Anda di halaman 1dari 1

Cara memperoleh Damai dan Suka Cita.

Damai sejahtera adalah kerinduan semua orang. Bagaimana orang mencapai Damai sehjahtera ini?
Damai Sejahtera tidak sama dengan kesuksesan, kekuasaan, kepandian, kekayaan, kecantikan,
jabatan, status dll. Kita bisa belajar dari seorang anak kecil. Mengapa seorang anak kecil begitu ceria,
polos, apa adanya, penuh suka cita ? Seorang anak bisa mengalami seperti itu karena ia tidak
mempunyai pikiran jahat, tidak ada perasaan dendam, tidak punya ambisi-ambisi. Seorang anak
kecil adalah pribadi yang “bebas”.

Sebanarnya Damai dan sejahtera bukan tergantung dengan situasi diluar diri kita atau keadaan
apapun bentuknya. Karena Kedamaian dan kebahagiaan itu ada di dalam hati dan pikiran kita.
Kedamaian dan kebahagiaan bersumber dari hati dan pikiran yang tulus dan bersih. Bila kita tetap
menjaga hati dan pikiran kita positif maka semuanya menjadi baik. Kesulitan dan penderitaan
apapun tidak akan merampas Damai dan suka cita dari orang yang memiliki hati yang tulus dan
pikiran yang bersih.

Awal dari Ketidak-damaian adalah pada saat hati dan pikran kita dipenuhi dengan kebencian, ambisi-
ambisi pribadi pada kekuasaan, menjadi pemenang, haus pada pujian, penghormatan, uang,
kekayaan, dan keserakahan pada benda2 duniawi. Ketika hati dan pikiran manusia dipenuhi dengan
semua itu, maka hidup manusia tidak akan Damai dan suka cita.

Tuhan Yesus, sangat mengecam orang-oran Farisi, bukan karena mereka memiliki segala-galanya,
tetapi karena hati dan pikiran orang Farisi tidak tulus dam pikiran mereka jahat. Mereka sering
menghina, mengolok-olok dan membicarakan kelemahan orang lain. Mereka menyobongkan diri
karena statusnya dan menuntut orang lain memberikan pujian dan penghormatan. Hati nya tidak
tulus “muka dan belakang” berbeda atau munafik. Mereka suka menyebarkan isu, kesaksian yang
palsu untuk menjatuhan orang yang dianggap musuh, dll. Dan orang2 seperti meraka adalah orang
yang tidak mungkin bisa merasakan Damai dan Suka Cita. Hidup mereka selamanya akan gelisah jika
tidak bertobat.

Oleh karena itu agar kita bisa mengalami Damai dan suka Cita, kita mulai dengan membagun dan
menata hati dan pikiran kita menjadi semakin tulus, rendah hati dan bersih. Kita tidak perlu iri
dengan orang lain. Sebab sikap iri akan merusak hati dan pikiran kita. Hidup lah dalam relasi dengan
Kristus yang semakin akrab. Dia adalah rendah hati dan lemah lembut. Dan Sumber Damai kita.
Amin.

Anda mungkin juga menyukai