TINJAUAN TEORI
I. Defenisi
II. Etiologi
Nyeri :
Dismenore sekunder
Dismenore primer yang buruk
Dispareunia
Nyeri ovulasi
Nyeri pelvis terasa berat dan nyeri menyebar ke dalam paha, dan
nyeri pada bagian abdomen bawah selama siklus menstruasi.
Nyeri akibat latihan fisik atau selama dan setelah hubungan seksual
Nyeri pada saat pemeriksaan dalam oleh dokter
Perdarahan abnormal
Hipermenorea
Menoragia
Spotting sebelum menstruasi
Darah menstruasi yang bewarna gelap yang keluar sebelum
menstruasi atau di akhir menstruasi
IV. Patofisiologi
Adhesi juga dapat terjadi di sekitar uterus dan tuba fallopii. Adhesi di
uterus menyebabkan uterus mengalami retroversi, sedangkan adhesi di
tuba fallopii menyebabkan gerakan spontan ujung-ujung fimbriae
untuk membawa ovum ke uterus menjadi terhambat. Hal-hal inilah
yang menyebabkan terjadinya infertil pada endometriosis.
V. Pemeriksaan Penunjang
1. Uji serum
- Sensitifitas atau spesifisitas berkurang
- Protein plasenta, mungkin meningkat pada endometriosis yang
mengalami infiltrasi dalam, namun nilai klinis tidak
diperlihatkan.
- Antibodi, endometrial
- Sensitifitas dan spesifisitas berkurang
2. Teknik pencitraan
- Ultrasound, dapat membantu dalam mengidentifikasi
endometrioma dengan sensitifitas 11%
- MRI, 90% sensitif dan 98% spesifik, pembedahan, melalui
laparoskopi dan eksisi.
VI. Terapi
1. Pengobatan Hormonal
Pengobatan hormaonal dimaksudkan untuk menghentikan ovulasi,
sehingga jaringan endometriosis akan mengalami regresi dan mati.
Obat-obatan ini bersifat pseudo-pregnansi atau pseudo-menopause,
yang digunakan adalah :
2. Pembedahan
Bisa dilakukan secara laparoscopi atau laparotomi, tergantung luasnya
invasi endometriosis.
1. Pengkajian
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pernah terpapar agen toksin berupa pestisida, atau pernah ke
daaerah pengolahan katu dan produksi kertas, serta terkena
limbah pembakaran sampah medis dan sampah perkotaan.
b. Riwayat kesehatan sekarang
- Dysmenore primer ataupun sekunder
- Nyeri saat latihan fisik
- Dispareunia
- Nyeri ovulasi
- Nyeri pelvis terasa berat dan nyeri menyebar ke dalam paha,
dan nyeri pada bagian abdomen bawah selama siklus
menstruasi.
- Nyeri akibat latihan fisik atau selama dan setelah hubungan
seksual
- Nyeri pada saat pemeriksaan dalam oleh dokter
- Hipermenorea
- Menoragia
- Feces berdarah
- Nyeri sebelum, sesudah dan saat defekasi
- Konstipasi, diare, kolik