Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha ESa atas berkat – Nya, saya dapat

menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Konsep Surveilans “ dengan baik.

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang

membantu saya terima dengan lapang dada.

Terima kasih juga bagi semua teman yang sudah membantu saya dalam menyelesaikan

makalah ini.

Kupang, September 2010

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN

Salah satu strategi pembangunan nasional untuk mewujudkan hidup sehat 2010

adalah menerapkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan, yang berarti setiap upaya

program pembangunan nasional harus mempunyai kontribusi positif bagi terbentuknya

lingkungan sehat dan perilaku sehat (Paradigma sehat). Hal tersebut dijabarkan dalam Undang-

undang No.25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS 2000-2004).

Sistem surveilans perilaku beresiko merupakan bagian dari sub sistem surveilans

epidemiologi penyakit tidak menular dan sub sistem surveilans epidemiologi kesehatan

lingkungan dan perilaku dari sistem surveilans epidemiologi kesehatan nasional.

Saat ini sudah terinventarisir sebanyak 19 indikator SSPB. Merujuk kepada

kesepakatan global, maka untuk tingkat nasional telah dipilih tiga indikator yaitu :

1. Perilaku merokok

2. Pola makan diet

3. Aktivitas fisik

B. TUJUAN

1. Memprediksi dan mendeteksi dini epidemi (outbreak)

2. Memonitor, mengevaluasi, dan memperbaiki program pencegahan dan pengendalian

penyakit.
3. Memasukan informasi utk penentuan prioritas, pengambilan kebijakan, perencanaan,

implementasi dan alokasi sumber daya kesehatan.

4. Monitoring kecenderungan (Tren) penyakit endemis dan mengestimasi dampak penyakit

di masa mendatang.

5. Mengidentifikasi kebutuhan riset dan investigasi lebih lanjut.


BAB II

TINJAUAN MATERI

A. KONSEP SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

Surveilans epidemiologi berasal dari kata surveilans dan epidemiologi.

1) SURVEILENS

Surveillance is the ongoing systematic collection, analysis and interpretation of

outcome –spcific data for use in the planning, implementation , and evaluation of

public health practice ( Thacker, 2000 ).

2). EPIDEMIOLOGI

Ilmu yang mempelajari, menganalisis, serta berusaha memecahkan berbagai masalah

kesehatan pada suatu kelompok populasi tertentu.

B. PENGERTIAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

Kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit dan masalah
masalah kesehatan serta kondisi yang memperbesar resiko terjadinya peningkatan dan
penularan penyakit serta masalah kesehatan tersebut agar dapat melakukan tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan
penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.

C. SISTEM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI


Tatanan prosedur penyelenggaraan surveilans epidemiologi (SE) yang terintegrasi
antara unit penyelenggara surveilans dengan:
• Laboratorium
• Sumber -sumber data
• Puslit
• Penyelenggara program kesehatan
Sebagai suatu sistem mencakup dua kegiatan manajemen :
1. Kegiatan inti:

 Surveilans :

Mencakup deteksi, pencatatan, pelaporan, analisis, konfirmasi, umpan

balik

 Tindakan :

Mencakup respon segera ( Epidemic type response ) dan respon terencana

Management type response).

2. Kegiatan pendukung :

Pendukung pelatihan, supervisi, penyediaan dan manajemen sumber daya.

D. SE PENYAKIT MENULAR

• Penyakit potensial wabah atau KLB penyakit menular dan keracunan.

• Malaria
• Zoonosis ( anthrax, rabies, leptospirosis )

• Filariasis

• Tuberculosis

• Kusta

• HIV / AIDS

• Pneumonia ( SARS )

E. SE PENYAKIT TIDAK MENULAR

• Hipertensi, stroke dan PJK

• DM

• Neoplasma

• Penyakit paru obstruksi kronis

• Gangguan mental

• Masalah kesehatan akibat kesehatan.

F. SE KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PERILAKU

• Sarana air bersih

• Pemukiman dan lingkungan perumahan

• Limbah industry, RS dan kegiatan lain

• Vector penyakit

• Kesehatan dan keselamatan kerja


G. SE MASALAH KESEHATAN

• Gizi mikro

• Gizi lebih

• Usila

• Penyalahgunaan napza

• Penggunaan sediaan farmasi, obat tradisional, dan bahan kosmetika.

• Kualitas bahan makanan dan bahan tambahan makanan.

H. SE KESEHATAN MATRA

• SE kesehatan haji

• SE kesehatan pelabuhan lintas batas dan perbatasan

• SE bencana dan masalah social

• SE kesehatan matra laut dan udara

• SE pada KLB penyakit dan keracunan

I. TUJUAN

Mendapatkan informasi epidemiologi tentang masalah kesehatan meliputi gambaran

masalah kesehatan menurut waktu, tempat dan orang, diketahuinya determinan, faktor resiko dan

penyebab langsung terjadinya masalah kesehatan

tersebut.

J. MANFAAT SE

Umum :
1. Perencanaan

2. Implementasi

3. Evaluasi kegiatan kesehatan masyarakat.

Khusus :

1. Memperkirakan kuantitasmasalah

2. Menggambarkan riwayat alamiah penyakit

3. Mendeteksi wabah / KLB

4. Menggambarkan distribusi masalah kesehatan

5. Membuktikan hipotesis a

K. KOMPONEN SISTEM SURVEILANS

• Pengumpulan data

• Kompilasi, analisis dan interpretasi

• Umpan balik dan diseminasi informasi

L. PENGUMPULAN DATA

Tujuan pengumpulan data :

 Menentukan kelompok atau golongan populasi atau risk ( umur, sex, bangsa,

pekerjaan )

 Menentukan jenis agen dan karakteristiknya

 Menentukan reservoir infeksi

 Memastikan penyebab transmisi

 Mencatat kejadian penyakit

Sumber Data:
 Laporan penyakit

 Pencatatan kematian

 Laporan wabah

 Pemeriksaan laboratorium

 Penyelidikan peristiwa penyakit

 Penyelidikan wabah

 Survei/Studi Epidemiologi

 Penyelidikan distribusi vektor dan reservoir

 Penggunaan obat, serum, vaksin

 Laporan kependudukan dan lingkungan

 Laporan status gizi dan kondisi pangan

Jenis Data:

 Data kesakitan

 Data kematian

 Data demografi

 Data geografi

 Data laboratorium

 Data kondisi lingkungan

 Data status gizi

 Data kondisi pangan

 Data vektor dan reservoir


M.SURVEILANS SENTINEL

Suatu sistem yang dapat memperkirakan insiden penyakit pada suatu negara yang

tidak memiliki sistem surveilans yang baik berbasis populasi tanpa melakukan survei yang

mahal.

N. SSP ( SURVEI SURVEILANS PERILAKU )

Perkembangan surveilans epidemiologi menjadi surveilans kesehatan, menjadikan

faktor risiko yang mengarah pada penyakit merupakan hal penting yang harus dipantau. Salah

satu faktor risiko untuk terjadinya penyakit adalah perilaku.

O. LANGKAH

 Membangun kerja sama,

 Membuat persetujuan pada proses surveilans,

 Memilih sub-populasi untuk surveilans perilaku,

 Menentukan tujuan pengukuran,

 Menentukan definisi operasional dari populasi sasaran,

 Pemilihan daerah membuat kerangka sampel, dan pengembangan desain sampel.

 Mengembangkan peraturan survei,

 Uji coba instrumen survei,

 Pelatihan pewawancara,

 Pengumpulan data dan supervisi,


 Manajemen data, analisis data dan

 Penggunaan data untuk tindakan pencegahan.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Surveilens Epedemiologi yaitu terjemahan dari “Epidemiologi Surveilens” ialah

pekerjaan praktis yang utama dari “ ahli epidemiologi”. Seperti telah diketahui bahwa “metode

epidemiologi” mula-mula digunakan untuk mempelajari epidemi, lalu mel;uas mempelajari

penyakit infeksi atau penyakit menular, dan kemudian meluas lagi mempelajari penyakit kronis

termasuk penyakit kekurangan gizi, kanker, kardiovaskuler, kecelakaan dan lain-lain.

Demikian pula perkembangan Surveilens Epidemiologi dimulai dengan surveilens penyakit

menular, lalu meluas ke penyakit tidak menular, misalnya cacat bawaan, kekurangan gizi dan

lain-lain. Bahkan baru-baru ini, surveilens epidemiologi digunakan untuk menilai, memonitor,
mengawasi dan merencanakan program-program kesehatan pada umumnya.

B. SARAN

Dengan membaca makalah ini di harapkan pembaca dapat memahami dan mengerti serta dapat

mengambil manfaat dari makalah ini ,dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari.

DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Assembeley XXI; “National and Global SURVEILENS of Communicable

Disease”, Geneva:WHO, 1968.

2. Lapau, Buchari: beberapa Kegiatan Akademik dan Kaitannya dengan Pembangunan

Kesehatan. Suatu tinjauan Evaluasi Epidemiologi, Pidato Pengukuhan jabatan Guru Besar

Ilmu Epidemiologi FKM UI, tanggal 39 Oktober 1989.

3. Lapau, Buchari: Surveilens Epidemiologi. Unpublish 1996.

Anda mungkin juga menyukai