Nama : ibu As
Umur : 52 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : jl.muhammadiyah rt.3 rw.2 kelurahan talang bandung kanan
Palembang(sumatera-selatan)
Status : menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku Bangsa : minang
Luka yang lama sembuh
c
Sejak 1 bulan yang lalu ibu As menderita luka di telapak kaki bagian kiri
karena terinjak penyangga racun nyamuk. Awal luka dia tidak menyadarinya namun
setelah keluar seperti darah segar dia baru sadar. Awalnya luka hanya diobati dengan
betadine namun sekarang luka semakin parah dan mengeluarkan nanah.1 minggu
terakhir terdapat pembengkakan sampai di bagian mata kaki.Ibu As tidak merasakan
nyeri pada bagian yang luka walaupun luka bertambah lebar dan semakin
parah.Nyeri dirasakan mulai dari mata kaki keatas.Kulit pada sekitar kaki juga
dirasakan kering serta pecah-pecah.Ibu As sudah dibawa kerumah sakit dan
diberikan obat yang dia tidak tahu serta untuk pembersihan luka dilakukan dua kali
sehari dengan cairan NaCl.
c
Ibu As pernah menderita penyakit serupa sekitar 2 tahun yang lalu namun
luka diakibatkan oleh panas dari mesin mobil sampai kakinya melepuh. Ibu As telah
didiagnosis oleh dokter menderita kencing manis semenjak 14 tahun yang lalu,
punya riwayat hipertensi, dan trauma. Ibu As juga pernah dirawat dirumah sakit
karena kecelakaan.
c
Keluarga tidak ada keluhan serupa. Tidak tahu tentang riwayat kencing manis
di keluarga karena orang tua dari ibu As sudah lama meninggal namun ayah dari ibu
As punya riwayat asma.
Serebrospinal : Nyeri kepala (+), penurunan kesadaran (-), demam (-), pingsan
(-).
Kardiovaskuler : Berdebar-debar (+), nyeri dada (-), perdarahan (-).
Respirasi : Sesak napas (-), batuk (+), pilek nyeri (-), tenggorok (-).
Gastrointestinal : Mual (-), muntah (-), nafsu makan turun (+), BAB (tidak
normal)
Urogenital : BAK (tidak normal)
Integumentum : luka yang lama sembuh (+), parastesia (+)
Reproduksi : menopause
Muskuloskletal : nyeri sendi (-), nyeri tekan (-), pegal-pegal(+)
Ibu As tinggal di rumah dengan sanitasi yang kurang bagus. Rumah kurang
bersih karena keseharian ibu As bekerja sebagai penjual makanan. Ibu As tidak
pernah menggunakan sandal di dalam rumah.Makan sehari-hari tidak teratur, sangat
suka makanan bersantan dan pedas.
Y
Keadaan Umum : Pasien tampak lemah
Kesadaran : compos mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah : 160 / 90 mm Hg
Nadi : 64 x / menit
Respirasi : 21 / menit
Suhu : 36,6oC
Kepala : tidak ada bekas trauma, tidak ada bercak, tidak ada benjolan,
tak ada nyeri tekan.
Abdomen : supel, turgor kulit baik, elastisitas normal, nyeri tekan (-),
Hepar/Lien tidak teraba, perkusi timpani di region kanan
dan redup di region kiri, peristaltik (+) normal
Extremitas :
(+), edema pitting di mata kaki, telapak
kaki pucat, ulkus (+)
Pemeriksaan neurologis :
Pemeriksaan lain
'
:
-| Neuropati Diabetikum
-| Vaskulitis neuropati
-| Toksisitas alkohol
#
: Neuropati Diabetikum
c
(
)%
#
c
(
%
1.| 'armakoterapi :
-| Antibiotik untuk ulkus seperti clindamycin, cephalexin, ciprofloxacin, dan
amoxicillin±clavulanic acid (Augmentin)
-| Golongan aldose reductase inhibitor untuk menghambat penimbunan sorbitol
dan fruktosa
-| NSAID (ibuprofen 600mg 4x/hari, sulindac 200 mg 2x/hari) untuk nyeri
-| Debridement
2.| Nonfarmakoterapi :
-| Edukasi
y| Menjaga gula darah supaya dalam batas ± batas target yang
dikehendaki.
y| Membasuh kaki setiap hari dengan sabun dan air hangat (jangan air
panas). Setelah itu, keringkan secara benar, terutama sela jari,gunakan
handuk yang halus.
y| Memeriksa kaki setiap hari, dan menyadari bahwa kaki mereka butuh
perhatian khusus.
y| Minta pertolongan dalam masalah kaki apapun.
y| Pakailah sepatu yang memadai.
y| Menjaga supaya aliran darah tetap lancar.
-| Diet
-| Bed rest total
''
'*
+,-|
+,+| .
Proses kejadian dari neuropati diabetik ini berawal dari hiperglikemia yang
berkepanjangan sehingga terjadi defek pada sel schwann yang mengakibatkan
kecepatan konduksi impuls saraf menjadi terganggu. Ada beberapa teori tentang hal
ini yaitu peningkatan aktivitas jalur poliol, penyakit mikrovaskular, sintesis advance
glycosylation end products (AGEs), pembentukan radikal bebas dan aktivasi protein
kinase C.
Tingginya kadar glukosa dalam darah akan mengaktifkan jalur biokimia yang akan
menyebabkan peningkatan jumlah sorbitol dan radikal oksigen, serta penurunan
jumlah nitric oxide dan glutation, dan mengakibatkan stres osmotik pada membran
sel. Jalur poliol ini disebut juga Jalur Sorbitol/ Aldose Reduktase, Jalur Polyol juga
berperan dalam komplikasi diabetes dan menyebabkan kerusakan mikrovaskuler
jaringan saraf, juga pada retina dan ginjal di mana banyak terdapat mikrovaskuler itu
sendiri.
|
!
Penyakit vaskuler dan neural sangat berhubungan satu sama lain. Kerja pembuluh
darah tergantung pada sistem saraf yang mengaturnya, dan sistem saraf juga
tergantung pada aliran darah yang adekuat. Perubahan patologis pertama yang terjadi
pada penyakit mikrovaskuler adalah vasokonstriksi. Semakin berkembangnya
kerusakan, disfungsi neural juga mengalami kerusakan pembuluh, seperti penebalan
membran kapiler, hiperplasia endotel, yang berimbas pada berkurangnya tekanan
oksigen dan hipoksia. Iskemik neural adalah kharakteristik dari neuropati diabetik.
Agen vasodilator dapat memperbaiki aliran darah neural, yang akan berdampak pada
membaiknya kecepatan konduksi saraf tersebut.
_ |
0"0&
+,1| .
Sedangkan pada neuropati yang disertai dengan ulkus pada kaki menurut
wagner dibedakan berdasar derajatnya, yaitu :
derajat 0 : lesi terbuka (-), kulit utuh, mungkin kelainan bentuk kaki
derajat 1 : ulkus superfisial pada kulit
derajat 2 : ulkus dalam, sampai tendo atau tulang
derajat 3 : abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis
derajat 4 : gangren jari kaki atau kaki distal dengan atau tanpa selulitis
derajat 5 : gangren seluruh kaki dan sebagian tungkai bawah
+,2|
Pemeriksaan fisik juga sangat penting dilakukan terutama pada bagian yang
mengalami ulkus kedalaman dari ulkusnya, pus serta benda asing yang terdapat
disekitarnya. Edema serta gangrene juga perlu diperiksa lebih lanjut. Penilaian ulkus
pada kaki penderita DM sangatlah penting untuk menegakkan keputusan
terapi.Deskripsi ulkus berupa kedalaman, ukuran, bau, bentuk dan lokasi sangat
penting untuk mebedakan antara ulkus neuropati dan angiopati.
Perbedaan Neuropati angiopati
Pada ibu As dari keseluruhan anamnesis dan periksaan fisik bisa ditetapkan
beliau adalah penderita neuropati diabetikum. Dari anamnesis didapatkan luka yang
sejak 1 bulan yang lulu tidak kunjung sembuh bahkan makin memburuk, kehilangan
sensasi, penderita diabetes mellitus yang sudah 14 tahun serta riwayat menderita
keluhan yang sama. Namun dari anamnesis ini belum bias didapatkan diagnosis kerja
dari pasien. Dari gejala kehilangan sensasi kita bias memasukkan differential berupa
vaskulitis neuropati dan toksisitas alcohol.
Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada ibu As mulai dari keadaan umum
sampai ekstremitas didapat :
ysaraf tibial : Pasien memiliki kelemahan fleksi plantar kaki dan inversi.
Pasien mungkin hadir dengan gaya berjalan tidak stabil.
ysaraf ulnaris : Pasien tidak mampu untuk menyebarkan jari dan flex falang
distal digit keempat dan kelima. Kelemahan lain otot ulnar-diinervasi
tangan intrinsik juga dicatat.
Ini adalah hal yang paling penting pada penderita neuropati diabetic.Menjaga
kebersihan kulit, selalu menggunakan sandal di dalam rumah, mencegah pemakaian
sepatu yang sempit, serta mencegah trauma adalah hal yang terpenting. Namun
apabila sudah ada ulkus seperti yang diderita ibu As maka penanganan selanjutnya
adalah mencegah agar tidak sampai amputasi kaki dengan menjaga kebersihannya.