Hak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
Mengingat, bahwa hak-hak manusia perlu sekali dilindungi oleh tegaknya hukum ,
supaya orang tidak dipaksa, sebagai jalan terakhir, untuk membrontak terhadap
tirani dan penindasan,
Mengingat, bahwa adalah sangat perlu untuk mendorong penggalangan
hubungan bersahabat antara bangsa-bangsa,
Artikel 3
Semua individu berhak untuk hidup, untuk menikmati kebebasan dan keamanan
bagi pribadinya
Artikel 4
Tidak seorangpun boleh diperlakukan dalam perbudakan (slavery) atau dalam
perhambaan (servitude) dan perdagangan budak (slave trade) dilarang dalam
segala bentuknya.
Artikel 5
Tidak seorang pun boleh disiksa (torture) atau mendapat hukuman dan
perlakuan yang kejam, tidak berperikemanusiaan dan merendahkan martabat
manusia (cruel, inhuman or degrading treatment).
Artikel 6
Dimana pun, semua orang berhak untuk mendapat pengakuan sebagai
seseorang di depan hukum (recognition everywhere as a person before the law).
Artikel 7
Semua orang mempunyai kedudukan yang sama di depan hukum, dan tanpa
kecuali berhak untuk mendapat perlindungan hukum yang sama. Semua orang
berhak untuk mendapat perlindungan terhadap diskriminasi apa pun yang
melanggar Deklarasi ini dan juga terhadap semua hasutan yang menganjurkan
diskriminasi itu (against any incitement to such discrimination).
Artikel 8
. Semua orang berhak, dalam kedudukan yang sama, untuk menuntut agar
urusannya bisa diperiksa secara adil dan secara terbuka oleh pengadilan yang
bebas dan imparsial (tidak memihak) untuk menentukan hak dan kewajibannya,
atau memeriksa semua dakwaan pelanggaran kriminal (any criminal charge)
yang ditujukan kepadanya.
Artikel 9
1. Setiap orang yang dituduh melakukan tindakan pidana haruslah dianggap
tidak bersalah sampai kesalahannya itu bisa dibuktikan secara hukum oleh
pengadilan terbuka di mana ia mempunyai semua jaminan yang dibutuhkan bagi
pembelaannya (all the guarantees necessary for his defence).
2. Tidak seorang pun boleh dihukum akibat suatu tindakan atau
ketidaksengajaan (kealpaan, omission) yang pada waktu kejadian itu, menurut
hukum nasional atau internasional, tidaklah merupakan tindakan pidana.
Demikian juga, hukuman yang lebih berat tidak boleh dijatuhkan ketimbang
hukuman yang berlaku pada waktu pelanggaran itu diperbuat.
Artikel 10
Tidak seorangpun boleh secara sewenang-wenang diganggu (arbitrary
interference with his privacy) kehidupan pribadinya, keluarganya, rumah
tinggalnya atau surat-menyuratnya, dan dilanggar kehormatannya atau nama-
baiknya (reputation). Semua orang mempunyai hak atas perlindungan hukum
terhadap gangguan atau pelanggaran semacam itu.
Artikel 11
1. Di dalam wilayah suatu negeri, semua orang berhak untuk bersikulasi secara
bebas (freedom of movement) atau menentukan tempat tinggal menurut
pilihannya.
2. Semua orang berhak untuk meninggalkan setiap negeri, termasuk negerinya
sendiri dan untuk kembali kenegerinya sendiri (to leave any country, including his
own, and to return to his country).
Artikel 12
1. Menghadapi suatu persekusi, semua orang berhak untuk mencari tempat
perlindungan (asylum) dan mendapatkan asylum dari negeri lain.
2. Hak ini tidak boleh dituntut dalam hal pengusutan terhadap kejahatan yang
benar-benar berdasar kriminal (non-political crimes) atau terhadap tindakan-
tindakan yang bertentangan dengan tujuan dan prinsip PBB.
Artikel 13
1. Semua orang mempunyai hak atas kewarganegaraan (nationality)
2. Tidak seorangpun bisa dicabut kewarganegaraannya secara sewenang-
wenang, atau dilarang haknya untuk merobah kewarnegaraannya.
Artikel 14
1. Semua orang, laki-laki maupun perempuan dewasa, tanpa pembatasan ras,
kebangsaan atau agama, berhak untuk kawin dan membentuk rumahtangga.
Mereka mempunyai hak yang sama mengenai masalah perkawinan, selama
perkawinan dan ketika perceraian.
2. Perkawinan hanyalah dapat dilaksanakan dengan persetujuan bebas dan
penuh (free and full consent) antara calon suami-istri. 3. Keluarga adalah
kelompok (group unit) masyarakat yang alamiah dan fondamental dan berhak
atas perlindungan oleh masyarakat dan negara.
Artikel 15
1. Semua orang berhak memiliki harta-benda, baik sendiri-sendiri maupun
secara bersama-sama (in association with others).
Artikel 16
Semua orang berhak untuk mempunyai kebebasan fikiran, keyakinan dan
agama (freedom of thought, conscience and religion). Hak ini mencakup
kebebasan untuk mengganti agama atau kepercayaannya, dan kebebasan
untuk secara sendirian atau bersama-sama dengan orang lain, baik di depan
umum maupun di tempat tersendiri (private) memanifestasikan agamanya
atau kepercayaannya lewat pendidikan, praktek, sembahyang dan upacara
(worship and observance).
Artikel 17
Semua orang mempunyai hak atas kebebasan berfikir dan menyatakan
pendapat (the right to freedom of opinion and expression); hak ini mencakup
kebebasan untuk mempunyai pendapat tanpa mendapat gangguan (to hold
opinions without interference) dan kebebasan untuk mencari, memperoleh
dan menyebarkan informasi dan gagasan
Artikel 28
1. Semua orang mempunyai hak untuk menyelenggarakan rapat atau
perkumpulan yang bertujuan damai ((peaceful assembly and association).
2. Tidak seorang pun boleh dipaksa untuk menjadi anggota sesuatu
perkumpulan.
Artikel 19
Setiap orang, sebagai anggota masyarakat, mempunyai hak jaminan sosial (his
right to social security), dan mendapat bagian dari realisasi, lewat usaha nasional
dan kerjasama internasional dan sesuai dengan pengaturan dan kemampuan
setiap negaranya, atas hak ekonomi, sosial dan kebudayaan yang sangat
dibutuhkan bagi martabatnya dan pengembangan kepribadiannya secara bebas
(indispensable for his dignity and the free development of his personality).
Artikel 20
1. Setiap orang mempunyai hak untuk bekerja, untuk menentukan pilihan
pekerjaannya secara bebas, untuk bekerja dengan syarat-syarat yang adil dan
mendapat perlindungan dari bahaya pengangguran.
2. Setiap orang, tanpa diskriminasi apa pun, berhak untuk menerima upah yang
sama untuk pekerjaan yang sama.
3. Setiap orang yang bekerja mempunyai hak untuk menerima upah yang adil
dan menguntungkan untuk memberikan jaminan baginya sendiri dan
keluarganya atas kehidupan yang sesuai dengan martabat manusia, dan
ditambah, kalau perlu, dengan cara-cara proteksi sosial lainnya.
4. Setiap orang mempunyai hak untuk membentuk serikat-buruh atau bergabung
di dalamnya (to form and to join trade unions) demi melindungi kepentingannya.
Artikel 21
Setiap orang mempunyai hak untuk mendapat istirahat dan hiburan, termasuk
dibatasinya jam kerja dan mendapat hari libur yang dibayar, menurut batas-batas
yang masuk akal.
Artikel 22
1. Setiap orang mempunyai hak atas standar hidup yang memadai bagi
kesehatan dirinya dan keluarganya, termasuk makan, pakaian, perumahan,
pengobatan, dan pelayanan sosial, dan atas jaminan dalam menghadapi
pengangguran, sakit, cacad, kematian suami atau istri (widowhood), hari-tua,
atau menghadapi situasi kehidupan sulit yang di luar kemauannya.
2. Masa keibuan (motherhood) dan masa kekanakan (childhood) berhak untuk
mendapatkan pertolongan dan bantuan khusus. Semua anak yang lahir, baik
yang lahir dalam perkawinan atau di luarnya, harus menerima proteksi sosial
yang sama (same social protection).
Artikel 23
1. Setiap orang mempunyai hak atas pendidikan. Pendidikan haruslah bebas
beaya, setidak- tidaknya bagi pendidikan tahap elementer (elementary stage)
dan dasar. Pendidikan teknik dan kejuruan (professional) haruslah tersedia untuk
umum dan pendidikan tinggi harus terbuka bagi semua dengan hak yang sama
berdasarkan merit masing-masing.
2. Pendidikan harus diarahkan untuk pengembangan sepenuhnya kepribadian
seseorang sebagai manusia (full development of the human personality) dan
untuk memperkokoh dihargainya hak-hak manusia dan kebebasan-kebebasan
dasar (fundamental freedoms). Pendidikan ini harus mempromosikan saling
pengertian, toleransi dan persahabatan antara semua bangsa, grup sosial atau
agama, dan memperkuat aktivitas PBB untuk mempertahankan perdamaian.
3. Orang tua anak mempunyai hak yang utama (prior right) untuk memilih jenis
pendidikan yang harus diberikan kepada anak mereka.
Artikel 24
Setiap orang berhak untuk berpartisipasi secara bebas dalam kehidupan
kebudayaan masyarakatnya, menikmati kesenian dan memperoleh bagian dari
kemajuan ilmu beserta hasil-hasilnya.
2. Setiap orang mempunyai hak untuk mendapat perlindungan atas kepentingan
moral atau material yang dilahirkan oleh produk ilmiah, literer atau artistik yang
diciptakannya.
Artikel 25
Setiap orang mempunyai hak atas adanya orde sosial dan internasional, di mana
hak-hak dan kebebasan-kebebasan yang dicantumkan dalam Deklarasi ini dapat
direalisasi secara sepenuhnya.
Artikel 26
1. Setiap orang mempunyai kewajiban terhadap masyarakatnya di mana
dimungkinkan pengembangan kepribadiannya secara bebas dan sepenuhnya.
2. Dalam mempertahankan hak-hak dan kebebasan-kebebasannya, setiap orang
harus dikenakan pembatasan oleh undang-undang yang tujuannya adalah
semata-mata untuk mengakui dan menghormati secara selayaknya hak dan
kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan moral, ketertiban umum dan
kesejahteraan bersama dalam suatu masyarakat demokratis.
3. Hak-hak dan kebebasan-kebebasan ini tidak dapat, bagaimana pun juga,
dijalankan secara berlawanan dengan tujuan dan prinsip-prinsip PBB.
c c
c
c
!
"
#
Penderaan Fizikal
emukul, menumbuk, menampar, menggigit, menendang, melukakan, mematahkan
tulang, membaling barang dan menggunakan senjata adalah contoh jelas penderaan
seumpama ini. enghalang keperluan manusia seperti makan, minum, tidur dan
juga tempat perlindungan adalah juga merupakan salah satu bentuk penderaan
fizikal.
Penderaan Seksual
emaksa melakukan atau melihat sesuatu berbentuk seksual tanpa kemahuan
wanita tersebut atau menyakiti wanita ketika melakukan hubungan boleh
dikategorikan sebagai penderaan seksual.
Penderaan Sosial
enderaan berbentuk ini sering berlaku di dalam rumah di mana wanita sering
didorong untuk bergantung kepada pasangan masing-masing dan diasingkan dari
mendapat sokongan luar.
Penderaan Kewangan
eorang wanita yang dihalang dari mencari pekerjaan atau yang tidak dibenarkan
untuk membuka akaun bank atau menyimpan wang pendapatannya sendiri
sebenarnya menghadapi penderaan dari aspek kewangan. Tanpa kawalan terhadap
kedudukan kewangannya akan menyebabkan seorang wanita bergantung
sepenuhnya kepada tindakan orang lain untuk mendapatkan walaupun keperluan
asas beliau.