Anda di halaman 1dari 7

Optimalisasi Peran dan Fungsi Unila Sebagai Motor Pengembangan

Iptek : Harapan dan Tantangan Top 10 2025

Oleh

Didi Sudamansyah

Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Kondisi pendidikan Indonesia saat ini mengalami keterpurukan yang amat tajam,
khususnya pendidikan untuk Perguruan Tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir ini saja,
mutu Perguruan Tinggi kita banyak dibahas di media. Kita kaget karena penilaian luar
negeri tentang pendidikan tinggi kita sedemikian rendah. Menurut Asiaweek1, di
kawasan Asia, Perguruan Tinggi Indonesia termasuk buntut.

Banyak tulisan-tulisan yang mengkritik pendidikan kita, salah satunya adalah


Otto Soemarwoto2, yang menulis Potret Buruk Perguruan Tinggi Kita (Kompas.com),
disambut beberapa tulisan lain yang membenarkan kenyataan ini. Padahal, lima
perguruan tinggi kita yang "ditandingkan" dengan 72 universitas lain di Asia adalah
universitas-universitas unggulan: UI, Airlangga, Diponegoro, UGM, dan ITB! .
"Beberapa menteri bidang Kesra sepakat, mutu pendidikan Indonesia terburuk di Asia
Tenggara. Untuk itu harus diakhiri perilaku tak terpuji pada praktik pendidikan".

Satu hal lagi yang cukup di sayangkan adalah hasil lulusan saat ini sangat
berbeda jauh dengan hasil lulusan 10 tahun ke belakang, banyak perusahaan yang
kecewa akan hal itu, semua itu terlihat jelas saat mereka di interview perusahaan,
banyak pendapat yang muncul dari interviewer, hal yang ternyata muncul dan berulang
adalah mahasiswa sekarang lebih banyak yang pasif. Artinya mereka hanya pergi kuliah
dan belajar dari apa yang diberikan di kelas saja (which is not much!). Mereka kurang
motivasi untuk mencari hal-hal lain di luar ruang kuliah, seperti misalnya membaca
majalah atau melalukan ekperimen tertentu.

Terlepas dari permasalahan lulusan perguruan tinggi kita melihat Indonesia


sebagai negara terluas ke lima belas didunia (Wikipedia,2009) dan sebagai negara
berpenduduk terbesar ke empat di dunia, sebenarnya mempunyai potensi yang sangat

1
Media berita fakus di asia
2
seorang pakar ekologi Indonesia, guru besar termuda di UGM

1
besar untuk menjadi negara maju. Luas lautan dan keanekaragaman potensi lautnya
yang besar, keanekaragaman hayati terbesar kedua (setelah Brazil), beraneka barang
tambang, tanah yang subur, hutan hujan tropis yang luas dan sebagainya merupakan
potensi alam yang dapat membuat Indonesia seharusnya lebih baik daripada yang kita
alami sekarang. Pertanyaanya adalah mengapa Indonesia masih saja tertinggal dengan
negara lain, jawabannya adalah sumber daya manusia Indonesia (SDM) sendiri.

Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga utama yang dapat membuat
perubahan. Menggagas Indonesia ke depan, sebagai warga negara yang cinta akan
Indonesia tentunya kita menginginkan Indonesia yang lebih baik. Disini dijabarkan
tentang Unila sebagai Perguruan Tiggi yang memotori perubahan IPTEK kearah yang
lebih maju. Banyak masalah yang dihadapi Negara Indonesia namun ternyata banyak
juga hal yang bisa dilakukan oleh Perguruan Tinggi, sehingga untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut dan membuat Indonesia mandiri maka solusi utamanya adalah
optimalisasi peran dan fungsi perguruan tinggi. Kualitas yang di harapkan jangka
penjang adalah Unila sebagai perguruan tinggi terbaik dalam memotori science:Top 10
2025.

Peran Dan Fungsi Perguruan Tinggi Unila

Perguruan tinggi Unila sebagai salah satu institusi yang ada di Indonesia
mengemban amanah untuk menjawab tantangan zaman. Dalam hal ini perguruan tinggi
Unila harus mengupayakan dan menjadikan dirinya sebagai pusat pengembangan dan
penyebarluasan IPTEK serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat dengan artian perguruan tinggi adalah motor dari IPTEK . Yang
mana ketiga hal tersebut termaktub di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Salah satu tantangan zaman yang harus di jawab adalah persaingan global yang
dimulai pada tahun 2003 dengan perdagangan bebas Asean AFTA, diteruskan dengan
perdagangan bebas Asia Pasifik di tahun 2010 untuk negara maju atau 2020 untuk
negara berkembang. Berbicara mengenai perdagangan bebas maka hal ini erat sekali
hubungannyadengan industri baik produk maupun jasa.

2
Memang tidak etis jika Perguruan Tinggi dilihat sebagai sebuah industry
sekaligus motor tetapi jika dilihat prosesnya maka dapat dikatakan bahwa pengelolaan
sebuah Perguruan Tinggi mirip dengan pengelolaan dan penggerakan sebuah industri.
Di dalam penjelasan mengenai fungsi dan kedudukan perguruan tinggi di Indonesia
disebutkan bahwa perguruan tinggi di Indonesia diantaranya berfungsi sebagai
lahan/tempat untuk mempersiapkan tenaga kerja bagi pembangunan nasional, yang
memiliki kemampuan akademik Science dan menyiapkan tenaga peneliti yang mampu
mengembangkan, menciptakan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi serta
menyiapkan calon pemimpin negara. Maka dapat dikatakan bahwa fungsi perguruan
tinggi adalah mengolah input dalam sebuah proses menjadi output yang berupa ketiga
hal di atas.

Keberadaan perguruan Tinggi Unila mempunyai kedudukan dan fungsi penting


dalam perkembangan masyarakat. Proses perubahan sosial (social change) di
masyarakat yang begitu cepat, menuntut agar kedudukan dan fungsi perguruan tinggi itu
benar-benar terwujud dalam peran yang nyata. Pada umumnya peran perguruan tinggi
itu diharapkan tertuang dalam pelaksanaan Tri dharma perguruan tinggi, yaitu : dharma
pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Dengan dharma pendidikan,
perguruan tinggi diharapkan melakukan peran pencerdasan masyarakat dan transmisi
budaya. Dengan dharma penelitian, perguruan tinggi diharapkan melakukan temuan-
temuan baru ilmu pengetahuan dan inovasi kebudayaan. Dengan dharma pengabdian
masyarakat, perguruan tinggi diharapkan melakukan pelayanan masyarakat untuk ikut
mempercepat proses peningkatan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat. Melalui
dharma pengabdian pada masyarakat ini, perguruan tinggi juga akan memperoleh
feedback dari masyarakat tentang tingkat kemajuan dan relevansi ilmu yang
dikembangkan perguruan tinggi itu.

Unila Sebagai Motor Scientific


Lewat penggerakan suatu scientific revolution, Unila akan mampu membuat
visinya sukses sebelum waktunya. cita-cita top 10 tidak terjadi 2025 mungkin 2020,
2018 bahkan 2012. Hal tersebut tidak semudah membalikan telapak tangan namun bila
tidak dilakukan kapan akan terjadi dan bagaimana itu terjadi. Keberanian untuk

3
mengkritisi suatu pandangan, entah pandangan yang bersifat ilmiah ataupun
populer, adalah salah satu bagian dari totalitas nyawa yang menghidupkan science dan
teknologi. Tidaklah mungkin teori relativitas kusus tercipta bila Einstein tidak
punya keberanian maupun kehendak sadar untuk mengkritisi kelemahan-kelemahan
mekanika Newton. justru, keberanian untuk bersikap kritis ini harus ditumbuhkan
sedini mungkin pada peserta didik di lingkungan civitas unila. Di sini, Unila dapat
melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi lain ataupun sekolah-sekolah di
Indonesia untuk memulai pola pengajaran yang mampu menumbuhkan sikap
kritis tersebut. Struktur dasar pola pengajaran ini sederhana saja. Di situ, setelah
murid atau mahasiswa memahami suatu materi pelajaran ( berupa teori-teori science
maupun teknologi ), mereka tidak lagi hanya sekedar diminta untuk mengerjakan soal-
soal latihan, sebaliknya, mereka diminta untuk mengkritisi teori science yang diajarkan
dengan membuat daftar kelemahan-kelemahan teoritis yang menurut mereka ada
dalam teori science tersebut. Peserta didik juga diminta untuk belajar membuat revisi
science dengan membuat daftar berisi hal-hal yang menurut mereka seharusnya ada di
suatu teori science.

Permasalahan Saat Ini, Tantangan Dan Harapan


Banyak kendala yang di hadapi oleh perguruan tinggi khususnya Unila, masalah
yang paling krusial adalah biaya atau dana, saat pemerintah tidak memiliki anggaran
yang yang memadai dan saat masyarakat dalam keterpurukan ekonomi yang
berkepanjangan Unila sangat membutuhkan dana untuk mendukung perbaikan
Akademic Performance Unila, yang saat ini memprihatinkan. Lulusan unila juga masih
belum berkualitas, aplikasi terhadap teori lemah, inisiatif kemampuan bertindak kurang
yang artinya lulusan unila belum mampu bersaing dengan pasar global,.akan tetapi
pembukaan jalur masuk mandiri sebagai solusi pendanaan yang mematok biaya di atas
10 juta banyak menuai kontroversi baik di lingkungan unila maupun masyarakat.
Persoalannya adalah dari mana lagi unila dapat memperoleh dana untuk menunjang
pendidikanya.

4
TOP OF MIND PERGURUAN TOP OF MIND PERGURUAN
TINGGI NEGERI TINGGI SWASTA
1 Universitas Indonesia 1 Universitas Trisakti
2 Universitas Gadjah Mada 2 Universitas Bina Nusantara
3 Universitas Hasanudin 3 Universitas Atma Jaya Jakarta
4 Institut Teknologi Bandung 4 Universitas Sanata Dharma
5 Universitas Airlangga Yogyakarta
6 Universitas Sumatera Utara 5 STIE Perbanas
7 Universitas Diponegoro 6 Universitas Gunadarma
8 Universitas Padjajaran 7 Universitas Surabaya
9 Institut Teknologi 10 Nopember 8 Universitas Islam Indonesia
10 Universitas Pendidikan Indonesia 9 Universitas YAI
10 Universitas Atmajaya Yogyakarta

Kita sejenak memandang data pergurun tinggi top 10 saat ini3, terpikir akan kah
2025 Perguruan Tinggi Unila yang sekarang ranking 214 akan terpampang di antara
Perguruan Tinggi di atas? Jawabanya tidak, jika tidak ada perubahan. Inilah tantangan
kita saat ini. Untuk dapat menjadi top 10 banyak penilaian yang di pertimbangkan
antaralain: Kualitas Lulusan, Kualitas Pengajar, Metode Belajar, Kedisiplinan, Biaya
Kuliah, Fasilitas Fisik, Penerimaan Mahasiswa Baru, Lingkunga, Beasiswa,
Kemampuan Anak. berangkat dari situ kita berusaha berubah dan merubah. Artinya
kita sebagai agen perubahan yang harus mampu merubah dirinya sendiri dan
lingkungannya. Harapanya kita akan mampu menempati Top 10 pada tahun 2025

Solusi Optimalisasi Peran Dan Fungsi Unila Kedepan

Perguruan tinggi dapat berperan secara optimal sesuai dengan tridharma


perguruan tinggi, yaitu :

1. Pendidikan

2. Penelitian

3. Pengabdian masyarakat
3
Data dari koran tempo 2010
4
Urutan Universitas Terbaik Indonesia Versi Webomatric Juli 2010

5
Saat ini optimalisasi sudah mulai dilakukan dan seharusnya lebih ditingkatkan
lagi. Maka agar peran perguruan tinggi lebih optimal dapat dilakukan hal-hal berikut5 :

a) Menyelenggarakan pendidikan yang modern dan sesuai dengan perkembangan


ilmu pengetahuan di dunia,

b) Melakukan up grading komponen-komponen pendidikan baik pengajar (dosen),


manajemen pendidikan, maupaun sarana dan prasarana,

c) Melakukan penelitian-penelitian berbasis teknologi yang aplikatif,

d) Membuat kompetisi-kompetisi ilmiah sesering mungkin,

e) Memaksimalkan peran mahasiswa dalam melaksanakan tridharma perguruan


tinggi,

f) Bersama pemerintah menyosialisasikan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan


teknologi tepat guna bagi masyarakat secara langsung,

g) Membuat suatu lembaga inkubator bisnis yang melayani masyarakat,

h) Mentransfer budaya ilmiah kedalam segala segi kehidupan bangsa dan negara
melalui alumni-alumni perguruan tinggi.

Berikut beberapa saran yang dapat disampaikan, setiap Perguruan Tinggi (Unila) pasti
mempunyai berbagai cara sendiri, namun setidaknya beberapa saran diatas bisa
memberikan gambaran umum mengenai optimalisasi peran perguruan tinggi. Apapun
itu semoga bisa mengakselerasi kemajuan IPTEK Negara Indonesia, demi Indonesia
tercinta.

5
Di kutip dari http://farmasi07itb.wordpress.com

6
Referensi

http://agupenajateng.net/arsip/

http://kompas.com

http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=7603&It

http://www.unila.ac.id/index.php/en/profil/renstra

Universitas Lampung.2009. Panduan Umum.Bandar Lampung: Unila

Anda mungkin juga menyukai