Anda di halaman 1dari 118

TAKSONOMI KRIPTOGAMI (D1D 305)

ALGA

Oleh: Iin Supartinah Noer


Laboratorium Taksonomi Tumbuhan, Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Padjadjaran
Jatinangor, 2010
ALGA (GANGGANG)
• Alga berasal dari bahasa
Latin 'alga' = rumput laut (sea weed).
Yunani /Greek = Phykos
• Algalogy (Algalogi) atau Phycology (Fikologi)
Ilmu yang mempelajari tentang alga
• Nama lain "air liur kodok" (frog spittle),
"lumut air" (water mosses)
"buih kolam" (pond scum),
DEFINISI
• Alga organisme alolophytic, tumbuhan paling
sederhana
• tidak bewarna, memiliki sifat tanaman arkegonit
, bersifat autotrof, hidup di pantai, gelendong
hijau yang hidup di kolam air tawar.
• Berklorofil termasuk thalloid (taloid).
• Tidak memiliki akar, batang dan daun sejati
(Prescott, 1969)
• Alga memiliki pigmen klorofil a, kecuali tanaman
darat yang termasuk lumut, paku dan
spermatofita.
KLASIFIKASI
Pengelompokan organisma secara ilmiah
kedalam grup seri hirarhi.
Tatanama (Nomenklatur)
Alga = “phykos” (Yunani).

Tata nama Botani secara Kode Internasional


(International Code of Botanical
Nomenclature )
Klasifikasi
Division/ Divisi Phyta
Sub-division/ Anak –divisi Phytina
Class / Kelas Phyceae
Sub-class / Anak – Kelas Phycidae
Order / Bangsa Ales
Sub-order / Anak-Bangsa Inales
Family/ Suku Aceae
Sub-family / Anak-Suku Oideae
Tribe / Tribus Eae
Genus / Marga Biasa nama Latin
Species / Jenis Biasa nama Latin
Variety/ Varitas Kata Latin
Form/ Forma Kata Latin
Dasar Klasifikasi
• Pigmen: jumlah, jenis, komposisi kimianya
• Bentuk Khromatofor : kup, reticulate, discoid, spiral, dll.
• Makanan cadangan : Lemak, pati, dan komposisi kimiawinya
• Flagela: Struktur, tipe, jumlah, posisi, anatomi dan posisinya
• Morfologi: Ukuran, bentuk, dan struktur lain
• Dinding Sel: komposisi kimianya, dll.
• Nukleus: Ada atau tidak ada
• Kromosom : Jumlah , bentuk , dll.
• Reproduksi dan Siklus hidupnya: Tipe sejarah-hidup, metoda
• Fisiologi Alga : Detail/rinci perbedaannya
• Data Ekologi: Air tawar, laut, dll.
HABITAT
• Alga air
• a. Air tawar: kolam, danau, parit, tangki, dan
air dg kadar garam > 10 ppm
• Chara, Cladophora, Nostoc, Oscillatoria,
Oedogonium, Spirogyra, Rivularia dan Zygnema

• b. Perairan payau : Anabaena, dan Oscillatoria


b. Perairan payau: Anabaena, dan Oscillatoria
Air laut: salinitas 30 - 44 ppt (%o) 10.
• phytoplankton, diatome dan dinoflagellata.
• Bangia, Caulerpa, Laminaria , Sargassum,
Padina, Polysiphonia dan Rhodymenia.
Padina
Sargassum

Padina,
Alga Terestrial : (Prescott, 1969).
• a. Edaphytes; permukaan tanah,
berbentuk gelembung hijau.
• b. Cryptophyes (permukaan)
• c. Subteranean (di kedalaman
1m atau lebih).
• Contoh : Chlorella, Euglena,
Fritschiella, Oscillatoria,
Phromidium dan Vaucheria.
Padang pasir :
Endedaphic : di padang pasir
Epidaphic : permukaan padang pasir
Hypolithic : permukaan tanah yg lebih rendah
Chasmolithic : di celah batu karang.
Endolithic : pada batu di dalam tanah
• Alga Lithophytic : di permukaan batu dan batu
karang yang lembab
- Batrachospernum dan Enteromorpha.
Alga Halophytic /Eurhaline : perairan dg

kadar garam tinggi (100 ppm).


• Chlamydomonas ehrenberghii dan Dunaliella
Psammon : di pantai berpasir
- Phormidium vaucheria dan

diatoms.
Alga Termal mata air panas, t. tinggi, 50
-730C atau 850C tidak memiliki inti
- Heterohormogonium, Cyanophyceae.
• mata air panas, bersifat alkali (basa)
- Masticaldus, Onconema, Phormidium,

Synechococcuc dan Syctonema.


Alga Cryophytic : di daerah salju, golongan
cryobiota atau kryoflora, memberi warna berbeda
diatas salju
a. Merah: Chlamydomonas navilis, Ulothrix flaccida
dan Scotiella sp.
b. Hitam : Raphidonema
c. Coklat keunguan : Ancylonema nordenskioldii
• Alga umum di pegunungan salju abadi:
Chlorela dan Hormidium.
Alga Epiphytic
• hidup di alga atau tumbuhan lain (alga tawar dan
laut). Ada106 jenis (Tokida, 1960) - 285 jenis
Laminaria hyperborea
• Alga epiphytic: Rhodymenia pseudopalmatta,
Phycodrys ruberns, Membranoptera
alata dan Ptilota plumosa.
• Diatom epiphytic pada alga filament (Round,1973)
Spirogyra, Zygnema, Mougeotia,
Oedogonium dan Bulbochaete.
* Cyanophyta (Chamaesiphon, Dermocarpa,
• Lyngbya, Oscillatoria) tumbuh epiphytic diatas
Cladophora.
• Chaetophora, Mougeotia, Oedogonium,
Bulbochaete, Zygnema permukaan tubuhnya
mucilaginous, dilapisi sel seperti jarum
• Synedra, Achnanthes, Eunotia, pada Bryophyta
dan Angiospermae, di sungai
- Diatoms (Achnanthes, Tabellaria),
- Desminds (Cosmarium)
Alga Endophytic : hidup di dalam atau di
antara sel tanaman
• Nostoc dalam talus Anthoceroceros,
• Anabaena cyadearum dalam akar coralloid dari
Cycas
• Anabaena azollae dalam Azola
• Coleochaete nitellarum di dalam dinding Nitella
• Endophyton ramosum dalam Gigartinaceae
• Nostoc pruniforme di batang dan petiolus Gunnera
•  
Alga biru-hijau yang hidup secara epipitik

• Nostoc, Oscillatoria dan Tolypothrix.


• Pada cuticle tanaman : Coleochate scutata, diatoms
dan Xenococcus.
• Di getah : Chaetophora, Nostoc dan Tetraspora.
• Pediastrum, Scenedesmus, tumbuh secara epiphytic
(Round, 1973).
• Pada daun Lemma : Achnanthes,
• Kulit pohon : Cocconeis dan Epithemia
•  
Alga Endophytic : hidup di dalam atau di antara
sel tanaman
• Nostoc dalam talus Anthoceroceros,
• Anabaena cyadearum dalam akar coralloid dari
Cycas
• Anabaena azollae dalam Azola
• Coleochaete nitellarum di dalam dinding Nitella
• Endophyton ramosum dalam Gigartinaceae
• Nostoc pruniforme di batang dan petiolus
Gunnera
•  
Alga Endozoic dan Epizoic : hidup
menempel pada binatang
• Cladophora crispata : kulit kerang
mollusca,
• Stigeoclonicum : hidung ikan
• Chlorella pada Hydra dan Spons/Bunga-
Karang
• Chlorella di dalam Paramecium, Hydra
dan Moluska. Cooke (1975)
Alga Parasit
parasit pada tumbuhan dan binatang.
• Cephaleuros (Cholorophyceae) pada daun- bunga
Magnolia dan Thea sinensis
• Phyllosiphon (cholorophyceae) pada daun- Arisarum
vulgare
• Rhodochytrium (cholophyceae) pada rerumputan
• Polysiphonia fastigiata (Rhodophyceae) semiparasit
pada Ascophyllum nodosum
• Ceratocolax (Rhodophyceae) pada thalus Phyllophora
• Callocolax (Rhodophyceae) pada Callophyllis
Planktons :mengapung di air tawar dan
laut.
• Zooplanktons dan phytoplanktons.
• a. Euplanktons : di perairan terbuka.
• b. Potamoplanktons : di sungai
• c. Heleoplaktons : di kolam
• Planktonic dari gol Bacillariophyceae dan
Pyrhophyta.
• Prescott (1969) mengolongkan planktons
berdasarkan ukurannya:
Prescott (1969) plankton berdasarkan ukuran
• 1. Megaplankton : diameter > 2000µ
• 2. Mesoplankton : diameter 200-2000µ.
• 3. Microplankton : diameter 20-200µ.
• 4. Nannoplankton : diameter 2-20µ.
• 5. Ultrananoplankton : diameter < 2µ.
• Phytoplankton ada 40.000.000 per liter,
• Malosira, Fragilaria, Synedra, Nitzschia,
Chylotella, Actinocyclus, Frustulia, Pinnularia,
Euglena, Phacus, Scenedesmus, Chlollera,
Microcystis, Anabaena, Gloeot
Alga Calcifillic : pembor cangkang - Gomonti

• Alga di Likhen : Cyanophyceae dan Chlorophyceae yang


berasosiasi dengan jamur membentuk likhen.
• Coccomyxa, Cephaleuros, Nostoc,Phycopeltis, Prasiola,
Trebouxia, Trentepholia dan Urococcus ( Ahmadjian, 1967).
•  
SIFAT – SIFAT UMUM
• Kelompok Alga terdiri dari:
• 1560 genera (marga) dan 17535 species (jenis)
(Smith, 1955).
• 1800 marga dan 21.000 jenis (Alexopoulus dan
Bold 1967
• Talus (thallus) pada alga sangat bervariasi
a. Motile unicellular: Chlamydomonas dan Phacus
b. Motile colonial : Eudorina, Pleodorina, Pandorina, dan Volvox
c. Palmelloid: Chlamydomonas, Chlorosaccus dan Palmella, dan Tetraspora,
d. Dendroid : Ecballocystis dan Prasinocladus
e. Cocoid : Chorella, Hydrodictyon dan Pediastrum
f. Filamentous : Spirogyra, Zygnema, Ulothrix, Nostoc, Oedogonium,
Oscillatoria, Lyngbya, Anabaena, Tribonema, Cladophora, Pithophora dan
Bulbochaete
g. Heterotrichous : Fritschiella, Draparnaldiopsis, Ectocarpus dan
Stigeoclonium
h. Siphonaceous : Vaucheria, Botrydium, Bryopsis dan Codium
i. Uniaxial : Batrachospermum
j. Multiaxial: Polysiphonia
k. Parenchymatous: Ulva, Enteromorpha dan Sargasum
•  
Ukuran alga.
• Mikroskopik : Uniselluler :
* Chlamydomonas,

*Dunaliella, (maks. 0.5µ).

* Micromonas pusilla (1 x 1.5µm)


* Chlorella (5-8µm)
Makroskopik : 30m atau lebih,
- Macroscystis. Macrosytis pyrifera
Gamet alga berflagel (motile zoospores), equal atau anequal.
• Struktur di dalam sitoplasma : inti sel,vakuola kontraktil,
mitokondria, eyespot, kloroplas, pyrenoid, kondriosom, badan
golgi, pigmen.
• Pigmen penting : klorofil-a, klorofil-b, -karoten dan xantofil
seperti lutein, violaxantin, fukoxantin dan noe-fukoxantin.
• Cadangan makanan = pati.
Lemak dan Minyak : Bacillariophyceae, Dinophyceae
Xanthophyceae,
Laminarin dan mannitol : Phaeophyceae
• Pati floridoside dan mannoglycerate : Rhodophyceae
• Myxophycean pati dan cyanophycin : Myxophyceae
• Sitosterol = sterol utama pada Chlorophyceae
• Fucosterol = Pheophyceae, Bacillariophyceae,
Chrysophyceae
dan Rhodophyceae.
• Diamine dan polyamine: Rhodophyta, Pyrrophyta,
Chrysophyta,
Phaeophyta, Euglenophyta, Chlorophyta dan
Charophyta.
• Putrescine dan spermidine di semua ganggang
Pertumbuhan :
• Umum = sel membelah, terjadi perubahan ukuran. - Ulva
• Lokal = pembelahan sel pada bagian-bagian tertentu :
• Apikal= pada ujung - Cladophora, Dictyota.
• Basal = pada bagian dasar - Bulbochaete.
• Intercalary = hanya pada satu bagian
• Reproduksi : vegetatif, aseksual dan seks
Vegetatif :
a. Fragmentasi : induk membelah jadi bagian yang lebih kecil dan
berkembang menjadi individu baru.
Ganggang berfilamen : Cyanophyta dan Ulothricales.
b Fission: tan.terbagi menjadi formasi dangkal dan menyempit
dipinggir sel : Desmids, diatoms. Pembelahan longitudinal
biasanya dimulai pada ujung anterior dan terus kebawah.
Vegetatif :
a. Fragmentasi : induk membelah jadi bagian yang lebih kecil
dan berkembang menjadi individu baru.
Ganggang berfilamen : Cyanophyta dan Ulothricales.
b Fission: tan.terbagi menjadi formasi dangkal dan menyempit dipinggir sel :
Desmids, diatoms. Pembelahan longitudinal biasanya dimulai pada ujung
anterior dan terus kebawah.
c. Akinetes = dinding tipis non-motile, badannya berisi makanan atau modifikasi
sel vegetatif, Pithophora, Oedogonium dan Anabaena.
d.Tubers = bag.tubuh terbentuk dari bagian bawah : Chara.
e. Hormogonia = bagian yang lebih pendek dari segment atau
filamen : Myxophyceae.
f. Adventitious thalli : Dictyota, Fucus, dsb.
Reproduksi aseksual
• a. Zoospora : berflagell, reproduksi aseksual, mempunyai eyespot,
- Chlamydomonas (2 flagel), Ulothrix dan Cladophora (2 flagel atau
quadriflagel). Oedogonium (banyak flagel )
b. Synzoospora: multinukleat dan multiflagel - Vaucheria.
c. Aplanospora : dinding tipis tidak motile, terbentuk dari peleburan
protoplasma di dalam sel- Vaucheria, Chlamydomonas,
d. Hypnospora : aplanospora dg sel pembatas - Vaucheria.
e. Autospora : replika sel induk; terbentuk dari pembelahan sel. –
Chlorella, Oocysti, Kirchneriella.
f. Tetraspora : haploid, dinding sel spora tipis, tidak motil , terbentuk setelah
mengalami pembelahan reduksi dari sel diploid tetrasporangia.
Rhodophyta (dari tanaman tetrasporofitik berbeda)
Phaeophyta (Dictyota)
• g. Palmella-stage = reproduksi aseksual.
Reproduksi seksual
•Penyatuan sitoplasma dan materi inti (dua gamet)
•a.Isogami: penyatuan dua gamet dengan morfologi identik, -
Chlamydomonas eugametos.
* b. Anisogami : peleburan dua sel gamet dengan berbeda ukuran
Chlamydomonas braunii.
•c. Oogami : satu gamet tidak bergerak (sel gamet betina), gamet jantan
bentuknya sangat kecil dan motile.
Chlamydomonas, Volvox, Chlorogonium, Fucus,
Oedogonium dan Vaucheria

•Gamet berkembang menjadi gametangia.


• - Chlamydomonas : dari pembelahan protoplas pada gametangium.
•- Spyrogyra dan Zygnema : semua sel berfungsi sebagai gametangium
dan menghasilkan satu gamet.
• Oedogonium dan Vaucheria :
sel jantan = antheridia, sel betina = oogonia.
• Rhodophyceae (contoh Polysiphonia)
• Sel jantan = spermatangia, sel betina = carpogonia
• Gametangia yang paling kompleks ditemukan pada Chara dan
Nitella.
• Sel jantan = globule
• Sel betina = nucule
• Peleburan sel gamet jantan dan betina = zygote.
• Zygote berkembang langsung atau setelah pembelahan reduksi
masing-masing kedalam diploid atau haploid .
Siklus hidup
• ). Chlamydomonas, Oedogonium, dan Spyrogyra=haploid.
Tanaman menghasilkan gamet haploid bersatu dan membentuk
zygote diploid. Zigot mengalami reduksi membentuk zoospore
haploid yang tumbuh menjadi tanaman haploid baru.
• Caulerpa (Siphonales), Siphonocladiales, Bacilloriophyceae dan
Phaeophyceae (Sargassum) = diploid. Gamet terbentuk setelah
pembelahan reduksi, melebur dan membentuk zigot diploid serta
langsung germination membentuk tanaman baru yang diplod.
• Cladophora, Ectocarpus dan Dictyota = haploid dan diploid.
Tanaman Haploid dan diploid mempunyai morfologi yang sama
• Laminaria = diploid (makroskopik) dan haploid (mikroskopik
Nilai Ekonomi
• a. makanan : Chrorella, Scenedesmus,Laminaria, Ulva, Porphyra,
Alaria, Sargassum, Caulerpa, Spirogyra,.
• b. obat-obatan : Chlorella, Nitzschia, Codium dan Corallina.
• c.fiksasi nitrogen : Nostoc, Cylindrospernum, Anabaena dan
Oscilatoria.
• d.fodder : Laminaria, Sargasum dan Fucus
• e.Industri :
• - Pembuatan agar-agar : Gracilaria, Gelidium,
• - Jodium (iodine) : Laminaria digitata, Macrocyctis, Nereocystis.
• - Karagenan (carrageenin) : (Chandrus crispus ,
• - asam alginic :Laminaria
• - filter air : diatom
• Parasit : Cephaleuros virescence
• “water blooms” dan mencemari
peraiaran
- Anabaena, Microcystis dan Oscillatoria
Kematian pada ikan. - Microcystis
aeruginosa dan dinoflagelata.
Filter
Anabaena (Air tawar, air laut)
Oscillatoria
Klasifikasi alga yang diusulkan oleh Smith
No Division/ Divisi Classes/ Kelas
1 Cyanophyta Myxophyceae
2 Chlorophyta Chlorophyceae
Charophyceae
3 Euglenophyta Euglenophyceae
4 Pyrrophyta Cryptophyceae
Desmokontae
Dinophyceae
5 Chrysophyta Xanthophyceae
Chrysophyceae
Bacillariophyceae
6 Phaeophyta Isogeneratae
Heterogeneratae
Cyclosporae
7 Rhodophyta Rhodophycea
chlorophyta
CHLOROPHYTA
• Termasuk Protista
• Mempunyai inti sejati dengan nukleolus,
• Divisi yang terbesar, Beberapa genus berstigma
(bintik mata)untuk koordinasi pergerakan
• 90 % hidup di air tawar, berflagel 2 - 8
• Klorofil a dan b (terbanyak), karoten, xanthofil, pati,
selulosa dan pektin, Violaxanthin, neoxanthin dan
zeaxanthin – sedikit
• Bentuk kloroplas ciri khas untuk genus tertentu dan
memiliki pirenoid berfungsi dalam pembentukan
dan penyimpanan pati
Pembiakan
• Multiplikasi vegetatif – koloni- patah menjadi bagian-
bagian (alga berfilament pada sel-sel kosong)
• Aseksual – dibentuk spora dalam sporangium
• a Zoospora :spora berflagel, dapat bergerak tak berdinding
• b Aplanospora : spora tak berflagel, berdinding,
• Seksual: proses – plasmogami, kariogami dan meiosis
• Gametangium (alat kelamin) - Sel kelamin = gamet
beflagel
• a. jantan = antheredium – anterozoid = spermatozoid
• b. betina = oogonium --- sel telur
• Hasil perkawinan ----- zigot diploid ( 2 n )
Cara perkawinan
• Isogami : peleburan 2 gamet yg sama
besar dan bentuk
Anisogami: peleburan 2 gamet berbeda
besarnya, besar = betina,
kecil = jantan
Oogami : peleburan sel telur dan anterozoid
CHLOROPHYTA - 450 genus
7000 species
• * Chlorophyceae
* Charophyceae

CHLOROPHYCEAE - Chloros = Green = hijau


Phyceae = Algae = ganggang
1. Volvocales . 2. Tetrasporales 3. Ulothricales
4. Ulvales 5. Schizogeniales 6. Cladoporales
7. Oedogoniales 8. Zygnematales 9. Chlorococcales
10. Siphonales 11. Dasycldales
Posisi Sistematik
Kelas : CHLOROPHYCEAE
• Bangsa 1 : VOLVOCALES
• Anak Bangsa : Chlamydomonadineae
• Suku 1 : Chlamydomonadaceae
• Marga : Chlamydomonas Ehrenberg
• Greek: Chlamy = mantle dan monas = single organism

• Suku 2 : Volvocaceae
• Marga : Volvox Linnaeus

• Bangsa 2 : CHLOROCOCCALES
• Suku 1 : Chlorellaceae
• Marga : Chlorella Beijerinck
CHLAMYDOMONAS
• Gr. chlamys, lapisan; Gr.monas, organisme tunggal
326 species, air tawar soliter
alga hijau biflagelata, uniselular. Sel oval, bundar atau bujur
sangkar, uk ellipsoidal, bentuk-pyri atau sub silider. Ukuran sel
20 - 30 μ panjangnya.
SEL VEGETATIF Chlamydomonas
Chlamydomonas
Reproduksi
• Chlamydomonas bereproduksi secara aseksual
dan seksual.
• Seksual: pembentukan zoospora. aplanospora,
hypnospora, tahapan Palmella dan
synzoospora.
Isogami: Pada proses ini peleburan terjadi
antara dua morfologi gamet yang sama
Reproduksi
Volvocaceae
• Sel vegetatif berflagel 2
• Berbentuk koloni – disebut coenobium (senobium)
• Gonidia (Sel yang lebih besar dari sel vegetatif) – sel pemula
dari koloni anak
• Gonidia membelah --- 4- 14 generasi sel --- terbentuk satu
koloni anak..... Lepas dari koloni induk
• Perkembangan biak : - seksual : isogami, anisogami, oogamae
• - asexual : membelah diri
• Pembiakan seksual secara oogami, Anterozoid membuahi sel
telur.Pada perkembangan zigot terjadi pembelahan meiosis
dan pembelahan selanjutnya menghasilkan satu anak kloni
seperti pembelahan aseksual
Bangsa 2 : CHLOROCOCCALES
Suku 1 : Chlorellaceae
Marga : Chlorella Beijerinck
Suku 2 : Hydrodictyaceae
• Marga : Hydrodictyon Roth
• HYDRODICTION Gr. Hydra, water;& diction, jaringan
• Division - Chlorophycophyta
• Class - Chlorophyceae
• Order - Chlorococales
• Family - Hydrodictyaceae
• Genus - Hydrodictyon
Hydrodictyon (“jaringan air”); alga yang hanya
ada di air tawar
- H.reticulatum,
- H.africanum, H.patenaeforme : asli dari
Afrika
- H.indicum : dari India
- H.major : Argentina
• Spesies yang paling popular ditemukan
dari bagian yang berbeda dari bumi yaitu
H.reticulum
Struktur sel :

Sel berbentuk panjang, silinder atau ovoid


dan koenosit (multinukleat).
Dinding sel cellulosa, sel dewasa memiliki
kloroplas dengan banyak pyrenoid
Hydrodictyon.
• Reproduksi aseksual: dengan zoospora
bantuan uninukleat, zoospora bifllagellata
yang berasal dari otokoloni.
• Reproduksi seksual: memproduksi
isogamet, monoecious dan isogami,
kadang gamet dari koenosit yang sama
dapat melebur
Nuclei diperoleh dari pembelahan progresif
protoplasma suatu koenosit (B).
• Hasil akhirnya adalah produksi dari ribuan
potongan uninukleat, setiap dari itu membentuk
2 flagella dan menghasilkan zoospora (C).
• Zoospora akhirnya menanggalkan flagellanya
kemudian selaput di sekitarnya, dan membentuk
jaringan baru (atau koloni saudara atau
otokoloni) disekitar dinding sel induk (D-G).
Gamet berupa uninukleat dan
biflagellata (gambar A B)
Gamet melebur secara keseluruhan
melalui sisi sampingnya (C)
Flagella membesar, menghasilkan
dinding tipis berubah menjadi
berbentuk bola ( D)
Di saat perkecambahanya nukleus
diploid dari zigot membelah dan
terbentuk 4 haploid, zoospora
biflagellata atau zoomeiospora ( E)
Tiap zoospora mengandung banyak
kloroplas yang discoid tapi bukan
pirenoid (F)
Pada fase istirahat zoospora
menanggalkan flgellanya,
bertambah dalam jumlah ( G)
Zoospora (H) tidak dapat keluar
membentuk dirinya dalam susunan
Hydrodictyon “ pada dasarnya bentuk jaringan dari Hydrodictyon (I)
kumpulan dari sejumlah tumbuhan
tersendiri.”
Struktur Thallus

Berbentuk pentagonal atau hexagonal


Tubuh tanaman seperti jaringan, maka disebut ‘jaringan air’.
Jumlah sebenarnya dari sel nonmotile merupakan makroskopik
coenobia dari Hydrodictyon (gambar 9.40A,B)
Chlorella Beijerinck
gr. Chloros, green; ella, kecil
Chlorella terdapat di air tawar dan air laut
atau ubiquitous (ada dimana-mana).
C.parasitica bersimbiosis pada sel
Paramaecium dan Hydra, C.vulgaris,
C.condructix, C.gonglomerata dan
C.parasitica adalah spesies Indian yang
umum.
Struktur Thallus

Uniselular, alga hijau yang non-


motile. Selnya soliter, sangat
kecil (2-12 mikrometer),
berbentuk bola, bundar atau
oval (A).
Di bawah elektron mikroskop
(B) sel Chlorella selalu tertutup
oleh dua selaput. Bagian utama
dari sel ditempati oleh
kloroplas bentuk C yang
terbentuk dari susunan
fotosintesis lamellae.
Reproduksi
Pembentukan autospora; pada saat pembentukn autospora
isi dari sel yang matang terbagi menjadi 2, 4, 8 (gambar
9.38a-c) dan kadang dalam 16 saudara protoplas, tiap-tiap
dari itu memutar dan terbentuk ke dalam nonmotile spora
yang disebut autospora
Tamiya (1963), saat meneliti daur hidup C.ellipsoidea,
menemukan 4 fase dalam daur kehidupan

Fase berkembang
Fase masak awal
Fase masak
Fase pembelahan
• Hasil dari Chlorella antibiotic chrolellin, digunakan
untuk membunuh bakteri
• Chlorella biasa digunakan sebagai alat yang efisien dan
murah dalam pembersihan limbah.
• Sebagian besar vitamin utama(riboflavin & vitamin B12)
ditemukan dalam chlorella.
• Chlorella sebagai sumber makanan untuk manusia di
USA, Jepang, Jerman, Israel, Inggris.
• Tetapi pada dasarnya pengembangan Chlorella dalam
skala besar termasuk mahal.
Chorella stigmatofora Chorella zofingiensis
Chorella salina
Bangsa 3 : ULOTRICHALES
• Suku 1 : Ulotrichaceae
• Marga : Ulothrix Ktuzing
• Suku 2 : Ulvaceae
• Marga : Ulva Thuret

• Bangsa 4 : CLADOPHORALES
• Suku : Cladophoraceae
• Marga : Cladophora Kutzing
Ulva reticulata, U. lactuca, Ulva sp., U.lobata
Cladophora
Bangsa 5 : CHAETOPHORALES
Suku 1 : Chaetophoraceae
Marga : Fritschiella Iyengar
• Suku 2 : Coleochaetaceae
Marga : Coleochaete Breblsson

• Bangsa 6 : OEDOGONIALES
• Suku : Oedogoniaceae
• Marga : Oedogonium Link

• Bangsa 7 : CONJUGALES
• Suku : Zygnemataceae
• Marga : Spirogyra Link
Fritschiella, Coleochaete
, Spirogyra, is Parenchymatous
• Bangsa 8 : ZYGNEMATALES
• Suku : Zygnemaceae
• Marga : Zygnema C.A. Agardh

• Bangsa 9 : SIPHONALES
• Suku 1 : Caulerpaceae
• Marga : Caulerpa Lamouroux
• Suku 2. : Vaucheriaceae
• Marga : Vaucheria De Candolle

• Bangsa 10 : CHARALES
• Suku : Characeae
• Marga : Chara Linnaeus
Zygnema, Chara hispida,
Chara hispida
Boergesenia Forbesii

Kingdom Plantae
SubKingdom Thallophyta
Divisio Chlorophyta
Classes Chlorophyceae
Ordo Siphonocladales
Familia Valoniaceae
Genus Boergesenia
Talus, Penyebaran dan Manfaat
• Talus (thallus) berbentuk balon yang mirip gada
melengkung dan bagian pangkalnya mengecil tempat
melekatkan diri, berwarna hijau transparan, berdinding
tipis dan bagian dalamnya berisi cairan yang berisi titik-
titik berwarna hijau. Tingginya kurang dari 3 cm.
• b. Penyebaran:
• Tumbuh melekat pada karang mati, batuan atau epifit
pada lamun. Hidup di zona pasang surut dan dalam
kolam. umum ditemukan di seluruh perairan Nusantara.
c. Manfaat
• Belum diketahui
Euglenophyta – Alga berflagel
• Alga kecil, Uniselular berflagela 1, 2 atau 3
• Hidup di air tawar
• Bersifat tumbuhan : berkloroplast, makanan
cadangan berupa para-milum
• Bersifat khewan : tak berdinding sel, mempunyai
stigma yang peka terhadap cahaya
dan cara makan seperti amuba
• Pembiakan hanya aseksual dengan pembelahan sel
• Sel vegetatif dikelilingi seludang yang kokoh disebut
lorika yang tidak berhubungan dengan sitoplasma
• Euglena
• Trachelomonas
Kingdom Plantae
SubKingdom Thallophyta
Divisio Chlorophyta
Classes Chlorophyceae
Ordo Siphonocladales
Familia Cladophoraceae
Genus Chaetomorpha
Species Chaetomorpha
antennina
(Bory) Kutzing
Ciri-ciri Umum:
• Thalli berbentuk rambut tebal, bewarna hijau,
tersusun dari satu deretan sel-sel berdinding tebal,
dengan diameter antara 90-150 mm. Tempat
melekat berbentuk cakram kecil, tidak bercabang,
dengan panjang mencapai 10 cm.

b. Penyebaran:
• Hidup di daerah pasang surut yang berpasir.
Melekat pada pecahan karang atau substrat padat
lainnya. Pada musim tertentu biasanya tumbuh
sangat banyak bersama kelompok Chaetomorpha
crassa dan Ulva.

• c. Manfaat :
• Chaetomorpha dipakai oleh nelayan sebagai
umpan yang dipasang pada bubu untuk
menangkap ikan. Manfaat lain belum diketahui.
Chaetomorpha crassa
Ciri-Ciri Umum:

• Thalli silindris menyerupai rambut atau gumpalan


seperti benang kusut yang berwarna hijau.

• b. Penyebaran:
• Dijumpai hidup di zona pasang surut, membentuk
koloni yang tebal, seringkali menutupi perairan,
menempel atau mengaitkan diri pada benda-benda
padat (sisa tali, jaring atau sisa bangunan) di perairan
dangkal.

• c. Manfaat:
• Dipakai sebagai umpan dalam bubu untuk menangkap
ikan,sedangkan pemanfaatan lainnya belum diketahui.
Codium geppii Schmitt

Kingdom Plantae
SubKingdom Thallophyta
Divisio Chlorophyta
Classes Chlorophyceae
Ordo Caulerpales
Familia Codiaceae
Genus Codium
Species Codium geppii
Ciri-Ciri Umum
• Codieum tumbuh dipermukaan substrat, tali(thalli)
tersusun oleh filamen-filamen halus,bewarna hijau
seperti spon. Membentuk jalinan yang saling
berhubungan , dengan tinggi kurang dari 5 cm dan
diameter mencapai 15 cm.

• b Penyebaran:
• Banyak ditemukan di zona pasang surut sampai
subtidal, melekat pada batu karang dan sering
dijumpai diperairan yang tenang di kepulauan
Nusantara

c. Manfaat :
• Sebagian nelayan memanfaatkan Codieum sebagai
sayuran tetapi belum dibudidayakan.
KLASIFIKASI
• Kingdom Plantae
• SubKingdom Thallophyta
• Divisio Chlorophyta
• Classes Chlorophyceae
• Ordo Caulerpales
• Familia Caulerpaceae
• Genus Halimeda
• Species Halimeda opuntia
Halimeda opuntia
Ciri-Ciri Umum
• Halimeda, memiliki talus bewarna hijau keputihan,
tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 15 cm. Alat
pelekatnya merupakan serabut rhizoid yang padat
berbentuk seperti umbi. Tali (thalli) tersusun oleh
segmen-segmen.

• b. Penyebaran:
• Hidup di daerah pasang surut bagian tengah yang
dasarnya pasir berlumpur halus. Sering tumbuh
berasosiasi dengan kelompok Halimeda lainnya dan
hidup diantara tanaman lamun. Tersebar merata
diseluruh perairan wilayah Indonesia.

• c. Manfaat :
• Manfaat makroalga ini belum diketahui.
Ulva reticulata Forsskal
• Kingdom Plantae
• SubKingdom Thallophyta
• Divisio Chlorophyta
• Classes Chlorophyceae
• Ordo Ulvales
• Familia Ulvaceae
• Genus Ulva
• Species Ulva reticulata
Ciri-Ciri Umum
• Thalus berbentuk lembaran menyerupai pita
lebar, bewarna hijau yang berlubang-lubang.
Tumbuh membentuk koloni yang tebal, alat
pelekatnya sulit diamati, koloni biasanya terkait
pada suatu substrat padat.

Penyebaran:
• Tumbuh melimpah pada zona pasang surut
bagian atas (supratidal) sehingga pantai tampak
hijau. Merupakan makroalga tropis yang
tersebar (kosmpolitan), kadang kala dijumpai di
perairan subtropis.

Manfaat :
• Selada laut ini dimanfaatkan sebagai makanan
dan obat-obatan
Codieum edule Silva
Kingdom Plantae
SubKingdom Thallophyta
Divisio Chlorophyta
Classes Chlorophyceae
Ordo Caulerpales
Familia Codiaceae
Genus Codium
Species Codium edule
Ciri-ciri Umum:
• Codium memiliki tali yang silindris, halus, licin dan
lunak seperti sponge, bewarna hijau abu-abu.
Percabangannya dihotomus dengan cabang utama
lebih memusat ke bagian pangkal talus, membentuk
rumpun radial yang rimbun sehingga berkesan
menumpuk. Pada saat air laut surut rendah,
rumpun merebah atau percabangan tidak dalam
posisi tegak.

Penyebaran:
• Tumbuh terutama didaerah terumbu karang yang
mati atau menempel pada batu. Dapat diketemukan
antara lain di daerah perairan pantai selatan Jawa

Manfaat:
• Makroalga ini belum dimanfaatkan
Euglena
Euglena viridis.
• Ukuran tubuhnya 35 – 60 mikron
• Ujung tubuhnya meruncing dengan satu bulu
cambuk
• Memilki stigma (bintik mata berwarna merah)
yang digunakan untuk membedakan gelap dan
terang.
• Memiliki kloroplas yang mengandung klorofil
untuk berfotosintesis
• Memasukkan makanannya melalui sitofaring
menuju vakuola dan ditempat inilah makanan
yang berupa hewan – hewan kecil dicerna.
PYRROPHYTA
• Kelompok kecil
• Habitat air tawar maupun air laut sebagai plankton
• Dinding selnya terdiri atas 2 belahan, homogen dan
kontinu
• Dinding sel terdiri atas keping – keping
• Uniselular dan berflagel 2
• Pembiakan aseksual – melalui pembelahan sel
pembentukan zoospora dan aplanaspora
• Pembiakan seksual
• Peridinium
• Ceratium
Chrysophyta /Alga kuning dan Diatome
• Habitat : tanah lembab, air tawar dan air
laut.
• Klorofil a dan b, karotene, xanthofil
• Makanan cadangan : Leukosin dan minyak
• Dinding sel : selulosa, pektin,
• Klas Xanthophyceae
Kelas : Chrysophyceae, Xanthophyceae

Bacillariophyceae
1. Chrysophyceae
• Chromatophora bewarna coklat emas
• Persediaan makanan berupa leucosin dan minyak
• Habitat di air tawar – merupakan plankton
pada batu, kayu
• Chromolina globosa, Ch.dabia
• Chrysamoeba radians
• Hyarurus foetidus
XANTHOPHYCEAE
• Talus uni/multiseluler , Chrmatophora kuning-hijau
• Pigmen bewarna kuning hijau sampai coklat emas,
mengandung Beta karotin dan xanthofil
• Mengandung klorofil a dan b
• Persediaan makanan berupa leucosin dan minyak
• Dinding sel terdiri dari 2 belahan dan mengandung silika
sel soliter atau berkoloni
• Pembiakan :
- Aseksual dg zoospora atau aplanospora
- Vegetatif : dengan spora yang berflagel 2,
membelah diri
- Generatif : iso/anisogami atau oogami,
antheridium dan Oogonium
• Habitat air tawar dan laut, batang pohon, dinding lembab
dan lumpur
XANTOPHYCEAE

• Bangsa : Heterosiphonales
• Marga : Botrydium
• Vaucheria

• Botrydium granulatum
• Vaucharia sessilis - di laut dan air tawar
Botrydium
Talus uniseluler
Pembiakan aseksual dengan pembentukan
zoospora yang berflagel 2 atau aplanospora
Pembiakan seksual melalui isogami atau
anisogami

• Vaucheria
• Talus terdiri dari filamen dg sedikit cabang
• Habitat : di darat memiliki rizoid
• Pembiakan aseksual dg zoospora berflagel banyak
dan berinti banyak
• Pembiakan seksual oogami
Kelas : Bacillariophyceae
Diatome
• Habitat : didarat, air tawar dan air laut
• Pigmen :
Bersel satu, soliter atau berkoloni.
* Dinding sel mengandung silikat terdiri atas
2 belahan /bagian yang saling menutup
yang disebut valva
* Bentuk tubuh bilateral simetris atau radial
simetris
Kromatophora mengandung klorofil a, c dan betakarotin
serta xanthofil – kuning kecoklatan.
• Habitat air tawar, dan laut sebagai plankton, di
tanah, batu dan kulit pohon
• Hidup epifit pada alga merah atau coklat
• Fosil diatomae ditemukan sejak zaman Kreta
dalam tanah Diatom

Dinding sel Diatome yang mati akan tertimbun


didasar laut atau danau. Bila penumpukan
berlangsung dalam waktu lama akan membentuk
lapisan-lapisan tebal disebut Terra infusaria
Sel Diatomi disebut frustule yang terdiri dari
protoplasma dan dinding sel
• PERKEMBANG BIAKAN

Anda mungkin juga menyukai