Ovum telanjang dihasilkan pada megsprofil yang biasanya tersusun spiral pada
aksis sentral. Ovulum terdiri dari masa sel yang parenkimatis yang disebut nuselus
atau megasaporangium. Nukleus ini melindungi sel induk mengaspora yang
diploid.
2). Skierotesta: Lapisan tengah yang terdiri dari sel-sel batu (sel
berdinding tebal).
Mikropora atau butir polen adalah haploid, bentuk, ukran, serta ornamentasi
dindingnya bervariasi. Gametofit jantan endosporik pertumbuhannya sebagian
didalam mikrosporangium dan sebagian di dalam ruang serbuk sari pada ovulum.
1
Polinasi dan pembuahan
a. Angiospermae
b. Gymnospermae
Gymnospermae merupakan tumbuhan yang berbiji dimana sperma bakal biji tidak
dilindungi oleh dinding ovarium sehingga dikatakan tumbuhan berbiji terbuka.
Megaspora tetap berada dalam bakal biji, megasporangium dilindungi oleh
beberapa integument, kecuali pada bagian ujung memiliki lubang kecil disebut
mikrofil.
c. Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku dapat bersifat heterospor atau homospor. Gametotif dan sporofit
hidup bebas. Alat reproduksi mungkin terdapat pada satu talus yang
sama(homothallic) atau terdapat pada talus yang berbeda (heterotallic). Alat
kelamin berupa anteridium dan arkegonium. Tumbuhan paku tidak berkembang
secara seksual atau aseksual tetapi dengan spora.
d. Tumbuhan Lumut
Perbedaan yang mencolok antara tumbuhan paku dengan lumut yaitu pada lumut
fase gametotif hidup lebih lama, sedang saprofit hidup menumpang pada
gametofit. Sporofit berupa kapsul spora, dengan tangkai panjang atau pendek,
tanpa daun atau cabang. Gametofit pada lumut ada yang berdaun (lumut daun) dan
2
berupa tallus yang pipih (lumut hati) dan perkembangbiakan dapat secara seksual
atau aseksual.
Alat reproduksinya terdiri atas alat reproduksi jantan yaitu serbuk sari
yang nantinya akan menghasilkan gamet jantan. Sedangkan sel telur yang
merupakan gamet betina terdapat didalam bakal biji.
a). Mikrosporogenesis
Benang sari terdiri dari kepala sari (antera) dan tangkai Sari (filamen). Kepala sari
merupakan organ yang sangat penting karena di dalamnya terdapat
mikrosporangia. Yang merupakan tempat berkembangnya gametofit jantan. Pada
umumnya suatu antera terdiri dari 2 ruang sari (teka) dan masing-masing memiliki
dua ruang lokuli. Lokuli berisi mikrospora disebut sporangium.
Pada awal kepala sari muda didalam lokulomentum (yaitu dibawa epidermis)
tersusun dari jarigan prenkimatis yang homogeny. Sebelum sel-sel induk
mikrospora menjadi mikrospora maka sel-sel ini akan mengalami pembelahan
meosis. Pada pembelahan meosis I menghasilkan dua sel, dan pada pembelahan
ini terjadi reduksi jumlah kromosom yaitu terdiri dari 2n kromosom menjadi n
kromosom untuk masing-masing sel yang dihasilkan yaitu butir polen.
b). Mikrogametogenesis
a). Megasporogenesis
3
3. Bagian ujung stilus yang disebut stigma (kepala putik)
Didalam ovarium terdapat 1, 2 atau lebih bakal biji. Tiap bakal biji terdiri dari
nuselus, integument, khalasan, dan funikulus. Bakal biji yang dewasa digolongkan
ke dalam 5 tipe tergantung aksis bakal biji tersebut, berdasarkan :
b). Megagametogenesis
Organisasi kantong embrio yang dewasa terdiri atas 7 sel, yaitu sel sentral yang
besar dengan dua inti kutub, di bagian mikropil 2 sel sinergid dan satu sel telur serta
di bagian khalaza 3 sel antipoda. Perkembangan kantong embrio dimulai dengan
memanjangnya inti megaspore yang berfungsi.
Penyerbukan (polinasi)
Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari ke kepala putik untuk tumbuhan biji
tertutup, atau jatuhnya serbuk sari langsung pada bakal biji untuk tumbuhan biji
terbuka. Sedangkan pembuahan adalah terjadinya persatuan atau peleburan inti sel
telur dengan inti sel sperma didalam kantung lembaga.
Pembuahan
Pada Angiospermae gametofit betina terletak jauh disebelah dalam ruang ovarium,
dan jauh dari stigma. Pada Angiospermae butir polen tertimbun pada stigma. Sel-
sel stigma mengeluarkan cairan yang seperti lendir disebut eksulat. Pada umumnya
hanya ada satu tabung polen pada butiran polen yang disebut monosifonous.
Setelah tabung polen tumbuh, tabung polen tersebut akan melalui papilla stigma
dan menembus jaringan stillus. Stillus dibagi menjadi 3 tipe yaitu :
1. Terbuka
2. Setengah tertutp
4
3. Tertutup
Setelah tabung polen sampai pada bagian atas ovarium kemudian masuk
kedalam gametofit betina. Berdasarkan cara masuknya tabung polen kedalam
ovulum ada 3 macam pembuahan yaitu :
Embriogenesis
Telur yang sudah dibuahi disebut zigot, ini merupakan sel tunggal yang bersifat
diploid. Pembelahan zigot yang pertama [ada kebanyakan Angiospermae adalah
dengan dinding melintang, sehingga menghasilkan proembrio 2 sel. Dari proembrio
sel ini :
a). Sel bagian atas disebut sel terminal (sel apikal), merupakan sel yang jauh dari
mikrofil.
b). Sel bagian bwah disebut sel bawah, merupakan sel yang letaknya dekat dengan
mikropil.
Pembelahan zigot dengan dinding tegak lurus atau miring adalah jarang.
Perkembangan awal proembrio pada monokotil dan dikotil adalah sama sampai
stadium aktant (8 sel).
Embrio
5
Gbr. Embrio Tumbuhan (0054 Bio 2-3a.htm,2000)
Endosperm
Endosperm berfungsi memberi makan embrio yang sedang berkembang. Ada tiga
tipe endosperm berdasarkan cara per-kembangannya, yaitu endosperm seluler,
endosperm nuklear, dan endosperm helobium.
Apomiksis
Apomiksis adalah terbentuknya individu baru yang berasal dari biji yang tidak
mengalami fertilisasi. Berdasarkan asal embrio dalam biji tersebut, apomiksis
dibagi menjadi dua macam, yaitu gametophytic apomixes, embrio dibentuk dari
sel inti induk megaspore, dan sporophitic apomixes, jika embrio dibentuk dari sel
gametofik lain, embrionya disebut adventiv embrioni, misalnya pada jeruk dan
manggis. Ada empat tipe apomixes yaitu
non-recurrent apomixes, recurrent apomixes, adventives embryonic dan
vegetative apomixes.
6
Apomixis (apo= tanpa + mixis, campuran) : Meosis dan fertilisasi merupakan
proses yang regular dan konstan dari amphimixis. Adakalanya, proses fertilisasi
tidak terjadi, bahkan keduanya, yaitu fertilisasi dan meosis tidak terjadi. Apomixis
dapat didefinisikan sebagai berikut :
“Apomixis adalah reproduksi seksual abnormal (proses aseksual) embrio
berkembang dari sel telur tanpa fertilisasi dan dengan atau tanpa meosis”.
b. Apogamy : Suatu embrio kadang-kadang dihasilkan dari sel lain bukan sel
telur, yakni sel-sel synergid atau antipodal dari kantung embrio, disebut
Apogamy. Sel-sel synergid dan antipodal mungkin haploid atau diploid. Jika
embrio berkembang dari dari sel-sel synergid atau antipodal yang haploid, disebut
Apogamy haploid dan jika berkembang dari diploid, disebut Apogamy diploid.
Apogamy dapat dilihat dalam Antennaria, Alchemilla, Allium, dan beberapa
tanaman lainnya.
c. Apospory : Berkembang dari sel lain bukan sel-sel kantung embio, yakni
integumen dan nucleus. Embrio-embrio itu selalu diploid dan menghasilkan
embrio cadangan.
7
Meiosis menghasilkan dua macam spora. Spora yang diproduksi di antera disebut
mikrospora. Mikrospora dibentuk dari sel khusus yang disebut sel induk
mikrospora. Sel induk mikrospora adalah sel-sel diploid yang membelah
membentuk empat mikrospora yang haploid. Gametofit jantan menjadi matang,
setelah inti sel membelah menjadi 2 sel sperma.
Spora yang dihasilkan ovul disebut megaspore, pada tiap ovul, sel diploid (sel
induk megaspore) mengalami pembelahan meiosis, membentuk empat megaspore
yang haploid. Tiga dari empat megaspore terdisintegrasi sedang satu megaspore
menjadi megaspore yang fungsional. Inti sel dari megaspore fungsional membelah
melalui mitosis sebanyak tiga kali, menghasilkan empat nukleus.
Nuselus
Sporofit, gametofit
Mikrosporogenesis.
Mikrosporangium
8
Megaspora
Ovarium
Ovarium pada tumbuhan, juga disebut bakal buah, adalah bagian dari organ
kelamin betina yang dimiliki bunga yang membungkus dan melindungi (bakal-
bakal) biji.