PENDAHULUAN
menyediakan jasa-jasa perbankan. Oleh sebab itu, bank merupakan bagian yang
pihak ketiga atau masyarakat. Hal ini sejalan dengan usaha pokok perbankan yaitu
memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran
uang. Dengan kata lain bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun
sumber pendapatan utama. Hampir seluruh pendapatan yang diterima oleh bank
berasal ari ana-dana yang dihimpun dari masyarakat yang sebagian besar
dialokasikan untuk kredit. Pendapatan yang diterima kredit yang dilakukan oleh
bank yakni berupa pendapatan bunga merupakan sumber dana terbesar bagi bank.
Sementara dana bank yang berasal dari modal sendiri dan cadangan modal hanya
sebagian kecil saja dari seluruh total aktiva bank. Oleh karena itu wajar jika
Tujuan dalam pemberian kredit yang ada dalam pola dan kebijaksanaan
kredit bank adalah untuk mendapatkan hasil yang tinggi dan terjaminnya
keamanan bagi nasabah penyimpan sebagai suber dana terbesar dalam pemberian
kredit. Kredit yang aman akan memberikan dampak positif pada bank sehingga
dan safety akan berjalan beriringan. Dalam rangka mencapai tujuan inilah alasan
contohnya adalah dalam prosedur pelaksannan pemberian kredit yang salah satu
membayar.
tidak sedikit pula bank-bank umum maupun swasta ang mengalami likuidasi. Hal
perbankan sehari-hari.
oleh bank, salah satunya adalah resiko kredit ang dapat menyebabkan pinjaman
yang diberikan tidak dapat menghasilkan keuntungan optimal, baik bagi bank
dikembalikan oleh nasabah atau yang lebih dokenan dengan istilah kredit macet.
Kredit macet atau kredit bermasalah tentu masih apat ditangani apabila kredit
ternyata dengan nominal yang besar atau material tentu saja hal ini dapat
usaha bank yang bersangkutan, karena kegiatan utama bank tidak terlepas dari
uang dan kredit sebagai sumber pendapatannya yang utama dan terbesar.
Oleh sebab itu, menarik untuk ditelit persyaratan apa saja yang
dikeluarkan oleh bank dalam memberikan atau mencairkan kredit pada nasabah,
disertai hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dan yang harus terus dimonitor
oleh bank terutama bagi debitur engan pinjaman nominal yang tinggi, serta
sering terjadi kredit macet. Penelitian ini difokuskan pada unit Sentra Kredit Kecil
PT. Bank Negara Indonesia (persero) Tbk. Yang merupakan bank milik Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki wilayah operasi Sumatera Bagian
Selatan mencakup Sumatera Selatan, Jambi, dan Bangka Beltung. Bank ini mulai
beroperari sejak tahun 1946 dan sudah memiliki ikatan yang kuat dengan
digunakan oleh bank tersebut bisa saja hampir sama dengan prosedur yang
digunakan oleh bank umum lain. Namun juga tidak menutup kemungkinan
kredit tersebut mulai dari kredit tersebut diajukan oleh debitur hingga kredit
tersebut dicairkan oleh pihak bank, serta bagaimana pengelolaan dan penanganan
pemberian kredit yang harus dipatuhi oleh seluruh elemen perusahaaan, serta
tersebut.
skripsi ini, penulis memilih masalah yang berhubungan dengan cara kerja struktur
1. Apakah prosedur pemberian kredit yang ditetapkan oleh Sentra Kredit Kecil
PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Palembang telah memiliki pengendalian intern yang
baik?
tersebut?
pemberian kredit oleh Sentra Kredit Kecil PT. Bank BNI (Persero) Tbk.
Palembang.
yang dijalankan oleh Sentra Kredit Kecil PT. Bank BNI (Persero) Tbk.
Palembang.
pengendalian intern atas pemberian kredit yang memuaskan dan mencari jalan
keluar yang terbaik apabila terjadi penyimpangan atau kesalahan dalam penerapan
pengendalian intern pada Sentra Kredit Kecil PT. Bank BNI (Persero) Tbk.
Palembang.
Manfaat yang diharapkan adalah:
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Pembaca
3. Bagi Perusahaan
Sebagai salah satu informasi bagi pimpinan perusahaan atau pengambil keputusan
Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penulisan skripsi ini, maka
BAB I : PENDAHULUAN
pembahasan.
BAB III : GAMBARAN UMUM SENTRA KREDIT KECIL PT. BANK BNI
Bab ini menguraikan secara singkat sejarah Sentra Kredit Kecil PT.
yang terdiri dari sistem dan prosedur kerja bagian kredit, produk
dalam pemberian kredit dalam Sentra Kredit Kecil PT. Bank BNI
STUDI PUSTAKA
a. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usahanya.
Bank umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang tidak memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran, yang dalam pelaksanaan kegiatan usahanya dapat secara
unit) dengan DSU (defisit spending unit), usaha pokok bank didasarkan atas
1) Denomination Divisibility
Adalah bank yang menghimpun dana dari SSU yang masing-masing nilainya
relatif kecil, tetapi secara keseluruhan jumlahnya akan sangat besar. Dengan
2) Maturity Flexibility
simpanan yang bervariasi jangka waktu dan penarikannya, seperti rekening giro,
3) Liquidity Transformation
Adalah dana yang disimpan oleh para penabung (SSU) kepada bank umumnya
bersifat likuid. Karena itu, SSU dapat dengan mudah mencairkannya sesuai
4) Risk Diversification
Adalah bank dalam menyalurkan kredit kepada banyak pihak atau debitur dan
sektor-sektor ekonomi yang beraneka macam, sehingga risiko yang dihadapi bank
yang memadai bahwa tujuan usaha yang spesifik akan dapat dicapai. Pengertian
prosedur yang diciptakan untuk memberikan jaminan yang memadai agar tujuan
rencana organisasi dan semua metode yang terkoordinisir dan tindakan atau
(Bambang Hariadi,1990:3).
1. Fungsi pengawasan
2. Fungsi pencatatan
3. Fungsi penyimpanan
b. Sistem pemberian wewenang dan prosedur pencatatan salah satu cara untuk
Prosedur yang telah ditetapkan seyogyanya ditaati oleh setiap petugas di dalam
perusahaan.
sebagai berikut:
3. Mendorong efisiensi
(1998:173), yaitu :
tekanan lain.
2. Gangguan
Kolusi merupakan kerjasama yang dibangun oleh beberapa orang untuk tidak
pada mereka dapat mengabaikan kebijakan atau prosedur yang telah ditetapkan
Namun manfaat yang diperoleh dari pengendalian intern sulit diukur karena
6. Sence of Control
Bilamana pengawas dan pengurus serta manajer atau direksi tidak memiliki sence
prosedur audit yang dilaksanakan untuk menentukan efektivitas desain dan atau
berjalan dengan baik. Kebijakan dan prosedur akan efektif bila diterapkan
1. Permintaan keterangan
2. Pengamatan
3. Inspeksi
4. Pelaksanaan kembali
1. Pengertian Kredit
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain
yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu
diberikan tetap lancar, produktif dan tidak macet. Lancar dan produktif artinya
kredit itu dapat ditarik kembali bersama bunganya sesuai dengan perjanjian yang
bank bersangkutan. Oleh karena itu, penyaluran kredit harus didasarkan pada
prisip kehati-hatian dan dengan sistem pengendalian intern kredit yang baik dan
benar.
bermasalah
(Malayu Hasibuan,2001:105)
Unsur pengendalian piutang (kredit) yang harus ada adalah sebagai berikut :
yang mengatur perihal perkreditan bank, baik prosedur, jumlah kredit maupun
jangka waktu dan tingkat bunga kredit yang disusun dan dijadikan pedoman bank
melaksanakan penyaluran kredit kepada debitur. Kebijakan kredit bank yang
Kebijakan umum kredit menyangkut: sasaran yang ingin dicapai, strategi pokok
penyaluran kredit, daerah pemasaran, standar mutu kredit dan jaminan yang di
Merupakan kebijaksanaan yang harus dipenuhi oleh bank dan calon debitur.
Secara garis besar prosedur pemberian kredit menyangkut tiga persoalan yaitu,
pengawasan kredit.
Kebijakan yang disesuaikan dengan kondisi khusus dan tujuan tiap sektor
ekonomi, karena tiap sektor ekonomi mempunyai kondisi tujuan yang tidak sama.
Analisis permohonan kredit terkait dengan calon debitur, langkah yang dilakukan
1) Permohonan Kredit
Tahap pertama dalam pemberian kredit adalah pengajuan permohonan kredit oleh
calon debitur. Permohonan ini bisa diajukan secara tertulis tetapi dalam
pengumpulan data lapangan baik menyangkut data pribadi maupun reputasi dan
3) Analisis kredit
pemberian kredit adalah penentuan layak atau tidak permohonan kredit calon
debitur. Disini pihak bank dituntut obyektif dan konsisten atas hasil analisis
5C, yaitu :
mampu
c) Capital (Modal) Modal dari calon debitur harus dianalisis mengenai besar dan
struktur modalnya yang terlihat dari neraca lajur perusahaan calon debitur.
ekonomi.
Selain konsep atau prinsip 5C tersebut diatas, dalam prakteknya bank juga
seringkali menerapkan dasar penilaian lain yang sering disebut dengan prinsip 4P
yaitu :
riwayat hidupnya, hobi, keadaan keluarga, social standing, serta hal-hal lain yang
b) Purpose Bank mencari data tentang tujuan atau keperluan penggunaan kredit.
c) Prospect Bank mencari data tentang harapan masa depan dari bidang usaha atau
pemantauan kredit sejak analisis agar yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai
1) Preventif Control
Merupakan pengawasan kredit yang dilakukan sebelum pencairan kredit dengan
kredit.
2) Represif Control
d. Kolektibilitas Kredit
keputusan Direksi Bank Indonesia No.31 / 147 / Kep / DIR Tanggal 12 Nofember
1) Kredit lancar
Kredit lancar yaitu kredit yang perjalanannya lancar atau memuaskan, artinya
segala kewajiban (bunga atau angsuran utang pokok diselesaikan oleh nasabah
secara baik).
Kredit dalam perhatian khusus yaitu kredit yang selama 1-2 bulan mutasinya
pembayaran bunga atau utang pokoknya tidak baik. Usaha-usaha approach telah
4) Kredit diragukan
Kredit diragukan yaitu kredit yang telah tidak lancar dan telah pada jatuh
5) Kredit macet
Kredit macet sebagai kelanjutan dari usaha penyelesaian atau pengaktifan kembali
kredit yang tidak lancar dan usaha itu tidak berhasil, barulah kredit tersebut
Pemberian Kredit
memadai bahwa tujuan pengendalian dapat dipenuhi. Ketiga kategori ini disebut
sebagai elemen atau unsur struktur pengendalian intern yang terdiri dari: (IAI,
1994:319)
1. Lingkungan Pengendalian
2. Sistem Akuntansi
3. Prosedur Pengendalian
struktur.
Lingkungan pengendalian dalam suatu entitas terdiri dari: (Arens, Elder, dan
Beasley, 2004:402)
e. Struktur Organisasi
menetapkan kebijakan dan prosedur yang tepat di dalam pemberian kredit agar
matang.
pemberian kredit.
Struktur organisasi perlu mendapat perhatian yang serius agar tidak terjadi
wewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam tubuh organisasi. Dalam hal
pemberian kredit misalnya, harus ada pemisahan fungsi antara pejabat yang
bagian analisis, bagian administrasi kredit dan taksasi agunan, serta komite kredit
Salah satu hal yang sangat penting adalah personil yang kompeten yang artinya
memadai dalam menangani bidang kredit. Kita dapat melihatnya dari latar
2. Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi terdiri dari metode dan catatan yang diciptakan untuk
keuangan.
keuangan
akuntansi bersifat konstruktif karena dimulai dari dara asli dan diakhiri dengan
laporan yang merupakan ikhtisar data. Kesemuanya dari data ini menunjukkan
perlunya data dari berbagai pihak yang mempunyai kepentingan, baik pimpinan,
para pemilik, pemegang saham maupun pihak lain misalnya kreditur, bank lain,
Bagi bank laporan ini sangat berguna sebagai bahan pertimbangan untuk
dapat atau tidaknya kredit diberikan. Apakah laporan keuangan yang dibuat dapat
diberikan akan menunjang dan meningktkan laba perusahaan dari tahun ke tahun.
Hal ini dikarenakan pada saat permohonan kredit diajukan hingga kredit
tersebut direalisasi, salah satu syarat yang diperlukan adalah laporan keuangan
yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi sehingga keakuratan, kebenaran dan
3. Prosedur Pengendalian
terhadap empat komponen yang lain yang telah diciptakan oleh manajemen untuk
memberi keyakinan memadai bahwa tujuan tertentu satuan usaha akan tercapai.
prosedur jenis ini umumnya masuk ke dalam lima jenis aktivitas pengendalian
memungkinkan suatu pihak berada dalam posisi yang dapat melakukan dan
Oleh sebab itu, tanggung jawab untuk memberikan otoritas transaksi, mencatat
Dalam setiap transaksi harus disetujui atau mendapat otorisasi yang sesuai dari
Suatu dokumen harus memberikan kepastian bahwa semua transaksi telah dicatat
dan tidak ada transaksi yang dicatat lebih dari sekali. Syarat dokumen yang baik
adalah bernomor urut (prenumbered) untuk mendukungpengendalian atas
dokumen sebagai penolong dalam mencari lokasi dokumen di dalam lemari arsip
Misalnya penerapan fasilitas yang melindungi untuk akses fisik ke program, arsip
Misalnya pengecekan atas rekonsiliasi kas, perbandingan aktiva yang ada dengan
akun misalnya saldo piutang kredit ang dirinci memurut umur piutang dan
sebagainya.
memberikan keyakinan bahwa tujuan pemberian kredit oleh pihak bank kepada
tertulis mengenai kredit yang memuat ketentuan mengenai limit cabang dan limit
perbandingan antara kredit dan jaminan, ketentuan bunga dan provisi, informasi
keuangan yang harus diperoleh dari debitur, serta pengertian kredit bermasalah
dan penanganannya.
suatu audit. Namun, pertimbangan utama auditor adalah apakah kebijakan atau
intern di atas dirancang dan digunakan oleh pihak manajemen perusahaan untuk
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari ruang lingkup
pembahasan, jenis dan sumber data yang digunakan, metode pengumpulan data,
Kecil PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Palembang. Dalam ruang lingkup
struktur pengendalian intern atas prosedur pemberian kredit pada Sentra Kredit
Jenis data yang digunakan adalah data subjek berupa opini responden, data
fisik dan documenter berupa lembar perjanjian kredit dari bank yang bersngkutan
yang bersumber dari data primer maupun data sekunder, baik dari hasil
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Data yang ditetapkan penulis secara tidak langsung berupa bukti catatan
historis Sentra Kredit Kecil PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Palembang periode
Januari 2009 sampai Desember 2009. Data sekunder pada penelitian juga sumber-
sumber dari internet berupa jurnal, artikel maupun buku yang membahas
evaluasi atas kebijakan prosedur pemberian kredit yang dilakukan oleh Kredit
Kecil PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Palembang. Data dan informasi yang
dianalisis sesuai dengan kenyataan yang terjadi di perusahaan. Data-data yang ada
bersifat kualitatif berdasarkan perbandinagan antara teori dan fakta yang ada di
lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
PROPOSAL SKRIPSI
DIAJUKAN OLEH
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDERALAYA
2009