LTM Stroke
LTM Stroke
Pasien stroke mengalami defisit sensori yang menyebabkan gangguan motorik tubuh.
Adapun manifestasi stroke ialah defisit neurologik yang dapat berupa: hemiparesis dimana
lengan dan tungkai sesisi lumpu h sama beratnya ataupun hemipare sis dimana lengan sesisi
lumpuh dari tungkai atau sebaliknya, hemiparestesia dimana lengan dan tungkai sesisi
hipestetik sama beratnya atau lengan sesisi lebih hipestik dari pada tungkai atau sebaliknya.
Gejala tersebut dapat timbul secara tiba -tiba dalam waktu sejenak, serta serentak dengan
hilang kesadaran. Diantara gejala-gejala stroke tersebut memp engaruhi sistem
muskuloskeletal. Komplikasi lanjut terjadi setelah fase akut stroke terlewati, berbagai
komplikasi lanjut stroke akibat immobilisasi pada muskuloskeletal:
Bengkak atau edema, terjadi karena suplai darah pada jaringan yang mengalami edema
menurun dan produk sisa tetap tinggal karena terdapatnya perubahan tekanan pada sirkulasi
dan dasar kapiler. Selain itu, tungkai dingin karena kurangnya aliran darah ke daerah
tungkai.
Jatuh dan fraktur, terjadi karena keamanan yang kurang karena pada orang dengan
penyakit stroke memiliki kelemahan otot, jadi jika keamanannya kurang kemungkinan
jatuh bisa terjadi. Jika jatuh menyebabkan benturan yang keras akan menyebabkan fraktur,
fraktur adalah patah tulang yang disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik. Kekuatan dan
sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang, dan jaringan lunak disekitar tulang akan
menentukan apakah fraktur yang terjadi itu legkap atau tidak l engkap. Fraktur lengkap
terjadi apabila seluruh tulang patah, sedangkan fraktur tidak lengkap tidak melibatkan
seluruh ketebalan tulang.
Osteopenia dan osteoporosis. Hal ini dapat dilihat dari berkurangnya densitas mineral
pada tulang. Keadaan ini bisa di sebabkan karena immobilisasi dan kurangnya paparan dari
sinar matahari. Osteoporosis adalah keadaan dimana hilangnya massa tulang akibat
reabsorpsi tulang tanpa keseimbangan pengendapan yang lazim, tulang yang masih
mempertahankan komposisi normalnya menja di lebih ringan dan lebih lemah, deformitas
dan fraktur lebih mudah terjadi.
Dari penjelasan diatas, dapat disim pulkan bahwa penyakit stroke dapat mengakibatkan
gangguan pada sistem muskuloskeletal, yang disebabkan karena tubuh memiliki penurunan
pada sistem saraf sensorik yang bisa menyebabkan gangguan motorik tubuh. Orang yang
mengalami stroke akan immobilisasi da n menyebabkan gangguan pada sistem
muskuloskeletal. Stroke merupakan gangguan yang berasal dari bagian lain tubuh tetapi
menimbulkan efek pada sistem muskuloskeletal .
Referensi: