Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN

ARGUMEN KEBIJAKAN
Oleh
Bambang Trisno
NIM 0907986
Definisi
argumentasi kebijakan - atau dalam kata
lain disebut sebagai pembuktian alasan-
alasan kebijakan
Fungsi utama
Membangkitkan perdebatan atau pembahasan
untuk meningkatkan keabsahan, kekuatan dan
kemanjuran dari sebuah kebijakan
(dialectical function).
Memberikan kesimpulan yang kuat secara
empiris dan memiliki kebenaran secara
optimal (logical-emphirical function)
Mengajak dan mempengaruhi fihak lain
untuk menerima argumen kebijakan
(rhetorical function),
Struktur Argumen Kebijakan

1. Designative Claim, yaitu tuntutan yang bersifat


menunjukkan, diasosiasikan dengan alasan
empiris dan hasil penyelidikan dari penyebab-
penyebab kebijakan.
2. Evaluative Claim, yaitu tuntutan yang bersifat
menilai, berhubungan erat dengan etika dan
moral, serta terkonsentrasi pada pertanyaan-
pertanyaan mengenai nilai.
3. Advocative Claim, bersifat menyokong,
mendukung atau menganjurkan, yang memiliki
nilai normatif yang eksplisit.
Cara-cara (Modus) Dari Argumen
Kebijakan
1. Argumen Otoritas
2. Argumen Metode
3. Argumen Generali-sasi
4. Argumen Klasifikasi
5. Argumen Penyebab (cause)
6. Argumen Petunjuk, tanda (sign)
7. Argumen Motivasi
8. Argumen Intuisi
9. Argumen Analogi-metaphor
10. Argumen Kasus yang paralel
11. Argumen Etika
Evaluasi Argumen Kebijakan
1. Kelengkapan. Argumen harus didasari
berdasarkan pada kelengkapan berbagai
pertimbangan logis terhadap esensi kebijakan
tersebut.
2. Kecocokan atau kesesuaian. Elemen-elemen dari
sebuah argumen seharusnya secara internal dapat
konsisten dan cocok.
3. Keterpaduan. Elemen-elemen dari argumen
harus memiliki keterpaduan artinya bahwa
elemen-elemen tersebut harus dapat dihubungkan
secara operasional.
Evaluasi Argumen Kebijakan
4. Beraturan secara fungsional. Elemen-
elemen sebuah argumen harus sesuai
dengan pola yang diharapkan, dalam arti
bahwa elemen-elemen tersebut masuk
akal, dapat diukur, seragam, tidak luar
biasa, dan dapat disusun atau dan diatur.
6 Unsur Argumen Kebijakan
Informasi yang relevan dengan kebijakan (policy-relevan information) .
1).
Informasi yang relevan dengan kebijakan (I) yang dihasilkan melalui
penerapan berbagai metode merupakan bukti dari kerja analis.

2). Klaim kebijakan (policy claim).


Klaim kebijakan (C) merupakan kesimpulan dari suatu argumen
kebijakan. ketika klaim kebijakan mengikuti penyajian informasi, klaim
tersebut berbunyi “maka”. Dengan demikian, kalim kebijakan merupakan
konsekuensi logis dari informasi yang relevan bagi kebijakan.

3). Pembenaran (Warrant). Pembenaran (W) merupakan suatu asumsi di


dalam argumen kebijakan yang memungkinkan analis untuk berpindah
dari informasi yang relevan dengan kebijakan ke klaim kebijakan. Peranan
dri pembenaran adalah untuk membawa informasi yang relevan dengan
kebijakan kepada klaim kebijakan tentang terjadinya ketidaksepakatan atau
konflik, dengan demikian memberi suatu alas an untuk menerima klaim.
6 Unsur Argumen Kebijakan
4). Dukungan (Backing). Dukungan (B) bagi pembenaran (W)
terdiri dari asumsi-asumsi tambahan atau argumen-argumen
yang dapat digunakan untuk mendukung pembenaran yang
tidak diterima pada nilai yang tampak. Dukungan terhadap
pembenaran dapat mengambil berbagai macam bentuk, yaitu
hukum-hukum ilmiah, pertimbangan para pemegang otoritas
keahlian, atau prinsip-prinsip moral dan etis.
5). Bantahan (Rebuttal). Bantahan (R) merupakan kesimpulan
yang kedua, asumsi, atau argumen yang menyatakan kondisi
dimana klaim asli tidak diterima, atau klaim asli hanya dapat
diteima pada derajat penerimaan tertentu.
6). Kesimpulan (Qualifier) . Kesimpulan (Q) mengekspresikan
derajat dimana analis yakin terhadap suatu klaim kebijakan.
STRUKTUR DAN PROSES ARGUMENTASI KEBIJAKAN

Is information I
relevant to the policy
issue at hand? The subsequent qualifier
Q2 may change after a
YA
successful rebuttal R
Therefore
I Q C
Policy-relevant
information I is the The initial qualifier Claim C affirms that
beginning of a policy Q1 indicates that the the conclusion is true
argument claim has a given as qualified
plausibility

Why? UNLESS Claim C becomes


SINCE information I in a
subsequent argument
W R

Warrant W Rebuttal R indicates the


justifies the special conditions,
movement from Exceptions, or
information I to qualifications to W, B,
claim C or I reduce the
plausibility of claim C
Why?
BECAUSE
B

Backing B justifies
warrant W
Is information I about
senator relevant to the
policy issue at hand In this case, the subsequent
qualifier Q2 is unchanged
YA by rebuttal R. Q1=Q2
Therefore
I Q C

The senator supports the


privatization of the The initial qualifier Privatization will
federal highway system Q1 states that”… this bring significant gains
is definitely a ‘no- in efficiency and a
brainer.’” reduction in taxes

Why? UNLESS The policy claim


SINCE Cabout privatization
can become
information I in a
W R subsequent argument

The senator The rebuttal merely


presumably knows suggests that unspecified
that “privatization of conditions(“unless
public services has something goes wrong”)
been has successful might reduce the
in other areas plausibility of W,B,I or C.
since Q does not change,
Why? the plausibility of claim C
BECAUSE does not change
B

“this is the conclusion of an


expert panel on privatization”
Q2:”…..might
still be…”
Therefore
Q C
Q1:”…..simply…” “since schools in large urban
areas are primarily black, the
Why? hopes of blacks for higher
UNLESS educational achievement…
SINCE
cannot be realized “
W R
The distribution of “The educational resources available to
black and white families is the principal cause of
students is unlikely educational achievement.”
to change Q2:”…..it is no
clear that…”
Therefore
I Q C

“black students “the coleman report is…


Q1:”…..clearly…”
attending primarily A racist document based on
black schools had Why? ethnically biased achievement
UNLESS test“
lower achievement SINCE
test scores than
black students W R
attending primarily “what is true of ethnically “although all test have same
white schools biased achievement test is bias, in this case it is so
true of the coleman report negligible that it has no bearing
on the issue…”
Q2: it is no
clear that…”
Therefore
R C

Q1”: there is no “anational policy og compulsory


question that…” scool busing ought to be
Why? adopted to achieve integraied
SINCE UNLESS schools.“

W R
“compulsory busing will lead to “opposition from parents and
the desired mix of black and local politicians makes the policy
white students.“ politically unfeasible.“

Anda mungkin juga menyukai