Adm Centos Raid LVM
Adm Centos Raid LVM
org
Centos (Community Enterprise OS) adalah hasil compile ulang dari sebuah Linux yang
sangat terkenal (maaf mereknya tidak dapat disebutkan disini). Proyek ini muncul dari
kerinduan komunitas untuk memiliki Linux berkelas enterprise. Panduan ini akan menuntun
kamu di dalam menginstallnya lengkap dengan RAID-1 (Mirror) dan LVM (Logical Volume
Management).
page 1 of 44
http://linux2.arinet.org
page 2 of 44
http://linux2.arinet.org
page 3 of 44
http://linux2.arinet.org
Illustration 3: Seperti dapat dilihat, kondisi kedua harddisk masih kosong tanpa partisi. Dan terlihat bahwa
ukuran kedua harddisk berbeda sedikit. Kita klik tombol New untuk mulai membuat partisi. Kita akan membuat
2 buah partisi, yaitu /boot dan satu lagi untuk Raid dan LVMnya.
page 4 of 44
http://linux2.arinet.org
Illustration 4: Mengapa kita membuat partisi /boot terpisah dari partisi lainnya? Hal ini
karena /boot tidak dapat berada dalam LVM. Ok, kita pilih jenis file systemnya software
RAID, dan pilih salah satu harddisk yg ingin kita partisi. Ukurannya sebenarnya 100MB
cukup, tapi untuk amannya kita beri saja 300MB. Dan jangan lupa kita berikan option Force
to be a primary partition.
page 5 of 44
http://linux2.arinet.org
Illustration 5: Kemudian kita juga buat partisi sisanya. Kita pakai semua space harddisknya
dengan mengklik option Fill to maximum allowable size. Kalian pasti bertanya, kenapa kita
mempartisi sdb dulu? Karena sdb lebih kecil ukurannya dari sda, jadi nantinya kita bisa
mengetahui berapa besar yang harus kita partisi di sda.
page 6 of 44
http://linux2.arinet.org
Illustration 6: Ini adalah skema partisi setelah sdb selesai kita partisi. Terlihat bahwa belum ada mount
pointnya. Kita lakukan ini nanti. Selanjutnya kita akan partisi sda sama seperti langkah di sdb yah.
page 7 of 44
http://linux2.arinet.org
page 8 of 44
http://linux2.arinet.org
Illustration 7: Nah, di partisi kedua sda (sda2), kita jangan pilih Fill to maximum allowable
size, tetapi kita sesuaikan dengan besarnya sdb2.
page 9 of 44
http://linux2.arinet.org
Illustration 8: Setelah selesai di kedua buah harddisk, terlihat bahwa di sda masih ada sisa space. Tidak apa-
apa. Selanjutnya kita setup RAID devicenya. Klik tombol RAID.
page 10 of 44
http://linux2.arinet.org
page 11 of 44
http://linux2.arinet.org
page 12 of 44
http://linux2.arinet.org
page 13 of 44
http://linux2.arinet.org
Illustration 12: Sama seperti ketika membuat md0, kita pilih pasangan
partisinya, yaitu sda2 dan sdb2, tapi kini kita pilih filesystemnya LVM, dan
jangan lupa tetap pilih RAID levelnya RAID 1.
page 14 of 44
http://linux2.arinet.org
Illustration 13: Setelah selesai membuat RAID device, maka akan dapat kita lihat telah ada md0 dan md1.
Bedanya antara keduanya adalah md0 telah memiliki mount point, sedangkan md1 belum. Nah, langkah
selanjutnya kita membuat partisi di LVM dan mount pointnya. Kita klik tombol LVM.
page 15 of 44
http://linux2.arinet.org
Illustration 14: Setelah kita klik tombol LVM, maka kita akan melihat layar ini. Sedikit teori
LVM, LVM terdiri dari Volume Group (VG), VG ini terdiri dari Physical Volume (PV), di
dalam PV ini bisa terdiri Logical Volume (LV). Nama VG bisa kita ubah sesuai yang kita
inginkan. Terlihat bahwa PV yang kita gunakan adalah md1. Kemudian kita dapat mulai
membuat LVnya, Klik tombol Add.
page 16 of 44
http://linux2.arinet.org
page 17 of 44
http://linux2.arinet.org
page 18 of 44
http://linux2.arinet.org
page 19 of 44
http://linux2.arinet.org
Illustration 18: Setelah selesai, akan terlihat seperti ini. Klik OK untuk kembali ke layar
sebelumnya.
page 20 of 44
http://linux2.arinet.org
Illustration 19: Setelah selesai LVM, skema partisi akan terlihat, ada Hard Drives, Raid Devices, dan LVM.
page 21 of 44
http://linux2.arinet.org
page 22 of 44
http://linux2.arinet.org
page 23 of 44
http://linux2.arinet.org
Illustration 20: Kita tidak usah pakai Firewall dulu. Nanti kita menginstall Firewall sendiri yang lebih
lengkap.
page 24 of 44
http://linux2.arinet.org
page 25 of 44
http://linux2.arinet.org
page 26 of 44
http://linux2.arinet.org
page 27 of 44
http://linux2.arinet.org
page 28 of 44
http://linux2.arinet.org
page 29 of 44
http://linux2.arinet.org
page 30 of 44
http://linux2.arinet.org
page 31 of 44
http://linux2.arinet.org
Illustration 21: Pada tahap ini kita telah selesai menginstall Centos.
Setelah selesai installasi kita lihat kondisi partisi dan mount pointnya seperti ini:
[root@server-mail ~]# df -h
Filesystem Size Used Avail Use% Mounted on
/dev/mapper/VolGroup00-LogVolRoot
page 32 of 44
http://linux2.arinet.org
page 33 of 44
http://linux2.arinet.org
Nah, kita telah sampai ke tahap yang menarik, yaitu kita mentesting apakah RAID-1 yang
telah kita setel tadi benar-benar dapat bekerja dengan baik.
page 34 of 44
http://linux2.arinet.org
Tapi RAID-1 nya ini belum selesai, dia secara otomatis sedang membangun pasangannya.
Dapat kita lihat dari command ini:
page 35 of 44
http://linux2.arinet.org
Dapat pula kita lihat status detailnya Raid dengan command ini:
Setelah selesai proses building mirrornya kita dapat lihat status raid tersebut:
page 36 of 44
http://linux2.arinet.org
page 37 of 44
http://linux2.arinet.org
Ok, setelah yakin bahwa RAID telah berjalan. Kita matikan komputernya, lalu kita cabut
salah satu harddisknya.
Hidupkan komputer.... dan.... Linux tetap berjalan! Hehe.. jangan senang dulu, langkah
selanjutnya nanti adalah membangun kembali mirror yang 'rusak' itu.
Ketika kita hidupkan dengan hanya 1 buah harddisk, di dalam dmesg kita kan dapat melihat
bahwa Linux telah mendeteksi bahwa salah satu harddisknya mengalami kegagalan, ada
message: raid1: raid set md1 active with 1 out of 2 mirrors.
page 38 of 44
http://linux2.arinet.org
Melalui fdisk juga dapat dilihat harddisk mana yang sedang hidup.
page 39 of 44
http://linux2.arinet.org
Oya, Linux akan memberitahu kita bahwa kondisi RAID kita degraded / turun melalui email:
page 40 of 44
http://linux2.arinet.org
Hehe.. menarik bukan? Kita akan menerima 2 buah email sebab kita memiliki 2 buah raid
device yaitu md0 dan md1.
Baiklah, sekarang kita matikan kembali komputer. Dan pasang kembali harddisk yang tadi
kita copot. Kita hidupkan komputer dan kita pantau apa yang terjadi di dalam dmesg.
page 41 of 44
http://linux2.arinet.org
Terlihat ada yang aneh bahwa /dev/sda dianggap sebagai tidak fresh, padahal yg dicopot
adalah sdb. Ini karena kita langsung mencopot sdb dan memasangnya kembali, dimana di
dalam sdb tersebut masih ada informasi mirrornya, jadi keliru mendeteksinya. Tapi tidak apa-
apa, memang sebab nanti jika memang di situasi sebenarnya, kita akan memasang harddisk
yang benar-benar kosong.
Di mdstat terlihat bahwa salah satu mirror mati, cuma sdb yang ada:
page 42 of 44
http://linux2.arinet.org
Personalities : [raid1]
md1 : active raid1 sdb2[1]
77842880 blocks [2/1] [_U]
page 43 of 44
http://linux2.arinet.org
Linux kita telah kembali ke kondisi semula. RAID-1 dengan 2 harddisk sebagai mirror :)
Resources:
1. Centos http://www.centos.org
2. Managing RAID and LVM with Linux http://home.gagme.com/greg/linux/raid-
lvm.php
3. RAID level http://www.redhat.com/docs/manuals/enterprise/RHEL-4-
Manual/sysadmin-guide/s1-raid-levels.html
4. LVM Introduction http://www.redhat.com/docs/manuals/enterprise/RHEL-4-
Manual/sysadmin-guide/ch-lvm-intro.html
page 44 of 44