Anda di halaman 1dari 2

Review Jurnal

“The Demand Behavior Of Consumers In Peru: A Demographic Analysis


Using The QUAIDS”
Sumber: The Journal of Developing Areas dalam JSTOR
Diterbitkan: 2005
Ditulis Oleh: Direta Wonahausi (0706285966)

Jurnal Jose Alberto Molina dan Ana Isabel Gil yang berjudul “The Demand
Behavior Of Consumers In Peru: A Demographic Analysis Using The QUAIDS”
membahas tentang analisis perilaku permintaan/konsumsi masyarakat Peru
pada tahun 1997 terhadap barang dan jasa berdasarkan karakteristik
demografinya. Tahun 1997 dipilih karena pada tahun itu sekitar 44,1% rumah
tangga di Peru mengalami masalah ekonomi yang cukup berat sehingga
menyebabkan sekitar 11,9% penduduk Peru berada pada level extreme poverty.
Untuk mengatasi masalah ini, maka diperlukan suatu analisis mengenai perilaku
konsumsi masyarakat Peru, terutama dalam merespon kebijakan pemerintah
yang cenderung berfungsi untuk meningkatkan daya beli mereka.
Dalam jurnal ini, konsumsi masyarakat Peru dikelompokkan ke dalam 6
jenis, yaitu konsumsi terhadap makanan, rokok, kesehatan, transportasi,
entertain (leisure), dan lain-lain. Hasil dari analisis ini kemudian menunjukkan
bahwa peningkatan daya beli pada masyarakat Peru, dalam hal ini dilihat dari
kenaikan pendapatan, akan meningkatkan konsumsinya paling besar terhadap
entertain dan transportasi. Sedangkan menurut literatur terdahulu, hal utama
yang diperlukan oleh sebuah negara berkembang untuk meningkatkan
kesejateraannya adalah peningkatan akses terhadap fasilitas kesehatan serta
peningkatan akses terhadap pendidikan. Namun karena hasil jurnal ini
menunjukkan bahwa peningkatan daya beli/pendapatan tidak meningkatkan
akses terhadap kesehatan dan pendidikan, maka pemerintah Peru memerlukan
suatu kebijakan yang lebih berkonsentrasi pada program sosial seperti
peningkatan level kesehatan dan pendidikan warganya untuk meningkatkan
kesejateraan dibandingkan dengan program ekonomi.
Jurnal ini tidak hanya berkontribusi dalam membantu pemerintah Peru
menentukan kebijakan yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan
penduduknya, tetapi juga dapat menjadi landasan bagi negara berkembang
lainnya seperti Indonesia dalam menentukan kebijakan pengentasan
kemiskinannya. Selain itu, jurnal ini juga memperlihatkan bagaimana
karakteristik demografi yang berbeda dapat menghasilkan respon perilaku
permintaan yang berbeda jika terjadi kenaikan daya beli. Oleh sebab itu faktor
karakteristik demografi bisa manjadi faktor yang perlu dipertimbangkan pada
saat membuat analisis-analisis yang serupa.
Hanya saja masih ada beberapa kekurangan dalam penulisan jurnal ini.
Diantaranya adalah pada jurnal ini data yang digunakan merupakan data tahun
1997, namun jurnal ini baru dikeluarkan pada tahun 2005 sehingga hasil yang
didapat dalam jurnal ini kurang relevan jika digunakan untuk keperluan
pengambilan kebijakan. Selain itu, dalam jurnal ini juga tidak dijelaskan lebih
lanjut barang dan jasa yang termasuk dalam kategori barang lain-lain serta tidak
terdapat data konsumsi pendidikan dari penduduk Peru sehingga kesimpulan
bahwa penduduk Peru kurang mengalokasikan peningkatan daya belinya pada
pendidikan belum bisa dipercaya.

Anda mungkin juga menyukai