PERALATAN LABORATORIUM
KESELAMATAN
Pada prinsipnya, untuk mewujudkan praktikum yang aman diperlukan
partisipasi seluruh praktikan dan asisten pada praktikum yang
bersangkutan. Dengan demikian, kepatuhan setiap praktikan terhadap
uraian panduan pada bagian ini akan sangat membantu mewujudkan
praktikum yang aman.
BAHAYA LISTRIK
• Perhatikan dan pelajari tempat‐tempat sumber listrik (stop‐
kontak dan circuit breaker) dan cara menyala‐matikannya. Jika
melihat ada kerusakan yang berpotensi menimbulkan bahaya,
laporkan pada asisten
• Hindari daerah atau benda yang berpotensi menimbulkan
bahaya listrik (sengatan listrik/ strum) secara tidak disengaja,
misalnya kabel jala‐jala yang terkelupas dll.
• Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya
listrik pada diri sendiriatau orang lain
• Keringkan bagian tubuh yang basah karena, misalnya,
keringat atau sisa air wudhu
• Selalu waspada terhadap bahaya listrik pada setiap aktivitas
praktikum Kecelakaan akibat bahaya listrik yang sering terjadi
adalah tersengat arus listrik. Berikut ini adalah hal‐hal yang
harus diikuti praktikan jika hal itu terjadi:
✔ Jangan panik
✔ Matikan semua peralatan elektronik dan sumber listrik di
meja masing‐masing dan di meja praktikan yang tersengat
arus listrik
• Bantu praktikan yang tersengat arus listrik untuk melepaskan
diri dari sumber listrik
• Beritahukan dan minta bantuan asisten, praktikan lain dan
orang di sekitar andatentang terjadinya kecelakaan akibat
bahaya listrik
Gambar 1.1
Gambar 1.2
Set nilai tegangan pada 0V. Secara bertahap naikkan nilai
tegangan sebesar 1 V secara bertahap sampai mencapai
12V. Dan catatlah nilai arus yang mengalir setiap
perubahan nilai tegangan.
Gambar 1.4
• Hubungkan pin 7 ke pin catu daya 0 – 12 V dan pin 8 ke
pin GND
• Hidupkan power supply dan set nilai tegangan pada 2 V.
Ukurlah nilai arus yang mengalir.
• Ubahlah nilai tegangan dari 4 V, 6 V, 8 V, dan 10V
kemudian ukurlah nilai arus yang mengalir. Catatlah pada
tabel 1.4.
Tabel 1.4
Besar Tegangan ( V ) Besar Arus ( A ) R total ( V/I )
2
4
6
8
10
Gambar 1.5
• Hubungkan pin 9 ke pin catu daya 0 – 12 V dan pin 10 ke
pin GND
• Hidupkan power supply dan ukurlah arus yang mengalir
pada nilai tegangan 2 V, 4 V, 6 V, 8 V dan 10 V. Catatlah
nilai pada table 1.5. Jika anda menggunakan 1 ampere
meter, maka gunakan secara bergantian. Titik yang tidak
sedang diukur, dihubungkan singkat dengan kabel jumper.
Tabel 1.5
Tegangan ( V ) Arus I (mA ) I1(mA) I2(mA) R total ( V/I )
2
4
6
8
10
Tugas analisa
Gunakan perhitungan teoritis untuk menghitung hambatan dan
arus yang mengalir. Bandingkan dengan hasil pengukuran dan
hitunglah error yang terjadi.
B. Hukum Kirchoff
• Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah
Gambar 1.3
• Hubungkan pin 9 ke pin catu daya 0 – 12 V dan pin 10 ke
pin GND. Set-lah nilai tegangan supply pada 12V.
• Dengan menggunakan voltmeter ukurlah nilai tegangan
pada R7. Perhatikan polaritas dari tegangan. Ukurlah nilai
tegangan pada resistor yang lain. Catatlah pada tabel 1.6.
Tabel 1.6
Hambatan Besar Tegangan ( V )
R7
R8
R9
R10
R11
Gambar 1.6
• Lepaskan semua jumper
• Hubungkan pin 13 ke pin catu daya 12 V dan pin 15 ke
pin catu daya 15 V dan pin 14 ke pin GND. Hidupkan
power supply.
• Ukur nilai arus pada masing-masing cabang dengan
menggunakan amperemeter .
• Catatlah nilai arus yang mengalir pada I1, I2, I3. Perhatikan
besar dan arah arus.
• Sekarang lepaskan pin 15 dengan sumber tegangan +15
V dan sambungkan resistor R15 dan R16 dengan
menghubungkan pin 14 dengan pin 15.
Catat arus pada I`1, I`2, I`3.
Gambar 1.7
• Hubungkan kembali sumber tegangan +15 V, dan
putuskan sumber tegangan 12V (short circuit), hubungkan
R13 dan R15. Catatlah nilai arus I``1 , I``2 dan I``3
Gambar 1.8
Tugas analisa
Gunakan hasil perhitungan secara teoritis dan bandingkanlah
hasilnya dengan hasil pengukuran.
Tugas Pengembangan
1. Pada percobaan hukum ohm bandingkan antara nyala lampu
pada eksperimen I dengan nilai hambatan yang berbeda-beda.
Apakah sama atau berbeda, jelaskan alasannya.
2. Dari gambar 1.3 carilah hubungan tegangan dalam rangkaian
percobaan, pada loop I ( kiri ) dan loop II ( kanan ). Apakah
keduanya mempunyai persamaan, jelaskan.
3. Pada percobaan teorema super posisi Carilah hubungan
antara I1, I`1 dan I``1, juga pada I2, I`2 , I``2, dan I3, I`3 dan I``3.
PERCOBAAN I
DIODA
I. Tujuan
III. Referensi
A. Karakteristik dioda 1
gambar 1.1.
Langkah percobaan :
gambar 1.2
Langkah percobaan :
V Vr Vd = V - Vr I (mA)
0.0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
V Vr Vd = V - Vr I (mA)
0.0
2.0
4.0
6.0
6.5
7.0
7.5
8.0
8.5
9.0
10.0
15.0
Pertanyaan :
1. Pada percobaan A, mengapa saat dioda forward bias arus
yang dialirkan lebih besar daripada di reversed.
2. Pada percobaan B, pada nilai berapakah I mulai naik
secara signifikan ? Jelaskan !
C. Dioda Zener
gambar 1.3
Langkah percobaan :
Tugas:
V Vr Vd = V - Vr I (mA)
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
12.0
14.0
16.0
18.0
gambar 1.4
Langkah percobaan
Tugas:
gambar 1.5
Langkah percobaan
Tugas:
F. Series Clipper
Perhatikan gambar berikut:
gambar 1.6
Langkah percobaan :
Tugas:
1. Apakah fungsi dari series clipper dan bagaimana cara
kerjanya
G. Shunt Clipper
Perhatikan gambar berikut:
gambar 1.7
Tugas:
1. Apakah fungsi dari shunt clipper dan bagaimana cara
kerjanya ?
H. Clamper
Tugas:
2. Tugas Pendahuluan
3. Referensi
• Modul 3
• Voltmeter
• Amperemeter
• function generator
• Osiloskop
5 Percobaan
A. DC Current Gain
Langkah Percobaan
∆I c
gain =
∆I B
No IB (uA) IC (mA)
1 10
2 20
B. AC Gain
Langkah Percobaan :
Pertanyaan:
Pertanyaan:
C. AC Distorsi
Langkah percobaan :
Pertanyaan: