Anda di halaman 1dari 4

0266

PENINGKATAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM


DI KOTA/KABUPATEN

A. Pendahuluan
Perpustakaan merupakan gudang buku dan ilmu pengetahuan, masyarakat diharapkan dapat memperoleh
informasi-informasi yang mereka butuhkan terutama berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga
perpustakaan umum dianggap sebagai salah satu sarana yang dapat meningkatkan kecerdasan masyarakat.
Perpustakaan umum memberi informasi yang dimiliki kepada semua lapisan masyarakat yang ingin
mendapatkannya, sehingga semua anggota masyarakat, khususnya yang berada di daerah sekitar perpustakaan
umum, dapat memperoleh akses informasi dari perpustakaan. Salah satu lapisan masyarakat yang perlu berinteraksi
dengan perpustakan umum ini adalah dari kalangan pendidikan. Kalangan pendidikan perlu berhubungan dengan
perpustakaan karena mereka adalah kelompok yang banyak memerlukan sumber-sumber untuk mengembangkan
pengetahuan yang dimiliki. Disadari atau tidak, buku merupakan alat penting bagi kalangan pendidikan untuk
menambah informasi dan meningkatkan pengetahuan dalam diri mereka dan cara pengaksesan buku termudah adalah
melalui perpustakaan.
Keberadaan perpustakaan umum kota/kabupaten sebenarnya sangat diperlukan pada suatu daerah. Hal ini
disadari Pemerintah Daerah Kota/Kabupaten dengan pendirian Perpustakaan Umum Kota/Kabupaten yang biasanya
terletak di tengah kota.
Respon masyarakat kota akan keberadaan Perpustakaan Umum tentunya berpengaruh pada pandangan bahwa
informasi adalah suatu kebutuhan yang tak boleh dipandang sebelah mata bagi dunia pendidikan. Hal ini merupakan
tantangan bagi perpustakaan karena harus mampu meningkatkan mutu pengelolaannya secara terus-menerus agar
masyarakat sebagai konsumen perpustakaan merasa puas atas pelayanan perpustakaan tersebut. Apalagi, dengan
semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ledakan informasi yang membuat tuntutan
akan perkembangan Perpustakaan Umum menjadi semakin kompleks pula.
Alasan dan pernyataan-pernyataan di atas mendasari penulis dalam karya ilmiah ini membahas Peningkatan
Pelayanan Perpustakaan Umum Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia. Dengan peningkatan pelayanan perpustakaan
umum ini diharapkan masyarakat dapat berpikir kritis dan mempunyai pandangan ilmiah terhadap pengetahuan yang
mereka miliki atau yang akan dicari. Dan seperti yang telah penulis bahas pada pernyataan di atas bahwa salah satu
cara untuk meningkatkan pengetahuan melalui membaca buku-buku atau mengunjungi perpustakaan.

B. Permasalahan Kajian
Bagaimana strategi untuk meningkatkan pelayanan perpustakaan umum di kota atau kabupaten seluruh
Indonesia?

C. Tujuan Pembahasan
Untuk mendeskripsikan strategi untuk meningkatkan pelayanan perpustakaan umum di kota atau kabupaten
seluruh Indonesia.

D. Kajian Teori
1. Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan (atau library dalam Bahasa Inggris serta bibliotheque dalam Bahasa Perancis) menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) didefinisikan sebagai kumpulan buku bacaan. Menurut SEB Mendikbud RI
Kepala BAKN No. 53649/MPK/1998 dan No. 15/SE/1998 tentang jabatan fungsional pustakawan bahwa yang
disebut perpustakaan adalah suatu lembaga, kantor atau unit kerja yang sekurang-kurangnya memiliki 1000 judul
bahan pustaka yang terdiri dari sekurang-kurangnya 2500 eksemplar/buah dan dibentuk dengan keputusan
pejabat yang berwenang (Harahap, 1998).
Keberadaan perpustakaan dalam suatu masyarakat memiliki fungsi sebagai:
a. Sumber informasi
b. Tempat belajar
c. Tempat tumbuhnya ilham, inspirasi, dan rekreasi
d. Tempat pengumpul, penyimpan karya warga setempat/deposit atau karya-karya daerah, negara itu.
e. Sarana komunikasi antar bangsa, antar bidang, dan antar generasi yang dibatasi oleh dimensi waktu, bangsa
maupun aliran politik.
Karena sedemikian besar pengaruh perpustakaan bagi masyarakat sehingga Shiyali Ramamrita
Ranganathan seorang pustakawan India mengemukakan five laws of library, sebagaimana yang dikutip oleh Lasa
(1998). Pendapat ini memandang perlu adanya pendidikan pemakai fasilitas perpustakaan yang isinya:
1. Books are for use
Buku koleksi itu untuk dimanfaatkan. Semua informasi, data yang terekam dan disimpan di perpustakaan itu
baru ada artinya kalau dibaca, dipelajari, lalu dikembangkan. Apabila koleksi di perpustakaan tidak boleh
dibaca sama sekali maka fungsi perpustakaan sama dengan gudang.
2. Every reader his book
Tiap pembaca ada bukunya, artinya pemakai jasa perpustakaan hendaknya membaca dan memanfaatkan
koleksi perpustakaan sesuai pendidikan dan kemampuan baca masing-masing. Seorang tuna rungu kiranya
tidak cocok kalau disajikan talking book, karena tidak sesuai.
3. Every book its reader
Tiap buku ada pembacanya, koleksi dalam bidang tertentu seharusnya diinformasikan kepada pembaca dalam
bidang dan minat mereka. Kini sudah saatnya tiap perustakaan mengumpulkan dan mengelola pustaka sesuai
bidang induknya maupun masyarakat pembacanya.
4. Save the time of the reader
Menghargai waktu dalam semua sistem pelayanan informasi perpustakaan. Sistem administrasi, sirkulasi
maupun pengolahan serta penelusuran literatur hendaknya dipertimbangkan penghematan waktu bagi
masyarakat.
5. A library is a growing organism
Perpustakaan merupakan organ, lembaga maupun kegiatan yang selalu tumbuh dan berkembang baik koleksi,
ruang, sistem pelayanan maupun pemakainya. Pertumbuhan ini akan berlangsung secara alamiah sesuai
dengan bertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.
Dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip di atas, jenis layanan yang standar umumnya diterapkan adalah :
1. Layanan sirkulasi
Layanan yang diberikan pada pemakai perpustakaan untuk dapat meminjam koleksi yang berupa buku teks.
2. Layanan referensi
Layanan referensi yang memerlukan bantuan dalam penelusuran informasi dalam berbagai sumber yang
sesuai dengan bidang yang dibutuhkan termasuk penelusuran referensi yang tesedia dalam CD Rom.
3. Layanan koleksi khusus
Layanan yang diberikan khusus untuk membaca di tempat atau mengkopi sebagian koleksi khusus (atau
reserve). Koleksi khusus juga dapat dipinjam dalam waktu tertentu yaitu pada hari libur akhir pekan.
4. Layanan bimbingan pemakaian khusus
Layanan dengan memberikan bimbingan cara menggunakan koleksi, cara menelusur referensi dan lainnya,
bimbingan pemakaian disediakan untuk pengunjung setiap saat bila diperlukan baik bimbingan perorangan
maupun kelompok.
5. Layanan fotokopi
Untuk mempermudah pemakai perpustakaan memperoleh informasi secara cepat.
6. Layanan penyebaran informasi
Dalam upaya mempermudah pemakai perpustakaan mendapatkan informasi kepustakaan, perpustakaan
memberikan informasi kepustakaan mutakhir (baru terbit) dan terseleksi serta layanan indeks dan abstrak baik
perorangan, kelompok atau lembaga maupun instansi. Layanan tersebut tersedia dalam bentuk penerbitan dan
penyebaran tambahan koleksi baru, bibliografi, indeks, abstrak dan seterusnya (Lasa, 1998).
Dalam mempermudah pencarian koleksi, dikenal beberapa istilah dalam sistem perpustakaan, yaitu:
1. Katalog
Yaitu daftar yang dipersiapkan sedemikian rupa untuk tujuan tertentu. Katalog perpustakaan artinya daftar
koleksi milik suatu perpustakaan yang disusun sistematis. Dengan daftar ini akan memudahkan pemakai untuk
mengenali dan mencari koleksi yang dimiliki perpustakaan.
2. Kartu penunjuk/Guide card
Yaitu kartu yang dipergunakan untuk memberikan bimbingan, petunjuk pada pembaca dalam mencari entry
tertentu. Kartu ini dibuat sama dengan kartu katalog, tetapi bagian atasnya dibuat menonjol kira-kira satu
sentimeter dan panjang tonjolan dibuat secukupnya (Lasa, 1998)
3. Kata Pemandu/Guide Word
Yaitu kata yang dipergunakan sebagai pemandu ke suatu informasi yang terdapat dalam terbitan (Lasa, 1998)
Sesuai dengan perkembangan masyarakat maka terdapat pula perpustakaan tempat ibadah, perpustakaan
karang taruna, perpustakaan keluarga, dan lainnya. Di samping dengan perkembangan teknologi informasi, maka
kini muncul istilah maya dan perpustakaan tanpa dinding/library without walls (Lasa,1998).
2. Pembentukan Perpustakaan Umum
Menurut Instruksi Mendagri nomor 21 tahun 1988, pengalihan tersebut meliputi pengelolaan gedung,
peralatan, koleksi bahan pustaka, pegawai dan pembiayaannya.
Persyaratan bagi pembentukan perpustakaan umum sebagai berikut:
a. Untuk Perpustakaan Umum tipe A:
1. Memiliki gedung dengan luas ruangan sekurang-kurangnya 500 meter persegi.
2. Memiliki koleksi bahan pustaka minimal 10.000 eksemplar, yang terdiri sekurang-kurangnya 5.000 judul.
3. Memiliki pegawai sekurang-kurangnya 15 orang.
b. Untuk Perpustakaan Umum tipe B:
1. Memiliki gedung dengan luas ruangan sekurang-kurangnya 300 meter persegi.
2. Memiliki koleksi minimal 5000 eksemplar yang terdiri sekurang-kurangnya 2500 judul.
3. Memiliki pegawai sekurang-kurangnya 10 orang.
Koleksi perpustakaan Umum haruslah mencakup berbagai cabang ilmu pengetahuan dan pandangan hidup
untuk dapat memenuhi keperluan masyarakat yang beraneka ragam minat dan perhatiannya, latar belakang
kebudayaan, adat istiadat, tingkat pendidikan dan pengetahuannya, sosial ekonomi dan agamanya (Djadjuliyanto,
1992)

E. Pembahasan
Informasi dan data yang terekam disimpan di perpustakaan akan berarti jika dibaca, dipelajari dan
dikembangkan; pemakai jasa perpustakaan hendaknya membaca dan memanfaatkan koleksi perpustakaan sesuai
kemampuan dan pendidikan masing-masing; koleksi dalam bidang tertentu seharusnya diinformasikan kepada
pembaca dalam bidang dan minat mereka; semua sistem pelayanan hendaknya dipertimbangkan penghematan waktu
bagi masyarakat; dan perpustakaan merupakan organ, lembaga maupun kegiatan yang selalu tumbuh dan
berkembang; maka jenis-jenis pelayanan yang harus disediakan oleh Perpustakaan Umum antara lain:
1. Layanan sirkulasi
Layanan yang diberikan pada pemakai perpustakaan untuk dapat meminjam koleksi yang berupa buku teks.
Buku yang tersedia untuk layanan sirkulasi harus beberapa ribu eksemplar yang terdiri dari beberapa ribu judul,
yang terbagi karya umum, filsafat, agama, ilmu pengetahuan sosial, ilmu bahasa, ilmu pengetahuan murni, ilmu
pengetahuan praktis, kesenian, kesusastraan, sejarah/bumi/biogeografi, dan fiksi, dan harus tersebut-up-date
terus.
2. Layanan referensi
Layanan yang memerlukan bantuan dalam penelusuran informasi dalam berbagai sumber yang sesuai dengan
bidang yang dibutuhkan termasuk penelusuran referensi harus tesedia dalam sistem komputer, CD Rom dan
mikrofilm.
3. Layanan bimbingan pemakaian khusus
Layanan dengan memberikan bimbingan cara menggunakan koleksi, cara menelusur referensi dan lainnya,
bimbingan pemakaian harus disediakan untuk pengunjung setiap saat bila diperlukan baik bimbingan perorangan
maupun kelompok. Layanan bimbingan tentang pemakaian fasilitas perpustakaan akan diberikan oleh petugas
Perpustakaan Umum, jika pengunjung perpustakaan bertanya. Namun hal-hal umum seperti tata tertib, sanksi,
syarat peminjaman, cara perpanjangan waktu pinjam, disosialisasikan pada pengunjung perpustakaan melalui
papan yang ditempel di dinding di ruang perpustakaan.
4. Layanan fotokopi
Layanan yang mempermudah pemakai perpustakaan memperoleh informasi secara cepat. Perpustakaan Umum
memberi ijin untuk mem-fotokopi koleksi yang dipinjam oleh anggota perpustakaan. Namun untuk sekarang
Perpustakaan Umum belum bisa menyediakan mesin fotokopi sendiri karena keterbatasan dana yang dimiliki.
Berkaitan dengan layanan referensi, anggota perpustakaan dapat membawa keluar buku referensi yang
dibutuhkan untuk difotokopi dengan meninggalkan tanda identitas diri ke petugas perpustakaan.
5. Layanan penyebaran informasi
Dalam upaya mempermudah pemakai perpustakaan mendapatkan informasi kepustakaan, perpustakaan
memberikan informasi kepustakaan mutakhir (baru terbit) dan terseleksi serta layanan indeks dan abstrak baik
perorangan, kelompok atau lembaga maupun instansi. Layanan tersebut tersedia dalam bentuk penerbitan dan
penyebaran tambahan koleksi baru, bibliografi, indeks, abstrak, dan seterusnya.
Selanjutnya untuk kelancaran proses pelayanan, maka Perpustakaan Umum memberlakukan tata tertib
sebagai berikut:
1. Setiap pengunjung perpustakaan wajib mengisi buku pengunjung
2. Pengunjung diharap menjaga ketenangan ruangan, dilarang membawa makanan, dilarang merokok dan dilarang
membawa tas/map/jaket di ruang buku
3. Kartu anggota harus dibawa tiap kali akan meminjam buku dan tidak diperkenankan dipinjamkan kepada orang lain
4. Anggota yang masih mempunyai tanggungan buku, tidak diperkenankan meminjam lagi
5. Buku-buku referensi tidak bisa dipinjam, hanya untuk dibaca di tempat baca atau difotokopi.
6. Apabila pindah sekolah/pindah rumah, anggota wajib memberi tahu petugas pendaftar, paling lambat 1 minggu
setelah pindah.

F. Kesimpulan
Untuk Meningkatkan Pelayanan Perpustakaan Umum Kota/Kabupaten harus meningkatkan pelayanan dalam
hal:
1. Layanan Sirkulasi
2. Layanan Referensi
3. Layanan bimbingan pemakaian khusus
4. Layanan Fotokopi
5. Layanan penyebaran informasi

G. Daftar Pustaka
Djadjuliyanto, MAJ. 1992. Pedoman Penyelenggaaraan dan penyusunan Tajuk Subyek untuk Perpustakaan. Jakarta: BP
“Muara Agung Jakarta”.
Harahap, Basyral Hamid, dkk. 1998. Kiprah Pustakawan: Seperempat Abad Ikatan Pustakawan Indonesia 1973 – 1998.
Jakarta: Pengurus Besar Ikatan Pustakawan Indonesia.
Ns, Lasa. 1998. Kamus Istilah Perpustakaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai