Cuci darah atau Hemodialisis adalah suatu proses penyaringan darah yang dilakukan oleh mesin.
Kapan dan kenapa harus dilakukan ? Cuci darah biasanya dilakukan pada penderita yang
mengalami gagal ginjal. Jadi proses Cuci darah itu dilakukan untuk menggantikan fungsi ginjal
yang sudah rusak.
Fungsi ginjal yang utama adalah menyaring darah kotor atau darah yang sudah tercampur oleh
sisa metabolisme tubuh. Hasil dari saringan tadi dikeluarkan melalui urine atau air seni.
Sedangkan darah yang sudah bersih setelah disaring tadi dikembalikan ke tubuh. Bila ginjal tadi
rusak, otomatis sisa metabolisme dan air tidak dapat dikeluarkan dari tubuh dan bila mencapai
kadar tertentu sisa metabolisme itu dapat meracuni tubuh sampai mengakibatkan kerusakan
jaringan yang akhirnya dapat menimbulkan kematian. Jadi kalau sudah mengalami gagal ginjal
atau ginjalnya rusak diperlukan proses Cuci darah tadi.
Pada cuci darah ini fungsi ginjal digantikan oleh mesin, darah yang berasal dari pembuluh darah
dimasukkan ke dalam selang kecil yang terhubung dengan mesin tadi atau disebut Dializer.
Didalam Dializer ini darah akan mengalami penyaringan yang dilakukan oleh membran, sampah
hasil saringan ini akan dicampur dengan larutan yang disebut dialisat, dan dibuang untuk
selanjutnya diganti dengan cairan dialisat yang baru. Kemudian darah yang sudah disaring dan
bersih dimasukkan ke dalam tubuh kembali. Meskipun proses ini mempunyai fungsi seperti
ginjal tetapi hanya bisa menggantikan fungsi ginjal normal sebesar 10 % saja.
Untuk gagal ginjal akut, biasanya dilakukan cuci darah sambil menunggu perbaikan fungsi
ginjalnya, sedangkan untuk gagal ginjal kronik, harus dilakukan terus menerus, biasanya 3 kali
seminggu dan setiap kali proses berlangsung sekitar 3-5 jam. Yang harus dipikirkan adalah
biayanya yang cukup besar dan mempunyai efek samping yang cukup banyak seperti tekanan
darah rendah, pembekuan darah, infeksi, sakit kepala, mual, muntah, anemia, kram otot, dan
detak jantung tidak teratur. Alternatif lain bagi penderita gagal ginjal kronik adalah melakukan
cangkok ginjal apabila tidak ingin melakukan cuci darah terus menerus, tetapi proses
pencangkokan ginjal ini sangat rumit sekali dan yang pasti memakan biaya yang besar sekali,
karena itu sayangilah ginjal anda dan jagalah selalu agar tetap sehat.
1
CUCI DARAH
Cuci darah atau dialisis merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mengganti tugas ginjal yang sehat.
Seperti yang telah kita ketahui, ginjal berperan vital bagi tubuh yaitu berfungsi untuk menyaring dan
membuang sisa-sisa metabolisme dan kelebihan cairan, menyeimbangkan unsur kimiawi dalam tubuh serta
menjaga tekanan darah. Prosedur ini ditempuh saat kerusakan ginjal telah mencapai 85-90 persen atau
“Gagal Ginjal Terminal” dimana ginjal tidak dapat lagi berfungsi seperti sediakala.
Ada dua macam cuci darah, yakni hemodialisis dan dialisis peritoneal. Prinsipnya, pada proses dialisis,
darah akan dialirkan ke luar tubuh dan disaring. Kemudian darah yang telah disaring dialirkan kembali ke
dalam tubuh. Pada hemodialisis, proses penyaringan dilakukan oleh suatu mesin dialisis yang disebut
dengan membran dialisis. Jenis dialisis ini yang banyak dilakukan di Indonesia. Sedangkan pada dialisis
peritoneal, jaringan tubuh pasien sendiri bagian abdomen (perut) yang digunakan sebagai penyaring.
Biasanya dialisis dilakukan 2-3 kali seminggu selama masing-masing 4-5 jam tiap kali proses.
Cuci darah harus dilakukan secara teratur untuk menghindari efek yang tidak diinginkan akibat penumpukan
sisa metabolime maupun cairan dalam tubuh. Karena hanya bersifat menggantikan fungsi ginjal, bukan
menyembuhkannya, tindakan dialisis harus dilakukan selama seumur hidup, kecuali pasien melakukan
transplantasi ginjal. Pasien juga perlu mengatur pola makan dan minumnya untuk keberhasilan terapi
dialisis. Dengan berpikir positif dan menjalankan terapi dengan sungguh-sungguh serta mengikuti segala
petunjuk dokter, bukan tidak mungkin pasien gagal ginjal tetap dapat menjalani hidup secara normal. [Cyn]
2
Cuci Darah Bisa Dicegah Topic List < Prev Topic | Next Topic >
Reply < Prev Message | Next Message >
Dear Netters,
Menurut article dibawah ini, "Proses kerusakan ginjal biasanya makan waktu
sepuluh tahun atau lebih. Ada beberapa penyakit yang paling sering menyebabkan
kerusakan ginjal progresif, yaitu kencing manis (diabetes) dan tekanan darah
tinggi. Beberapa penyakit lain yang kemudian bisa berlanjut ke gagal ginjal
antara lain adalah penyakit ginjal polikistik, batu ginjal, infeksi ginjal,
glomerulonefritis, kelainan ginjal akibat obat analgesik dan lupus ginjal.
Walaupun saat ini penyakit diabetes Mas Marno terkontrol baik, dan tekanan
darah tinggi juga ringan, ada baiknya hati-hati. Artinya, jangan lupa minum
obat yakni obat kencing manis dan obat tekanan darah tinggi, mengonsumsi sayur
dan buah setiap hari serta berolahraga ringan atau berjalan cepat selama
setengah jam setiap hari."
3
Pertanyaan Terselesaikan
Lihat lainnya »
Mengapa Cuci darah tdak dpat mengobati Penderita HIV?
• 1 bulan lalu
Lapor Penyalahgunaan
by sansan
Anggota sejak:
02 Juli 2010
Total poin:
2377 (Tingkat 3)
Gambar Badge:
Berkontribusi Dalam:
Fisika
Banyak persepsi masyarakat yang keliru terkait dengan HIV-AIDS. Ada banyak mitos
yang menyesatkan dan merugikan penderita HIV-AIDS dan masyarakat.
Hemodialisa atau yang lebih dikenal dengan cuci darah, sebenarnya merupakan tindakan
medis yang dilakukan menggunakan mesin cuci darah. Hemodialisa ini sebagai terapi
untuk menggantikan kerja dari ginjal yaitu menyaring dan membuang sisa-sisa
metabolisme (berupa racun) dan kelebihan cairan, membantu menyeimbangkan unsur
kimiawi dalam tubuh serta membantu menjaga tekanan darah. Jadi cuci darah ini
berfungsi menyaring racun-racun dalam tubuh dan mengeluarkannya.
Sebagian masyarakat memiliki pandangan, bahwa virus HIV di dalam tubuh bisa
dikeluarkan layaknya racun sisa metabolisme.
4
Padahal sebenarnya keberadaan HIV di dalam tubuh penderita tidak hanya di dalam
darah saja, tetapi juga di kelenjar dan sel. Akibatnya, bukan hanya HIV tapi semua virus
kalau sudah masuk ke tubuh manusia tidak bisa dimusnahkan dari darah.
Selama proses hemodialisa, hanya sekitar 0,5 liter darah saja yang berada di luar tubuh.
Justru sisanya yang masih sebagian besar tetap berada di dalam tubuh. Rata-rata manusia
mempunyai sekitar 5,6 - 6,8 liter darah.
Menurut Chris W Green dari yayasan Spiritia, saat menanggapi pertanyaan di sebuah
milis menerangkan, “Masalahnya timbul karena lebih dari 95% HIV di tubuh Odha tidak
dalam darah, tetapi disembunyikan dalam sel yang beristirahat di sistem getah bening dan
lapisan usus”.
Karena HIV di sel tersebut bukan dalam bentuk virus, tetapi sebagai DNA (bahan
genetik) yang dipadukan dalam DNA sel, sehingga saat sel 'membangun', menjadi giat
dan coba menggandakan diri, hasilnya bukan sel baru tetapi jutaan virus HIV, yang
dilepas kembali ke aliran darah. Sel tersebut dapat beristirahat selama jangka waktu yang
lama. “Jadi walau mungkin cuci darah dapat menghilangkan virus dari aliran darah pada
saat itu, besok virus tetap ada, karena masuk aliran darah lagi dari sel yang 'bangun',"
tambah pria yang akrab disapa Babe ini.
Karena jangka waktu sel beristirahat berbeda-beda dan dapat lama, penelitian
menunjukkan bahwa dibutuhkan lebih dari 70 tahun untuk memberantas semua virus dari
sel beristirahat. “Jadi mungkin bila penderita HIV/AIDS melakukan cuci darah setiap hari
selama 70 tahun, barulah semua virus dapat diberantas dari tubuhnya, alias dia 'sembuh'.
Namun saya rasa tindakan tersebut agak tidak praktis,” papar Chris. Karena proses
hemodialisa harus dilaksanakan di rumah sakit, menggunakan peralatan yang rumit,
dibutuhkan waktu serta biayanya juga masih relatif tinggi, sekitar Rp 2 jutaan untuk
sekali cuci darah. Belum lagi ditambah biaya konsultasi dokter dan biaya yang lainnya.
Ditambahkannya, sebetulnya, bisa dibilang terapi antiretroviral (ART) itu juga sama
dengan “mencuci HIV” dari darah terus-menerus (asal dipakai secara patuh). “Tetapi
akibat masalah yang dijelaskan di atas, kita harus tetap memakai ART untuk seumur
hidup (atau sedikitnya selama 70 tahun). Walau jelas itu agak mengganggu, saya rasa
penggunaan ART lebih praktis,” tegasnya.
materi referensi:
http://www.satudunia.net/content/hiv-bis…
• 1 bulan lalu
5
Pertanyaan Terselesaikan
Lihat lainnya »
Lapor Penyalahgunaan
by Fikrie
Anggota sejak:
04 Maret 2009
Total poin:
2990 (Tingkat 4)
Darah dari arteri akan keluar dari tubuh, masuk ke mesin, kemudian darah yang sudah
bersih masuk ke tubuh lewat vena.
Yang perlu disiapkan biasanya 2 kantong darah tambahan untuk donor, karena cairan
tubuh pasti akan berkurang. Kemudian yang punya penyakit gula harus mengontrol gula
darahnya.
• 1 tahun lalu
100% 1 Suara
• Lapor Penyalahgunaan
6
Pertanyaan Terselesaikan
Lihat lainnya »
• 2 tahun lalu
Lapor Penyalahgunaan
by SS501 is Love
Anggota sejak:
19 Desember 2008
Total poin:
1528 (Tingkat 3)
nah, jadi perlu dipahami bahwa cuci darah, bahasa medisnya: hemodialisis, bukan
merupakan salah satu cara menyembuhkan gagal ginjal, melainkan cara membuang racun
pada orang yang gagal ginjal untuk mencegah komplikasi dari gagal ginjal itu sendiri...
CAPD, Continous Ambulatory Peritoneal Dialisis, sebenarnya merupakan salah satu cara
cuci darah juga, namun alatnya bukan mesin hemodialisis yang biasa & yang menyaring
itu ada di peritoneal (selaput perut). teknik ini diciptakan untuk meningkatkan efisiensi,
7
karena pasiennya bisa mengerjakan sendiri di rumah dibantu keluarganya, nggak perlu
setiap kali ke rumah sakit untuk cuci darah... untuk efektivitasnya dibandingkan
hemodialisis yang biasa, aku belum pernah baca referensinya sih.. tapi yang jelas pasien
yang CAPD harus bener2 terawat CAPDnya, harus bersih dan pencegahan infeksinya
harus benar2 dilakukan...
sekali lagi, gagal ginjal nggak bisa disembuhkan.. karena ginjal ga bisa beregenerasi kaya
kalo kulit rusak kan bisa tumbuh lagi, nah kalo ginjal ga bisa...
yang penting sih gimana hidup berkawan dengan gagal ginjal ini & mencegah
komplikasi2 yang mungkin terjadi..
• 2 tahun lalu
• Lapor Penyalahgunaan
Penilaian Penanya:
Komentar Penanya:
Terimakasih atas uraianya, terima kasih
8
TERAPI NURSYIFA' - TERAPI SEKALIGUS
BERIBADAH - MENGOBATI & MEMBERI
BANYAK HIKMAH YG MANFAAT
Berdedikasi Mengamalkan Pengobatan Selama
Lebih Dari 20 Tahun
> Penyembuhan, Pengobatan, Obat Penyakit / Sakit Gagal Ginjal
Cuci Darah
" Hai manusia , telah datang kepadamu kitab yang berisi pelajaran dari
Tuhanmu dan sebagai obat penyembuh jiwa, sebagai petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman ". ( QS. 10 : 57 )
" Setiap Penyakit itu pasti ada obatnya, jika tepat obatnya maka Penyakit akan
Sembuh dengan izin Allah 'Azza wa Jalla ". ( HR. Muslim ).
" Allah tidak akan menurunkan suatu penyakit melainkan Allah juga menurunkan
obatnya " ( HR. Abu Hurairah ).
" Assalammu'alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera dari Keluarga Besar NurSyifa' "
9
terkenal Manjur dan Mujarab selama ratusan tahun dan tanpa
efek samping. >>>
Terapi cuci darah ( hemodialisis ) memang cukup mahal karena tindakan ini
memerlukan peralatan, cairan, dan obat yang mahal. Pada penyakit gagal ginjal
yang kronis, terapi cuci darah perlu dilakukan secara berkala dan dalam waktu
yang lama.
Hemodialisis dapat dihentikan jika penderita gagal ginjal kronik tersebut mampu
menjalani cangkok ginjal. Meski para dokter di Indonesia telah lama mampu
melakukan cangkok ginjal, tindakan ini jarang dilaksanakan karena biayanya
yang mahal.
Gagal ginjal kronik dapat disebabkan banyak hal. mungkin berkaitan dengan
penyakit darah tinggi. Karena itulah penderita darah tinggi perlu berobat secara
teratur agar terhindar dari penyakit ikutan darah tinggi, seperti gagal ginjal ini.
> Saat ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan
manusia dari penyakit Gagal Ginjal kronis secara Medis, termasuk juga
transplantasi seringkali gagal akibat ditolak oleh tubuh. Akan tetapi penyakit ini
dapat disembuhkan dengan menggunakan Teknologi al Quran
yang datangnya dari Allah dengan datang berobat ke Yayasan
NurSyifa' Jakarta.
10
> Bila Anda sudah merasa Frustasi dengan Penyakit Gagal Ginjal yang
mengharuskan Cuci Darah setiap minggunya, Cobalah Pengobatan yang satu
ini. Berdasarkan pada petunjuk Al-Qur'an dan As-Sunnah Penyembuhan
dengan Cara ini bisa menjadi Alternatif Terbaik bagi Anda. Dengan menjalani
Terapi di NurSyifa tidak ada resiko dan atau efek samping negatif.
11
kanker kom op tegen tombola, penyebab kanker,
penyembuhan pengobatan obat penyakit sakit tumor kanker payudara rahim kandungan kronis akut
Pengumuman:
• Ikuti terus update terbaru melalui Twitter NetSains atau Facebook Page NetSains
• 24 Februari 2010
• Dr. Muchlis Achsan Udji Sofro
• Health
• Belum Ada Komentar
• Cetak Artikel Ini
• Email tulisan ini
12
4.Dok..,apa yang bisa menyebabkan pasien gagal ginjal yang sedang menjalani
Hemodialisis kondisinya menjadi tambah buruk?
5.Dok,apakah pasien hemodialisi bisa kena penyakit Jantung,krn ada bbrp pasien yg saya
liat mereka kalau ditarik air+racunnya kecepatannya melebihi 150 terkadang mengeluh
jantungnya sakit,dan apa betul pasien HD hanya boleh naik tidak lbh dari 3kg?
Demikian Pertanyaan saya ini,Semoga Dokter bisa membantu permasalahan saya,dan
bisa membantu saya dalam mengambil suatu tindakan yang tepat. Terima Kasih! wass…..
Jawab:
1. Tergantung evaluasi klinis dan laboratorium (ureum kreatinin darah). Bila dokter yang
mengawasi hemodialisis melihat ada peningkatan perbaikan klinis dan laboratorium, ada
kemungkinan hemodialisis bisa dilakukan 1 minggu sekali. Tapi keputusan ini ada di
dokter yang merawat lho, bukan oleh kita pasien.
2. Biasanya memang demikian, karena kadar ureum yang tinggi akan terkumpul juga di
lapisan kulit. Pasien dengan gagal ginjal sering mengalami dehidrasi intraseluler,
termasuk dehidrasi di sel kulit kita. Sehingga kulit pasien cenderung kering. Cara
mengatasinya sering sering diberikan lotion baby oil..
3. Ya, sangat mungkin ketiga ginjal berfungsi dengan baik, karena biasanya kalau
kelebihan cairan yang kita konsumsi, akan mudah menimbulkan sesak nafas, atau kaki
bengkak. Akan tetapi mungkin juga kompensasi ginjal anda terhadap kelebihan cairan
masih baik, sehingga tidak timbul sesak dan kaki bengkak.
4. Biasanya karena faktor penyakit penyerta. Misalnya ada diabetes Mellitus, Penyakit
Jantung Iskemik, Kelebihan asam urat, kolesterol, triglliserid, kegemukan. Bila tidak ada
faktor penyakit penyerta tersebut biasanya tidak tambah buruk.
5. Sangat bisa, terutama kalau hipertensi dan gula darahnya tidak terkontrol. Tapi kalau
terkontrol ya aman-aman saja.
Betul pasien hemodialisis sebaiknya tidak naik berat badannya karena akan
mempengaruhi hasil hemodialisis. Jadi tidak boleh kegemukan dan naik berat badan lebih
dari 3 kg.
Demikian jawaban saya, Semoga bisa membantu anda dalam mengambil suatu tindakan
yang tepat.
Terima Kasih! wass…..
dr Muchlis AU Sofro, sppd kpti
konsultan kesehatan Netsains
13
Tanya:
Dok, saya ingin beberapa pertanyaan lagi seputar gagal ginjal yang sedang menjalani
hemodialisis :
2.Dok,apakah yang menyebabkan pasien gagal ginjal mengalami gatal dan kulit yang
mengering, apakah itu pasti dialami oleh penderita gagal ginjal?
3.Dok,sekarang saya punya jatah mengkonsumsi air sebanyak 800ml untuk minum 200ml
buat buah dan makanan berkuah,(itu berdasarkan krn saya msh bisa mengeluarkan
urin,dlm 1 hari kira2 50ml tetapi bila saya melebhi kapasitas yg diberikan,kaki saya tidak
bengkak dan saya pun tidak sesak,apakah itu menandakan 3 ginjal berikut ginjal
transplan yg gagal msh berfungsi dok?
4.Dok,apa yang bisa menyebabkan pasien gagal ginjal yang sedang menjalani
Hemodialisis kondisinya menjadi tambah buruk?
5.Dok,apakah pasien hemodialisi bisa kena penyakit jantung, karena ada beberapa pasien
yang saya liat mereka kalau ditarik air+racunnya kecepatannya melebihi 150 terkadang
mengeluh jantungnya sakit, dan apa betul pasien HD hanya boleh naik tidak lebih dari
3kg?
Semoga Dokter bisa membantu permasalahan saya,dan bisa membantu saya dalam
mengambil suatu tindakan yang tepat. Terima Kasih.
Ryan.
14
Jawab:
1. Tergantung evaluasi klinis dan laboratorium (ureum kreatinin darah). Bila dokter yang
mengawasi hemodialisis melihat ada peningkatan perbaikan klinis dan laboratorium, ada
kemungkinan hemodialisis bisa dilakukan 1 minggu sekali. Tapi keputusan ini ada di
dokter yang merawat lho, bukan oleh kita pasien.
2. Biasanya memang demikian, karena kadar ureum yang tinggi akan terkumpul juga di
lapisan kulit. Pasien dengan gagal ginjal sering mengalami dehidrasi intraseluler,
termasuk dehidrasi di sel kulit kita. Sehingga kulit pasien cenderung kering. Cara
mengatasinya sering sering diberikan lotion baby oil..
3. Ya, sangat mungkin ketiga ginjal berfungsi dengan baik, karena biasanya kalau
kelebihan cairan yang kita konsumsi, akan mudah menimbulkan sesak nafas, atau kaki
bengkak. Akan tetapi mungkin juga kompensasi ginjal anda terhadap kelebihan cairan
masih baik, sehingga tidak timbul sesak dan kaki bengkak.
4. Biasanya karena faktor penyakit penyerta. Misalnya ada diabetes Mellitus, Penyakit
Jantung Iskemik, Kelebihan asam urat, kolesterol, triglliserid, kegemukan. Bila tidak ada
faktor penyakit penyerta tersebut biasanya tidak tambah buruk.
5. Sangat bisa, terutama kalau hipertensi dan gula darahnya tidak terkontrol. Tapi kalau
terkontrol ya aman-aman saja.
Betul pasien hemodialisis sebaiknya tidak naik berat badannya karena akan
mempengaruhi hasil hemodialisis. Jadi tidak boleh kegemukan dan naik berat badan lebih
dari 3 kg.
Demikian jawaban saya, semoga bisa membantu anda dalam mengambil suatu tindakan
yang tepat.
foto:http://kidney.niddk.nih.gov/kudi…methods/
15
Tentang Penulis: Dr. Muchlis Achsan Udji Sofro
Dr. Muchlis Achsan Udji Sofro, SpPD-KPTI, salah satu dokter spesialis
penyakit dalam yang juga ahli penyakit tropis infeksi yang lahir di Pemalang. Staf Divisi
Penyakit Infeksi & Tropik, Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr Kariadi/Fakultas
Kedokteran UNDIP. Organisasi: 1. Ketua Tim HIV-AIDS RSUP Dr Kariadi-Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro, sejak 2002 sampai sekarang 2. Sekretaris Sub Tim
DALINOK. Komite Medis RSUP Dr Kariadi Semarang. 3. Anggota Tim ”Emerging
Infectious ... Selengkapnya »
• Website Pribadi/Blog:
• Tulisan di NetSains: 31 Tulisan
Nama (Wajib):
Komentar Anda:
16
Kirim Batal
• Arsip
• Tentang Kami
• Privasi
• Afiliasi
NetSains.Com adalah sebuah website yang memiliki tujuan untuk membuat sains dan
teknologi jadi menarik bagi tunas bangsa Indonesia. Siapa saja dapat bergabung dan
menjadi Netsainers, mengirimkan tulisannya beserta biodata singkat mereka. Bidang
yang dicakup sangat luas dan tak hanya bidang eksakta. Siapapun dapat membaca,
membagi, ataupun mencatut konten dari NetSains asalkan memberikan penghargaan
setinggi-tingginya kepada penulis aslinya (berupa link balik dengan nama penulis). Setiap
tulisan disini berlisensi dan dilindungi Undang-Undang Hak Kekayaan Intelektual
(HAKI) Indonesia.
KOMPAS.comCetakePaperBolaEntertainmentGamesTeknoOtomotifFemaleHealthPropertiForumKompasian
aImagesMobileKompasKarierPasangIklanGramediaShop
• Home
• Nasional
• Regional
• Internasional
• Megapolitan
• Bisnis & Keuangan
• Olahraga
• Sains
17
• Travel
• Oase
• Edukasi
• English
• Archive
• Video
• More
o Index Berita
o Info Kita
o Surat Pembaca
o Berita Duka
o Seremonia
o DKK
o Matahati
o Tanah Air
o Kompas Kita
o Kompas AR
o Kompas Dakode
o Kompas Widget
o Kompas Apps
o Kabar Palmerah
o RSS Feed
KAKAK laki-laki saya berumur 46 tahun telah tiga tahun ini menjalani cangkok ginjal. Untunglah dia
pegawai negeri sehingga pembiayaan pengobatan didukung asuransi kesehatan pegawai negeri.
Dia memang sudah lama diketahui menderita batu ginjal dan mengalami infeksi ginjal berkali-kali.
Kemudian fungsi ginjalnya menurun secara progresif sehingga tiga tahun lalu dokter memutuskan harus
cuci darah. Dia masih mencoba ke kantor semampunya dan juga mulai menyesuaikan diri dengan keadaan
ini. Meski dengan keterbatasan kesehatan, dia mampu melaksanakan tugas utamanya di kantor.
Belakangan ini dia mulai mengalami depresi setelah beberapa orang pasien cuci darah yang dia kenal
meninggal dunia. Dia mulai merasa dia juga akan meninggal dalam waktu tak terlalu lama. Saya mencoba
menanyakan kepada dokter yang merawat beliau, ternyata keadaan kesehatan kakak saya masih stabil. Ini
sesuai dengan kemampuan fisiknya yang kami lihat sebagai orang awam.
Saya mencoba mengerti perasaan kakak saya. Tentu tidak menyenangkan menjalani cuci darah. Dia harus
teratur menjalaninya, diantar istrinya. Tak boleh terlambat karena jadwal penggunaan mesin cuci darah
amat ketat. Jumlah orang yang memerlukan cuci darah rupanya jauh lebih banyak daripada mesin yang
tersedia, apalagi bagi pasien cuci darah yang dibiayai asuransi kesehatan.
Karena sering bertemu, para pasien berkenalan, bersahabat dan bersimpati. Jika ada teman meninggal,
mereka ikut sedih, seperti layaknya keluarga sendiri yang meninggal dan secara tidak langsung
mengingatkan mereka mungkin tak lama lagi mereka juga akan mengalami hal serupa.
Saya membaca sebenarnya terapi gagal ginjal yang terbaik adalah cangkok ginjal. Kami pernah
18
membicarakan hal ini di keluarga dan karena masih bujangan, saya bersedia menyumbangkan ginjal untuk
kakak.
Saya mendapat informasi meski ginjal kita disumbangkan satu sehingga kita hanya hidup dengan satu
ginjal, tetapi kualitas hidup kita akan tetap baik. Niat tersebut saya sampaikan kepada kakak saya dan dia
ternyata juga amat antusias.
Setelah mendapat informasi lebih banyak dari dokter yang merawat kakak saya ternyata ada beberapa
kendala. Salah satunya biaya. Ternyata asuransi kesehatan belum dapat membiayai cangkok ginjal.
Pertanyaan saya, kenapa asuransi kesehatan belum bersedia membiayai cangkok ginjal di Indonesia?
Apakah di negara lain juga begitu? Bagaimana dengan kemampuan rumah sakit Indonesia dalam
melaksanakan cangkok ginjal? Apakah mungkin dalam waktu dekat terapi cangkok ginjal lebih
memasyarakat dan terjangkau? Terima kasih atas penjelasan Dokter. Apa penyebab gagal ginjal dan
bagaimana mencegah agar kita tak sampai mengalami gagal ginjal?
M di J
Jumlah penderita gagal ginjal di Indonesia memang meningkat. Sebenarnya kakak Anda cukup beruntung
karena banyak penderita gagal ginjal tak mendapat kesempatan menjalani cuci darah, biasanya disebabkan
biaya cuci darah yang cukup mahal padahal tindakan cuci darah harus dilakukan 2-3 kali seminggu seumur
hidup. Jadi, dapat kita bayangkan berapa biaya yang harus disediakan.
Jika kakak Anda harus membayar sendiri, mungkin beliau harus mengeluarkan uang sampai jutaan rupiah
untuk cuci darah serta konsultasi dokter, pemeriksaan laboratorium, dan biaya lainnya.
Cangkok ginjal memang merupakan terapi pilihan untuk gagal ginjal terminal. Gagal ginjal di Indonesia
biasanya disebabkan infeksi, batu, dan diabetes melitus. Belakangan ini kasus gagal ginjal pada penderita
lupus eritematosus sistemik juga meningkat. Ini menambah antrean penderita yang memerlukan cuci darah.
Tindakan cangkok ginjal di Indonesia sudah lama dilaksanakan, bahkan terapi ini sudah tersebar di
beberapa kota besar, tidak hanya di Jakarta.
Pelopor cangkok ginjal di Indonesia, mendiang Prof Sidabutar, telah berupaya menjadikan terapi cangkok
ginjal lebih mudah diakses masyarakat yang memerlukan. Halangan utama yang dihadapi adalah
kurangnya donor ginjal serta biaya terapi yang mahal.
Untuk mengatasi kekurangan donor ginjal, profesi kedokteran telah meminta fatwa para tokoh agama untuk
menjelaskan kepada masyarakat bahwa mendonorkan ginjal merupakan tindakan halal dan bahkan
merupakan tindakan mulia. Di negara yang banyak melakukan cangkok ginjal donor ginjal yang banyak
adalah justru dari donor jenazah, bukan dari orang hidup. Majelis ulama setahu saya telah membenarkan
pengambilan ginjal donor dari jenazah ini.
Di beberapa negara, orang yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas, misalnya, ginjal akan digunakan
sebagai donor sewaktu orang tersebut mengalami mati batang otak. Ginjal yang disumbangkan akan
bermanfaat untuk mereka yang memerlukan.
Kenyataannya, di Indonesia donor ginjal masih dari orang hidup sehingga sulit mendapatkan ginjal dalam
jumlah lebih banyak. Donor ginjal dari jenazah (kadaver) belum berjalan.
Masalah kedua adalah biaya. Cangkok ginjal memerlukan tindakan operasi, obat untuk menekan penolakan
ginjal yang dicangkokkan, serta berbagai obat penunjang keberhasilan cangkok ginjal. Biayanya memang
dapat mencapai ratusan juta rupiah, tetapi menurut perhitungan pakar sebenarnya biaya cangkok ginjal
lebih murah daripada biaya cuci darah yang berkepanjangan.
Masyarakat memang amat berharap asuransi kesehatan, utamanya milik pemerintah, dapat memelopori
dukungan terhadap biaya cangkok ginjal ini. Meski kita memahami pengeluaran biaya cangkok yang besar
secara sekaligus ini akan memberatkan keuangan perusahaan asuransi, tetapi kita juga memahami
keputusan tersebut memerlukan perhitungan dan pertimbangan matang.
Sebenarnya cangkok ginjal di Indonesia masih berjalan. Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo sebenarnya
masih dilakukan cangkok ginjal meski jumlahnya tidak banyak. Sekiranya masalah donor dan biayanya
19
dicarikan jalan keluarnya, banyak penderita dapat ditolong. Di samping itu, pengalaman rumah sakit di
Indonesia akan meningkat yang akan berbuah pada mutu layanan yang lebih baik.
Tampaknya masyarakat, profesi kedokteran, pemerintah dan swasta perlu diingatkan kembali pada
pentingnya cangkok ginjal.
Sudah tentu cara yang termurah adalah memelihara kesehatan, termasuk kesehatan ginjal, caranya lebih
mudah dan juga lebih murah. Jalanilah gaya hidup sehat. Periksakan diri secara teratur untuk mendeteksi
hipertensi, diabetes melitus, atau infeksi ginjal. Obati infeksi ginjal dengan baik.
Jika ada batu ginjal, berobatlah; jangan sampai jatuh pada keadaan terlambat, yaitu gagal ginjal terminal.
Penderita diabetes melitus harus berupaya mengendalikan kencing manisnya agar tidak timbul penyulit
gagal ginjal. Begitu pula penyakit lupus eritematosus sistemik harus dikendalikan karena salah satu
penyulitnya adalah gagal ginjal.
Selain itu, perlu hati-hati mengonsumsi obat dalam jangka panjang. Beberapa obat memengaruhi fungsi
ginjal dan jika obat tersebut digunakan tanpa memantau fungsi ginjal akan dapat menimbulkan gagal ginjal.
Saya merasa prihatin dengan keadaan kakak Anda serta para penderita gagal ginjal lainnya. Mudah-
mudahan kita bersama dapat mencari jalan keluar untuk menolong saudara-saudara kita itu.
•
•
•
•
•
•
•
•
Kirim Komentar Anda
• Loading data..
KirimBatal
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab
pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah,
atau berbau SARA.
Terpopuler
20
• FOTO EKSKLUSIF: Bocah Disandera...
• Ibra Dua Gol, Milan Atasi Auxerre
• Gadis Cantik Itu Dipukul hingga...
• Hasil Lengkap Liga Champions
• Mourinho: Tunggu Pesta Gol Madrid
» Selengkapnya
Terkomentari
Terekomendasi
Kabar Palmerah
More: Index Berita Info Kita Surat Pembaca Berita Duka Seremonia DKK Matahati Tanah Air Kompas Kita Kompas AR Kompas
Dakode
Kompas Widget Kompas Apps Kabar Palmerah RSS Feed
About Kompas.com | Advertise with us | Info iklan | Privacy policy | Terms of use | Karir | Contact Us |
Kompas Accelerator For IE 8
© 2008 - 2010 KOMPAS.com — All rights reserved
• HOME
• NASIONAL
• INTERNASIONAL
• OPINI
• EKOBIZ
• HUKUM
• KORUPSI
• HANKAM
• POLITIK
• OLAH RAGA
• BERITA FOTO
• OTOMOTIF
• PROPERTI
21
cari
Cuci darah adalah sebuah akibat dari penyakit gagalnya ginjal melakukan fungsinya,
yang pada kondisi normal memang melaksanakan tugas mencuci darah secara alamiah
dalam tubuh. Cuci darah atau hermodialisis (HD) yang selama ini dikenal, prosesnya
melalui sebuah mesin yang letaknya berada di luar tubuh, peralatan inilah yang
menyebabkan seorang pasien gagal ginjal harus membayar mahal setiap kali menjalani
proses cuci darah. Kini, sebuah cara baru dalam memncuci darah telah ditemukan.
Hal ini disampaikan dr. Wuryanto SpPDKGH dan dr. Bambang Purwanto SpPDKGH
ahli penyakit dalam dan konsultasi ginjal beberapa waktu lalu. Cara baru itu adalah
mencuci darah lewat perut, membran atau selaput yang ada dalam rongga perut si pasien
yang melakukan tugas penyaringan dan pembersihan termasuk normalisasi kelebihan
kandungan air dalam darah.
Cuci darah lewat perut ini sudah biasa dilakukan di sejumlah rumah sakit diantaranya di
RSUD Moewardi Surakarta. Mula – mula, selang kateter ditanam di dalam rongga perut
(peritoneum), melalui kateter tersebut, cairan dialisis dimasukkan dan proses
pembersihan darahpun berlangsung. Waktu yang dibutuhkan hanya setengah jam dan
uniknya bisa dilakukan sendiri di mana saja tanpa rasa sakit. Proses pencucian darah
dengan cara ini dapat dilakukan tanpa menggangu kegiatan sehari – hari sang pasien, dan
yang paling penting, cara ini sangat murah apalagi dibanding cuci darah yang selama ini
dikenal.
Share |
22
Berita Lainnya
• DR BOBBY:
02/07/2010 at 14:41
Saya akan memberi informasi kesehatan terbaru, pengganti cuci darah, yg bisa
menghentikan cuci darah (ginjal menjadi sehat & normal kembali) dalam min 1-3
bulan saja. TELAH TERBUKTI.
yg serius bisa mail / kirim pesan fb to : naturo.therapy@yahoo.com / call
081326713147
Reply
• campur aduk:
03/11/2009 at 10:30
Reply
• Nita Yuniarni:
13/10/2009 at 17:52
mohon info yg lebih jelas tentang cuci darah lewat perut yg bisa dilakukan
sendiri, makasih sebelumnya
Reply
13/09/2009 at 07:13
23
[...] Cuci Darah Murah dan Mudah Sudah Ditemukan September 13th, 2009 |
Tags: cuci darah murah | Category: [...]
Reply
Beri Komentar
Name (required)
Website
Submit Comment
CAPTCHA Code
BERITA TERBARU
24
Polisi Diselidiki Sebab Jalan Martadinata Amblas 7 Meter
maiwanews - Polisi akan membentuk tim gabungan untuk menelusuri penyebab
amblasnya jalur arteri Jalan RE Martadinata dari arah Anc
Munarman: Jemaat HKBP Bawa Pisau dan Senjata Api
maiwanews - Juru Bicara Fron Pembela Islam (FPI) Munarman mengatakan,
peristiwa penusukan terhadap jemaat Huria Kristen Batak Prot
‘Sang Pencerah’ Dipromosikan Muhammadiyah Jatim
maiwanews - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur mengimbau
kepala sekolah Muhammadiyah untuk menginstruksikan siswanya m
Teknisi Sukhoi Tewas Minum Spiritus Pembersih Pesawat
maiwanews - Mabes Polri mengatakan, 3 teknisi Sukhoi tewas karena keracunan
methanol atau yang dikenal dengan nama spiritus. Didug
Ketua FPI Bekasi Tersangka, Ditahan di Polda Metro
maiwanews - Setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam insiden penusukan
anggota jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondo
BERITA SEBELUMNYA
25
HKBP Baru Ajukan Izin Setelah Peristiwa Penusukan
dibaca 49 kali
TERPOPULER
26
Menampilkan Gambar Pada Halaman Website
dibaca 1825 kali
Options
Disable
27
• Home
• Advertisement
• Events
• Insert
• Profile
• Programs
• Radio Online
• Sister Companies
• Clients
28
Search
Pages
o Advertisement
o Events
o Insert
Business Insight
Business Strategy
Features
Joseph Landri On Leadership
Secret to be Rich
Wisdom Story
o Profile
Narasumber
o Programs
o Radio Online
o Sister Companies
Indonesia 1 Advertising
JJ TeleCom
o Clients
Categories
o 1 (5)
o Bincang Seluler (10)
o Cross Culture (2)
o Family Life (1)
o Ginjal Sehat (18)
o Hello Good Morning (2)
o JJ PET (1)
o Layanan Publik (1)
o News (124)
o Panduan Konsumen (6)
o Potret Kita (1)
o Promo (38)
o Regional Economics (2)
o Reportase (2)
o Sexplorations (1)
o Solusi Sehat (10)
o Talkshow (88)
o Ucapan (2)
Archives
o May 2008
o April 2008
o March 2008
29
o February 2008
o January 2008
o December 2007
o November 2007
o October 2007
o September 2007
“Cuci darah dapat dilakukan sendiri karena di dalam perut manusia terdapat
kantong peritoneum,” kata dr Djoko Santoso SpPD K-GH PhD dalam talkshow
Hidup Produktif dengan Ginjal Sehat di radio JJFM, Kamis (22/11).
Ditinjau dari segi waktu, cuci darah mandiri tak menghabiskan banyak waktu dan
lebih fleksibel. “Total hanya diperlukan waktu satu jam untuk memasukkan cairan
pembersih ke dalam perut lalu mengeluarkannya. Selama proses cuci darah
mandiri berlangsung, penderita bisa beraktivitas seperti biasa,” jelas dr Djoko.
Sedangkan pada cuci darah dengan mesin, selama proses cuci darah
berlangsung, penderita harus berada di rumah sakit. Minimal selama lima
jam.
Betapa pun cuci darah mandiri juga memiliki kekurangan. Penderita lebih rawan
terkena infeksi bila kebersihan perut dan ruangan tidak terjaga. Untuk
meminimalkan hal itu, ruangan penderita yang menjalani cuci darah mandiri tak
boleh berlantai tanah maupun berkelambu.
30
Sebelum menjalani cuci darah mandiri, penderita akan menjalani operasi kecil
untuk pemasangan kateter. Bentuknya seperti selang kecil dengan diameter 0,6
mm dan panjang sekitar 15 cm. Selang itulah yang difungsikan sebagai jalan
keluar-masuknya air.“Cara cuci darahnya, cairan pembersih dimasukkan ke
dalam tubuh melalui kateter. Setelah lima jam air itu dikeluarkan lagi,” jelasnya.
(lee)
« STPB Siapkan Wisata Kuliner di Surabaya Pembangunan TPS Molor, Pedagang Demo
»
Leave a Reply
Name (required)
E-mail (required)
Website
Submit Comment
Calendar
o
November 2007
M T W T F S S
« Oct Dec »
31
November 2007
M T W T F S S
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30
• Blogroll
o JJFM Radio
o WordPress.com
o WordPress.org
32