Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Simbolon, MS – Statistik
II
Bab V
Permutasi dan Kombinasi
5-1. Pendahuluan
Dalam beberapa macam cara suatu peristiwa dapat terjadi ? Dalam berapa macam cara suatu
pemilihan terhadap sebagian dari keseluruhan obyek dapat dilakukan ? Pertanyaan
sedemikian itu acapkali timbul dalam persoalan tentang cara menghitung berbagai
kemungkinan memilih sampel dari suatu populasi tertentu. Pada asasnya, persoalan diatas
sama dengan persoalan mencari jumlah cara menyusun atau mengatur suatu himpunan obyek
tertentu.
Contoh 5.2.1. :
Berapa jumlah nomor pelat kendaraan bermotor yang dapat digunakan jika susunan
nomornya menggunakan 3 bilangan angka serta diikuti dengan 1 huruf alfabet ?
Persoalan diatas sama dengan cara mengisi 4 ruang kosong yang ada pada nomor pelat diatas.
Ruang pertama dapat diisi dengan salah satu dari kesembilan bilangan angka (1, 2, . . . , 9
karena 0 dikecualikan) sehingga kita dapat mengisi ruang pertama dalam 9 cara. Setelah
ruang pertama terisi dengan salah satu cara diatas, ruang kedua dapat diisi dalam 10 macam
cara (0 diperbolehkan dan kesembilan bilangan angka dapat diulang penggunaannya). Ruang
ketiga dapat diisi dalam 24 macam cara (alfabet terdiri dari 26 huruf sedangkan huruf o dan i
tidak dipergunakan). Sesuai dengan kaedah penggandaan, hasil permutasi menjadi 9 X 10 X
10 X 24 = 21.600 cara yang berbeda atau 21.600 macam nomor pelat.
Contoh 5.2.2. :
Seorang wisatawan asing yang sedang berada di Palembang membuat suatu rencana
perjalanan dengan rute Palembang-Jakarta-Tokyo-Jakarta-Palembang. Wisatawan ini ingin
mengadakan perjalanan antara Palembang dan Jakarta melalui laut dan antara Jakarta dan
Tokyo melalui udara. Bila terdapat tiga perusahaan pelayaran yang melayani rute laut antara
Jakarta dan Palembang serta 4 perusahaan penerbangan yang melayani rute udara antara
Jakarta dan Tokyo dan bila wisatawan diatas merencanakan perjalanannya tanpa harus
menggunakan jasa-jasa perusahaan jasa diatas dua kali, dalam berapa carakah wisatawan
diatas dapat mengatur perjalanannya dengan menggunakan jasa-jasa perusahaan jasa diatas ?
Dalam hal diatas, rute antara Palembang dan Jakarta dapat ditempuh dalam 3 macam cara,
rute antara Jakarta dan Tokyo dapat ditempuh dalam 4 macam cara, rute Tokyo dan Jakarta
dalam 3 macam cara dan antara Jakarta dan Palembang dalam 2 macam cara. Sebagai
keseluruhan, wisatawan diatas dapat mengatur perjalanannya dalam 3 x 4 x 3 x 2 = 72 macam
cara.
1
Drs. H. Simbolon, MS – Statistik
II
5-3. Permutasi dari n obyek yang berbeda tanpa pemulihan obyek yang terpilih
Penjelasan :
Jika n = 1, 2, . . . , maka
n! = n (n-1) (n-2) . . . 2 . 1
= n (n-1)!
Dan (n+1)! = (n+1)n!
Contoh :
n!
Jika kita gunakan perumusan nPr = untuk menghitung jumlah permutasi 2 huruf yang
( n−r ) !
diambil dari kata “laut” dalam contoh 5.3.1. maka akan diperoleh hasil :
4!
P = 4P2 =
n r = 12
( 4−2 ) !
5-4. Permutasi sebanyak r dari n obyek dengan pemulihan obyek yang terpilih
TEOREMA 5.4.1. Permutasi sebanyak r dari n obyek dengan pemulihan obyek yang terpilih.
Jumlah permutasi dari suatu himpunan yang terdiri dari n obyek dan yang diambil sekaligus
sebanyak r dengan pemulihan obyek yang telah terpilih ialah :
¿
n Pr = nr
Andaikan kita harus membedakan urutan pemilihan unsur sampel demi keperluan analisa,
maka sudah sepantasnya jika permutasi dipakai. Sebaliknya, jika kita tidak ingin
membedakan urutan pemilihan unsur sampel dan hanya mementingkan komposisi sampel,
maka umumnya kombinasi yang digunakan.
TEOREMA 5.7.1.: Kombinasi sebanyak r dari n obyek yang berbeda. Jumlah kombinasi dari
n n!
n obyek yang berbeda dan yang dipilih sekaligus sebanyak r ialah : ()
r
=
r ! ( n−r ) !
.
2
1
2
0
2
2 0
3
koefisien pq = ( ) = 2 dan koefisien q2 = ( ) = ( ) = 1. Alhasil, secara keseluruhan (p+q) 2
2
n n
dapat diuraikan dengan koefisiennya sebagai kombinasi ( ) atau ( ).
r r , n−r