Anda di halaman 1dari 4

DILEMA

Tokoh

Hotman : suami Lamtiur, baik sayang pada keluarga


Lamtiur : istri Hotman, baik
Mak Hotman : ibu Hotman, mertua Lamtiur
Martina : baik
Namboru Roma : tukang gosip

Sinopsis:
Hotman dan lamtiur telah bekeluarga selama 5 tahun namun belum dikaruniai
anak. Lamtiur tidak dapat memberikan keturunan. Hotman dan Mak Hotman memang
sedih akan hal itu. Namun, tidak menyalahkan Lamtiur. Lamtiur merasa bertanggung
jawab akan hal itu. Maka Lamtiur pun berusaha mencari jalan keluarnya. Bagaimanakah
jalan keluarnya? Apakah yang terjadi pada nasib lamtiur selanjutnya?

Babak I
Mak Hotman : mau kemana kau Lamtiur?
Lamtiur : Mengapa Inang?
Mau belanja ke pasar.
Ada yang mau inang titipkan?
Mak Hotman : Belika dulu samaku roti, yang enak ya.
Lamtiur : Iya Inang.
Pergi dulu aku ya Inang…
Mak Hotman : Iya
Hati-hati kau
Ketika di pasar sedang berbelanja. Lamtiur berjumpa dengan Martina teman SMA nya.
Martina : Hai Lamtiur…
Lamtiur : Bah… Martina
Sudah lama kita tak jumpa. Darimana saja kau?
Martina : Ahh, Disini saja nya aku. Kau nya yang jarang kulihat.
Lamtiur : Sudah menikah kau?
Martina : Belum. Soalnya belum ada yang cocok.
Kalau kau ku dengar-dengar sudah menikah kan?
Lamtiur : Sudah.
Martina : Senang kali kau bah…
Sudah berapa anakmu?
Lamtiur : Belum ada Mar…
Martina : Bah. Sudah berapa lama kau menikah?
Lamtiur : Ayolah kita bicara di warung itu biar lebih enak.
Martina : Ayolah…
Lamtiur : oh… oh…
Martina : Jawablah dulu pertanyaanku tadi. Sudah berapa lama kau menikah?
Lamtiur : Sudah 5 tahun. Tapi itulah belum bisa aku memiliki anak.
Sebenarnya aku merasa bersalah dan bertanggung jawab.
Martina : Tak usalah kau pikirkan kali.
Lagipula bukan kemauanmu kan…
Lamtiur : Baiklah
Pulang dululah aku ya
Sudah menunggu mertuaku dirumah.
Martina : Iyalah. Hati-hati kau ya.
Lamtiur : Kapan-kapan kita cerita-cerita lagi ya.
Martina : Eeh Lamtiur…
Belanjaanmu ini.
Lamtiur : Ohh iya. Hampir saja aku lupa.
Terima kasih. Sampai jumpa

Babak II
Lamtiur : Inang…Inang
Dimana Inang?
Mak Hotman : Disininya aku Lamtiur.
Kau bawanya pesanan ku itu?
Jangan kau bilang lupa
Lamtiur : Iya Inang. Pesananmu ku bawa semua
Mak Hotman : Memang baik kali kau Lamtiur
Lamtiur : Sudah kewajiban ku ini Inang.
Kuanggapnya Inang sebagai orangtuaku.
Mak Hotman : Masih kau periksa lagi keadaanmu kan?
Mana tau masih ada harapan kita.
Sudah rindu kali aku mau meminang cucu
Lamtiur : Iya Inang. Masih berobat lagi aku
Masih ku minum obat yang dari dokter itu siapa tau berhasil.
Mak Hotman : Baguslah… Jangan putus asa kau ya…
Jangan lupa berdoa.
Semua indah pada waktunya
Lamtiur masuk ke dalam kamarnya dan berbcara sendiri

Lamtiur : Bang Hotman dan Inang baik sekali padaku. Aku merasa berdosa tidak
Dapat memberikan mereka keturunan. Aku bingung harus bagaimana
semua perobatan sudah kujalani. Apa yang harus kulakukan. Aku tak
mau mengecewakan mereka. Lagipula aku tak mau mereka malu di
depan sanak saudara.

Babak III
Lamtiur : Inang… Sudah siap sarapan.
Ayolah kita sarpan bersama
Mak Hotman : Iya sebentar.
Lamtiur : Sudah lengkap semua yang mau kau bawa ke kantor kan bang?
Jangan ada yang ketinggalan.
Hotman : Sudah. Tapi kau ambil dulu kertas yang ada meja itu.
Kau masukkan dulu ke dalam tas ku ini.
Lamtiur : Iya bang
Mak Hotman : Ayolah kita sarapan
Setelah selesai sarapan
Hotman : pergi aku ya…
Jaga mamak ya…
Lamtiur : Iya bang
Mak Hotman : Hati-hati kau…
BABAK IV
Hotman : Lamtiur … Ohhhh Lamtiur …
Lamtiur : Apa bang …
Hotman : Kemari dulu kau …
Ajak dulu mamak itu
Lamtiur : Ayo Inang
Dipanggil bang Hotman kita
Mak Hotman : Mau kemana?
Lamtiur : Tidak tau aku
Ayo sajalah inang
Hotman : Mak, sdauh tau mamak tentang undangan itu kan?
Mak Hotman : Ohhhhh …
Namborumu itu kan …
Hotman : Iya Mak …
Maksudku besok sama-sama lah kita pigi
Soalnya aku libur hari Sabtu
Kayak mana? Setuju mamak kan?
Kau juga Lamtiur ya …
Lamtiur : Aku setuju saja bang
Mak Hotman : Mamak pun ikut kalian saja lah

Keesokan harinya

Hotman

Anda mungkin juga menyukai