PKMM - 2009 - ITS - Winda Hayu Pratiwi - Diary Anak Negeri
PKMM - 2009 - ITS - Winda Hayu Pratiwi - Diary Anak Negeri
JUDUL PROGRAM:
DIARY ANAK NEGERI :
SEBUAH PELATIHAN MENULIS PENGALAMAN SEHARI-HARI
UNTUK MEMBANGKITKAN MOTIVASI
BIDANG KEGIATAN:
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT
(PKMM)
Diusulkan oleh :
Winda Hayu Pratiwi (2307.100.118) Angkatan 2007
Ayyu Fityatin L. H (2307.100.147) Angkatan 2007
Nia Rahmawati (2307.100.022) Angkatan 2007
Fajar Singgih K. P (2308.100.084) Angkatan 2008
Ilman Tafdhila (2306.100.019) Angkatan 2008
Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Kimia ITS Ketua Pelaksana Kegiatan
Mengetahui,
Pembantu Rektor III Dosen Pembimbing
A. JUDUL
B. LATAR BELAKANG
Kebanyakan orang berpikir bahwa menulis adalah suatu aktifitas yang tidak
penting. Menulis terkesan menjemukan dan tidak terlalu menantang. Aktifitas
menulis terlihat pasif karena mungkin hanya berkutat antara buku dan pulpen.
Padahal, untuk menghasilkan sebuah tulisan atau untuk bisa menuliskan sesuatu.
Seseorang tidak hanya butuh diam pada sebuah ruangan kemudian mulai
menuliskan sesuatu pada kertas. Tapi lebih dari itu, menulis sesungguhnya berawal
dari kemampuan seseorang untuk merekam kejadian demi kejadian ataupun
imajinasi demi imajinasi yang ada di dalam otaknya.
Sebuah pepatah bijak mengatakan „jika kamu ingin hidup melampaui
usiamu, maka menulislah‟. Kata ini benar adanya, karena banyak sejarah
diabadikan dengan tulisan. Selain itu, menulis adalah tradisi intelektual, menulis
adalah atifitas yang membebaskan. Tak sdikit orang yang menumpahkan masalah
melalui diary. Bahkan, Soe Hoek Gie misalnya, dengan bukunya yang diberi judul
Catatan Harian Seorang Demonstran (CHSD) adalah salah satu literatur sejarah.
Padahal buku itu berawal dari sebuah diary yang ditulis seadanya. Selain itu,
menulis adalah aktifitas perlawanan. Sudah cukup banyak tulisan-tulisan yang
berisi tuntutan mengenai apapun yang pernah terbit ataupun beredar di negeri ini.
Menulis adalah proses berfikir. Karena hampir tak ada tulisan yang
berharga sepanjang sejarah yang ada tercipta tanpa suatu pemikiran. Lebih dalam
lagi, tulisan adalah buah pikiran. Dimana sesungguhnya tulisan bisa membuktikan
kemampuan berfikir seseorang. Jika para ilmuwan terdahulu atau sastrawan
berabad-abad yang lalu tak sempat menuliskan temuan ataupun karya-karyanya,
boleh jadi hingga saat ini mreka tak akan penah dikenang. Dan ilmu yang mereka
miliki tak akan ada hingga sekarang. Tulisan bisa melewati waktu. Membuat
penulisnya masih tetap hidup meski secara raga sudah mati.
Jadi, aktifitas menulis bukanlah suatu hal yang remeh-temeh. Aktifitas yang
pasif, yang tak bergerak. Menulis bisa menjadi point paling penting dalam sejarah
4
perkembangan ilmu pengetahuan. Tanpa ada aktfitas ini, tak mungkin manusia bisa
menikmati dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang ada. Karena itulah, tulisan
bisa menjadi jembatan dari generasi ke generasi selanjutnya. .
Karena begitu pentingnya menulis, maka seharusnya dilakukan pelatihan
menulis sejak usia dini. Pelatihan menulis sejak dini akan meningkatkan
kemampuan mereka untuk beromunikasi dan berpikir kritis, menumbuhkan
karakter dengan tingkat intelektualitas yang tinggi, mengasah kreatifitas dan daya
imajinasi, dan lain sebagainya. Sehingga nantinya akan tumbuh generasi-generasi
berkualitas dan produktif pengukir peradaban, bukan hanya sebagai konsumen.
Banyak hal yang bisa dituliskan, bisa dimulai dari hal yang paling mudah
seperti menulis pengalaman sehari-hari. Menulis pengalaman sehari-hari bisa
menjadi awal pembelajaran dalam kegiatan menulis. Karena sebenarnya menulis
pengalaman sehari-hari merupakan aktifitas mencurahkan pikiran dan perasaan.
Tidak seperti menulis karya tulis atau essay, menulis pengalaman sehari-hari begitu
ringan.
Pelatihan menulis sejak dini mungkin sudah mulai diperhatikan, tetapi tidak
semua anak-anak Indonesia bisa mendapatkannya dengan mudah. Anak-anak
jalanan dengan segala keterbatasannya tentu saja tidak bisa dengan leluasa
mendapatkan pelatihan khusus seperti itu. Padahal, jumlah mereka tidak sedikit di
negara ini. Pada awal krisis, peningkatan jumlah anak jalanan mencapai sekitar 400
% (Kompas, 1998). Berdasarkan data resmi, diperkirakan jumlah anak jalanan
sekitar 50.000 pada tahun 1998 (Anwar dan Irwanto, 2000). Jumlah ini
diperkirakan akan meningkat lagi apabila krisis ekonomi yang berkepanjangan ini
tidak segera berakhir (www.nakertrans-anak.com ).
Dewasa ini, program pengentasan anak jalanan sangat gencar dilakukan.
Pemerintah dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) sangat aktif dalam
pengentasan anak jalanan dan perlindungan terhadap mereka. Mereka mulai
diarahkan ke sanggar-sanggar atau tempat pembinaan yang dapat membekali
mereka dengan pendidikan dan berbagai kemampuan lainnya. Anak-anak ini
kemudian disebut sebagai „Anak Negeri‟, mereka bukan lagi anak-anak jalanan,
tetapi anak negeri yang berhak mendapatkan perlindungan dan pendidikan oleh
Negara.
5
C. PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang diselesaikan melalui program ini:
1. Saat ini, keinginan membaca di kalangan anak negeri perlu ditingkatkan
kembali. Karena membaca merupakan aktifitas yang dapat meningkatkan
intelektualitas seseorang. Untuk meningkatkan keinginan membaca sendiri
sebenarnya bisa dilakukan dengan menulis. Karena menulis adalah
pekerjaan membaca. Dengan memberikan pelatihan kepenulisa sebenarnya
secara tidak langsung telah membuat anak negeri tertarik untuk membaca
dan tentunya otaknya terasah dengan menulis.
2. Kemampuan anak negeri untuk bisa berkomunikasi dengan baik masih
begitu minim. Padahal kemampuan berkomunikasi adalah hal paling
mendasar yang diperlukan oleh seorang manusia. Pengembangan
kemampuan berkomunikasi mereka bisa dilakukan melalui banyak cara
salah satunya adalah menulis. Hal ini karena menulis adalah salah satu
bentuk pembelajaran komunikasi tak langsung melalui tulisan
3. Banyak program yang dilakukan masyarakat terkait pengentasan
keterbatasan anak negeri meliputi pembekalan ketrampilan kewirausahaan
maupun dalam bentuk lainnya. Namun, masih sangat sedikit pengentasan
keterbatasan tersebut yang mengarah pada ketrampilan mereka menulis.
Padahal, menulis memiliki banyak manfaat, yakni menjadi ajang proses
berfikir serta ajang belajar berkomunikasi dengan baik melalui tulisan
sehingga softskill mereka pun secara tidak langsung sebenarnya juga
terasah melalui kegiatan menulis.
4. Pada saat ini, pengembangan potensi anak negeri terkait aktifitas berfikir
masih perlu variasi. Potensi yang menyebar harus diarahkan sebagaimana
mestinya. Karena anak negeri yang berasal dari keterbatasan keadaan
sejujurnya adalah anak-anak yang memiliki potensi yang bisa
7
D. TUJUAN PROGRAM
Tujuan dari kegiatan PKMM ini adalah untuk mengasah soft skill anak
negeri dalam bidang kepenulisan yang pastinya mempunyai banyak manfaat bagi
anak negeri sendiri, serta menghasilkan suatu karya penggugah yang akan menjadi
motivator bagi masyarakat karena anak negeri adalah anak-anak yang kaya akan
pengalaman hidup. Oleh karena itu, diperlukan suatu program pelatihan
kepenulisan untuk anak-anak negeri sehingga mereka juga dapat menyapa dunia
dengan tulisannya.
F. KEGUNAAN PROGRAM
Kegunaan program ini adalah:
1. Mengenalkan anak negeri dengan dunia kepenulisan
2. Membekali anak negeri dengan kemampuan dalm bidng kepenulisan
3. Mengasah kreatifitas dan imajinasi anak negeri
4. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan berpikir kritis anak negeri
5. Membangkitkan motivasi dan kepercayaan iri anak negeri
6. Menghasilkan sebuah buku karya anak negeri yang dapat memotivasi
masyarakat.
adalah perlawanan, dimana penulis bisa menuliskan apa saja yang bertentangan
dengan hati nurani. Selain itu, aktifitas menulis sebenarnya juga menuntut untuk
membaca. Dengan menulis, dipastikan aktifitas membaa juga tak terlewatkan.
Pelatihan menulis sejak dini merupakan suatu hal yang sangat penting yang
selama ini sering disepelakan oleh masyarakat. Padahal menulis bukan hanya
terkait masalah tulisan, tetapi juga melatih untuk berpikir kritis, mengasah
kreatifitas dan daya imajinasi, dan kemampuan berkomunikasi yang baik. Sehingga
dengan kemampuan menulis yang ditanamkan sejak dini, nantinya akan tumbuh
generasi generasi berkualitas dan produktif yang meningkatkan tingkat
intelektualitas bangsa.
Namun demikian, tidak semua anak Indonesia mempunyai kesempatan
untuk mendapatkan pelatihan kepenulisan. Anak negeri adalah anak-anak yang
mungkin tidak berkesempatan mendapatkan pelatihan kepenulisan karena berbagai
keterbatasannya (faktor biaya,dll). Padahal anak-anak negeri sangat potensial untuk
dibekali dengan kemampuan menulis, kekayaan pengalaman dan mimpi yang
mereka miliki akan dengan mudah mereka tuangkan menjadi karya yang lebih
bermanfaat bagi masyarakat bila mereka mempunyai kemampuan menulis. Oleh
karena itu, perlu diadakan suatu pelatihan kepenulisan khusus untuk anak negeri,
sehingga mereka juga bisa berkarya bermanfaat bagi orang lain melalui tulisan-
tulisan mereka.
Menulis adalah pekerjaan membaca. Aktifitas menulis akan menuntut
penulis membaca. Dengan mengembangkan kemampuan menulis anak-anak negeri
sebenarnya banyak hal yang diperoleh selain kemampuan menulis itu sendiri.
Dengan menulis, seorang anak akan dituntut agar mau membaca. Dan menulis
sendiri, karena merupakan aktfitas berfikir membuat alur berfikir mereka lebih
runut dan sistematis. Lebih jauh lagi, sebenarnya dengan menulis kemampuan
berkmunikasi mereka jauh lebih baik.
Salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat yang terkait menangani anak
negeri adalah Sanggar Alang-alang. Sanggar alang-alang didirikan pada tanggal 16
April 1999, oleh seorang budayawan, seniman, wartawan senior TVRI Surabaya
yaitu Didit Hari Purnomo atau lebih dikenal dengan nama Didit Hape. Sampai saat
ini terhitung sudah kurang lebih 261 anak yang dibina disana, dengan status aktif
10
kurang lebih 158 anak, karena pada umur 18 tahun keatas sudah diwajibkan keluar.
Sanggar alang-alang adalah sebuah rumah singgah yang berlokasi di area terminal
Joyoboyo Surabaya, tepatnya di Jl.Gunung Sari no. 24 A. Di sanggar ini, banyak
diberikan pendidikan dan pelatihan untuk “anak negeri”, karena setiap anak negeri
wajib mendapatkan hak mereka akan sebuah penghidupan dan pendidikan yang
layak sesuai dengan amanat UUD 45.
Pendidikan dan pelatihan yang diberikan di Sanggar Alang-Alang, banyak
diutamakan untuk menggali potensi ataupun bakat. Selain life skill, mereka juga
diajarkan tentang musik, perpustakaan, tata karma, agama dan budaya. Sehingga
diharapkan mereka mampu memaksimalkan bakat-bakat mereka, memahami
bagaimana harus bersikap ditengah-tengah masyarakat, dan menumbuhkan pikiran
positif di diri mereka bahwa mereka mampu berhasil dalam kondisi bagaimana-
pun. Untuk menyalurkan bakat berkelahi, Sanggar Alang-Alang juga mempunyai
sasana tinju, bernama Alang-Alang Boxing Club yang didirikan pada Januari 2006
diresmikan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault.
Untuk melengkapi pendidikan dan pelatihan yang sudah ada, program
pelatihan kepenulisan seperti Diary Anak Negeri akan sangat bermanfaat bagi
anak-anak negeri. Sehingga mereka juga bisa berkarya dalam bidang kepenulisan,
serta bermanfaat bagi masyarakat.
Diary Anak Negeri merupakan serangkaian pelatihan kepenulisan yang
diharapkan dapat membekali anak negeri yang sampai saat ini masih minim
mendapatkan pelatijhan-pelatihan semacam ini. Anak negeri yang sebenarnya
memiliki potensi yang luar biasa bisa mengembangkan potensinya melalui
pelatihan ini.
11
Keterangan:
Pra Pengiriman Proposal
Pasca Persetujuan Proposal
Luaran yang diharapkan
b. Persiapan
Meminta izin kepada LSM yang terkait untuk melaksanakan program „Diary
Anak Negeri „. Menjalin kerja sama dengan Forum Lingkar Pena sebagai
fasilitator program „Diary Anak Negeri „
c. Pelaksanaan Program
Mengadakan pelatihan kepenulisan terhadap anak negeri., serta mendampingi
mereka selama proses menulis dan menghasilkan karya yang nantinya akan
dibukukan.
d. Monitoring
Melakukan pemantauan terhadap perkembangan anak negeri selama
pelaksanaan program
e. Controlling
.Membuat sistem controlling terhadap program ini. Diharapkan dengan adanya
Program „Diary Anak Negeri „, LSM yang terkait bisa terus mengontrol
perkembangan kemampuan mereka dalam menulis.
Pelaksanaan
2 Program
3 Monitoring
4 Controlling
J. BIAYA
Adapun anggaran dana dari program ini adalah sebagai berikut :
14
3. Pelaksanaan Program
Uraian Volume Satuan Harga Satuan Jumlah
Banner 1 buah Rp 150.000 Rp 150.000
Fee media massa 1 buah Rp 200.000 Rp 200.000
Sub Total Rp 350.000
4. Perjalanan
Uraian Volume Satuan Harga Satuan Jumlah
Transportasi menuju Lokasi 5 x 6 kali orang Rp 10.000 Rp 300.000
Sub Total Rp 300.000
5. Pembuatan Laporan
Uraian Volume Satuan Harga Satuan Jumlah
Pembuatan laporan visitasi 1 buah Rp 20.000 Rp 25.000
Pembuatan laporan akhir 1 buah Rp 30.000 Rp 30.000
Penggandaan laporan akhir 5 buah Rp 25.000 Rp 125.000
Pembuatan poster 1 buah Rp 200.000 Rp 200.000
Browsing internet 30 jam Rp 3.500 Rp 105.000
Fotokopi 1 rim Rp 70 Rp 35.000
Sub Total Rp 520.000
Rekapitulasi Biaya
N. LAMPIRAN
2. Peta Lokasi
17
Penghargaan Individu :
Finalis KPKM (Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa) Tingkat Nasional
Tahun 2008
Penulis,
Anggota Pelaksana 1
DATA PRIBADI
Penghargaan Individu :
Penulis,
Anggota Pelaksana 2
Nama : Nia Rahmawati
Nama Panggilan : Nia
Jenis Kelamin : Perempuan
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat / Tanggal Lahir : Gresik, 23 November 1988
Alamat Lengkap : Jl. Lempung Perdana Surabaya
Telephone/Handphone : - /085231922495
Email : nia_rahma@chem-eng.its.ac.id
Pendidikan :
1995 - 2001 SDN Tandes Kidul 1 Sby
2001- 2004 SMP Negeri 3 Sby
2004 - 2007 SMA Negeri 5 Sby
2007- Sekarang Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Jurusan Teknik Kimia - Fakultas Teknologi Industri
Penghargaan Individu :
Finalis KPKM (Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa) Tingkat Naslonal
Tahun 2008
21
Penulis,
Nia Rahmawati
Anggota Pelaksana 3
Nama : Fajar Singgih Kurnia Putra
Nama Panggilan : Fajar
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat / Tanggal Lahir : Bojonegoro, 26 April 1989
Alamat Lengkap : Jl. Surabaya no. 187, Kalitidu, Bojonegoro
Telephone/Handphone : - / 085645406132
Email : -
Pendidikan :
SDN 1 Sudu (1995-2001)
SMPN 2 Padangan (2001-2004)
SMAN 1 Bojonegoro (2004-2007)
Jurusan Teknik Kimia ITS (2008-sekarang)
Penulis,
Fajar Singgih K. P
Anggota Pelaksana 4
Nama : Ilman Tafdhila
Nama Panggilan : Ilman
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat / Tanggal Lahir : Banyuwangi, 25 Oktober 1990
Alamat Lengkap : Jl. Keputih Makam Blok D no. 20 A
Telephone/Handphone : - / 085645406132
Email : ilman.tafdhila@yahoo.co.id
Pendidikan :
MI Muhammadiah 1 Tanjungrejo Wuluhan (1996-2002)
SMPN Muhammadiah 6 Wuluhan(2002-2005)
SMAN Ambulu Jember (2005-2008)
Jurusan Teknik Kimia ITS (2008-sekarang)
Penulis,
Ilman Tafdhila