Anda di halaman 1dari 9

MENULIS KARANGAN

KARYA ILMIAH

Nama Kelompok :

1. Jumadi 022104012 - V. A
2. Roni Irawan 022104028 -
V. A
3. Fajar Suryadi 022104037 -
V. A
4. Widi Astri 022104038 -
V. A

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS PAKUAN
2006 - 2007
BAB I
MENULIS KARANGAN KARYA ILMIAH

I.I PENDAHULUAN
Sebagai seorang mahasiswa tentunya kita akan sering dihadapkan pada
sebuah karya tulis, yakni karya tulis ilmiah atau kita sebut saja karya ilmiah.
Karya tulis ini mungkin ditulis oleh mahasiswa atau orang lain yang
memerlukan. Pada saat itu barangkali kita pernah dibingungkan, bagaimana
memahami karya tulis yang begitu banyak atau karya tulis mana yang lebih
dahulu dibaca, padahal waktu kita begitu padat. Sebenarnya yang diperlukan
pada saat itu adalah teknik membaca yang efektif dan efisien.
Mengingat pentingnya ikhwal teknik cara membaca, kita perlu
mengetahui dan memahami teori membaca, mempraktikkan, meningkatkan
kemampuan membaca, menilai karya tulis melalui kegiatan membaca.
Dalam teknik memperbaiki daya baca, meliputi daya baca pelatiahn
kecepatan membaca mata dan ketepatan memahami wacana. Dalam membaca
karya ilmiah meliputi pengertian istilah karya ilmiah, pengenalan berbagai jenis
wacana karya ilmiah, menemukan ciri-ciri karya ilmiah terutama ditinjau dari
alur berpikir, logika deduktif – induktif, kebenaran isi dan penyimpulan
pembahasan subtopik “membaca karya ilmiah” meliputi beberapa teknik
menyiasati membaca koran, majalah dan paragraf.
Agar kita bisa membaca cepat atau dalam istilah membaca cepat
merupakan terjemahan dari speed reading. Istilah ini berkembang di Indonesia
sejak tahun 80-an, padahal di negara maju istilah ini sudah berkembang jauh
sebelum negara kita mengenalnya. Lewis (1953) berpendapat bahwa seseorang
menjadi pembaca yang tidak baik disebabkan oleh tiga hal, seperti berikut.
1. Kebiasaan yang jelek.
2. Persepsi yang salah tentang membaca.
3. Tidak agresif terhadap makna.
BAB II
ISI
MEMBACA KARYA ILMIAH

A. PENGERTIAN
Sesuatu yang dituliskan oleh seseorang disebut tulisan atau karangan.
Dikatakan sebagian orang, tulisan mengacu pada ide ilmiah, sedang karangan
mengacu pada ide non ilmiah. Dalam modul ini, kita mengambil istilah karangan
untuk kedua jenis pengungkapan itu. Lebih khusus lagi pembahsan kita diarahkn
untuk jenis karangan ilmiah atau karya tulis ilmiah.
Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajkan fakta
umum dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Jones ( 1960 ) membagi karangan ilmiah menjadi dua sebagai berikut.
1. Karangan ilmiah yang ditujukan kepada masyarakat tertentu
( profesional ) yang biasanya bersifat ilmiah tim\nggi. Selanjutnya kita sebut
dengan istilsh “ karya ilmiah”.
2. Karangan ilmiah yng ditujukan kepada masyarakat umum.
Selanjutnya kita sebut “karangan ilmiah populer”.

B. CIRI DAN UNSUR KERANGKA KARYA ILMIAH


Secara ringkas, karya ilmiah dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Bahan : Menyajikan fakta yang benar / objektif, dapat dibuktikan
2. Penyajian : Menggunakan bahasa yang cermat (formal dan konkret),
sistematis (sesuai dengan langkah kerja).
3. Sikap Penulis : Jujur (tidak berlebih-lebihan atau mengurangi ssuatu);
objektif (tidak mengejar keuntungan pribadi).
4. Penyimpulan : berdasarkan fakta dan tidak emotif.
Mengingat bentuk dan sifat karya ilmiah yang bermacam – macam, agak sulit
dipasikan unsur kerangka karya ilmiah yang baku. Secara umum, kita dapat
mengurutkan unsur kerangka karya lmiah yang lengkap, seperti berikut :
1. Pmbuka, terdiri atas : Judul
Pernyataan khusus
Daftar isi
Kata pengantar
Abstrak
2. Isi (batang tubuh ) : Pendahuluan
Bahan dan metode
Data has penelitian
Diskusi atau analisis
Alat pendukung
Kesimpulan
3. Penutup : Daftar pustaka
Lampiran
Indeks
Kurikulum vitae / riwayat penulis

Unsur lengkap ini hanya terdapat pada skripsi, tesis, disertasi, dan buku –
buku ilmiah. Sedangkan, karangan lain yang termasuk kedalam karya ilmiah lebih
mengutamakan pada unsur isi ( batang tubuh ).
Dalam modul ini, cntoh yang akan disajikan hanya dua jenis, yakni buku
ilmiah ( buku pelajaran) dan buku laporan (hasil kegiatan).
Isi ( batang tubuh ) sbuah karya ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah.
Seperti yang diungkapkan oleh John Dewey, ada 5 langkah pokok proses ilmiah.
1. Mengenali dan merumuskan masalah
2. Menyusun kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis.
3. Merumuska hipotesis ( dugaan hasil sementara )
4. Menguji hipotesis
5. Menarik kesimpulan
Dalam menganalisis karya ilmiah mahasiswa, ada dua hal yang dapat
dijadikan patokan baik tidaknya sebuah karya ilmiah, yakni : fakta dan penalaran.
Fakta yang berterima adalah fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya. Sedangkan
penalaran yang berterima adalah penalaran yang logis.

2.1. Membaca Karya Ilmiah Populer


Perhatikan contoh berikut :
Kemajuan dalam ilmu fisikan terapan yang terjadi dalam pertengahan
abad ke-20 ini adalah konversi langsung dari panas menjadi listrik. Dr. Volney
C. Wilson telah mendemonstrasikan alat ciptaannya yang disebutThermionikc
Vonverter. Alat itu berupa gelas tabung berukuran 6,5 x 40 cm yang diisi
dengan gas elekrode metal yang dipasang pararel. Satu eletrode dipasang
elektron-elektron dari orbitnya dalam atom dari metal tersebut. Oleh sebab
adanya temperatur antara 2 metal yang lebih dingin dan timbullah aliran
listrik. (Djago Tarigan, dkk)
Contoh diatas adalah karangan ilmiah.

Hutan Tropis Digorok, Dolar Dikail


Sepanjang tahun 1989, isu lingkungan seakan tidak henti-hentinya
bertiup di dunia internasional. Yang sampai sekarang masih terus disuarakan
diantaranya adalah adanya gerakan untuk memboikot penggunaan kayu tropis
oleh konsumen di negara industri, dengan alasan penebangan kayu tropis
merusak plasma nutfah hutan tropis. Di Indonesia kasus terakhir adalah
mundurnya perusahaan kertas multinational Scoot Industry yang berpatungan
dengan perusahaan nasional membangun pabrik di Irian Jaya karena protes
keras LSM ( Lembaga Swadaya Masyarakat ) di luar negeri.
Inonesia termasuk salah satu negara yang paling sering dikecam karena
dianggap kurang berupaya melindungi keanekaragaman hayati dan kecaman
itu bisa dimengerti karena indonesia termasuk salah satu dari tiga negara di
dunia yang memiliki hutan tropis terbesar.
Contoh di atas menggunakan fakta umum dengan menggunakan bahasa
yang mudah dipahami oleh pembaca awam, seperti kita ini,bukan ? ya itulah
salah satu keunikan karya ilmiah populer.Perhatikan judulnya, atraktif,
bukan?

Sudah dijelaskan bahwa karya ilmiah populer ini merupakan bagian dari
karangan ilmiah, sejajar dengan karya ilmiah. Yang menjadi pembeda antara
keduanya terutama terletak pada penyajian. Karya lmiah populer disajikan
dengan gaya dan bahasa yang lebih bebas daripada karya ilmiah.
Contoh diatas adalah Karya Ilmiah populer.

Secara terpernci, ciri – ciri karya ilmiah populer diurutkan sebagai berikut.
1. Bahan : Menyajikan fakta objektif
2. Penyajian : Menggunakan bahasa yang cermat,tidak terlalu
formal tapi tetap taat asas, disusun secara sistematis;
tidak memuat hipotesis.
3.Sikap Penulis : Tidak memancing pertanyaan – pertanyaan yang
meragukan, mengimbau perasaan pembaca agar
seolah – olah mereka menghindari sendiri.
4. Penyimpulan : memberikan fakta bebicara sendiri sekalipun
didahului dengan membimbing dan mendorong
pembacanya untuk berpikir tentang aplikasi.
2.2 Menulis Karya Ilmiah Populer
Langkah-langkah menulis karya ilmiah yaitu :
a) Menyusun strategi sebelum menulis
b) Kepada siapa anda menyajikan tulisan?
c) Media apa yang anda pilih?
Gaya penuturan apa yang paling tepat?
d) Kira-kira berapa lama waktu yang tersedia bagi pembaca?
Membidik Pembaca: Pilih Topik Menarik
e) Mengaitkan dengan kondisi aktual
f) Mengaitkan dengan kegiatan sehari-hari
g) Menyajikan value added
h) Memperkenalkan ilmu atau temuan baru
i) Meramu karya ilmiah populer
j) Leading
k) Pemaparan informasi
l) Alur kronologis
m) Alur proses
n) Deduksi
o) Induksi
p) Reportase
q) Problematika penggunaan jargon
r) Menggunakan Defisini
Kalau kita rumuskan, pengertian karya imiah populer adalah karangan
ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian
yang sederhana mengenai hal – hal kehidupan sehari – hari.
Mengingat sasaran baca karya ilmiah populer adalah masyarakat umum,
hampir tidak ada bentuk penyusunan karya ilmiah populer ini yang baku. Kebiasaan
yang dimilikinya selalu dimanfaatkan para penulis untuk membentuk teknis
penulisan sendiri – sendiri.
Sarana untuk mempublikasikan karya ini hampir tidak ada yang berdiri
sendiri secara utuh. Biasanya dalam suatu media massa, karya ini dipadukan dengan
karya tulis nonilmiah. Karya ilmiah populer dapat kita jumpai pada majalah, koran
atau tabloid. Dengan demikian, kita dapat berlatih dengan mengenali sarana baca
yang potensial menjadi tempat yang dituangkannya kary ilmiah populer. Kita ambil
contoh majalah dan koran.
Ambilah sebuah koran. Letakkan dipangkuan Anda dengan halaman
pertama menghadap ke muka Anda. Dan lakukanlah langkah – langkah berikut.
1. Bacalah nama koran, liriklah tanggal penerbitan.
2. Layangkan mata Anda untuk memandang seluruh permukaan halaman itu.
3. Jatuhkan pandangan mata Anda pada judul yang bercetak tebal, berhentilah
sejenak.
4. Gerakkan mata Anda untuk memandang judul yang masih bercetak tebal
dengan garakkan berirama, seperti pada saat latihan membaca frasa.
5. Lanjutkan memandang judul yang bercetak lebih tipis.
6. Berhentilah sejenak untuk memilih wacana yang akan dibaca.
7. Kegiatan membaca baru bisa dimulai.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari makalah yang membahas mengenai karya ilmiah tersebut maka kami
menarik kesimpulan bahwa dalam akademisi khusunya mahasiswa harus
mampu menyajikan karya ilmiah dan karya ilmiah populer.
Yang bermanfaat bagi kaum profesional maupun masyarkat yang awam.
Secara ringkas, karya ilmiah dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Bahan : Menyajikan fakta yang benar / objektif, dapat dibuktikan
2. Penyajian : Menggunakan bahasa yang cermat (formal dan konkret),
sistematis (sesuai dengan langkah kerja).
4. Sikap Penulis : Jujur (tidak berlebih-lebihan atau mengurangi ssuatu);
objektif (tidak mengejar keuntungan pribadi).
4. Penyimpulan : berdasarkan fakta dan tidak emotif.

Sedangkan dalam menyajikan sebuah karya ilmiah populer sangat


berpengaruh dengan rangsangan atau emosi para pembaca agar yang membaca
ingin / tertarik dengan wacana yang kita buat. Dalam menulis karya ilmiah
populer Langkah-langkah menulis karya ilmiah adalah sebagai berikut :

a. Menyusun strategi sebelum menulis


b. Kepada siapa anda menyajikan tulisan?
c. Media apa yang anda pilih?
Gaya penuturan apa yang paling tepat?
d. Kira-kira berapa lama waktu yang tersedia bagi pembaca?
Membidik Pembaca: Pilih Topik Menarik
e. Mengaitkan dengan kondisi aktual
f. Mengaitkan dengan kegiatan sehari-hari
g. Menyajikan value added
h. Memperkenalkan ilmu atau temuan baru
i. Meramu karya ilmiah populer
j. Leading
k. Pemaparan informasi
l. Alur kronologis
m. Alur proses
n. Deduksi
o. Induksi
p. Reportase
q. Problematika penggunaan jargon
r. Menggunakan Defisini
DAFTAR PUSTAKA

Djago Tarigan, Dkk. Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Penerbit Universitas


Terbuka. Edisi 1.
Hamzah. A. Adjib. (1985. Pengantar Bermain Drama. Bandung: Rosda.
Hartoko, Dick. & B. Rahmanto. (1986). Pemandu di Dunia Sastra.
Yogyakarta: KanisiusHaryawan, RMA. (1993). Dramaturgi. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Padmodarmaya. Pramana. (1990). Pendidikan Theater Bagi Guru Sekolah Dasar.
Depdikbud.
Tembajong, Japi. (1981). Dasar-dasar Dramaturgi. Bandung: Pustaka Prima

Anda mungkin juga menyukai