Anda di halaman 1dari 22

1

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM:
DIARY ANAK NEGERI :
SEBUAH PELATIHAN MENULIS PENGALAMAN SEHARI-HARI
UNTUK MEMBANGKITKAN MOTIVASI

BIDANG KEGIATAN:
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT
(PKMM)

Diusulkan oleh :
Winda Hayu Pratiwi (2307.100.118) Angkatan 2007
Ayyu Fityatin L. H (2307.100.147) Angkatan 2007
Nia Rahmawati (2307.100.022) Angkatan 2007
Fajar Singgih K. P (2308.100.084) Angkatan 2008
Ilman Tafdhila (2306.100.019) Angkatan 2008

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2009
2

1. Judul Kegiatan : Diary Anak Negeri : Sebuah Pelatihan Menulis


Pengalaman Sehari-hari untuk Membangkitkan
Motivasi

2. Bidang Kegiatan : PKMP PKMK


PKMT PKMM

3. Bidang Ilmu : Kesehatan Pertanian


MIPA Teknologi Rekayasa
Sosial Ekonomi Humaniora
Pendidikan

4. Ketua Pelaksana Kegiatan


a. Nama Lengkap : Winda Hayu Pratiwi
b. NIM/NRP : 2307 100 118
c. Jurusan : Teknik Kimia
d. Universitas/Institut/Politeknik : ITS Surabaya
e. Alamat Rumah/Telp./fax. : Jl. Gebang Kidul no. 44 Sukolilo
Surabaya / 08563021327

5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang


6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Ir. Tontowi Ismail, MS
b. NIP : 130 532 044
7. Biaya Kegiatan Total
Dikti : Rp. 7.000.000,00
Sumber lain : -
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan (Januari 2010 s.d. Mei 2010)

Surabaya, 26 Oktober 2009

Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Kimia ITS Ketua Pelaksana Kegiatan

(Dr. Ir. Tri Widjaja, M.Eng) (Winda Hayu Pratiwi)


NIP. 131 633 398 NRP. 2307 100 147

Mengetahui,
Pembantu Rektor III Dosen Pembimbing

(Prof. Dr. Suasmoro) (Ir. Tontowi Ismail, MS)


NIP. 130 890 142 NIP. 130 532 044
3

A. JUDUL

Diary Anak Negeri : Sebuah Pelatihan Menulis Pengalaman Sehari-hari untuk


Membangkitkan Motivasi

B. LATAR BELAKANG
Kebanyakan orang berpikir bahwa menulis adalah suatu aktifitas yang tidak
penting. Menulis terkesan menjemukan dan tidak terlalu menantang. Aktifitas
menulis terlihat pasif karena mungkin hanya berkutat antara buku dan pulpen.
Padahal, untuk menghasilkan sebuah tulisan atau untuk bisa menuliskan sesuatu.
Seseorang tidak hanya butuh diam pada sebuah ruangan kemudian mulai
menuliskan sesuatu pada kertas. Tapi lebih dari itu, menulis sesungguhnya berawal
dari kemampuan seseorang untuk merekam kejadian demi kejadian ataupun
imajinasi demi imajinasi yang ada di dalam otaknya.
Sebuah pepatah bijak mengatakan „jika kamu ingin hidup melampaui
usiamu, maka menulislah‟. Kata ini benar adanya, karena banyak sejarah
diabadikan dengan tulisan. Selain itu, menulis adalah tradisi intelektual, menulis
adalah atifitas yang membebaskan. Tak sdikit orang yang menumpahkan masalah
melalui diary. Bahkan, Soe Hoek Gie misalnya, dengan bukunya yang diberi judul
Catatan Harian Seorang Demonstran (CHSD) adalah salah satu literatur sejarah.
Padahal buku itu berawal dari sebuah diary yang ditulis seadanya. Selain itu,
menulis adalah aktifitas perlawanan. Sudah cukup banyak tulisan-tulisan yang
berisi tuntutan mengenai apapun yang pernah terbit ataupun beredar di negeri ini.
Menulis adalah proses berfikir. Karena hampir tak ada tulisan yang
berharga sepanjang sejarah yang ada tercipta tanpa suatu pemikiran. Lebih dalam
lagi, tulisan adalah buah pikiran. Dimana sesungguhnya tulisan bisa membuktikan
kemampuan berfikir seseorang. Jika para ilmuwan terdahulu atau sastrawan
berabad-abad yang lalu tak sempat menuliskan temuan ataupun karya-karyanya,
boleh jadi hingga saat ini mreka tak akan penah dikenang. Dan ilmu yang mereka
miliki tak akan ada hingga sekarang. Tulisan bisa melewati waktu. Membuat
penulisnya masih tetap hidup meski secara raga sudah mati.
Jadi, aktifitas menulis bukanlah suatu hal yang remeh-temeh. Aktifitas yang
pasif, yang tak bergerak. Menulis bisa menjadi point paling penting dalam sejarah
4

perkembangan ilmu pengetahuan. Tanpa ada aktfitas ini, tak mungkin manusia bisa
menikmati dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang ada. Karena itulah, tulisan
bisa menjadi jembatan dari generasi ke generasi selanjutnya. .
Karena begitu pentingnya menulis, maka seharusnya dilakukan pelatihan
menulis sejak usia dini. Pelatihan menulis sejak dini akan meningkatkan
kemampuan mereka untuk beromunikasi dan berpikir kritis, menumbuhkan
karakter dengan tingkat intelektualitas yang tinggi, mengasah kreatifitas dan daya
imajinasi, dan lain sebagainya. Sehingga nantinya akan tumbuh generasi-generasi
berkualitas dan produktif pengukir peradaban, bukan hanya sebagai konsumen.
Banyak hal yang bisa dituliskan, bisa dimulai dari hal yang paling mudah
seperti menulis pengalaman sehari-hari. Menulis pengalaman sehari-hari bisa
menjadi awal pembelajaran dalam kegiatan menulis. Karena sebenarnya menulis
pengalaman sehari-hari merupakan aktifitas mencurahkan pikiran dan perasaan.
Tidak seperti menulis karya tulis atau essay, menulis pengalaman sehari-hari begitu
ringan.
Pelatihan menulis sejak dini mungkin sudah mulai diperhatikan, tetapi tidak
semua anak-anak Indonesia bisa mendapatkannya dengan mudah. Anak-anak
jalanan dengan segala keterbatasannya tentu saja tidak bisa dengan leluasa
mendapatkan pelatihan khusus seperti itu. Padahal, jumlah mereka tidak sedikit di
negara ini. Pada awal krisis, peningkatan jumlah anak jalanan mencapai sekitar 400
% (Kompas, 1998). Berdasarkan data resmi, diperkirakan jumlah anak jalanan
sekitar 50.000 pada tahun 1998 (Anwar dan Irwanto, 2000). Jumlah ini
diperkirakan akan meningkat lagi apabila krisis ekonomi yang berkepanjangan ini
tidak segera berakhir (www.nakertrans-anak.com ).
Dewasa ini, program pengentasan anak jalanan sangat gencar dilakukan.
Pemerintah dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) sangat aktif dalam
pengentasan anak jalanan dan perlindungan terhadap mereka. Mereka mulai
diarahkan ke sanggar-sanggar atau tempat pembinaan yang dapat membekali
mereka dengan pendidikan dan berbagai kemampuan lainnya. Anak-anak ini
kemudian disebut sebagai „Anak Negeri‟, mereka bukan lagi anak-anak jalanan,
tetapi anak negeri yang berhak mendapatkan perlindungan dan pendidikan oleh
Negara.
5

Walaupun anak-anak negeri telah dibekali dengan pendidikan dan


kemampuan lain, tetapi tetap saja mereka memiliki keterbatasan untuk
mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan kepenulisan. Padahal mereka adalah
anak-anak yang kaya akan pengalaman, sehingga aka sangat menarik apabila
pengalaman-pengalaman tersebut dapat mereka tuangkan ke dalam sebuah tulisan
atau dikemas dalam sebuah buku. Karya yang dihasilkan dengan berbagai
keterbatasan oleh anank-anak negeri nantinya bisa memotivasi banyak orang untuk
tidak mudah menyerah dan terus berkarya.
Dalam Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM)
yang akan dilakukan, akan dibuat suatu pelatihan kepenulisan untuk anak-anak
negeri yaitu Diary Anak Negeri. Sehingga diharapkan dengan adanya pelatihan
ini, mereka dapat mengasah kemampuan mereka di bidang kepenulisan dan
berkomunikasai, berpikir kritis, meningkatkan kreatifitas dan imajinasi, dan lain
sebagainya. Setelah dilakukan pelatihan ini nantinya, mereka akan manghasilkan
sebuah karya berbentuk buku Diary Anak Negeri yang berisi tulisan-tulisan
mereka berdasarkan pengalaman hidup atau pengalaman sehari-hari. Diharapkan
buku tersebut nantinya bisa dijadikan sebagai pembangkit motivasi oleh
masyarakat yang membacanya. Dalam pelaksanaan program Diary Anak Negeri,
nantinya akan bekerja sama dengan Forum Lingkar Pena sebagai lembaga yang
dapat memfasilitasi pelatihan untuk anak-anak negeri sekaligus menerbitkan karya
yang akan dihasilkan anak-anak negeri nantinya dan Sanggar Alang-alang sebagai
Lembaga Swadaya Masyarakat yeng terkait dengan anak-ank negeri. Selama
proses pelaksanaan program Diary Anak Negeri ini, nantinya juga akan dilakukan
pendampingan dan monitoring mengenai penulisan karya oleh anak-anak negeri.
Sampai karya tersebut benar-benar siap diterbitkan.. Diharapkan dengan adanya
program ini akan didapatkan keuntungan:
1. Melatih kreatifitas mahasiswa untuk menyampaikan ide kreatifnya kepada
masyarakat.
2. Mengasah kreatifitas dan daya imajinasi ank negeri
3. Melatih soft skill anak negeri dalam bidang kepenulisan
4. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan berpikir kritis anak negeri
6

5. Menumbuhkan motivasi dan kepercayaan diri anak negeri untuk menulis


dan terus berkarya.
6. Anak negeri dapat menghasilkan karya yang dikemas dalam sebuah buku
yang nantinya dapat membangkitkan motivasi dan semangat masyarakat.

C. PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang diselesaikan melalui program ini:
1. Saat ini, keinginan membaca di kalangan anak negeri perlu ditingkatkan
kembali. Karena membaca merupakan aktifitas yang dapat meningkatkan
intelektualitas seseorang. Untuk meningkatkan keinginan membaca sendiri
sebenarnya bisa dilakukan dengan menulis. Karena menulis adalah
pekerjaan membaca. Dengan memberikan pelatihan kepenulisa sebenarnya
secara tidak langsung telah membuat anak negeri tertarik untuk membaca
dan tentunya otaknya terasah dengan menulis.
2. Kemampuan anak negeri untuk bisa berkomunikasi dengan baik masih
begitu minim. Padahal kemampuan berkomunikasi adalah hal paling
mendasar yang diperlukan oleh seorang manusia. Pengembangan
kemampuan berkomunikasi mereka bisa dilakukan melalui banyak cara
salah satunya adalah menulis. Hal ini karena menulis adalah salah satu
bentuk pembelajaran komunikasi tak langsung melalui tulisan
3. Banyak program yang dilakukan masyarakat terkait pengentasan
keterbatasan anak negeri meliputi pembekalan ketrampilan kewirausahaan
maupun dalam bentuk lainnya. Namun, masih sangat sedikit pengentasan
keterbatasan tersebut yang mengarah pada ketrampilan mereka menulis.
Padahal, menulis memiliki banyak manfaat, yakni menjadi ajang proses
berfikir serta ajang belajar berkomunikasi dengan baik melalui tulisan
sehingga softskill mereka pun secara tidak langsung sebenarnya juga
terasah melalui kegiatan menulis.
4. Pada saat ini, pengembangan potensi anak negeri terkait aktifitas berfikir
masih perlu variasi. Potensi yang menyebar harus diarahkan sebagaimana
mestinya. Karena anak negeri yang berasal dari keterbatasan keadaan
sejujurnya adalah anak-anak yang memiliki potensi yang bisa
7

dikembangkan dan dikelola lebih baik. Ketrampilan menulis adalah salah


satu pengembangan potensi yang efektif untuk emningkatkan intelegensia
mereka.
5. Sejauh ini, budaya menulis dikalangan masyarakat masih begitu minim.
Banyak masyarakat yang menganggap menulis itu tidaklah mudah. Hal itu
lebih karena mereka tidak mau mencoba untuk menuliskan sesuatu
sepanjang hidupnya. Dengan mengembangkan aktifitas menulis dikalangan
anak negeri diharapkan masyarakat bisa melihat betapa sebenarnya semua
orang bisa menulis, bahkan anak negeri yang jelas pernah memiliki
keterbatasan..
.

D. TUJUAN PROGRAM
Tujuan dari kegiatan PKMM ini adalah untuk mengasah soft skill anak
negeri dalam bidang kepenulisan yang pastinya mempunyai banyak manfaat bagi
anak negeri sendiri, serta menghasilkan suatu karya penggugah yang akan menjadi
motivator bagi masyarakat karena anak negeri adalah anak-anak yang kaya akan
pengalaman hidup. Oleh karena itu, diperlukan suatu program pelatihan
kepenulisan untuk anak-anak negeri sehingga mereka juga dapat menyapa dunia
dengan tulisannya.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN


Luaran yang terkait dengan tujuan awal pelaksanaan program dan
diharapkan dapat tercapai setelah melakukan program ini adalah:
1. Terbentuknya modul kurikulum ‘Diary Anak Negeri’.
Dalam kurikulum ini terdapat tahapan pelatihan dalam program „Diary Anak
Negeri‟, seperti: materi apa saja yang disampaikan, teknis pelaksanaan, waktu
pelaksanaan program, dll
2. Pelaksanaan program ‘‘Diary Anak Negeri’
Dalam pelatihan ini, beberapa elemen yang terlibat adalah Lembaga Swadaya
Masyarakat sebagai lembaga yang mewadahi anak negeri dan Forum Lingkar Pena.
Dalam program ini pihak Forum Lingkar Pena membantu dalam teknis penyusunan
kurikulum, pelaksanaan program, serta penerbitan buku Diary Anak Negeri.
8

3. Terbitnya buku Diary Anak Negeri


Di akhir program „Diary Anak Negeri‟ ini nantinya diharapkan anak negeri telah
dapat menghasilkan suatu karya dari tulisan mereka yang akan diterbitkan dalam
suatu buku berjudul „Diary Anak Negeri‟.
4. Membuat sistem Controlling
Setelah program ini selesai, diharapkan Lembaga Swadaya Masyarakat yang
terkait dapat terus melakukan controlling terhadap perkembangan kemampuan
menulis mereka dan mengarahkannya agar lebih produktif.

F. KEGUNAAN PROGRAM
Kegunaan program ini adalah:
1. Mengenalkan anak negeri dengan dunia kepenulisan
2. Membekali anak negeri dengan kemampuan dalm bidng kepenulisan
3. Mengasah kreatifitas dan imajinasi anak negeri
4. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan berpikir kritis anak negeri
5. Membangkitkan motivasi dan kepercayaan iri anak negeri
6. Menghasilkan sebuah buku karya anak negeri yang dapat memotivasi
masyarakat.

G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN


Aktifitas menulis masih sangat awam untuk kebanyakan masyarakat. Selain
merasa karena hal itu tidak biasa, aktifitas ini memang tidak terlalu dibiasakan oleh
kebanyakan masyarakat sendiri. Hanya segelintir masyarakat yang menyukai
aktifitas ini. Masih sangat minim orang yang menyukai menulis atau bahkan
menjadikannya sebagai hobi.
Bila masyarakat saja masih mengalami kesenjangan dengan kegiatan
menulis, tentunya untuk anak negeri yang notabene jauh dari pendidikan yang
layak, menulis bisa menjadi suatu kegiatan yang langka untuk mereka. Padahal,
manfaat menulis untuk perkembangan mereka sangat besar.
Menulis sesungguhnya membuat mereka jauh lebih komunikatif karena
menulis adalah bentuk komunikasi unik melalui tulisan. Betapapun tak melalui
lisan, belajar komunikasi dengan menulis bisa meningkatkan aktifitas berfikir.
Karena menulis adalah tradisi intelektual. Menulis adalah pembebasan. Menulis
9

adalah perlawanan, dimana penulis bisa menuliskan apa saja yang bertentangan
dengan hati nurani. Selain itu, aktifitas menulis sebenarnya juga menuntut untuk
membaca. Dengan menulis, dipastikan aktifitas membaa juga tak terlewatkan.
Pelatihan menulis sejak dini merupakan suatu hal yang sangat penting yang
selama ini sering disepelakan oleh masyarakat. Padahal menulis bukan hanya
terkait masalah tulisan, tetapi juga melatih untuk berpikir kritis, mengasah
kreatifitas dan daya imajinasi, dan kemampuan berkomunikasi yang baik. Sehingga
dengan kemampuan menulis yang ditanamkan sejak dini, nantinya akan tumbuh
generasi generasi berkualitas dan produktif yang meningkatkan tingkat
intelektualitas bangsa.
Namun demikian, tidak semua anak Indonesia mempunyai kesempatan
untuk mendapatkan pelatihan kepenulisan. Anak negeri adalah anak-anak yang
mungkin tidak berkesempatan mendapatkan pelatihan kepenulisan karena berbagai
keterbatasannya (faktor biaya,dll). Padahal anak-anak negeri sangat potensial untuk
dibekali dengan kemampuan menulis, kekayaan pengalaman dan mimpi yang
mereka miliki akan dengan mudah mereka tuangkan menjadi karya yang lebih
bermanfaat bagi masyarakat bila mereka mempunyai kemampuan menulis. Oleh
karena itu, perlu diadakan suatu pelatihan kepenulisan khusus untuk anak negeri,
sehingga mereka juga bisa berkarya bermanfaat bagi orang lain melalui tulisan-
tulisan mereka.
Menulis adalah pekerjaan membaca. Aktifitas menulis akan menuntut
penulis membaca. Dengan mengembangkan kemampuan menulis anak-anak negeri
sebenarnya banyak hal yang diperoleh selain kemampuan menulis itu sendiri.
Dengan menulis, seorang anak akan dituntut agar mau membaca. Dan menulis
sendiri, karena merupakan aktfitas berfikir membuat alur berfikir mereka lebih
runut dan sistematis. Lebih jauh lagi, sebenarnya dengan menulis kemampuan
berkmunikasi mereka jauh lebih baik.
Salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat yang terkait menangani anak
negeri adalah Sanggar Alang-alang. Sanggar alang-alang didirikan pada tanggal 16
April 1999, oleh seorang budayawan, seniman, wartawan senior TVRI Surabaya
yaitu Didit Hari Purnomo atau lebih dikenal dengan nama Didit Hape. Sampai saat
ini terhitung sudah kurang lebih 261 anak yang dibina disana, dengan status aktif
10

kurang lebih 158 anak, karena pada umur 18 tahun keatas sudah diwajibkan keluar.
Sanggar alang-alang adalah sebuah rumah singgah yang berlokasi di area terminal
Joyoboyo Surabaya, tepatnya di Jl.Gunung Sari no. 24 A. Di sanggar ini, banyak
diberikan pendidikan dan pelatihan untuk “anak negeri”, karena setiap anak negeri
wajib mendapatkan hak mereka akan sebuah penghidupan dan pendidikan yang
layak sesuai dengan amanat UUD 45.
Pendidikan dan pelatihan yang diberikan di Sanggar Alang-Alang, banyak
diutamakan untuk menggali potensi ataupun bakat. Selain life skill, mereka juga
diajarkan tentang musik, perpustakaan, tata karma, agama dan budaya. Sehingga
diharapkan mereka mampu memaksimalkan bakat-bakat mereka, memahami
bagaimana harus bersikap ditengah-tengah masyarakat, dan menumbuhkan pikiran
positif di diri mereka bahwa mereka mampu berhasil dalam kondisi bagaimana-
pun. Untuk menyalurkan bakat berkelahi, Sanggar Alang-Alang juga mempunyai
sasana tinju, bernama Alang-Alang Boxing Club yang didirikan pada Januari 2006
diresmikan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault.
Untuk melengkapi pendidikan dan pelatihan yang sudah ada, program
pelatihan kepenulisan seperti Diary Anak Negeri akan sangat bermanfaat bagi
anak-anak negeri. Sehingga mereka juga bisa berkarya dalam bidang kepenulisan,
serta bermanfaat bagi masyarakat.
Diary Anak Negeri merupakan serangkaian pelatihan kepenulisan yang
diharapkan dapat membekali anak negeri yang sampai saat ini masih minim
mendapatkan pelatijhan-pelatihan semacam ini. Anak negeri yang sebenarnya
memiliki potensi yang luar biasa bisa mengembangkan potensinya melalui
pelatihan ini.
11

H. METODOLOGI PELAKSANAAN PROGRAM


12

Keterangan:
Pra Pengiriman Proposal
Pasca Persetujuan Proposal
Luaran yang diharapkan

1. Tahap pra pengiriman proposal


Sebelum mengajukan proposal program ini, telah dilaksanakan:
a. Ide dasar
Awal dari terciptanya program kreativitas mahasiswa ini adalah adanya ide
dasar untuk membekali anak negeri dengan kemampuan dalam bidang
kepenulisan
b. Observasi
Melakukan pencarian informasi terkait anak negeri (kondisi, aktifitas mereka,
dll). Observasi dilakukan melalui pengumpulan fakta dan informasi melalui
internet, buku serta instansi terkait.
c. Fiksasi Ide
Setelah dilakukan serangkaian observasi maka untuk memfiksasi ide yang
berasal dari ide dasar dilakukan identifikasi dan perumusan masalah yakni,
menghimpun fakta dan informasi yang di dapat di lapangan kemudian
menentukan ide untuk membuat suatu program pelatihan kepenulisan untuk
ank-anak negeri terkait masalah sulitnya mereka mendapatkan kesempatan
mengikuti pelatihan kepenulisan karena berbagai keterbatasannya (biaya,dll)..
Selain itu, untuk memperkuat penulisan program ini dilakukan studi literatur
melalui buku dan internet.

2. Tahap pasca persetujuan proposal


Setelah disetujuinya proposal program ini, maka akan dilaksanakan:
a. Penyusunan Modul Kurikulum Program „Diary Anak Negeri’
Menyusun modul kurikulum Program „Diary Anak Negeri „ yang berisi materi
yang akan disampaikan selama program dilaksanakan serta teknis pelaksanaan
dan jadwal pelaksanaan Program „Diary Anak Negeri „
.
13

b. Persiapan
Meminta izin kepada LSM yang terkait untuk melaksanakan program „Diary
Anak Negeri „. Menjalin kerja sama dengan Forum Lingkar Pena sebagai
fasilitator program „Diary Anak Negeri „
c. Pelaksanaan Program
Mengadakan pelatihan kepenulisan terhadap anak negeri., serta mendampingi
mereka selama proses menulis dan menghasilkan karya yang nantinya akan
dibukukan.
d. Monitoring
Melakukan pemantauan terhadap perkembangan anak negeri selama
pelaksanaan program
e. Controlling
.Membuat sistem controlling terhadap program ini. Diharapkan dengan adanya
Program „Diary Anak Negeri „, LSM yang terkait bisa terus mengontrol
perkembangan kemampuan mereka dalam menulis.

I. JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM


Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V
No Kegiatan I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II
Perencanaan
teknis
Pelaksanaan
1 program

Pelaksanaan
2 Program

3 Monitoring

4 Controlling

J. BIAYA
Adapun anggaran dana dari program ini adalah sebagai berikut :
14

1. Bahan Habis pakai


Uraian Volume Satuan Harga Satuan Jumlah
Air Galon 3 Galon Rp 45.000 Rp 135.000
Air Galon isi ulang 42 Galon Rp 8.000 Rp 336.000
Makanan ringan (Biskuit) 924 bungkus Rp 1.000 Rp 924.000
Kertas HVS 3 Rim Rp 50.000 Rp 150.000
2 x 15 Bungkus Rp 7.000
Makan untuk pengajar pertemuan Rp 210.000
Sub Total Rp 1.755.000

2. Peralatan atau jasa pendukung


Uraian Volume Satuan Harga Satuan Jumlah
White board 2 Buah Rp 100.000 Rp 200.000
spidol 5 buah Rp 5.000 Rp 25.000
Modul „Diary Anak Negeri‟ 60 buah Rp 10.000 Rp 600.000
Buku Tulis 5 lusin Rp 12.000 Rp 60.000
Pulpen 60 buah Rp 1500 Rp 90.000
2 x 15 orang Rp 100.000
Fee pengajar pertemuan Rp 3.000.000
Sewa Handycam 1 buah Rp 100.000 Rp 100.000
Sub Total Rp 4.075.000

3. Pelaksanaan Program
Uraian Volume Satuan Harga Satuan Jumlah
Banner 1 buah Rp 150.000 Rp 150.000
Fee media massa 1 buah Rp 200.000 Rp 200.000
Sub Total Rp 350.000

4. Perjalanan
Uraian Volume Satuan Harga Satuan Jumlah
Transportasi menuju Lokasi 5 x 6 kali orang Rp 10.000 Rp 300.000
Sub Total Rp 300.000

5. Pembuatan Laporan
Uraian Volume Satuan Harga Satuan Jumlah
Pembuatan laporan visitasi 1 buah Rp 20.000 Rp 25.000
Pembuatan laporan akhir 1 buah Rp 30.000 Rp 30.000
Penggandaan laporan akhir 5 buah Rp 25.000 Rp 125.000
Pembuatan poster 1 buah Rp 200.000 Rp 200.000
Browsing internet 30 jam Rp 3.500 Rp 105.000
Fotokopi 1 rim Rp 70 Rp 35.000
Sub Total Rp 520.000

Rekapitulasi Biaya

Jenis Pengeluaran Jumlah


15

Bahan habis pakai Rp 1.755.000


Peralatan Pendukung Rp 4.075.000
Pelaksanaan Program Rp 350.000
Perjalanan Rp 300.000
Pembuatan Laporan Rp 520,000
Total Rp 7,000,000
16

N. LAMPIRAN

1. Alamat Lokasi: Sanggar Alang-alang


Jl. Gunungsari no. 24 A, Surabaya Selatan

2. Peta Lokasi
17

3. Pembagian Tugas dan Kedudukan dalam Tim


Kedudukan
No. Nama Dalam Tim Tugas
a. Mengkoordinasi tim.
Ketua b. Bertanggungjawab terhadap
1. Winda Hayu Pratiwi
pelaksana pelaksanaan program
c. Mengkonsultasikan segala
permasalahan dengan semua anggota.
d. Koordinasi dalam hal
pembimbingan
dengan dosen pembimbing
2. Anggota a. Membantu pelaksanaan setiap
Ayyu Fityatin L. H pelaksana kegiatan dalam program
b. Bertanggungjawab terhadap ketua
pelaksana.
c. Mengkonsultasikan program dengan
dosen pembimbing
d. Bertanggungjawab dalam
pengambilan gambar dan video
a. Membantu pelaksanaan setiap
3. Nia Rahmawati Anggota kegiatan dalam program
pelaksana b. Bertanggungjawab terhadap ketua
pelaksana.

c. Bertanggungjawab dalam proses


dokumentasi
a. Membantu pelaksanaan program
b. Bertanggungjawab terhadap ketua
pelaksana.
Anggota
pelaksana
Fajar Singgih K. P
4

c. Mengkoordinasi pendanaan untuk


masing-masing kegiatan bertanggung
jawab dalam prosesnya
a. Membantu pelaksanaan program
5 Ilman Tafdhila
Anggota b. Bertanggungjawab terhadap ketua
pelaksana pelaksana.

c. Mengkonsultasikan program dengan


dosen pembimbing
18

4. Daftar Riwayat Hidup

Ketua Pelaksana Kegiatan


Nama : Winda Hayu Pratiwi
Nama Panggilan : Winda
Jenis Kelamin : Perempuan
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat / Tanggal Lahir : Gresik, 9 Desember 1989
Alamat Lengkap : Jl. Pendidikan no. 1 Ketapang Lor, Ujung
Pangkah, Gresik -Jawa Timur
Telephone/Handphone : - /08563021327
Email : windahayupratiwi@gmail.com
Pendidikan :
 SDN Ketapang Lor (1995-2001)
 SMPN 1 Sidayu (2001-2004)
 SMAN 1 Gresik (2004-2007)
 Teknik Kimia FTI-ITS 2007-sekarang

Penghargaan Individu :
 Finalis KPKM (Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa) Tingkat Nasional
Tahun 2008

Karya Tulis yang pernah dibuat:


 Pemanfaatan Rami (Boehmeria nivea) sebagai bahan Baku Tekstil Dalam
Upaya Menanggulangi Ketergantungan Kapas Impor (2007)
 Efektifitas Kebijakan Subsidi Pupuk Bagi Kelangsungan Pertanian di
Indonesia. (2008)
 Regenerasi Ludruk Sebagai Ludruk ABG Dalam Upaya Meningkatkan
Sense Of Belonging Masyarakat Jawa Timur Terhadap Budaya Lokal
(2008)

Penulis,

Winda Hayu Pratiwi


19

Anggota Pelaksana 1

DATA PRIBADI

Nama : Ayyu Fityatin Luthfi Hasyim


Nama Panggilan : Ayyu, Fifi
Jenis Kelamin : Perempuan
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat / Tanggal Lahir : Ngawi, 21 April 1987
Alamat Lengkap : Babadan, Pangkur, Ngawi
Telephone/Handphone : - / 08563021326
Email : shio_fie2@yahoo.co.id
Pendidikan :
 MIN Babadan Pangkur Ngawi (1994-2000)
 SMP Ma‟arif 1 Ponorogo (2000-2003)
 SMAN 2 Madiun (2003-2006)
 Jurusan Teknik Kimia ITS (2007-Sekarang)

Penghargaan Individu :

 Finalis KPKM (Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa) Tingkat Nasional


Tahun 2008
 Juara 1 Lomba Menulis Cerpen Islami dalam acara Muslimah Days 2008
 Juara 1 Lomba Menulis Cerpen Islami dalam acara Muslimah Days 2009

Karya Tulis yang Pernah Dibuat:


 Hitam Putih Televisi dan Dampaknya bagi Remaja (2005)
 Pemanfaatan Rami (Boehmeria nivea) sebagai bahan Baku Tekstil Dalam
Upaya Menanggulangi Ketergantungan Kapas Impor (2007)
 Efektifitas Kebijakan Subsidi Pupuk Bagi Kelangsungan Pertanian di
Indonesia. (2008)
 Regenerasi Ludruk Sebagai Ludruk ABG Dalam Upaya Meningkatkan
Sense Of Belonging Masyarakat Jawa Timur Terhadap Budaya Lokal
(2008)
20

 Pemanfaatan CH4 (metana) Dalam Pembusukan Sampah Organik Sebagai


Bahan Bakar Melalui Metode Waste to Energy (2008)
 Studi Tentang Konversi Sampah Organik Menjadi Biogas Sebagai Bahan
Bakar Pengganti Minyak Tanah Melalui Metode Waste to Energy (2008)
 Efektifitas Kebijakan Perberasan Nasional Untuk Kesejahteraan Petani di
Indonesia (Kajian Mengenai Kebijakan Penetapan Harga Pembelian
Pemerintah (HPP) terhadap komoditas pertanian dalam Inpres no. 8 Tahun
2008). (2009)

Penulis,

Ayyu Fityatin Luthfi Hasyim

Anggota Pelaksana 2
Nama : Nia Rahmawati
Nama Panggilan : Nia
Jenis Kelamin : Perempuan
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat / Tanggal Lahir : Gresik, 23 November 1988
Alamat Lengkap : Jl. Lempung Perdana Surabaya
Telephone/Handphone : - /085231922495
Email : nia_rahma@chem-eng.its.ac.id
Pendidikan :
1995 - 2001 SDN Tandes Kidul 1 Sby
2001- 2004 SMP Negeri 3 Sby
2004 - 2007 SMA Negeri 5 Sby
2007- Sekarang Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Jurusan Teknik Kimia - Fakultas Teknologi Industri

Penghargaan Individu :
 Finalis KPKM (Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa) Tingkat Naslonal
Tahun 2008
21

Karya Tulis yang pernah dibuat:


 Pemanfaatan Rami (Boehmeria nivea) sebagai bahan Baku Tekstil Dalam
Upaya Menanggulangi Ketergantungan Kapas Impor (2007)
 Efektifitas Kebijakan Subsidi Pupuk Bagi Kelangsungan Pertanian di
Indonesia. (2008)
 Regenerasi Ludruk Sebagai Ludruk ABG Dalam Upaya Meningkatkan
Sense Of Belonging Masyarakat Jawa Timur Terhadap Budaya Lokal
(2008)

Penulis,

Nia Rahmawati

Anggota Pelaksana 3
Nama : Fajar Singgih Kurnia Putra
Nama Panggilan : Fajar
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat / Tanggal Lahir : Bojonegoro, 26 April 1989
Alamat Lengkap : Jl. Surabaya no. 187, Kalitidu, Bojonegoro
Telephone/Handphone : - / 085645406132
Email : -
Pendidikan :
 SDN 1 Sudu (1995-2001)
 SMPN 2 Padangan (2001-2004)
 SMAN 1 Bojonegoro (2004-2007)
 Jurusan Teknik Kimia ITS (2008-sekarang)

Karya Tulis Yang Pernah Dibuat:


 Pemanfaatan Kulit Kerang untuk Mengatasi Logam Berat di Perairan
22

 Rempeyek Sabu (Sayur-Buah) Studi Optimalisasi Pembuatan Biogas


dengan PenambahanJerami Menggunakan Plastic Disgester Skala Rumah
Tangga

Penulis,

Fajar Singgih K. P

Anggota Pelaksana 4
Nama : Ilman Tafdhila
Nama Panggilan : Ilman
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat / Tanggal Lahir : Banyuwangi, 25 Oktober 1990
Alamat Lengkap : Jl. Keputih Makam Blok D no. 20 A
Telephone/Handphone : - / 085645406132
Email : ilman.tafdhila@yahoo.co.id
Pendidikan :
 MI Muhammadiah 1 Tanjungrejo Wuluhan (1996-2002)
 SMPN Muhammadiah 6 Wuluhan(2002-2005)
 SMAN Ambulu Jember (2005-2008)
 Jurusan Teknik Kimia ITS (2008-sekarang)

Penulis,

Ilman Tafdhila

Anda mungkin juga menyukai