Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN R-LAB

Karakteristik V-I Resistor

Nama : Dennie Widya Hutomo

NPM : 0806331506

Fakultas : Teknik

Departemen : Metalurgi dan Material

Kelompok : 19

Kode Praktikum : LR04

Tanggal Praktikum : 27 Oktober 2009

Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP-IPD)

Universitas Indonesia

Depok
I. Tujuan

Mempelajari hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik (I) pada suatu resistor

II. Peralatan

1. Resistor
2. Amperemeter
3. Voltmeter
4. Variable power supply
5. Camcorder
6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

III. Landasan Teori

Kita telah mengetahui bahwa arus listrik adalah aliran partikel-partikel bermuatan ( atau biasa
dikenal sebagai muatan listrik) positif yang melalui suatu penampang tertentu, bisa konduktor
atau penghalang (walaupun sesungguhnya elektron-elektron yang bermuatan negatif lah yang
mengalir melalui konduktor). Arus listrik hanya mengalir pada suatu rangkaian yang tertutup
. Rangkaian tertutup merupakan rangkaian yang dimulai pada satu titik tertentu, kemudian
berputar dan kembali pada titik awal lagi, dan berulang. Agar arus listrik dapat mengalir pada
suatu rangkaian tertutup tersebut, dibutuhkan apa yang kita kenal dengan beda potensial.

Arah kuat arus listrik mengalir dari titik yang berpotensial tinggi ke potensial yang lebih
rendah.

Beda Potensial (V)


Salah satu cara menghasilkan beda potensial pada sebuah rangkaian tertutup ialah
digunakannnya baterai, sebagai sumber tegangan. Telah dikatakan bahwa arus listrik akan
mengalir jika terdapat beda potensial. Jadi, beda potensial, atau biasa disebut tegangan, yaitu
kerja yang dilakukan untuk menggerakkan satu muatan ( 1C ) pada komponen dari satu kutub
menuju kutub lainnya

Elektron-elektron yang mengalir melalui konduktor mengalami hambatan, yaitu hambatan


yang dialami saat mengalir dalam saluran listrik.

Hambatan Listrik (R)

Hambatan listrik adalah nilai perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen
elektronik, dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik suatu konduktor
dipengaruhi oleh jenis kawat, panjang kawat dan luas penampang kawat (berhubungan
dengan diameter kawat). Hubungan hambatan dengan jenis kawat, panjang kawat dan luas
penampang kawat adalah


= 

Dengan R adalah nilai Hambatan dari suatu konduktor (ohm),  resistivitas tergantung dari
jenis bahan kawat, L adalah panjang kawat (m) dan A luas penampang kawat (m2).

Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk menahan arus listrik
dengan memproduksi penurunan tegangan diantara kedua salurannya sesuai dengan arus yang
mengalirinya, berdasarkan hukum Ohm, yang berbunyi beda potensial adalah hasil kali antara
hambatan terhadap arus listrik.

 =  .

dimana V : beda potensial diantara 2 titik [V], I : arus listrik yang mengalir pada hambatan
[A] dan R : hambatan [Ω]

Resistor dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

A. Resistor Tetap

Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap. Resistor memiliki
batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt dsb. Artinya resitor
hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai dengan kemampuan dayanya.

B. Resistor yang Tidak Tetap (Variabel)

Ialah resistor yang nilai hambatannya atau resistansinya dapat diubah-ubah. Jenisnya antara
lain : hambatan geser, trimpot dan potensiometer.

Yang banyak digunakan ialah trimpot dan potensimeter.


1. Potensiometer

Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan memutar poros yang telah
tersedia. Potensiometer pada dasarnya sama dengan trimpot secara fungsional.

Contoh Potensiometer :

2. Trimpot

Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar porosnya dengan
menggunakan obeng. Untuk mengetahui nilai hambatan dari suatu trimpot dapat dilihat dari
angka yang tercantum pada badan trimpot tersebut.

contoh gambar trimpot :

Untuk mengetahui nilai hambatan suatu resistor dapat dilihat atau dibaca dari warna yang
tertera pada bagian luar badan resistor tersebut yang berupa gelang warna.
Gambar sistem pewarnaan pada resistor

Keterangan untuk 4 gelang :

Gelang ke-1 dan ke-2 menyatakan angka dari resistor tersebut.


Gelang ke-3 menyatakan faktor pengali (banyaknya angka nol 0).
Gelang ke-4 menyatakan toleransi.

Pada eksperimen ini, kita akan melihat bahwa arus yang mengalir sebanding dengan beda
potensial yang diberikan pada ujung - ujung kawat. Bila dipandang arus listrik merupakan
aliran elektron , akan didapati bahwa aliran arus listrik tidak semata-mata bergantung pada
beda potensial tetapi juga karena adanya hambatan di penghantar tersebut.
IV. Prosedur Percobaan

1. Mengaktifkan Web cam (mengklik icon video pada halaman web r-Lab).
2. Memperhatikan tampilan video dari peralatan yang digunakan.
3. Memberikan beda potensial dengan memberi tegangan V1.
4. Mengaktifkan power supply/baterai dengan mengklik radio button di sebelahnya.
5. Mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan.
6. Mengulangi langkah 3 hingga 5 untuk beda potensial V2 hingga V8.

V. Analisa dan Pengolahan Data

Pengolahan data

V1

Tegangan ( Volt) Arus ( mAmpere)


0,26 9,05
0,26 9,05
0,25 9,23
0,25 9,23
0,26 9,05

0,26 + 0,26 + 0,25 + 0,25 + 0,26



= = 0,256 
5

9,05 + 9,05 + 9,23 + 9,23 + 9,05



= = 9,122 
5

V2

Tegangan ( Volt) Arus ( mAmpere)


0,53 18,28
0,53 18,28
0,53 18,28
0,53 18,28
0,53 18,28
0,53 + 0,53 + 0,53 + 0,53 + 0,53
 = = 0,53 
5

18,28 + 18,28 + 18,28 + 18,28 + 18,28


 = = 18,28 
5

V3

Tegangan ( Volt) Arus ( mAmpere)


0,77 26,61
0,78 26,25
0,78 26,61
0,77 26,79
0,77 26,61

0,77 + 0,78 + 0,78 + 0,77 + 0,77


 = = 0,774 
5

26,61 + 26,25 + 26,61 + 26,79 + 26,61


 = = 26,574 
5

V4

Tegangan ( Volt) Arus ( mAmpere)


1,06 36,39
1,06 36,93
1,06 36,75
1,06 36,02
1,06 36,57

1,06 + 1,06 + 1,06 + 1,06 + 1,06


 = = 1,06 
5

36,39 + 36,93 + 36,75 + 36,02 + 36,57


 = = 36,532 
5

V5

Tegangan ( Volt) Arus ( mAmpere)


1,32 45,07
1,32 45,07
1,32 45,44
1,32 45,26
1,32 45,07

1,32 + 1,32 + 1,32 + 1,32 + 1,32


 = = 1,32 
5

45,07 + 45,07 + 45,44 + 45,26 + 45,07


 = = 45,182 
5

V6

Tegangan ( Volt) Arus ( mAmpere)


1,67 57,38
1,68 57,75
1,68 57,75
1,68 57,02
1,68 57,2

1,67 + 1,68 + 1,68 + 1,68 + 1,68


 = = 1,678
5

57,38 + 57,75 + 57,75 + 57,02 + 57,2


 = = 57,42 
5

V7

Tegangan ( Volt) Arus ( mAmpere)


1,85 63,18
1,85 63,36
1,86 63
1,85 63
1,86 62,81

1,85 + 1,85 + 1,86 + 1,85 + 1,86


 = = 1,854 
5

63,18 + 63,36 + 63 + 63 + 62,81


 = = 63,07 
5
V8

Tegangan ( Volt) Arus ( mAmpere)


Ampere)
2,12 72,77
2,12 72,77
2,12 72,77
2,12 72,77
2,12 72,77

2,12
12 + 2,12 + 2,12 + 2,12 + 2,12
 = = 2,12 
5

72,77 + 72,77 + 72,77 + 72,77 + 72,77


 = = 72,77 

5

Tabel Beda Potensial V dan Arus Listrik I

No. Beda Potensial V (Volt) Arus Listrik I (mAmpere)


1 0,256 9,122
2 0,53 18,28
3 0,774 26,574
4 1,06 36,532
5 1,32 45,182
6 1,678 57,42
7 1,854 63,07
8 2,12 72,77

Grafik V vs I
2,5
y = 0,029x - 0,008
2

1,5
V (V)

1 Grafik V vs I

0,5 Linear (Grafik V vs I)

0
0 20 40 60 80
I (mA)
Diketahui dari Grafik diatas, persamaan garis dari grafik tersebut yaitu :

y = 0,029x – 0,008

Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa hukum Ohm menyatakan bahwa tegangan sama
dengan hasil kali hambatan terhadap kuat arus

V = R . I ...............[Volt]

Dari kedua persamaan diatas, dapat kita dapatkan pernyataan sebagai berikut.

y = 0,029 x – 0,008

V = R. I

Dari kedua persamaan diatas, kita dapatkan bahwa besar hambatan (R) pada rangkaian uji
yaitu 0,029 kΩ.

Kita juga dapat menentukan besar nilai hambatan rangkaian dengan menggunakan
perhitungan manual, berdasarkan data-data praktikum. Kita ketahui berdasarkan rumus
perhitungan sebelumnya,

V=R.I

Maka, besar hambatan R yaitu :


=


No. Tegangan V (Volt) Arus I (mAmpere)


1 0,256 9,122
2 0,53 18,28
3 0,774 26,574
4 1,06 36,532
5 1,32 45,182
6 1,678 57,42
7 1,854 63,07
8 2,12 72,77

Tabel perhitungan besar penyimpangan dari nilai hambatan R.

R R bar R-R bar (R-R bar)2 n (n-1)


0,028064 -0,0009568 9,15465E-07
0,028993 -2,7385E-05 7,49932E-10
0,029021 8 (8-1)
0,029126 0,00010539 1,11077E-08
0,029016 -5,1628E-06 2,66548E-11
0,029215 0,00019435 3,77734E-08
0,029223 0,00020245 4,09847E-08
0,029396 0,00037509 1,40692E-07
0,029133 0,00011206 1,25584E-08
Total 1,15936E-06

!)#*
(# − %&')
 =
+(+ − 1)

(1,15936 , 10- )
 =
8(8 − 1)

Sm = 0,00014388

Jadi, besar hambatan dari rangkaian yaitu :

R = R bar ± Sm

R = 0,029021 ± 0,00014388 [kΩ]

Besar kesalahan relatif dari perhitungan diiatas yaitu :


./0&1&ℎ&+ '/1&345 = 6 6 ,100%
 %&'
0,00014388
=6 6 ,100%
0,029021

./0&1&ℎ&+ '/1&345 = 0,495779 %

Analisa

a. Analisa Percobaan

Praktikum kali ini yaitu mengenani karakteristik tegangan (V) Arus (I) Resistor. Praktikum
ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara beda potensial (Volt) dan arus listrik
(Ampere) dari sebuah resistor. Praktikum kali ini dilakukan dengan memberikan beda
potensial pada sebuah rangkaian listrik dimana pada rangkaian tersebut terdapat sebuah
resistor uji. Beda potensial diberikan untuk memacu arus listrik agar dapat melintasi
rangkaian tersebut.

Pada saat praktikum ini dilakukan, praktikan tidak dapat mengakses penggunaan webcam
terhadap rangkaian uji. Hal ini dikarenakan masalah jaringan. Sehingga, pada saat praktikum
dilakukan, praktikan tidak dapat mengontrol besar dari beda potensial yang diberikan kepada
rangkaian, sehingga terdapat sedikit perbedaan beda potensial pada data yang didapatkan.
Namun, hal itu dapat diantisipasi dengan pengambilan satu nilai beda potensial (V) dengan
jalan merata-rata besar beda potensial yang terdapat pada data praktikum. Selain itu, agar
perhitungan dilakukan dengan baik dan akurat, kesalahan relatif-pun diikutsertakan pada
proses pengolahan data. Sehingga, dapat terlihat bagaimana atau seakurat apakah data
praktikum yang didapatkan praktikan.

b. Analisa Hasil dan Pengolahan Data

Praktikum kali ini dilakukan pada 8 buah beda potensial, dengan masing-masing beda
potensial dilakukan 5 kali pengukuran. Sehingga, total data yang didapatkan yaitu sebanyak
40 buah data. Pada praktikum ini, kita akan mendapatkan dua jenis data untuk tiap-tiap beda
potensial, yaitu data beda potensial (V) dan data kuat arus (I). Kita diharuskan untuk melihat
bagaimana hubungan dari kedua hal tersebut, terkait dengan hambatan dari resistor. Maka,
kita diharuskan untuk menghitung besar dari hambatan pada rangkaian tersebut.

Pengukuran besar hambatan dilakukan dengan menerapkan Hukum Ohm, yang berbunyi
Beda potensial (V) adalah hasil kali antara hambatan (Ω) dengan kuat arus (A).

V = I . R .............[Volt]

Untuk melihat besar dari hambatan yang disematkan pada rangkaian, kita terlebih dahulu
membuat grafik hubungan antara beda potensial dengan arus listrik. Maka, terlebih dahulu
ditentukan beda potensial dan arus listrik untuk tiap-tiap beda potensial yang berbeda, dengan
jalan merata-ratakan data, baik data beda potensial maupun arus listrik. Hasilnya adalah
sebagai berikut.

No. Tegangan V (Volt) Arus I (mAmpere)


1 0,256 9,122
2 0,53 18,28
3 0,774 26,574
4 1,06 36,532
5 1,32 45,182
6 1,678 57,42
7 1,854 63,07
8 2,12 72,77

Maka, grafik yang terbentuk berdasarkan data diatas adalah sebagai berikut.
Grafik V vs I
2,5
y = 0,029x - 0,008
2

1,5
V (V)

1 Grafik V vs I

0,5 Linear (Grafik V vs I)

0
0 20 40 60 80
I (mA)

Berdasarkan perhitungan persamaan linear dari grafik, maka akan kita dapatkan persamaan
sebagai berikut.

y = 0,029 x – 0,008

Apabila persamaan diatas kita integrasikan dengan Hukum Oohm yang telah disebutkan
sebelumnya, maka kita akan mendapatkan suatu hasil sebagai berikut.

y = 0,029 x – 0,008

V = R. I

Dapat terlihat bahwa gradien garis (m) menggambarkan besar dari nilai hambatan pada
rangkaian. Maka, dapat dikatakan bahwa besar hambatan (R) pada rangkaian tersebut yaitu
0,029 miliohm.

R = 0,029 kΩ

buktikan seberapa besar penyimpangan atau ketidak akuratan dari besar nilai
Untuk membuktikan
hambatan tersebut, maka diikutsertakan perhitungan kesalahan relatif dari besar hambatan
tersebut. Hal ini akan dibahas lebih lanjut pada bagian analisa kesalahan.
kesal

Berdasarkan analisa diatas, maka dapat dikatakan bahwa hukum Ohm, yang mana
menyatakan bahwa beda potensial merupakan hasil kali antara hambatan (R) dengan arus
listrik (I) merupakan suatu hukum. Hal itu dikarenakan beberapa alasan dibawah ini,

Benar,, dengan definisi bahwa tidak akan pernah ada pengamatan kontradiktif
yang berulang
Universal, maksudnya adalah hukum ini muncul dan untuk penerapan di mana
pun
Sederhana, yaitu khas ditunjukkan dalam istilah persamaan matematika
sederhana
Mutlak
Kekal, yaitu hukum ini tidak berubah sejak pertama kali ditemukan

c. Analisa Kesalahan

Pada saat praktikum dilakukan, praktikan tidak dapat mengaktifkan webcam yang mana akan
menampakkan bentuk rangkaian dan beda potensial yang diberikan. Oleh karena itu, untuk
membuktikan seberapa akurat data praktikum yang didapatkan, dilakukan perhitungan besar
kesalahan relatif (dalam persen).

Kesalahan relatif pada praktikum ini ditinjau dari segi besar hambatan yang didapatkan pada
perhitungan. Kita telah mendapatkan besar dari beda potensial dan arus listrik rata-rata dari
tiap-tiap pengujian, yang mana tertera pada tabel sebelumnya. Maka, berdasarkan data-data
tersebut, kita dapat melakukan perhitungan besar hambatan untuk tiap-tiap pengujian,
yangmana datanya seperti berikut.

Hukum Ohm,

V = R . I............[Volt]

Maka, besar hambatan dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut.

8
 = .........[Ω]
9

Nilai hambatan dari tiap-tiap pengujian dapat dilihat pada bagian pengolahan data.
Berdasarkan data tersebut, didapatkan bahwa besar Hambatan rata-rata ( R bar) yaitu
0.029021 kΩ. Untuk mengukur besar penyimpangan (Sm), maka digunakan rumus sebagai
berikut.

!)#*
(# − %&')
 =
+(+ − 1)

Berdasarkan perhitungan pada pengolahan data, didapatkan nilai penyimpangan sebagai


berikut.

Sm = 0,00014388

Maka, besar kesalahan relatif dari perhitungan diiatas yaitu :



./0
./0&1&ℎ&+ '/1&345 = 6 6 ,100%
 %&'
0,00014388
=6 6 ,100%
0,029021

./0&1&
./0&1&ℎ&+ '/1&345 = 0,495779 %

Kesalahan ini mungkin terjadi diakibatkan oleh hal yang telah disebutkan
disebutk diatas, yaitu
praktikan tidak dapat mengaktifkan webcam peralatan, sehingga tidak dapat mengontrol
besar beda potensial agar tetap konstan.
konstan

d. Analisa grafik

Pada praktikum ini, akan didapatkan sebuah grafik yang menggambarkan hubungan antara
beda potensial (V) terhadap arus listrik (I) yang mengalir pada rangkaian.
rangkaian. Berdasarkan data
sertta pengolahannya pada bagian sebelumnya, maka didapatkan grafik sebagai berikut.

Grafik V vs I
2,5
y = 0,029x - 0,008
2

1,5
V (V)

1 Grafik V vs I

0,5 Linear (Grafik V vs I)

0
0 20 40 60 80
I (mA)

Jelas terlihat berdasarkan grafik diatas, bagaimana hubungan antara beda potensial (V)
dengan arus litrik (I). Grafik diatas menggambarkan kurva linier, yang berarti semain besar
arus listrik yang ti,bul atau mengalir pada rangkaian, maka makin besar pula beda
potensialnya. Maka, dapat dikatakan bahwa beda potensial (V) berbanding lurus terhadap
arus litrik (I).

V≈I

Berdasarkan grafik tersebut, kita


kita dapat pula menentukan besar nilai hambatan yang terdapat
pada rangkaian. Hal itu dilakukan mengintegrasikan persamaan garis luru yang terdapat pada
grafik ( y = 0,029x – 0,008 ) dengan persamaan pada Hukum Ohm ( V = I . R ). Maka, akan
didapatkan bahwa hambatan rangkaian akan sebanding nilainya dengan besar kemiringan
(gradien) dari persamaan garis lurus tersebut, yaitu hambatan rangkaian sebesar 0,029 kΩ.

VI. Kesimpulan

Dari praktikum diatas, dapat kita simpulkan beberapa hal sebagai berikut.

1. Pernyataan beda potensial adalah hasil kali antara hambatan dengan kuat arrus ( V = I
. R ) adalah sebuah hukum, dikenal sebagai Hukum Ohm.
2. Besar Hambata (R) rangkaian akan sebanding dengan nilai kemiringan (gradien) dari
grafik hubungan beda potensial (V) dengan kuat arus (I).
3. Beda potensial (V) berbanding lurus dengan kuat arus (I)  (V ≈ I )
4. Besar hambatan pada rangkaian diatas yaitu R = 0,029 kΩ

VII. Referensi
• Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid 2 (terjemahan), Jakarta :
Penebit Erlangga
• Halliday & Resnick, 1984, Fisika Jilid 2 Edisi Ketiga, Jakarta : Penerbit Erlangga.
• http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_fisika
• http://id.wikipedia.org/wiki/Hambatan_listrik
• Rosari Saleh dan Sutarto, Bahan Kuliah Fisika Dasar 2 Bab 5 Arus Listrik,
Resistansi, dan Arus Searah.

VIII. Lampiran

Data Percobaan

Percobaan V [volt] I [mA]


0,26 9,05
0,26 9,05

1 0,25
0,25
0,26
9,23
9,23
9,05
0,53 18,28

2 0,53
0,53
18,28
18,28
0,53 18,28
0,53 18,28
0,77 26,61
0,78 26,25

3 0,78
0,77
0,77
26,61
26,79
26,61
1,06 36,39
1,06 36,93

4 1,06
1,06
1,06
36,75
36,02
36,57
1,32 45,07
1,32 45,07

5 1,32
1,32
1,32
45,44
45,26
45,07
1,67 57,38
1,68 57,75

6 1,68
1,68
1,68
57,75
57,02
57,2
1,85 63,18
1,85 63,36

7 1,86
1,85
1,86
63
63
62,81
2,12 72,77
2,12 72,77

8 2,12
2,12
2,12
72,77
72,77
72,77

Anda mungkin juga menyukai