METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Subjek Penelitian
46
47
d. Kemampuan awal siswa pada kedua sekolah tersebut dianggap setara, karena
C. Waktu Penelitian
Ujicoba I telah dilaksanakan dari tanggal 16 April sampai 8 Mei 2003, dan
kegiatan inti, penutup, pengelolaan waktu, dan pengelolaan kelas yang diukur
banyaknya aktivitas yang dilakukan siswa selama proses belajar mengajar dan
penjelasan guru atau teman, membaca LKS, Materi Ajar dan menulis yang
Respon siswa ini diukur dengan cara mengisi angket setelah KBM dengan
meliputi: materi pelajaran; buku ajar siswa, LKS, media belajarnya, suasana
kelas, dan cara guru mengajar. Dalam hal ini siswa berpendapat apakah siswa
merasa senang atau tidak dalam KBM, merupakan hal baru atau tidak.
g. Hasil belajar siswa adalah skor yang diperoleh siswa dari tes hasil belajar
berupa tes hasil belajar produk dan tes hasil belajar proses yang diukur dengan
E. Prosedur Penelitian
unsur yang manapun di dalam siklus itu. Sesuai dengan kurikulum SMU/MA
1994 yang berorientasi pada tujuan, pengembangan dalam penelitian ini dimulai
pada model pemgembangan Kemp et al. (1994), yaitu (1) Instructional Problems,
(2) Learner Characteristics, (3) Task Analysis, (4) Instructional Objectives, (5)
Analisis Tujuan
Merumuskan Tujuan
Pembelajaran
Ujicoba I
1) Analisis Tujuan
Tujuan analisis ini adalah untuk menetapkan arah dasar yang dibutuhkan
dalam pengembangan perangkat pembelajaran. Dari arah dasar ini lalu disusun
menggunakan metode ilmiah dengan dilandasi sikap dan nilai-nilai ilmiah untuk
penelitian ini adalah: “Aksi Interaksi” pada kelas I semester 2. Berdasarkan GBPP
Mata Pelajaran Biologi kurikulum 1994 bahwa tujuan umum yang harus dicapai
pada pokok bahasan tersebut adalah siswa memahami prinsip dan pola interaksi
dan diskusi dengan menggunakan metode ilmiah untuk memahami prinsip dan
pola interaksi dalam ekosistem. Inti penekanan tujuan tersebut adalah kemampuan
berpikir tingkat tinggi dan berpikir kritis siswa, serta sharing pendapat melalui
diskusi. Karena keterbatasan alat dan bahan untuk melakukan percobaan, maka
percobaan tidak dapat dilakukan pada Madrasah Aliyah NW. Pembelajaran yang
berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi kelompok yang identik dengan model
pembelajaran kooperatif.
bahasan Aksi Interaksi ditinjau dari segi struktur isi, karena pada pokok bahasan
ini terdiri dari sub-sub pokok bahasan yang antara masing-masing subpokok
bahasan relatif tidak merupakan suatu prasarat untuk pokok bahasan yang lain.
belakang sosial budaya siswa. Dari hasil analisis ini nantinya akan dijadikan
Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek adalah siswi Madrasah Aliyah
kelas I dengan kisaran usia 15-17 tahun, maka menurut teori Piaget siswa pada
kemlompok usia seperti itu berada dalam tahap operasi formal atau mereka telah
mampu untuk berfikir abstrak. Jadi pada tahap ini para siswa sudah mampu
menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih baik dan kompleks daripada anak
Siswa kelas I MA yang menjadi subjek penelitian 60%-nya berasal dari MTs
baik negeri maupuan swasta dan 40%-nya berasal dari SLTP. Dengan demikian,
hasil wawancara dengan guru bidang studi biologi, bahwa rata-rata nilai biologi
untuk tiga kali tes formatif pada semester I adalah 6.7 untuk pengetahuan produk.
Siswa juga berbeda dalam sosiokultural. Dari buku induk siswa baru terlihat
bahwa siswa berasal dari empat jenis latar belakang keluarga yaitu, pegawai
negeri sipil, petani, buruh (termasuk tenaga kerja di luar negeri), nelayan, dan
wiraswasta. Keseluruhan siswa berasal dari empat suku yaitu suku Sasak atau
Lombok yang mendominasi, suku Sumbawa, dan suku Bima. Dengan adanya
yang relatif sama, maka penting diadakannya pengajaran yang berorientasi pada
kerja sama antar siswa untuk mengembangkan sikap saling menghargai dan
3) Analisis tugas
dilakukan untuk mengidentifikasi struktur pokok bahasan yang dipilih. Dalam hal
ini adalah pokok bahasan Aksi Interaksi. Analisis tugas digunakan untuk merinci
isi mata ajar dalam bentuk garis-garis besar isi pokok bahasan. Analisis tugas pada
pokok bahasan Aksi Interaksi meliputi analisis isi pelajaran dan analisis konsep.
Hasil akhir dari analisis tugas adalah tertuang dalam “Materi Ajar dan Lembar
penelitian.
54
Analisis tugas yang diimplementasikan dalam Materi Ajar dan LKS ini,
a. Analisis isi
Dari GBPP mata pelajaran biologi kurikulum SMU 1994 tentang pokok
Pokok Bahasan
observasi.
suatu ekosistem misalnya siklus nitrogen, siklus karbon, dan siklus air.
macam ekosistem.
sama lainnya.
Dari isi pokok bahasan tersebut dapat dianalisis struktur isinya yang
meliputi fakta, konsep, dan prinsip. Untuk setiap subpokok bahasan pada Aksi
Fakta:
(a) Organisme hidup akan selalu membutuhkan organisme lain dan lingkungan
hidupnya.
(b) Dalam ekosistem terjadi rantai makanan, pengalihan energi, dan siklus
biogeokimia.
(d) Salah satu cara suatu komunitas berinteraksi adalah dengan peristiwa makan
dan dimakan.
(f) Organisme pada tingkat trofik pertama biasanya melimpah, sedangkan pada
(h) Tubuh makhluk hidup tersusun atas materi dasar yang berupa unsur yang
Konsep:
(a) Produsen
(b) Konsumen
(c) Herbivor
(d) Karnivor
(e) Omnivor
(f) Pemangsa
(g) Saprofit
Prinsip:
(a) Rantai makanan adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan
(b) Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke
bentuk energi lain dimulai dari matahari lalu ke produsen, konsumen, sampai
(c) Siklus biogeokimia tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan
Fakta:
(b) Ekosistem dapat mengalami gangguan baik oleh alam maupun oleh manusia.
(c) Gangguan alami antara lain; tanah longsor, kebakaran hutan, letusan gunung
(d) Gangguan manusia antara lain; penambangan timah, batubara, dan minyak
bumi.
Konsep:
Prinsip
(a) Suksesi primer terjadi jika komunitas asal terganggu, yang mengakibatkan
(b) Suksesi sekunder terjadi jika suatu komunitas mengalami gangguan, dan
sehingga dalam komunitas tersebut, substrat lama dalam kehidupan masih ada.
58
Fakta:
(b) Organisme hidup yang telah mati akan diuraikan oleh organisme pengurai.
(c) Organisme dalam ekosistem mempunyai cara hidup yang berbeda -beda.
(e) Dalam biosfer, setiap makhluk hidup menempati lingkungan yang cocok.
Konsep:
(a) Bioma
(b) Habitat
(c) Relung
Prinsip:
(a) Interaksi yang kompleks antara komponen biotik dan abiotik membentuk
suatu ekosistem.
(b) Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.
(c) Ekosistem perairan dibedakan menjadi ekosistem air tawar dan ekosistem air
laut.
b. Analisis konsep
dengan konsep lain yang relevan, sehingga membentuk suatu peta konsep. Untuk
pokok bahasan Aksi Interaksi dapat dibuat peta konsepnya seperti pada gambar
3.2.
59
AKSI INTERAKSI
meliputi
POLA-POLA SUKSESI
INTERAKSI EKOSISTEM
macamnyaSuksesi
macamnya Primer macamnya
Rantai Jaring Ekosistem Ekosistem
Makanan Makanan Darat Air
Suksesi
Sekunder
terdiri dari contohnya
Bioma Gurun
Rantai Rantai Rantai
Pemangsa Parasit Saprofit
B. Pad. Rumput
B. Hut. Basah
Piramida Daur
Ekologi Biogeokimia
B. Hut. Gugur
macamnya contoh
Daur N
P. Jumlah
Bioma Taiga
Daur O2
P. Biomassa
Bioma Tundra
Daur C
P. Energi
Daur Air
macamnya
contoh macamnya
Ek. Danau Ek. Laut Dalam
Ek. Estuaria
Ek. Terumbu
Tujuan langkah ini adalah untuk menetapkan hirarki konsep yang akan
dibahas dalam proses belajar dan mengajar. Konsep atau materi harus benar-benar
keterampilan yang dikuasai oleh siswa pada pelajaran sebelumnya atau pada
(7) Suksesi
5 akan disajikan pada pertemuan pertama, konsep nomor 6 dan 7 disajikan pada
Hasil analisis tugas dan analisis konsep akan digunakan sebagai acuan
tujuan ini merupakan dasar untuk desain perangkat pembelajaran dan penyusunan
tes. Sesuai dengan analisis tugas dan analisis konsep di atas, maka dapat disusun
Tujuan Produk
(3) Menentukan batasan organisme pada rantai pemangsa, rantai parasit, dan
rantai saprofit.
piramida energi
Tujuan Proses
(2) Membuat prediksi terhadap suatu komunitas jika salah satu mata rantai
Tujuan Afektif
tumbuhan.
(3) Menjelaskan salah satu asal nitrogen bebas dan cara pemanfaatannya oleh
tumbuhan.
Tujuan Proses
(1) Menyusun skema siklus nitrogen yang terjadi pada suatu komunitas.
(2) Membuat diagram siklus CO2 dan O2 yang terjadi pada komunitas sekolah.
(3) Meramalkan urutan komunitas suksesi yang terjadi pada ekosistem yang telah
stabil.
Tujuan Afektif
hidup.
secara horizontal.
Tujuan Proses
Tujuan Afektif
adalah mengacu pada sintak model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti
tersebut, sesuai dengan ciri khas pembelajaran kooperatif, maka metode yang
65
berorientasi pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah seperti pada
Tabel 3.1
Contoh KBM subpokok bahasan Pola-pola Interaksi (RP 1)
tugas, karakteristik siswa, dan ketersediaan alat dan bahan yang ada pada
ketersediaan alat dan bahan pada sekolah, maka sebagai media pendukung dalam
pengajaran pokok bahasan Aksi Interaksi adalah; Charta, OHP, transparansi, dan
lingkungan sekitar.
dibuat dengan berpedoman pada Gronlund (1995). Pada pokok bahasan Aksi
(2) Suksesi
mata pelajaran biologi untuk pengajaran pokok bahasan Aksi Interaksi, yaitu.
model pertumbuhan.
lain.
Menurut Kemp et al. (1994), ada enam bidang layanan penunjang yang
penjadwalan. Jenis layanan penunjang yang dituntut dan yang tersedia dalam
kooperatif tipe jigsaw pada MA Ponpes Nurul Haramain Putri NW Narmada dapat
Tabel 3.2
Layanan Penunjang Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Pokok Bahasan Aksi Interaksi dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw
Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui kualitas proses dan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, maka pada penelitian ini
akan dikembangkan dua macam instrumen evaluasi yaitu (a) instrumen evaluasi
untuk mengukur hasil belajar dan (b) instumen evaluasi untuk mengukur kualitas
jigsaw.
69
khusus. Tes merupakan salah satu alat untuk mengukur terjadinya perubahan
proses, dan afektif. Sehingga akan disusun tes hasil belajar biologi pokok bahasan
Aksi dan Interaksi berupa produk dan proses yang dibuat berdasarkan acuan
patokan. Hasil dari kegiatan penyusunan tes adalah terbentuknya Perangkat Tes
Spesifikasi, jenis, dan jumlah butir soal untuk masing-masing tes hasil
Tabel 3.3
Jenis dan Jumlah Butir Soal Tes Hasil Belajar
instrumen evaluasi proses yaitu untuk mengetahui gambaran kualitas PBM yang
mengukur:
(Instrumen 01).
Di sini juga akan dihasilkan angket yaitu: angket untuk mengetahui respon
tipe jigsaw, yaitu Angket Respon Siswa (Instrumen 04), dan angket untuk
dan memperbaiki rancangan yang dibuat. Pada penelitian ini, revisi dilakukan
berdasarkan masukan dan penilaian yang diperoleh dari kegiatan validasi pakar,
Sedangkan instrumen lain seperti Lembar Observasi dan Angket tidak dilakukan
revisi, karena instrumen tersebut diadopsi dan disesuaikan dari model yang sudah
ada sesuai dengan model pembelajaran yang diterapkan, dalam hal ini adalah
71
a. Validasi Pakar
Validasi akan dilakukan oleh tiga orang pakar yang kompeten dalam
bidang biologi dan kependidikan biologi, ditambah satu orang guru mata pelajaran
Tabel 3.4
Daftar Nama Validator
b. Simulasi
Surabaya pada tanggal 08 April 2003, dan diikuti oleh 16 orang mahasiswa
72
c. Ujicoba I
Aliyah Ponpes Darun Najah Duman-Narmada kelas I, semester II. Kelas yang
digunakan adalah kelas yang telah dirandom dari 4 kelas I yang ada. Ujicoba I
mengetahui bagaimana kualitas proses belajar mengajar dan kualitas hasil belajar
Ujicoba II telah dilaksanakan dari tanggal 2 sampai 18 Juni 2003 pada Madrasah
Pelaksanaan Ujicoba I dan Ujicoba II, meliputi; uji awal (pretest), kegiatan
Alur kegiatan Ujicoba I dan Ujicoba II seperti yang terlihat pada diagram
berikut.
73
Uji akhir
Uji awal Pembelajaran
Perangkat THB
- Produk RP1 – RP3 - Produk
- Proses
- Proses
b) Aktivitas siswa.
c) Aktivitas guru.
Pengamatan dilakukan oleh dua orang pengamat seperti yang tertera pada
tabel 3.5. Pengamatan berorientasi pada instrumen yang telah disusun oleh
penjelasan dan latihan oleh peneliti perihal kegiatan pengamatan selama Ujicoba.
Tabel 3.5
Daftar Nama Pengamat
No. Nama Peran Keterangan
1. Abdi Gunawan, S.Pd. a) Pengamat I pada Guru Biologi MA Ponpes
Ujicoba I. Nurul Haramain Putri
b) Guru Mitra pada
Ujicoba II.
2. Badrin, S.Pd. Pengamat II pada Guru Biologi MA Ponpes
Ujicoba I dan II. Darun Najah
3. Yusuf, S.Pd. Pengamat I pada Peneliti
Ujicoba II
74
O1 X O2
(Tuckman, 1978)
Keterangan:
O1 = Uji awal
O2 = Uji akhir
X = Pembelajaran dengan perangkat pembelajaran dan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw oleh Peneliti dan Guru
Mitra.
F. Instrumen Penelitian
macam yaitu; (1) Instrumen tes hasil belajar, (2) lembar pengamatan, dan (3)
Instrumen tes hasil belajar digunakan untuk menilai kualitas hasil belajar
siswa setelah selesai pembelajaran tiga rencana pembelajaran (RP). THB pokok
bahasan “Aksi Interaksi” berbentuk pilihan ganda dan essay dengan spesifikasi
seperti yang terlihat pada tabel 3-3. THB dikembangkan oleh peneliti dengan
2. Lembar Pengamatan
yang dilakukan dengan mengamati kelas setiap kali tatap muka. Pengamatan
Lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar
siswa, dan mengelola KBM sesuai kaidah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
atau teman, membaca LKS dan Buku Ajar siswa, mengerjakan LKS pada
Pendi, S. (2002).
yang diterapkan, apakah sangat membantu atau tidak, dan bagaimana kelebihan
kooperatif tipe jigsaw, serta guru memberikan komentar tentang kemudahan dan
Analisis data dalam penelitian ini akan dibedakan atas 2 macam, yaitu
analisis untuk menghitung reliabilitas dan validitas instrumen, dan analisis data
Sebelum digunakan untuk menilai kualitas proses dan kualitas hasil belajar
instrumen THB yang akan dipakai, terlebih dahulu dianalisis reliabilitas dan
Ujicoba I.
agreement. Dua orang pengamat pada ujicoba menggunakan instrumen yang sama
untuk mengamati variabel yang sama. Kedua pengamat tersebut diminta untuk
A− B
Percent agreement (R) = 100 1 − (Borich, 1994).
A + B
(1) Pengamatan dilakukan oleh dua pengamat tentang tingkah laku yang sama
dari setiap butir soal. Rumus yang akan digunakan adalah (Gronlund, 1982):
Ra − Rb
Sensitivitas (S) =
T
Indeks butir yang efektif terdapat di antara 0,00 dan 1,00 dan nilai positif
yang lebih besar menyatakan butir soal yang lebih besar kepekaannya terhadap
sensitivitsas ≥ 0.40 maka butir soal tersebut peka terhadap efek-efek pembelajaran
(Arikunto S., 1991). Sehingga dalam penelitian ini, butir soal yang dianggap
layak digunakan untuk menilai kualitas hasil belajar siswa pada Ujicoba II adalah
Jika suatu butir soal dijawab benar oleh semua siswa sebelum dan sesudah
Sebaliknya, jika suatu butir soal tidak dapat dijawab benar oleh semua siswa
sebelum dan sesudah pembelajaran, maka soal itu juga tidak memenuhi fungsinya.
Untuk mengetahui sensitivitas butir soal, uji awal dan uji akhir yang sama harus
diberikan kepada siswa. Butir soal yang sensitif dijawab oleh lebih banyak siswa
aktivitas guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran ?”, dan “Bagaimana
Data respon siswa dianalisis dengan persentase, yakni jumlah siswa yang
memberikan respon sama dibagi dengan jumlah siswa seluruhnya, dikali 100%.
80
Data yang berupa jawaban guru terhadap sejumlah butir pertanyaan pada
penelitian “Bagaimana hasil belajar siswa berupa produk dan proses pada
yang diperoleh siswa melalui THB akan digunakan untuk menentukan ketuntasan
individual dan ketuntasan klasikal siswa terhdap TPK yang telah ditetapkan.
p = Si x 100%
Sm (Dikembangkan dari Depdikbud, 1995).
belajarnya jika proporsi jawaban benar siswa, atau persen ketuntasan belajarnya ≥
65%. Suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya jika di kelas tersebut terdapat 85%