TUGAS AKHIR
Oleh :
Parulian Sitorus
74052.2006
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagaimana diketahui bahwa matahari adalah sumber penghidupan bagi
makhluk hidup, yang diciptakan Tuhan sebagai suatu kelengkapan unsur jagat
raya. Energi matahari tersedia dalam jumlah yang sangat besar, tidak bersifat
polutif, tidak akan habis namun gratis. Kadang-kadang kita kurang menyadari
jagung, kacang, dan memanaskan air, serta Panel Sel Surya (Solar Cell) dapat
digunakan sebagai alat pembangkit tenaga listrik. Kalau saja energi matahari ini
dapat digunakan dengan baik maka dapat mengurangi pemakaian energi listrik
dari PLN (Perusahaan Listrik Negara), apalagi sekarang sedang menghadapi krisis
energi listrik.
prioritas yang tinggi dalam kebutuhan daya listrik, agar sistem pembangkit yang
pemakaian energi listrik juga dipengaruhi oleh kondisi geografis suatu wilayah,
faktor musim, jumlah dan perkembangan penduduk suatu wilayah, perencanaan
Itu terbukti dari seringnya terjadi pemadaman bergilir dibeberapa tempat dikota
merupakan salah satu pelanggan PT. PLN (Persero) Wilayah SUMBAR Cabang
Padang Rayon Tabing. Jika terjadi pemadaman energi listrik maka mahasiswa
sumber energi listrik yang ada sekarang ini, serta dalam rangka menjaga
yang berkesinambungan. Sebagai energi alternatif yang relatif tidak akan habis
seiring berjalannya waktu dapat diambil dari sumber panas matahari (surya).
Penyediaan akan energi listrik dari sumber alternatif seperti tenaga surya
sumber energi konvensional secara global. Beberapa sumber energi baru mulai
alternatif yang dapat diperbarui adalah pemanfaatan energi yang berasal dari
Jika ditinjau dari letak geografisnya, Provinsi Sumatra Barat atau Kota
Padang pada khususnya terletak pada pada bujur 100,357 derajat dan lintang -
0,882 derajat (Google earth, 2009) yang berada dekat dengan garis Khatulistiwa,
Padang sangat potensial untuk pembuatan atau perakitan pembangkit listrik tenaga
surya dengan menggunakan Solar Cell 100 WP sebagai sumber energi alternatif
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik menulis tugas akhir
B. IDENTIFIKASI MASALAH
sebagai berikut:
Negeri Padang.
C. BATASAN MASALAH
permasalahan yang dibahas dalam penulisan tugas akhir ini, yaitu perakitan dan
Padang.
D. RUMUSAN MASALAH
karateristik pembangkit listrik tenaga surya dengan menggunakan Solar Cell 100
E. ASUMSI
F. TUJUAN
G. KEGUNAAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan berguna bagi:
tenaga listrik alternatif dengan menggunakan Panel Sel Surya (Solar Cell)
2. Pihak penyalur energi listrik dalam hal ini PT. PLN (Persero) (Perusahaan
tenaga listrik.
H. PENJELASAN ISTILAH
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Energi Matahari
hari, misalnya menjemur pakaian, mengeringkan ikan bagi para nelayan. Untuk
keperluan diatas energi matahari dimamfaatkan secara langsung. Selain itu energi
merubah radiasi matahari kebentuk lain. Menurut (Dahnil Zainuddin, 1989: 2),
ada dua macam cara merubah radiasi matahari ke dalam energi lain, yaitu melalui
karena tidak bersifat polutif, tidak akan habis, dan gratis. Ada dua kelemahan dari
dasar energi. Artinya, semua bentuk energi yang lain dapat secara sempurna di
Perpindahan kalor atau alih bahang (heat transfer) ialah ilmu untuk
meramalkan perpindahan energi yang terjadi karena adanya perbedaan suhu antara
dua benda atau material. Perpindahan panas yang terjadi dari suatu benda ke
benda lain merupakan hasil dari perbedaan temperatur. Menurut (E.Jasjfi, 1993:
3), panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang
bertemperatur rendah.
1. Konduksi
Menurut (E.Jasjfi, 1993: 2), jika pada suatu benda terdapat gradien suhu,
pembawa panas. Menurut (E. Setiawan, 1995: 95), Kondusi merupakan suatu
dan dengan demikian saling meneruskan energi panas yang mereka miliki.
2. Konveksi
Menurut (E. Jasjfi, 1993: 12), jika suatu plat panas dibiarkan berada di
udara sekitar tanpa ada sumber dari luar, maka udara itu akan bergerak sebagai
akaibat terjadinya perbedaan kerapan udara didekat plat itu. Peristiwa ini
yang terjadi apabila udara itu dihembuskan diatas plat itu dengan kipas.
Menurut (E Setiawan, 1995: 97) jika aliran fluida melewati zat padat dan
temperaturnya berbeda, panas akan berpindah antara fluida dan permukaan zat
padat tersebut sebagai hasil dari pergerakan fluida, mekanisme aliran panas ini
disebut dengan konveksi. Zat cair dan gas yang panas lebih ringan dari pada
3. Radiasi
Menurut (E. Setaiwan, 1995: 98), panas radiasi merupakan suatu bentuk
perpindahan panas dengan cara pancaran energi panas dari zat yang
atmosfer dianggap 100% sampai ke permukaan lapisan atmosfer. Tetapi radiasi ini
tidak bias diteruskan keseluruhannya karena ada pantulan yang terjadi dan
hanya 69%. Dari umlah ini akan diserap oleh udara keliling atmosfer sebesar
sejumlah nilai yang diserap oleh permukaan bumi, antara lain diserap oleh:
Laut : 37.7%
Samudera : 14.3%
mengalami refleksi, absorbs, dan transmisi. Dari tiga proses ini maka material
akan memiliki refleksivitas (ρ), adsorbsivitas (ά), dan transmisivitas (τ). Sercara
τ+ρ+ά=1
Refleksi adalah pemantulan dari sebagian radiasi tersebut. Refleksi
tergantung pada harga indeks bias dan sudut datang radiasi. Refleksi secara umum
1. Refleksi spektakular, terjadi seperti pantulan sinar pada sebuah cermin datar
permukaan merupakan hal yang penting dalam pemamfaatan radiasi seperti pada
radiasi yang berlainan. Menurut British Building Research untuk sudut datang
dibawah 75o harga absorbsivitas terletak antara 0,8 sampai 0,9 dari absorbsivitas
Misalnya pada bagian absorber pada sebuah pengumpul radiasi surya. Ketiga
proses tersebut diatas yaitu, absorbsi, refleksi, dan transmisi adalah hal yang
E. Elektron
dinamakan molekul. Molekul itu adalah bagian terkecil dari suatu bahan yang
gabungan partikel-partikel yang lebih halus lagi, yang dinamakan atom. Setiap
atom memiliki inti bermuatan positif dan sejumlah elektron yang mengitari inti
pada orbit masing-masing. Jarak orbit itu terhadap inti berbeda-beda. Setiap
1969 : 13)
Kepingan sel photovoltaic terdiri atas kristal silikon yang memiliki dua
lapisan silisium doped, yaitu lapisan solar sel yang menghadap ke cahaya
matahari memiliki doped negatif dengan lapisan fosfor, sementara lapisan di
bawahnya terdiri dari doped positif dengan lapisan borium. Antara kedua lapisan
dibatasi oleh penghubung p-n.
Jika pada permukaan sel photovoltaic terkena cahaya matahari maka pada
sel bagian atas akan terbentuk muatan-muatan negatif yang bersatu pada lapisan
fosfor. Sedangkan pada bagian bawah lapisan sel photovoltaic akan membentuk
muatan positif pada lapisan borium. Kedua permukaan tersebut akan saling
mengerucut muatan masing-masingnya jika sel photovoltaic terkena sinar
matahari. Sehingga pada kedua sisi sel photovoltaic akan menghasilkan beda
potensial berupa tegangan listrik. Perhatikan Gambar 2 di atas, jika kedua sisnya
dihubungkan dengan beban berupa lampu menyebabkan lampu akan menyala.
Suatu kristal silikon tunggal photovoltaic dengan luas permukaan 100 cm2
akan menghasilkan sekitar 1,5 watt dengan tegangan sekitar 0,5 volt tegangan
searah (0,5 Vdc) dan arus sekitar 2 Amper di bawah cahaya matahari dengan
panas penuh (intensitas sekitar 1000W/m2). Perhatikan Gambar 3 berikut.
Berikut ini adalah salah satu contoh penggunaan pembangkit listrik tenaga
surya, di mana panel sel surya dibuat dari kumpulan sel photovoltaic yang
membentuk panel. Perhatikan Gambar 4 berikut:
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Bentuk Penelitian
penyelidikan yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa
menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan
dan memeriksa sebab-sebab dari suatau gejala tertentu. Hal itu dilakukan dengan
menghimpun data dan fakta (fact finding) sesuai dengan keadaan sebenarnya.
B. Objek Penelitian
2. Data arus dan tegangan yang dihasilkan solar cell pada saat hari cerah,
sebagai berikut:
beberapa kali pengukuran pada saat hari cerah berawan, dan mendung
2. Data dari tegangan yang dihasilkan oleh Solar Cell 100 WP diambil rata-
2000