Lap. Fistumb PA
Lap. Fistumb PA
Lap. Fistumb PA
Oleh:
JURUSAN BIOLOGI
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
KAJIAN TEORI
Laju difusi antara lain tergantung pada suhu dan densitas (kepadatan)
medium. Gas berdifusi lebih cepat dibandingkan dengan zat cair, sedangkan zat
padat berdifusi lebih lambat dibandingkan dengan zat cair. Molekul berukuran
besar lebih lambat pergerakannya dibanding dengan molekul yang lebih kecil.
Pertukaran udara melalui stomata juga merupakan proses difusi. Pada siang hari
terjadi proses fotosintesis yang menghasilkan O2 sehingga konsentrasi O2
meningkat. Peningkatan konsentrasi O2 ini akan menyebabkan difusi O2 dari daun
ke udara luar melalui stomata. Sebaliknya konsentrasi CO2 di dalam jaringan
menurun (karena digunakan untuk fotosintesis) sehingga CO2 dari udara luar
masuk melalui stomata. Penguapan air melalui stomata (transpirasi) juga
merupakan contoh proses difusi. Di alam, angin, dan aliran air menyebarkan
molekul lebih cepat disbanding dengan proses difusi.
Difusi ada 2, yaitu;
METODE PRAKTIKUM
A. Jenis Praktikum
B. Variabel Praktikum
- Ubi jalar
- Larutan sukrosa 0 M; 0,2 M; 0,4 M; 0,6 M; 0,8 M dan 1 M
- Gelas kimia 100 mL, 1 buah
- Gelas ukur 50 mL, 1 buah
- Alat pengebor gabus
- Penggaris, pisau talam, pinset plastic, dan kater gelang atau tali
D. Prosedur Kerja
A. Hasil Pengamatan
2 2,2 0,2
0 2 2,1 0,1 0,175
2 2,2 0.2
2 2,2 0,2
2 2,0 0,0
2 2,1 0,1
0,2 0,075
2 2,1 0,1
2 2,1 0,1
2 2,2 0,2
2 2,1 0,1
0,4 0,150
2 2,2 0,2
2 2,1 0,1
2 2,1 0,1
2 2,2 0,2
0,6 0,125
2 2,1 0,1
2 2,1 0,1
2 1,9 -0,1
2 2,0 0,0
0,8 -0,050
2 1,9 -0,1
2 2,0 0,0
2 1,9 -0,1
2 2,0 0,0
1 -0,075
2 1,9 -01
2 1,9 -0,1
B. Analisis Data
1. Grafik
Grafik pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap pertambahan
panjang potongan pada ubi jalar
2. Menganalisis data
Berdasarkan grafik yang sudah dibuat, dapat diketahui bahwa
pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap perubahan panjang
potongan jaringan menunjukkan penurunan dari konsentrasi rendah
yaitu 0 M sampai konsentrasi yang paling tinggi yaitu 1 M. Semakin
tinggi konsentrasi larutan sukrosa, pertambahan panjang potongan
jaringan semakin menurun.
3. Menghitung
PA = PO + PT
PA = - TO + 0
PA = - TO
PA = - 22,4 x M x T
273
273
273
= - 14,9408 x 301
273
= - 4497,1808
273
= - 16,47
4. Pembahasan
BAB V
KESIMPULAN
LAMPIRAN
DISKUSI
2. Mengapa nilai potensial air sel ubi yang tidak berubah panjangnya sama
dengan nilai potensial osmosis larutan sokrosa yang tidak menyebabkan
pertambahan panjang ubi tersebut?
Jawab: