Diajukan oleh:
Richard Liando NRP. 5203006015
Karlita Meiza NRP. 5203006020
LEMBAR PENGESAHAN
“Pengaruh Ukuran Partikel terhadap Karakteristik Dietary Fiber dari Ampas Jahe
dengan Delignifikasi” yang disusun oleh mahasiswa :
• Nama : Richard Liando
• Nomor pokok : 5203006015
• Tanggal ujian : 25 Mei 2009
dinyatakan telah memenuhi sebagian persyaratan kurikulum Jurusan Teknik
Kimia guna memperoleh gelar Sarjana Teknik bidang Teknik Kimia
Pengaruh Ukuran Partikel terhadap Karakteristik Dietary Fiber dari Ampas Jahe
dengan Delignifikasi
Lembar Pernyataan iv
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri dan bukan merupakan hasil karya orang lain, baik sebagian maupun
seluruhnya kecuali dinyatakan dalam teks. Seandainya diketahui bahwa skripsi ini
ternyata merupakan hasil karya orang lain, maka saya sadar dan menerima
konsekuensi bahwa skripsi ini tidak dapat saya gunakan sebagai syarat untuk
Richard Liando
5203006015
Pengaruh Ukuran Partikel terhadap Karakteristik Dietary Fiber dari Ampas Jahe
dengan Delignifikasi
Lembar Pernyataan v
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri dan bukan merupakan hasil karya orang lain, baik sebagian maupun
seluruhnya kecuali dinyatakan dalam teks. Seandainya diketahui bahwa skripsi ini
ternyata merupakan hasil karya orang lain, maka saya sadar dan menerima
konsekuensi bahwa skripsi ini tidak dapat saya gunakan sebagai syarat untuk
Karlita Meiza
5203006020
Pengaruh Ukuran Partikel terhadap Karakteristik Dietary Fiber dari Ampas Jahe
dengan Delignifikasi
Lembar Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ii
LEMBAR PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Judul :
Pengaruh Ukuran Partikel terhadap Karakteristik Dietary Fiber dari Ampas Jahe
dengan Delignifikasi
Demikian pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah ini saya buat dengan
sebenarnya.
Surabaya, .........................................
Yang menyatakan,
Meterai 6000
Richard Liando
Pengaruh Ukuran Partikel terhadap Karakteristik Dietary Fiber dari Ampas Jahe
dengan Delignifikasi
Kata Pengantar vi
KATA PENGANTAR
Penyusun mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Penelitian skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
1. Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya laporan skripsi ini dapat
terselesaikan.
2. Keluarga kami yang telah memberikan bantuan materi, moral dan doa.
3. Ibu Lydia Felycia E.S., ST, M.Phil selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia,
4. Ibu Aylianawati, ST, M.Sc, Ph.D dan Ibu Ir. Nani Indraswati, selaku dosen
6. Bapak Ir. Suryadi Ismadji, MT, Ph.D selaku ketua Laboratorium Proses
Pengaruh Ukuran Partikel terhadap Karakteristik Dietary Fiber dari Ampas Jahe
dengan Delignifikasi
Kata Pengantar vii
laboratorium.
8. Seluruh Dosen, Laboran dan staf Jurusan Teknik Kimia, Universitas Katolik
laboratorium ini.
membantu penyelesaian laporan ini yang tidak dapat disebutkan satu per
satu.
karena itu penyusun menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
perbaikan laporan ini. Akhirnya penyusun berharap agar laporan ini dapat
Penyusun
Pengaruh Ukuran Partikel terhadap Karakteristik Dietary Fiber dari Ampas Jahe
dengan Delignifikasi
Daftar Isi viii
DAFTAR ISI
Pengaruh Ukuran Partikel terhadap Karakteristik Dietary Fiber dari Ampas Jahe
dengan Delignifikasi
Daftar Gambar ix
DAFTAR GAMBAR
Pengaruh Ukuran Partikel terhadap Karakteristik Dietary Fiber dari Ampas Jahe
dengan Delignifikasi
Daftar Tabel x
DAFTAR TABEL
Pengaruh Ukuran Partikel terhadap Karakteristik Dietary Fiber dari Ampas Jahe
dengan Delignifikasi
Abstract xi
ABSTRACT
Dietary fiber (DF) is food fiber which is resistant to digestion and has
beneficial for health. Dietary fiber is divided into two groups, i.e. soluble dietary
fiber (SDF) such as inulin, beta-glucans, pectin and gum, and insoluble dietary
fiber (IDF) such as cellulose, hemicellulose, and lignin. SDF can reduce
cholesterol and control sugar level in blood, while IDF can cure constipation and
best for minerals binding.
This research was conducted to increase the value of ginger waste from
oleoresin extraction by processing it into beneficial DF powder. The objectives of
this research are to determine SDF, IDF, and TDF content, and to study the effect
of particle size to hydration properties of DF powder obtained from ginger waste
with and without delignification.
In this research, ginger was extracted by ethanol and resulted ginger waste
undergo two variation processes which are without delignification and with
delignification using Alkaline Hydrogen Peroxide (AHP) treatment. Ginger waste
from both processes were analyzed for fat, water, protein, ash, lignin, SDF, IDF,
and TDF content. After analysis, ginger waste was grounded to obtain four
different particle sizes and each size was analyzed for hydration properties
including WHC, OHC, and SC.
The result of this research showed that delignification with AHP treatment
method reduced SDF, IDF, and TDF content. Smaller particle size reduced
hydration properties including WHC, OHC, and SC. Within same particle size,
hydration properties of DF powder with delignification were higher than DF
powder without delignification.
Pengaruh Ukuran Partikel terhadap Karakteristik Dietary Fiber dari Ampas Jahe
dengan Delignifikasi
Intisari xii
INTISARI
Dietary fiber (DF) adalah serat makanan yang tidak dapat dicerna oleh
manusia maupun hewan namun berguna bagi kesehatan manusia. Dietary fiber
dibagi menjadi 2 macam, yaitu soluble dietary fiber (SDF) yang terdiri dari inulin,
beta-glukan, pektin dan gum, serta insoluble dietary fiber (IDF) yang terdiri dari
selulosa, hemiselulosa dan lignin. SDF berfungsi menurunkan kolestrol dan
mengontrol gula darah sedangkan IDF berfungsi mengikat mineral dan mengatasi
sembelit.
Penelitian ini dilakukan agar ampas jahe yang dibuang setelah proses
ekstraksi oleoresin dapat ditingkatkan nilai gunanya dengan cara diolah menjadi
dietary fiber (DF) yang kaya akan manfaat. Tujuan penelitian ini adalah
menentukan kadar SDF, IDF, dan TDF serta mempelajari pengaruh ukuran
partikel terhadap hydration properties serbuk DF dari ampas jahe dengan dan
tanpa delignifikasi
Dalam penelitian ini, jahe diekstrak menggunakan pelarut etanol dan
dilakukan 2 variasi proses pada ampas jahe hasil ekstraksi yaitu tanpa
delignifikasi dan delignifikasi dengan Alkaline Hydrogen Peroxide (AHP)
treatment. Ampas jahe hasil kedua proses dianalisa kadar lemak, air, protein, abu,
lignin, SDF, IDF, dan TDF. Setelah analisa, ampas jahe dari kedua proses
diperkecil ukurannya menjadi empat macam ukuran partikel dan dianalisa
hydration properties yang meliputi WHC, OHC, dan SC.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa proses delignifikasi dengan metode
AHP treatment menyebabkan kadar SDF, IDF, dan TDF berkurang. Pengecilan
ukuran partikel akan menurunkan hydration properties yang meliputi WHC, OHC,
dan SC tetapi untuk ukuran partikel yang sama, hydration properties serbuk DF
dengan delignifikasi lebih besar daripada serbuk DF tanpa delignifikasi.
Pengaruh Ukuran Partikel terhadap Karakteristik Dietary Fiber dari Ampas Jahe
dengan Delignifikasi
Bab I. Pendahuluan 1
BAB I
PENDAHULUAN
yang memberikan peranan cukup berarti dalam penyerapan tenaga kerja dan
penerimaan devisa negara. Volume permintaan jahe dan produk olahannya terus
Jahe yang diekspor pada umumnya berupa jahe segar, awetan jahe, jahe
kering, jahe bubuk, minyak atsiri jahe, dan oleoresin jahe. Oleoresin jahe
merupakan pengolahan lanjut dari bubuk jahe dan bentuknya berupa cairan coklat.
bahwa kebutuhan jahe untuk industri oleoresin di dalam negeri mencapai 32.807
dengan adanya pengurangan biaya angkut bahan baku. Hal ini menyebabkan
organik. Ampas jahe sisa ekstraksi oleoresin pada umumnya dibuang. Mengingat
tingginya penggunaan jahe untuk industri oleoresin dalam negeri, maka ampas
jahe sangat potensial untuk ditingkatkan nilai gunanya dengan cara diolah menjadi
Pengaruh Ukuran Partikel terhadap Karakteristik Dietary Fiber dari Ampas Jahe
dengan Delignifikasi
Daftar Pustaka 42
DAFTAR PUSTAKA
Pengaruh Ukuran Partikel terhadap Karakteristik Dietary Fiber dari Ampas Jahe
dengan Delignifikasi
Lampiran A 46
LAMPIRAN A
4. Langkah no 1-3 diulang hingga diperoleh berat krus porselin yang konstan.
9. Sebelum penimbangan, wadah yang berisi abu yang diambil dari muffle
10. Proses pengabuan selesai apabila diperoleh hasil abu yang berwarna putih abu-
massa abu
Kadar abu = × 100%
massa sampel awal
Metode Kjeldahl untuk analisa protein dibagi menjadi 3 tahap penting, yaitu
Pengaruh Ukuran Partikel terhadap Karakteristik Dietary Fiber dari Ampas Jahe
dengan Delignifikasi