A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
02 Sepotong kawat digerakkan di dalam medan magnet
menghasilkan GGL sebesar V di antara ujung ujungnya.
Jika kawat diperpendek menjadi setengah
semula dan kecepatan geraknya diperbesar menjadi dua
kali semula pada medan magnet tetap, maka besar
GGL yang timbul sebesar …
A. V
B. 2 V
C. 3 V
D. 4 V
E. 8 V
KAJI LATIH UN 2011 SMA DWIWARNA (Boarding School ) TOTO SURYO SUPRAPTO, S.Si
05 Sebuah penghantar PQRS berada dalam medan magnet
homogen B yang arahnya tegak lurus bidang gambar
menjauhi pembaca (lihat gambar). Bila kawat TU
digeser ke kanan dengan kecepatan v, arah arus induksi
yang terjadi adalah …
A. dari T ke U
B. dari U ke T
C. dari S ke U
D. dari Q ke T
E. dari U ke T
06
Gambar di samping ini menunjukkan batang konduktor
PQ yang digerakkan memotong medan magnet homogen
B.Arah tegak lurus bidang kertas. Jika v = kecepatan gerak
konduktor PQ, maka pada PQ yang berpotensial listrik
lebih tinggi adalah ujung
KAJI LATIH UN 2011 SMA DWIWARNA (Boarding School ) TOTO SURYO SUPRAPTO, S.Si
09 Kawat AB panjang 40 cm digerakkan dalam medan
mag net homogen B = 10–2 tesla dengan kecepatan 20
m s–1. Bila hambatan seluruh rangkaian AB = 5 ohm,
maka besar dan gaya Lorentz yang bekerja pada kawat
AB adalah …
KAJI LATIH UN 2011 SMA DWIWARNA (Boarding School ) TOTO SURYO SUPRAPTO, S.Si
14 Sebuah kumparan dengan 250 lilitan dan induktansi 2
mH dihubungkan dengan sumber tegangan arus searah.
Kalau kuat arus di dalam kumparan 5 A, maka besar
fluks magnetik di dalam kumparan …
A. 4 . 10–5 Wb
B. 5 . 10–5 Wb
C. 6 . 10–5 Wb
D. 7 . 10–5 Wb
E. 8 . 10–5 Wb
KAJI LATIH UN 2011 SMA DWIWARNA (Boarding School ) TOTO SURYO SUPRAPTO, S.Si
04 Sebuah kumparan dihubungkan dengan sumber
tegangan baterai. Arah GGL induksi diri yang terjadi
pada kumparan selalu …
A. searah dengan tegangan baterai
B. berlawanan arah dengan garis medan magnetik
kumparan
C. searah dengan arus yang ditimbulkan baterai
D. berlawanan arah dengan tegangan baterai
E. searah dengan garis medan magnetik kumparan
KAJI LATIH UN 2011 SMA DWIWARNA (Boarding School ) TOTO SURYO SUPRAPTO, S.Si
09 Sebuah kumparan terdiri dari 1200 lilitan berada dalam
medan magnetik. Apabila pada kumparan terjadi
perubahan fluks magnetik 2 10-3 Wb/detik, maka besar
GGL induksi yang timbul pada ujung-ujung kumparan
adalah …
A. 0.24 volt
B. 1.0 volt
C. 1.2 volt
D. 2.0 volt
E. 2.4 volt
10 Gambar di bawah menunjukkan posisi kumparan
dalam dinamo (altenator) yang sedang bekerja.
KAJI LATIH UN 2011 SMA DWIWARNA (Boarding School ) TOTO SURYO SUPRAPTO, S.Si
BAB -16
INDUKSI FARADAY
i 4. Hukum Henry.
d
N atau -N 5. Generator DC / AC
t dt
Generator Arus AC
= GGL induksi (volt) Kumparan dengan N lilitan dan luas
penampang A diputar dalam medan
N = jumlah lilitan
= perubahan fluks (Wb) magnet B dengan kecepatan sudut
, akan menimbulkan GGL induksi
t = waktu perubahan fluks (s)
sebesar :
GGL pada penghantar :
P = m . sin t
xxx x
B
m = NBA
xxx x
v
m = GGL induksi maksimum (volt)
xxx x
B v sin Generator AC mempunyai 2 cincin
jika B v , maka B v untuk terminal keluaran.
Q
m
t
A1 = luas penampang kumparan I
(m2)
t
6. GGL Induksi Silang / Timbal - balik Vp Np Ns Vs
a. Trafo Step – Up
Penaik tegangan
i
Ns > Np
Jika kumparan I dialiri arus yang
berubah-ubah, maka akan menimbulkan Vs > Vp
fluks magnetik yang berubah-ubah pula.
Hal ini dapat menginduksi ke kumparan is < ip
II. Sehingga di ujung-ujung kumparan II
b. Trafo Step – Down
akan timbul GGL induksi yang disebut Penurun tegangan
GGL induksi silang. Berdasarkan hukum
Faraday dan Henry : Ns < Np
1 Vs < Vp
2 N 2
t
is > ip
d 1 Hukum Faraday
2 N 2
dt
Pada trafo berlaku : V s N s
V p Np
i1 Ps
2 M Efisiensi Trafo : x100 %
t Hukum Henry Pp
di1
2 M Ps = daya sekunder (watt)
dt
Vs . is = Vp. ip
1 A1
M N2. 0 .N 1N 2 atau Ns i s = N p I p
i1 1
2 A2
M N1 . 0 .N 1N 2
i2 2