Anda di halaman 1dari 11

1.

Abstrak
Angin merupakan sesuatu yang tidak dapat dilihat, tetapi begitu besar
manfaatnya bagi kehidupan manusia. Pemanfaatan angin sebagai
pembangkit listrik dapat diaplikasikan di daerah-daerah yang memiliki
pesisir yang cukup luas seperti pesisir Bali. Pengembangan pembangkit
listrik tenaga angin ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik
daerah. Namun, dalam pelaksanaannya pengembangan Pembangkit Listrik
Tenaga Angin di Bali juga menemui banyak halangan, seperti: padatnya
pemukiman di daerah pesisir, faktor alam, nilai religius pantai tersebut,
dan lain-lain.
Kata Kunci: Angin, Turbin, Listrik

2. Pendahuluan
Angin merupakan sesuatu yang tidak dapat kita genggam, tetapi
dapat kita rasakan manfaatnya yang begitu besar untuk membantu
kehidupan manusia. Angin selalu bertiup dari tempat dengan tekanan udara
tinggi ke tempat dengan tekanan udara yang lebih rendah. Angin juga
bergerak secara vertikal dan horisontal dengan kecepatan yang dinamis dan
fluktuatif. Pendorong bergeraknya angin karena perbedaan tekanan udara
antara satu tempat dengan tempat yang lain. Kadang angin juga bertiup
dengan kecepatan yang amat besar, sehingga dapat menimbulkan bencana
dan merugikan manusia.
Namun, jika dikelola dengan baik, angin akan memberi banyak
manfaat bagi kehidupan manusia. Di antaranya membantu dalam proses
pengeringan pakaian yang di jemur. Manfaat lainnya, angin sebagai sumber
energi, memberikan beragam pemanfaatan, seperti untuk pengelolaan air
dan pengadaan listrik. Di Amerika dan Eropa, pemanfaatan energi angin
sudah mulai dilakukan sejak lama. Teknologi yang digunakan dalam
memanfaatkan angin ini biasa dikenal dengan nama kincir angin (wind
mills). Selain ramah lingkungan, sumber energi ini banyak digunakan
karena selalu tersedia setiap saat dan memiliki peluang bisnis yang
menguntungkan.

1
Di Indonesia, perkembangan teknologi kincir angin atau biasa
disebut turbin angin, belum begitu populer. Padahal, turbin angin
merupakan energi alternatif yang cocok dikembangkan di berbagai tempat
di Indonesia.
Berkurangnya pasokan listrik di Indonesia saat ini, mulai
mendorong masyarakat untuk berfikir agar dapat memenuhi kebutuhan
listriknya. Karena tanpa listrik, manusia sekarang tidak akan dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya: mengawetkan ikan di dalam
kulkas (freezer).

3. Rumusan Masalah
Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan turbin angin ini
sangat erat hubungannya dengan masyarakat dan alam sekitar. Masalah-
masalah yang dihadapi antara lain:
1. Apa saja bagian-bagian dari Turbin angin untuk dapat
menghasilkan listrik?
2. Apakah semua pantai di daerah Bali dapat dibangun kincir angin?
3. Bagaimana potensi Bali untuk pengembangan Kincir Angin
sebagai pembangkit listrik?

4. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk dapat memotifasi
pihak-pihak terkait, dalam hal ini adalah pemerintah pusat, agar lebih
memperhatikan kebutuhan listrik di daerah-daerah agar seluruh daerah di
indonesia dapat memperoleh jaringan listrik. Dan agar mampu memotifasi
mahasiswa-mahasiswa untuk mampu mengaplikasikan ilmu yang mereka
dapatkan di Perguruan Tinggi di masyarakat. Selain itu, manfaat yang dapat
dirasakan masyarakat dari pembangunan turbin angin di pantai-pantai Bali
adalah pemerataan listrik untuk kehidupan yang lebih baik. Pembangunan
turbin-turbin ini juga dapat membantu pemerintah untuk mengatasi
kurangnya pasokan listrik yang terjadi saat ini.

2
5. Metode
Tenaga angin telah lama dimanfaatkan di tanah air kita sejak ratusan
mungkin ribuan tahun yang lalu, khususnya untuk menggerakkan kapal
layar sampai sekarang, dan yang banyak kita lihat sekarang digunakan
dalam tambak-tambak ikan di tepi pantai untuk menggerakkan baling-baling
(atau turbin angin) untuk menjalankan memompaan air. Namun baiklah
kalau kita di Indonesia mulai mempopulerkan PLTA, khususnya ukuran
kecil. PLTA ukuran kecil adalah istilah yang biasanya diberikan kepada unit
50 KW atau lebih kecil. Tempat-tempat terpencil yang biasanya
menggunakan diesel-generator dapat menggantikannya atau
menambahkannya dengan PLTA ukuran kecil ini. Salah satu contoh PLTA
ukuran kecil terlihat di gambar berikut:

Gambar 1. Contoh gambar PLTA


ukuran kecil

6. Hasil dan Pembahasan


Sebelum kita membahas
tentang pemanfaatan
turbin angin, ada baiknya jika kita
mengetahui jenis- jenis turbin
angin yang ada. Ini juga bermanfaat
untuk mengetahui jenis turbin
angin mana yang akan digunakan.
Turbin angin yang kita kenal ada
dua jenis, yaitu:

6.1 Turbin Angin Sumbu Horisontal


Turbin angin sumbu horizontal (TASH) memiliki poros
rotor utama dan generator listrik di puncak menara. Turbin
berukuran kecil diarahkan oleh sebuah baling-baling angin (baling-
baling cuaca) yang sederhana, sedangkan turbin berukuran besar
pada umumnya menggunakan sebuah sensor angin yang

3
digandengkan ke sebuah servo motor. Sebagian besar memiliki
sebuah gearbox yang mengubah perputaran kincir yang pelan
menjadi lebih cepat berputar. Karena sebuah menara menghasilkan
turbulensi di belakangnya, turbin biasanya diarahkan melawan arah
anginnya menara. Bilah-bilah turbin dibuat kaku agar mereka tidak
terdorong menuju menara oleh angin berkecepatan tinggi. Sebagai
tambahan, bilah-bilah itu diletakkan di depan menara pada jarak
tertentu dan sedikit dimiringkan.
Karena turbulensi menyebabkan kerusakan struktur menara,
dan realibilitas begitu penting, sebagian besar TASH merupakan
mesin upwind (melawan arah angin). Meski memiliki
permasalahan turbulensi, mesin downwind (menurut jurusan angin)
dibuat karena tidak memerlukan mekanisme tambahan agar mereka
tetap sejalan dengan angin, dan karena di saat angin berhembus
sangat kencang, bilah-bilahnya bisa ditekuk sehingga mengurangi
wilayah tiupan mereka dan dengan demikian juga mengurangi
resintensi angin dari bilah-bilah itu. Contoh gambar Turbin Angin
Sumbu Horisontal (TASH), dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2. Turbin Angin Sumbu Horisontal


6.1.1 Kelebihan TASH:
• Dasar menara yang tinggi membolehkan akses ke
angin yang lebih kuat di tempat-tempat yang memiliki
geseran angin (perbedaan antara laju dan arah angin antara
dua titik yang jaraknya relatif dekat di dalam atmosfir bumi.

4
Di sejumlah lokasi geseran angin, setiap sepuluh meter ke
atas, kecepatan angin meningkat sebesar 20%.

6.1.2 Kelemahan TASH:


• Menara yang tinggi serta bilah yang panjangnya
bisa mencapai 90 meter sulit diangkut. Diperkirakan besar
biaya transportasi bisa mencapai 20% dari seluruh biaya
peralatan turbin angin.
• TASH yang tinggi sulit dipasang, membutuhkan
derek yang yang sangat tinggi dan mahal serta para operator
yang tampil.
• Ukurannya yang tinggi merintangi jangkauan
pandangan dan mengganggu penampilan lansekap.
• TASH membutuhkan mekanisme kontrol yaw
tambahan untuk membelokkan kincir ke arah angin.

6.2 Turbin Angin Sumbu Vertikal


Turbin angin sumbu vertikal/tegak (atau TASV) memiliki
poros/sumbu rotor utama yang disusun tegak lurus. Kelebihan
utama susunan ini adalah turbin tidak harus diarahkan ke angin
agar menjadi efektif. Kelebihan ini sangat berguna di tempat-
tempat yang arah anginnya sangat bervariasi. VAWT mampu
mendayagunakan angin dari berbagai arah.Dengan sumbu yang
vertikal, generator serta gearbox bisa ditempatkan di dekat tanah,
jadi menara tidak perlu menyokongnya dan lebih mudah diakses
untuk keperluan perawatan. Tapi ini menyebabkan sejumlah desain
menghasilkan tenaga putaran yang berdenyut. Drag (gaya yang
menahan pergerakan sebuah benda padat melalui fluida (zat cair
atau gas) bisa saja tercipta saat kincir berputar.
Karena sulit dipasang di atas menara, turbin sumbu tegak
sering dipasang lebih dekat ke dasar tempat ia diletakkan, seperti
tanah atau puncak atap sebuah bangunan. Kecepatan angin lebih

5
pelan pada ketinggian yang rendah, sehingga yang tersedia adalah
energi angin yang sedikit. Aliran udara di dekat tanah dan obyek
yang lain mampu menciptakan aliran yang bergolak, yang bisa
menyebabkan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan
getaran, diantaranya kebisingan dan bearing wear yang akan
meningkatkan biaya pemeliharaan atau mempersingkat umur turbin
angin. Jika tinggi puncak atap yang dipasangi menara turbin kira-
kira 50% dari tinggi bangunan, ini merupakan titik optimal bagi
energi angin yang maksimal dan turbulensi angin yang minimal.
Gambar berikut merupakan contoh dari Turbin Angin Sumbu
Vertikal.

Gambar 3. Turbin Angin Sumbu Vertikal.

6.2.1 Kelebihan TASV:


• Tidak membutuhkan struktur menara yang besar.
• Karena bilah-bilah rotornya vertikal, tidak
dibutuhkan mekanisme yaw.
• Sebuah TASV bisa diletakkan lebih dekat ke tanah,
membuat pemeliharaan bagian-bagiannya yang bergerak
jadi lebih mudah.
• TASV memiliki sudut airfoil (bentuk bilah sebuah
baling-baling yang terlihat secara melintang) yang lebih

6
tinggi, memberikan keaerodinamisan yang tinggi sembari
mengurangi drag pada tekanan yang rendah dan tinggi.

6.2.2 Kekurangan TASV:


• Kebanyakan TASV memproduksi energi hanya
50% dari efisiensi TASH karena drag tambahan yang
dimilikinya saat kincir berputar.
• Kebanyakan TASV mempunyai torsi awal yang
rendah, dan membutuhkan energi untuk mulai berputar.

6.3 Bagian - bagian Turbin


1. Anemometer: Mengukur kecepatan angin, dan
mengirim data angin ini ke Alat Pengontrol.
2. Blades (Bilah Kipas): Kebanyakan turbin angin
mempunyai 2 atau 3 bilah kipas. Angin yang menghembus
menyebabkan turbin tersebut berputar.
3. Brake (Rem): Suatu rem cakram yang dapat
digerakkan secara mekanis, dengan tenaga listrik atau
hidrolik untuk menghentikan rotor atau saat keadaan
darurat.
4. Controller (Alat Pengontrol): Alat Pengontrol ini
menstart turbin pada kecepatan angin kira-kira 12-25
km/jam, dan mematikannya pada kecepatan 90 km/jam.
Turbin tidak beroperasi di atas 90 km/jam, karena angina
terlalu kencang dapat merusaknya.
5. Gear box (Roda Gigi): Roda gigi menaikkan
putaran dari 30-60 rpm menjadi kira-kira 1000-1800 rpm
yaitu putaran yang biasanya disyaratkan untuk memutar
generator listrik.
6. Generator: Generator pembangkit listrik, biasanya
sekarang alternator arus bolak-balik.

7
7. High-speed shaft (Poros Putaran Tinggi):
Menggerakkan generator.
8. Low-speed shaft (Poros Puutaran Rendah):
Poros turbin yang berputar kira-kira 30-60 rpm.
9. Nacelle (Rumah Mesin): Rumah mesin ini terletak
di atas menara . Di dalamnya berisi gear-box, poros putaran
tinggi / rendah, generator, alat pengontrol, dan alat
pengereman.
10. Pitch (Sudut Bilah Kipas): Bilah kipas bisa diatur
sudutnya untuk mengatur kecepatan rotor yang dikehendaki,
tergantung angin terlalu rendah atau terlalu kencang.
11. Rotor: Bilah kipas bersama porosnya dinamakan
rotor.
12. Tower (Menara): Menara bisa dibuat dari pipa
baja, beton, rangka besi. Karena kencangnya angin
bertambah dengan ketinggian, maka makin tinggi menara
makin besar tenaga yang didapat.
13. Wind vane (Tebeng Angin): Mengukur arah angin,
berhubungan dengan penggerak arah yang memutar arah
turbin disesuaikan dengan arah angin.
14. Yaw drive (Penggerak Arah): Penggerak arah
memutar turbin ke arah angin untuk desain turbin yang
menghadap angina. Untuk desain turbin yang mendapat
hembusan angina dari belakang tak memerlukan alat ini.
15. Yaw motor (Motor Penggerak Arah): Motor
listrik yang menggerakkan penggerak arah.

8
Gambar 4. Bagian-bagian turbin
Dalam keadaan sekarang ini, banyak daerah yang kekurangan pasokan
listrik dan air. Energi angin ini dapat dijadikan alternatif. Disamping angin
merupakan energi yang tidak akan pernah habis, harga yang di tawarkan,
bersaing dengan pembangkit listrik lainnya. Di Daerah Bali misalnya, yang
dikelilingi oleh pantai-pantai dengan hembusan angin yang cukup, dapat
membantu pasokan listrik untuk daerah-daerah sekitar Bali.
Namun, pengembangan suatu pembangkit di suatu daerah, pasti
memiliki hambatan-hambatan. Seperti halnya pengembangan Pembangkit
Listrik Tenaga Angin di daerah Bali. Salah satunya adalah permasalahan yang
erat hubungannya dengan upacara keagamaan, khususnya upacara agama
Hindu. Ajaran agama Hindu sangat erat kaitannya dengan Laut, karena hampir
dalam setiap upacara keagamaan, pasti akan berhubungan dengan laut. Untuk
itu perlu dilakukan pemilihan tempat atau daerah yang akan dikembangkan
sebagai tempat pembangunan Kincir Angin.
Di daerah Bali pada khususnya, tempat-tempat yang sesuai untuk
dikembangkannya Kincir Angin sebagai pembangkit listrik adalah daerah yang
memiliki daerah pantai yang luas sedangkan disekitarnya memiliki pemukiman
yang jarang atau disekitarnya tidak memiliki penduduk. Di daerah Bali Selatan,
pengembangan Kincir Angin dapat dilakukan di sekitar Nusa Penida, Daerah
pantai Jimbaran, Pulau Serangan, dan daerah lain yang berpenduduk jarang.
Daerah Bali Utara dan Timur juga memiliki daerah yang potensial untuk
pengembangan Kincir Angin ini, karena di daerah ini memiliki cukup banyak

9
pesisir yang berpenduduk jarang. Sedangkan daerah Bali Barat, kurang
berpotensi karena di daerah tersebut sebagian besar telah digunakan sebagai
Taman Nasional untuk penangkaran burung jalak bali yang terancam punah.

7. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari dari pembahasan diatas adalah:
Bahwa tidak semua daerah dapat dikembangkan sebagai tempat untuk
pembangunan Kincir angin sebagai pembangkit listrik. Daerah yang tepat
untuk dikembangkannya kincir angin adalah tepat yang berpenduduk jarang
tetapi harus berada di sekitar daerah pesisir untuk mendapatkan hembusan
angin yang cukup kencang untuk menggerakan kincir agar mampu
menggerakan turbin untuk menghasilkan listrik sesuai kebutuhan. Selain
kendala diatas, Di daerah Bali khususnya memiliki upacara-upacara
keagamaan yang erat kaitannya dengan laut, sehingga dalam pemilihan
tempat, sangat diperlukannya koordinasi antara pengembang dengan
masyarakat sekitar.

10
Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Turbin_angin (wikipedia)

http://planethijau.com/mod.php?
mod=informasi&op=viewinfo&intypeid=3&infoid=7 (mod.php)

http://fpmipa.upi.edu/v2/index2.php?
option=com_content&do_pdf=1&id=70 (file pdf)

http://indonesia-mekanikal.blogspot.com/2008/06/turbin-angin.html
(mekanikal)

http://www.alpensteel.com/article/47-103-energi-angin--wind-
turbine--wind-mill/2461-turbin-angin-sumbu-vertikal.html (tasv)

http://www.alpensteel.com/article/47-103-energi-angin--wind-
turbine--wind-mill/2460-turbin-angin-sumbu-horizontal.html (tash)

http://www.pikiranrakyat.com/prprint.php?
mib=beritadetail&id=62578 (pikiran rakyat)

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/dasar_fisika_energi/bab6_
energi_angin.pdf (energi angin)

http://www.jurnalinsinyurmesin.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=98 (jurnal insinyur mesin)

11

Anda mungkin juga menyukai