ALGA
Padina,
Alga Terestrial : (Prescott, 1969).
• a. Edaphytes; permukaan tanah,
berbentuk gelembung hijau.
• b. Cryptophyes (permukaan)
• c. Subteranean (di kedalaman
1m atau lebih).
• Contoh : Chlorella, Euglena,
Fritschiella, Oscillatoria,
Phromidium dan Vaucheria.
Padang pasir :
Endedaphic : di padang pasir
Epidaphic : permukaan padang pasir
Hypolithic : permukaan tanah yg lebih rendah
Chasmolithic : di celah batu karang.
Endolithic : pada batu di dalam tanah
• Alga Lithophytic : di permukaan batu dan batu
karang yang lembab
- Batrachospernum dan Enteromorpha.
Alga Halophytic /Eurhaline : perairan dg
diatoms.
Alga Termal mata air panas, t. tinggi, 50
-730C atau 850C tidak memiliki inti
- Heterohormogonium, Cyanophyceae.
• mata air panas, bersifat alkali (basa)
- Masticaldus, Onconema, Phormidium,
• Suku 2 : Volvocaceae
• Marga : Volvox Linnaeus
• Bangsa 2 : CHLOROCOCCALES
• Suku 1 : Chlorellaceae
• Marga : Chlorella Beijerinck
CHLAMYDOMONAS
• Gr. chlamys, lapisan; Gr.monas, organisme tunggal
326 species, air tawar soliter
alga hijau biflagelata, uniselular. Sel oval, bundar atau bujur
sangkar, uk ellipsoidal, bentuk-pyri atau sub silider. Ukuran sel
20 - 30 μ panjangnya.
SEL VEGETATIF Chlamydomonas
Chlamydomonas
Reproduksi
• Chlamydomonas bereproduksi secara aseksual
dan seksual.
• Seksual: pembentukan zoospora. aplanospora,
hypnospora, tahapan Palmella dan
synzoospora.
Isogami: Pada proses ini peleburan terjadi
antara dua morfologi gamet yang sama
Reproduksi
Volvocaceae
• Sel vegetatif berflagel 2
• Berbentuk koloni – disebut coenobium (senobium)
• Gonidia (Sel yang lebih besar dari sel vegetatif) – sel pemula
dari koloni anak
• Gonidia membelah --- 4- 14 generasi sel --- terbentuk satu
koloni anak..... Lepas dari koloni induk
• Perkembangan biak : - seksual : isogami, anisogami, oogamae
• - asexual : membelah diri
• Pembiakan seksual secara oogami, Anterozoid membuahi sel
telur.Pada perkembangan zigot terjadi pembelahan meiosis
dan pembelahan selanjutnya menghasilkan satu anak kloni
seperti pembelahan aseksual
Bangsa 2 : CHLOROCOCCALES
Suku 1 : Chlorellaceae
Marga : Chlorella Beijerinck
Suku 2 : Hydrodictyaceae
• Marga : Hydrodictyon Roth
• HYDRODICTION Gr. Hydra, water;& diction, jaringan
• Division - Chlorophycophyta
• Class - Chlorophyceae
• Order - Chlorococales
• Family - Hydrodictyaceae
• Genus - Hydrodictyon
Hydrodictyon (“jaringan air”); alga yang hanya
ada di air tawar
- H.reticulatum,
- H.africanum, H.patenaeforme : asli dari
Afrika
- H.indicum : dari India
- H.major : Argentina
• Spesies yang paling popular ditemukan
dari bagian yang berbeda dari bumi yaitu
H.reticulum
Struktur sel :
Fase berkembang
Fase masak awal
Fase masak
Fase pembelahan
• Hasil dari Chlorella antibiotic chrolellin, digunakan
untuk membunuh bakteri
• Chlorella biasa digunakan sebagai alat yang efisien dan
murah dalam pembersihan limbah.
• Sebagian besar vitamin utama(riboflavin & vitamin B12)
ditemukan dalam chlorella.
• Chlorella sebagai sumber makanan untuk manusia di
USA, Jepang, Jerman, Israel, Inggris.
• Tetapi pada dasarnya pengembangan Chlorella dalam
skala besar termasuk mahal.
Chorella stigmatofora Chorella zofingiensis
Chorella salina
Bangsa 3 : ULOTRICHALES
• Suku 1 : Ulotrichaceae
• Marga : Ulothrix Ktuzing
• Suku 2 : Ulvaceae
• Marga : Ulva Thuret
• Bangsa 4 : CLADOPHORALES
• Suku : Cladophoraceae
• Marga : Cladophora Kutzing
Ulva reticulata, U. lactuca, Ulva sp., U.lobata
Cladophora
Bangsa 5 : CHAETOPHORALES
Suku 1 : Chaetophoraceae
Marga : Fritschiella Iyengar
• Suku 2 : Coleochaetaceae
Marga : Coleochaete Breblsson
• Bangsa 6 : OEDOGONIALES
• Suku : Oedogoniaceae
• Marga : Oedogonium Link
• Bangsa 7 : CONJUGALES
• Suku : Zygnemataceae
• Marga : Spirogyra Link
Fritschiella, Coleochaete
, Spirogyra, is Parenchymatous
• Bangsa 8 : ZYGNEMATALES
• Suku : Zygnemaceae
• Marga : Zygnema C.A. Agardh
• Bangsa 9 : SIPHONALES
• Suku 1 : Caulerpaceae
• Marga : Caulerpa Lamouroux
• Suku 2. : Vaucheriaceae
• Marga : Vaucheria De Candolle
• Bangsa 10 : CHARALES
• Suku : Characeae
• Marga : Chara Linnaeus
Zygnema, Chara hispida,
Chara hispida
Boergesenia Forbesii
Kingdom Plantae
SubKingdom Thallophyta
Divisio Chlorophyta
Classes Chlorophyceae
Ordo Siphonocladales
Familia Valoniaceae
Genus Boergesenia
Talus, Penyebaran dan Manfaat
• Talus (thallus) berbentuk balon yang mirip gada
melengkung dan bagian pangkalnya mengecil tempat
melekatkan diri, berwarna hijau transparan, berdinding
tipis dan bagian dalamnya berisi cairan yang berisi titik-
titik berwarna hijau. Tingginya kurang dari 3 cm.
• b. Penyebaran:
• Tumbuh melekat pada karang mati, batuan atau epifit
pada lamun. Hidup di zona pasang surut dan dalam
kolam. umum ditemukan di seluruh perairan Nusantara.
c. Manfaat
• Belum diketahui
Euglenophyta – Alga berflagel
• Alga kecil, Uniselular berflagela 1, 2 atau 3
• Hidup di air tawar
• Bersifat tumbuhan : berkloroplast, makanan
cadangan berupa para-milum
• Bersifat khewan : tak berdinding sel, mempunyai
stigma yang peka terhadap cahaya
dan cara makan seperti amuba
• Pembiakan hanya aseksual dengan pembelahan sel
• Sel vegetatif dikelilingi seludang yang kokoh disebut
lorika yang tidak berhubungan dengan sitoplasma
• Euglena
• Trachelomonas
Kingdom Plantae
SubKingdom Thallophyta
Divisio Chlorophyta
Classes Chlorophyceae
Ordo Siphonocladales
Familia Cladophoraceae
Genus Chaetomorpha
Species Chaetomorpha
antennina
(Bory) Kutzing
Ciri-ciri Umum:
• Thalli berbentuk rambut tebal, bewarna hijau,
tersusun dari satu deretan sel-sel berdinding tebal,
dengan diameter antara 90-150 mm. Tempat
melekat berbentuk cakram kecil, tidak bercabang,
dengan panjang mencapai 10 cm.
•
b. Penyebaran:
• Hidup di daerah pasang surut yang berpasir.
Melekat pada pecahan karang atau substrat padat
lainnya. Pada musim tertentu biasanya tumbuh
sangat banyak bersama kelompok Chaetomorpha
crassa dan Ulva.
• c. Manfaat :
• Chaetomorpha dipakai oleh nelayan sebagai
umpan yang dipasang pada bubu untuk
menangkap ikan. Manfaat lain belum diketahui.
Chaetomorpha crassa
Ciri-Ciri Umum:
• b. Penyebaran:
• Dijumpai hidup di zona pasang surut, membentuk
koloni yang tebal, seringkali menutupi perairan,
menempel atau mengaitkan diri pada benda-benda
padat (sisa tali, jaring atau sisa bangunan) di perairan
dangkal.
• c. Manfaat:
• Dipakai sebagai umpan dalam bubu untuk menangkap
ikan,sedangkan pemanfaatan lainnya belum diketahui.
Codium geppii Schmitt
Kingdom Plantae
SubKingdom Thallophyta
Divisio Chlorophyta
Classes Chlorophyceae
Ordo Caulerpales
Familia Codiaceae
Genus Codium
Species Codium geppii
Ciri-Ciri Umum
• Codieum tumbuh dipermukaan substrat, tali(thalli)
tersusun oleh filamen-filamen halus,bewarna hijau
seperti spon. Membentuk jalinan yang saling
berhubungan , dengan tinggi kurang dari 5 cm dan
diameter mencapai 15 cm.
• b Penyebaran:
• Banyak ditemukan di zona pasang surut sampai
subtidal, melekat pada batu karang dan sering
dijumpai diperairan yang tenang di kepulauan
Nusantara
•
c. Manfaat :
• Sebagian nelayan memanfaatkan Codieum sebagai
sayuran tetapi belum dibudidayakan.
KLASIFIKASI
• Kingdom Plantae
• SubKingdom Thallophyta
• Divisio Chlorophyta
• Classes Chlorophyceae
• Ordo Caulerpales
• Familia Caulerpaceae
• Genus Halimeda
• Species Halimeda opuntia
Halimeda opuntia
Ciri-Ciri Umum
• Halimeda, memiliki talus bewarna hijau keputihan,
tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 15 cm. Alat
pelekatnya merupakan serabut rhizoid yang padat
berbentuk seperti umbi. Tali (thalli) tersusun oleh
segmen-segmen.
• b. Penyebaran:
• Hidup di daerah pasang surut bagian tengah yang
dasarnya pasir berlumpur halus. Sering tumbuh
berasosiasi dengan kelompok Halimeda lainnya dan
hidup diantara tanaman lamun. Tersebar merata
diseluruh perairan wilayah Indonesia.
• c. Manfaat :
• Manfaat makroalga ini belum diketahui.
Ulva reticulata Forsskal
• Kingdom Plantae
• SubKingdom Thallophyta
• Divisio Chlorophyta
• Classes Chlorophyceae
• Ordo Ulvales
• Familia Ulvaceae
• Genus Ulva
• Species Ulva reticulata
Ciri-Ciri Umum
• Thalus berbentuk lembaran menyerupai pita
lebar, bewarna hijau yang berlubang-lubang.
Tumbuh membentuk koloni yang tebal, alat
pelekatnya sulit diamati, koloni biasanya terkait
pada suatu substrat padat.
Penyebaran:
• Tumbuh melimpah pada zona pasang surut
bagian atas (supratidal) sehingga pantai tampak
hijau. Merupakan makroalga tropis yang
tersebar (kosmpolitan), kadang kala dijumpai di
perairan subtropis.
Manfaat :
• Selada laut ini dimanfaatkan sebagai makanan
dan obat-obatan
Codieum edule Silva
Kingdom Plantae
SubKingdom Thallophyta
Divisio Chlorophyta
Classes Chlorophyceae
Ordo Caulerpales
Familia Codiaceae
Genus Codium
Species Codium edule
Ciri-ciri Umum:
• Codium memiliki tali yang silindris, halus, licin dan
lunak seperti sponge, bewarna hijau abu-abu.
Percabangannya dihotomus dengan cabang utama
lebih memusat ke bagian pangkal talus, membentuk
rumpun radial yang rimbun sehingga berkesan
menumpuk. Pada saat air laut surut rendah,
rumpun merebah atau percabangan tidak dalam
posisi tegak.
Penyebaran:
• Tumbuh terutama didaerah terumbu karang yang
mati atau menempel pada batu. Dapat diketemukan
antara lain di daerah perairan pantai selatan Jawa
Manfaat:
• Makroalga ini belum dimanfaatkan
Euglena
Euglena viridis.
• Ukuran tubuhnya 35 – 60 mikron
• Ujung tubuhnya meruncing dengan satu bulu
cambuk
• Memilki stigma (bintik mata berwarna merah)
yang digunakan untuk membedakan gelap dan
terang.
• Memiliki kloroplas yang mengandung klorofil
untuk berfotosintesis
• Memasukkan makanannya melalui sitofaring
menuju vakuola dan ditempat inilah makanan
yang berupa hewan – hewan kecil dicerna.
PYRROPHYTA
• Kelompok kecil
• Habitat air tawar maupun air laut sebagai plankton
• Dinding selnya terdiri atas 2 belahan, homogen dan
kontinu
• Dinding sel terdiri atas keping – keping
• Uniselular dan berflagel 2
• Pembiakan aseksual – melalui pembelahan sel
pembentukan zoospora dan aplanaspora
• Pembiakan seksual
• Peridinium
• Ceratium
Chrysophyta /Alga kuning dan Diatome
• Habitat : tanah lembab, air tawar dan air
laut.
• Klorofil a dan b, karotene, xanthofil
• Makanan cadangan : Leukosin dan minyak
• Dinding sel : selulosa, pektin,
• Klas Xanthophyceae
Kelas : Chrysophyceae, Xanthophyceae
Bacillariophyceae
1. Chrysophyceae
• Chromatophora bewarna coklat emas
• Persediaan makanan berupa leucosin dan minyak
• Habitat di air tawar – merupakan plankton
pada batu, kayu
• Chromolina globosa, Ch.dabia
• Chrysamoeba radians
• Hyarurus foetidus
XANTHOPHYCEAE
• Talus uni/multiseluler , Chrmatophora kuning-hijau
• Pigmen bewarna kuning hijau sampai coklat emas,
mengandung Beta karotin dan xanthofil
• Mengandung klorofil a dan b
• Persediaan makanan berupa leucosin dan minyak
• Dinding sel terdiri dari 2 belahan dan mengandung silika
sel soliter atau berkoloni
• Pembiakan :
- Aseksual dg zoospora atau aplanospora
- Vegetatif : dengan spora yang berflagel 2,
membelah diri
- Generatif : iso/anisogami atau oogami,
antheridium dan Oogonium
• Habitat air tawar dan laut, batang pohon, dinding lembab
dan lumpur
XANTOPHYCEAE
• Bangsa : Heterosiphonales
• Marga : Botrydium
• Vaucheria
• Botrydium granulatum
• Vaucharia sessilis - di laut dan air tawar
Botrydium
Talus uniseluler
Pembiakan aseksual dengan pembentukan
zoospora yang berflagel 2 atau aplanospora
Pembiakan seksual melalui isogami atau
anisogami
• Vaucheria
• Talus terdiri dari filamen dg sedikit cabang
• Habitat : di darat memiliki rizoid
• Pembiakan aseksual dg zoospora berflagel banyak
dan berinti banyak
• Pembiakan seksual oogami
Kelas : Bacillariophyceae
Diatome
• Habitat : didarat, air tawar dan air laut
• Pigmen :
Bersel satu, soliter atau berkoloni.
* Dinding sel mengandung silikat terdiri atas
2 belahan /bagian yang saling menutup
yang disebut valva
* Bentuk tubuh bilateral simetris atau radial
simetris
Kromatophora mengandung klorofil a, c dan betakarotin
serta xanthofil – kuning kecoklatan.
• Habitat air tawar, dan laut sebagai plankton, di
tanah, batu dan kulit pohon
• Hidup epifit pada alga merah atau coklat
• Fosil diatomae ditemukan sejak zaman Kreta
dalam tanah Diatom