lambung, dapat terjadi iritasi selaput lendir nasofaring, aliran dengan
lebih dari 6 liter/mnt dapat menyebabkan nyeri sinus dan mengeringkan
mukosa hidung, serta kateter mudah tersumbat.

b. Kanul Nasal

Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan oksigen kontinyu


dengan aliran 1 – 6 liter/mnt dengan konsentrasi oksigen sama dengan kateter
nasal.

- Keuntungan

Pemberian oksigen stabil dengan volume tidal dan laju pernafasan teratur,
pemasangannya mudah dibandingkan kateter nasal, klien bebas makan,
bergerak, berbicara, lebih mudah ditolerir klien dan terasa nyaman.

- Kerugian

Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%, suplai oksigen
berkurang bila klien bernafas melalui mulut, mudah lepas karena kedalaman
kanul hanya 1 cm, dapat mengiritasi selaput lendir.
Kanul Nasal

c. Sungkup Muka Sederhana

Merupakan alat pemberian oksigen kontinu atau selang seling 5 – 8 liter/mnt


dengan konsentrasi oksigen 40 – 60%.

- Keuntungan

Konsentrasi oksigen yang diberikan lebih tinggi dari kateter atau kanula nasal,
sistem humidifikasi dapat ditingkatkan melalui pemilihan sungkup berlobang
besar, dapat digunakan dalam pemberian terapi aerosol.

- Kerugian

Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen kurang dari 40%, dapat


menyebabkan penumpukan CO2 jika aliran rendah.
d. Sungkup Muka dengan Kantong Rebreathing :

Suatu teknik pemberian oksigen dengan konsentrasi tinggi yaitu 60 – 80% dengan
aliran 8 – 12 liter/mnt

- Keuntungan

Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari sungkup muka sederhana, tidak


mengeringkan selaput lendir

- Kerugian

Tidak dapat memberikan oksigen konsentrasi rendah, jika aliran lebih rendah
dapat menyebabkan penumpukan CO2, kantong oksigen bisa terlipat.

e. Sungkup Muka dengan Kantong Non Rebreathing

Teknik pemberian oksigen dengan konsentrasi oksigen mencapai 99% dengan


aliran 8 – 12 liter/mnt dimana udara inspirasi tidak bercampur dengan udara
ekspirasi

- Keuntungan :

Konsentrasi oksigen yang diperoleh dapat mencapi 100%, tidak mengeringkan


selaput lendir.

- Kerugian

Kantong oksigen bisa terlipat.


masker non rebreathing

2. Sistem Aliran Tinggi

Teknik pemberian oksigen dimana FiO2 lebih stabil dan tidak dipengaruhi oleh tipe
pernafasan, sehingga dengan tehnik ini dapat menambahkan konsentrasi oksigen yang
lebih tepat dan teratur.

Contoh tehnik sistem aliran tinggi adalah sungkup muka dengan ventury.

Prinsip pemberian O2 dengan alat ini yaitu gas yang dialirkan dari tabung akan menuju ke
sungkup yang kemudian akan dihimpit untuk mengatur suplai ooksigen sehingga tercipta
tekanan negatif, akibatnya udara luar dapat diisap dan aliran udara yang dihasilkan lebih
banyak. Aliran udara pada alat ini sekitas 4 – 14 liter/mnt dengan konsentrasi 30 – 55%.

- Keuntungan

Konsentrasi oksigen yang diberikan konstan sesuai dengan petunjuk pada alat dan
tidak dipengaruhi perubahan pola nafas terhadap FiO2, suhu dan kelembaban gas
dapat dikontrol serta tidak terjadi penumpukan CO2
- Kerugian

Tidak dapat memberikan oksigen konsentrasi rendah, jika aliran lebih rendah
dapat menyebabkan penumpukan CO2, kantong oksigen bisa terlipat.

Bahaya Pemberian Oksigen

Pemberian oksigen bukan hanya memberikan efek terapi tetapi juga dapat menimbulkan
efek merugikan, antara lain :

1. Kebakaran

Oksigen bukan zat pembakar tetapi dapat memudahkan terjadinya kebakaran, oleh
karena itu klein dengan terapi pemberian oksigen harus menghindari : Merokok,
membuka alat listrik dalam area sumber oksigen, menghindari penggunaan listrik
tanpa “Ground”.

2. Depresi Ventilasi

Pemberian oksigen yang tidak dimonitor dengan konsentrasi dan aliran yang tepat
pada klien dengan retensi CO2 dapat menekan ventilasi

3. Keracunan Oksigen

Dapat terjadi bila terapi oksigen yang diberikan dengan konsentrasi tinggi dalam
waktu relatif lama. Keadaan ini dapat merusak struktur jaringan paru seperti
atelektasis dan kerusakan surfaktan. Akibatnya proses difusi di paru akan terganggu.
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan
Akut), ketahui dan waspadailah!!
Mar 26, 2008 Kategori : Gaya Hidup, Lifestyle

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah suatu penyakit yang terbanyak
diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah
mampu dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup
gawat. Penyakit-penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula
memberi kecacatan sampai pada masa dewasa.

ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan kematian
bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi. Setiap
anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % – 60 % dari
kunjungan diPuskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang
disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % – 30 %. Kematian yang terbesar umumnya adalah
karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan.

ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang
mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya. Infeksi
saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada
semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin.
Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil terutama
apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak
hygiene. Risiko terutama terjadi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan
infeksi silang, beban immunologisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit
dan cacing, serta tidak tersedianya atau berlebihannya pemakaian antibiotik.

Tanda-tanda klinis

• Pada sistem pernafasan adalah: napas tak teratur dan cepat, retraksi/ tertariknya
kulit kedalam dinding dada, napas cuping hidung/napas dimana hidungnya tidak
lobang, sesak kebiruan, suara napas lemah atau hilang, suara nafas seperti ada
cairannya sehingga terdengar keras
• Pada sistem peredaran darah dan jantung : denyut jantung cepat atau lemah,
hipertensi, hipotensi dan gagal jantung.
• Pada sistem Syaraf adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung,
kejang dan coma.
• Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.

Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah: tidak bisa
minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk.
Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum
(kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang biasa
diminumnya), kejang, kesadaran menurun, mendengkur, mengi, demam dan dingin

Influenza atau disebut juga flu adalah infeksi virus yang terjadi pada saluran pernafasan
hidung, tenggorokan dan paru-paru. Sekitar 10-20 % penduduk amerika mengalami
influenza setiap tahunnya. Beberapa penderita dengan serangan sakit yang berat. Tiap
tahun sekitar 130.000 dirawat dirumah sakit dengan infeksi influenza, dan 20.000
diantaranya meninggal dikarenakan flu dan komplikasinya. Flu bisa menyebabkan
demam, batuk, sakit tenggorokan, Hidung berair, hidung terasa tersumbat, sakit kepala,
dan kelelahan. Kebanyakan orang merasa membaik kesehatannya setelah 1 atau 2
minggu, akan tetapi untuk beberapa orang, influensa yang terjadi mengarah kepada suatu
penyakit yang serius, seperti pneumonia. Vaksin influensa dapat membantu penderita dari
terkena flu.

Siapa saja yang beresiko lebih tinggi terkena influensa?

Beberapa orang mempunyai resiko lebih tinggi terhadap komplikasi influensa, seperti
pneumonia. Jika anda adalah kelompok-kelompok berikut ini, anda sebaiknya
mendapatkan vaksin influenza tiap tahun:

1. Semua anak usia 6-59 bulan.


2. Semua orang dewasa usia 65 tahun keatas.
3. Semua wanita yang atau akan hamil selama musim flu/influenza.
4. Penduduk atau orang-orang yang tinggal di tempat pelayanan kesehatan baik di
rumah atau pelayanan kesehatan jangka panjang di rumah sakit.
5. Orang-orang yang masalah kesehatan jangka panjang.
6. Anak-anak usia 6 bulan sampai 18 tahun yang menjalani pengobatan aspirin
kronik (jangka panjang)
7. Pekerja dibidang kesehatan yang berhubungan/kontak langsung dengan pasien.
8. Para pengasuh dan penghuni rumah yang berhubungan dengan anak usia kurang
dari 6 bulan.

Tip-tips Bagaimana kita dapat menghindari terserang influenza?

Cara terbaik untuk menghindari terserang flu adalah mendapatkan suntikan vaksin
influensa. Vaksin tersedia dalam bentuk suntik dan penyemprotan nassal (lewat hidung)
vaksin influensa. Vaksin influensa bekerja dengan cara membuka sistem kekebalan tubuh
anda terhadap virus flu. Tubuh anda akan membentuk antibodi terhadap virus untuk
melindungi anda dari serangan flu. Suntikan vaksin influensa berisi virus-virus yang
sudah dimatikan. Penyemprotan vaksin influensa secara nassal berisi virus yang masih
hidup tapi dilemahkan. Anda tidak terserang flu dari suntikan vaksin yang diberikan atau
dari penyemprotan vaksin secara nassal.
Anda juga dapat mengurangi resiko menangkap, memegang virus flu dengan cara sering
membersihkan tangan, yang menghentikan penyebaran virus. Kebiasaan Makan dan diet
sehat, olahraga dan cukup istirahat juga merupakan bagian dari pencegahan flu karena
aktifitas dan kebiasaan diatas membantu meningkatkan sistem imunitas atau kekebalan
anda.

Jika anda sakit, pastikan bahwa anda menutup mulut anda pada saat anda batuk dan
sering mencucui tangan untuk mencegah penularan influenza kepada orang lain.

Beberapa orang yang menerima vaksin influensa akan tetap berpotensi terserang flu, tapi
mereka biasanya hanya mendapatkan serangan ringan dibandingkan dengan orang yang
tidak mendapatkan imunisasi vaksin. Vaksin influensa khususnya direkomendasikan
kepada orang-orang yang lebih mungkin benar-benar sakit / komplikasi yang
berhubungan dengan flu.

Apakah ada orang-orang yang sebaiknya tidak mendapatkan suntikan vaksin


influenza?

Ada. Berikut ini adalah orang-orang yang sebaiknya berkonsultasi dengan dokter
sebelum mendapatkan suntikan vaksin flu:

1. Orang-orang yang dahulu disuntik dan mengalami alergi karena suntikan vaksin
flu.
2. Orang-orang yang alergi telur.
3. Orang-orang yagn dulunya pernah mengalami sindroma Guillain-Barré (suatu
reaksi yang menyebabkan kehilangan sebagian atau semua gerakan otot,
kelemahan pada tubuh) dalam 6 minggu dari diberikannya suntikan vaksin flu.

Apakah ada orang-orang yang sebaiknya tidak diberikan penyembrotan vaksin


influensa secara nassal pada hidung?.

Ada, Berikut ini adalah orang-orang yang sebaiknya berkonsultasi dengan dokter
sebelum diberikan penyemprotan vaksin influensa secara nassal:

1. Anak-anak usia kurang dari 2 tahun.


2. Orang-orang dengan masalah kesehatan jangka panjang(lama)
3. Orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (misalnya penderita
aids)
4. Anak-anak penderita asma atau dengan gangguan pernafasan.
5. Orang-orang dengan diabetes, penyakit ginjal, penyakit jantung atau penyakit
paru-paru.
6. Orang-orang dengan riwayat penyakit sindrome Guillain-Barré.
7. Wanita hamil.
8. Orang-orang yang alergi pada pemberian vaksin influensa sebelumnya.
9. Orang-rang yang alergi telur.
Dapatkah anda tetap terserang flu jika sudah mendapatkan vaksin influenza?

Anda tetap mungkin dapat terserang flu. Meskipun anda sudah mendapatkan vaksin
influensa, anda tidak terlindungi 100% dari serangan flu.

Amankah vaksin influensa?

Vaksin influensa aman untuk digunakan. Ada sedikit sekali efek samping dari
penggunaan vaksin flu. Jika anda menerima suntikan vaksin influensa, lengan anda
mungkin akan terasa sakit dalam beberapa hari. Anda mungkin juga mengalami demam,
terasa lelah atau terasa sakit pada otot-otot dalam waktu singkat. Jika anda menerima
penyemprotan vaksin influensa secara nassal, anda mungkin mengalami efek samping
seperti hidung meler atau berair, sakit kepala, batuk atau sakit tenggorokan.

Bolehkah anda menerima vaksin influensa jika anda hamil atau sedang dalam
perawatan?

Jika anda hamil pada musim influensa, anda tidak dapat/boleh menerima vaksin influensa
secara nassal. Akan tetapi, dianjurkan bagi wanita yang akan hamil pada masa musim flu
untuk mendapatkan suntikan vaksin. Kehamilan dapat meningkatkan resiko seseorang
terhadap komplikasi flu.

Suntikan vaksin influensa juga aman diberikan pada wanita yang menyusui. Suntikan
vaksin flu tidak dapat menyebabkan anda atau bayi anda terserang sakit.

Bagaimana dengan Obat flu antiviral?

Obat-obat flu antiviral adalah obat-obat yang diresepkan dokter yang dapat digunakan
untuk membantu mencegah atau mengobati influensa. Ada 4 jenis obat flu antiviral:
amantadine (nama dagang: symmetrel), oseltamivir (tamiflu), rimantadine (flumadine)
dan zanamavir (relenza). Ke empat jenis obat flu antiviral tersebut telah disetujui sebagai
obat flu dan juga obat pencegah flu.

Jika anda meminum salah satu jenis dari obat tersebut selama 2 hari, obat tersebut dapat
mengurangi gejala-gejala flu yang anda derita, waktu sakit akan berkurang yang artinya
anda akan cepat sembuh dan resiko terjadinya penularan dari anda kepada orang lain
akan lebih kecil. Meskipun demikian, pada orang-orang dengan status kesehatan baik dan
terserang flu akan lebih baik kondisinya meskipun tanpa penggunaan obat flu antiviral.
Dokter akan memutuskan obat flu antiviral mana yang tepat untuk anda.

Tiga dari 4 obat flu antiviral juga telah disetujui sebagai obat pencegah influenza. Obat-
obat tersebut bukanlah sebagai pengganti dari vaksin influensa. Obat-obat ini sering
sekali digunakan sebagai obat pencegahan flu dalam situasi-situasi dimana orang-orang
pada resiko tinggi terserang komplikasi yang mana satu sama lainnya dalam jarak kontak
yang dekat, seperti pada situasi di rumah sakit atau situasi perawatan di rumah dimana
terdapat anggota keluarga dimana satu sama lain dalam jarak kontak yang dekat. Sebagai
contoh, selama masa serangan dalam perawatan rumah, orang-orang yang tinggal di
rumah tersebut dan staf lainnya mungkin diberikan vaksin flu (melalui suntikan atau
semprotan nassal) dan juga diberikan obat antiviral flu untuk pencegahan dari serangan
flu sampe vaksin yang diberikan bekerja dan memberikan pengaruh pada kekebalan
tubuh terhadap flu.
Share |

Bernafas Secara Perlahan Banyak Manfaatnya

Terkadang sehabis olahraga atau bekerja di depan komputer, saya memejamkan mata
terus bernafas dengan perlahan-lahan, rasanya enak sekali. Nyessstt sampai ke otak. Enak
memang klo kita bernafas secara perlahan-lahan.

Rasanya rileks banget. Kadang kalo susah tidur saya juga mencoba cara ini, dan biasanya
langsung tertidur. Namun disamping semua itu ternyata ada manfaat lain yang dapat
diperoleh bila kita bernafas secara perlahan.

“Apa sih manfaat bernafas dengan perlahan pada tubuh kita? ”

Para ilmuwan di National Institute of Health telah mengajukan sebuah teori yang bisa
jadi sebuah penemuan sensaional. Para ilmuwan ini meyakini kalau bernafas memegang
kunci dalam rahasia keteraturan tekanan darah. Menurut teori yang mereka luncurkan,
seseorang dapat terhindar dari resiko tekanan darah tinggi secara significant dengan
menurunkan sejumlah hirupan dan hembusan nafas per menit selama periode kecil setiap
hari. Seseorang yang menghirup dan menghembuskan nafas lebih dari sepuluh kali dalam
semenit dalam jumlah terbatas dianggap mencapai hasil yang bagus.

Namun, masalah ini masih dalam penelitian. Para spesialis baru-baru ini melakukan
pengumpulan bukti untuk mendukung penemuan mereka. Sebuah alat khusus dibuat
untuk mendukung penelitian ini. Benda ini membantu para pasien yang menderita
tekanan darah tinggi guna belajar cara bernafas dengan perlahan. Hasil dari studi ini
melibatkan peralatan yang betul-betul mengesankan. Tekanan darah dari para pasien
yang biasanya berkisar anatara 10 menit sehari selama dua bulan berkurang rata-rata
antara 10 hingga 15 poin.

Para ilmuwan ini menemukan kalau bernafas dengan perlahan, teratur dan dalam-dalam
mengarahkan pada relaksasi dan pengembangan denyut jantung. Namun, para ilmuwan
menyimpulkan kalau perlengkapan tersebut tak cukup memadai untuk menghasilkan efek
utama dan panjang. “Dalam sebuah cara, ini masih seperti ‘kotak hitam’,” ujar Dr.
William Jay Elliot yang memimpin penelitian.

Sementara itu, serangkaian tes pada hewan dilakukan untuk menemukan hubungan antara
bernafas dan metabolisme, dimana memiliki pengaruh pada tekanan darah. Sudah
diketahui secara luas bahwa seseorang merekam efek kuat dari stress dalam keseharian.
Stress memicu percepatan nafas lebih dari biasanya secara refleks. Sebagai hasilnya,
setiap nafas membawa sejumlah besar oksigen ke dalam darah. Proses tersebut memiliki
efek menguntungkan pada aktivitas otak. Disisi lain, terlalu banyak oksigen dalam darah
menghalangi kemampuan ginjal menyaring sodium dari tubuh. Sementara sodium
berperan penting dalam pengaturan tekanan darah.

“Jika Anda melewatkan banyak waktu dibalik meja dan mengkonsumsi makanan yang
meningkatkan isi garam, ginjal Anda akan kurang efisien untuk memindahkan zat garam
tersebut dari tubuh Anda, Anda dapat memperbaiki situasi ini dengan melakukan jalan-
jalan secara teratur di hutan (tempat yang banyak tetumbuhan-red),” ujar Dr. David
Anderson yang melakukan penelitian hubungan antara hipertensi dan tingkah laku
manusia.

Memang, teknik pernafasan ini belum terbukti efektif akan dapat membantu melawan
gagal jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan dan banyak lagi penyakit lain yang
disebabkan oleh hipertensi. Namun dengan penelitian yang terus dilakukan, diharapkan
teknik pernafasan ini dapat jadi obat mujarab bagi hipertensi yang selama ini dianggap
penyakit yang cukup mematikan.

Anda mungkin juga menyukai