Studi Kasus
Oleh Kelompok 7 :
Maharani Z (0810321011)
Diandra Wandira (0810322024)
Yudya Anderson (0810322033)
• Sklera (bagian putih mata) : merupakan lapisan luar mata yang berwarna putih dan relatif kuat.
Bila sklera mengalami penipisan warnanya akan menjadi kebiruan. Di bagian posterior, sklera
mempunyai lubang yang dilalui saraf optikus dan pembuluh darah retina sentralis. Di bagian
anteriot sklera berlanjut menjadi kornea. Permukaan anterior sclera diselubungi secara longgar
dengan konjungtiva
• Konjungtiva : selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian luar sklera.
Konjungtiva merupakan suatu membrane mukosa tipis yang mengandung berbagai kelenjar yang
bertanggungjawab untuk lapisan air mata.
• Kornea : struktur transparan yang menyerupai kubah, merupakan pembungkus dari iris, pupil
dan bilik anterior serta membantu memfokuskan cahaya. Posisinya sentral di depan iris, kornea
harus tetap basah agar permukaan epitelnya tetap sehat. Agar dapat berfungsi sebagai lensa optis,
permukaannya harus tetap halus. Lapisan air mata disebarkan secara merata dengan gerakan
mengedipkan kelopak mata, untuk menjaga kelembapan dan kenyamanan. Kornea sangat
penting untuk ketalaman penglihatan.
• Pupil : daerah hitam di tengah-tengah iris. Pupil berbentuk bulat, regular, dan mempunyai ukuran
dan respons terhadap cahaya yang sama pada kedua mata.
• Iris : jaringan berwarna yang berbentuk cincin, menggantung di belakang kornea dan di depan
lensa; berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan cara merubah ukuran
pupil.
• Lensa : struktur cembung ganda yang tergantung diantara humor aqueus dan vitreus; berfungsi
membantu memfokuskan cahaya ke retina.
• Retina : lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang bola mata; berfungsi
mengirimkan pesan visuil melalui saraf optikus ke otak.
• Saraf optikus : kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visuil dari retina ke otak.
• Humor aqueus : cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan kornea (mengisi
segmen anterior mata), serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan kornea; dihasilkan oleh
prosesus siliaris.
• Humor vitreus : gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di depan retina (mengisi
segmen posterior mata).
Katarak adalah istilah kedokteran untuk setiap keadaan kekeruhan yang terjadi pada lensa mata
yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan lensa), denaturasi protein lensa atau dapat juga
akibat dari kedua-duanya. Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif. Katarak menyebabkan
penderita tidak bisa melihat dengan jelas karena dengan lensa yang keruh cahaya sulit mencapai retina
dan akan menghasilkan bayangan yang kabur pada retina. Jumlah dan bentuk kekeruhan pada setiap
lensa mata dapat bervariasi.
Dalam keadaan normal, humor aqueus dihasilkan di bilik posterior, lalu melewati pupil masuk ke bilik
anterior kemudian keluar dari bola mata melalui saluran yang terletak ujung iris.
• Penyebab paling banyak adalah akibat proses lanjut usia/ degenerasi, yang mengakibatkan lensa
mata menjadi keras dan keruh (Katarak Senilis)
• Dipercepat oleh faktor lingkungan, seperti merokok, sinar ultraviolet, alkohol, kurang vitamin
E,radang menahun dalam bola mata, polusi asap motor/pabrik karena mengandung timbal
• Cedera mata, misalnya pukulan keras, tusukan benda, panas yang tinggi, bahan kimia yang
merusak lensa (Katarak Traumatik)
• Peradangan/infeksi pada saat hamil, penyakit yang diturunkan (Katarak Kongenital)
• Penyakit infeksi tertentu dan penyakit metabolik misalnya diabetes mellitus (Katarak
komplikata)
• Obat-obat tertentu (misalnya kortikosteroid, klorokuin , klorpromazin, ergotamine, pilokarpin)
• Faktor-faktor lainya yang belum diketahui.
Faktor Resiko
Menurut Departemen Kesehatan RI, rokok dapat memperparah kondisi mata. Para perokok beresiko
40% lebih tinggi untuk menderita katarak.
5. Patofisiologi
Lensa mata mengandung tiga komponen anatomis an: nukleus korteks & kapsul.nukleus
mengalami perubahan warna coklat kekuningan seiring dengan bertambahnya usia.disekitar opasitas
terdapat densitas seperti duri dianterior & posterior nukleus. Opasitas pada kapsul posterior merupakan
bentuk katarak yang paling bermakna.perubahan fisik & kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya
transparansi.salah satu teori menyebutkan terputusnya protein lensa normal terjadi disertai infulks air
kedalam lensa proses ini mematahkan serabut lensa yang tegang & mengganggu transmisi sinar.teori
lain mengatakan bahwa suatu enzim mempunyai peranan dalam melindungi lensa dari
degenerasi.jumlah enzim akan menurun dg bertambahnya usia dan tidak ada pada kebanyakan pasien
menderita katarak.
Biasanya gejala berupa keluhan penurunan tajam pengelihatan secara progresif (seperti rabun
jauh memburuk secara progresif). Pengelihatan seakan-akan melihat asap dan pupil mata seakan akan
bertambah putih. Pada akhirnya apabila katarak telah matang pupil akan tampak benar-benar putih
,sehingga refleks cahaya pada mata menja di negatif (-).
Gejala umum gangguan katarak meliputi :
9. Komplikasi
Penyulit yg terjadi berupa : visus tdk akan mencapai 5/5 ambliopia sensori
à
Bila Katarak dibiarkan maka akan mengganggu penglihatan dan akan dapat menimbulkan
komplikasi berupa Glaukoma dan Uveitis.
KASUS
Ny. E (65 th), datang ke poliklinik RS.Dr.M.Djamil Padang bersama keluarga, mengeluh
ketajaman penglihatannya menurun,silau dan sering menabrak perabotan dan benda disekitar rumah
pada malam hari. 1 hari yang lalu Ny. E jatuh di kamar mandi karena pemandangannya kabur dan tidak
melihat perbedaan tinggi lantai kamar mandi dan lantai kamar. Dari pemeriksaan lensa tampak keruh.
Hasil konsultasi dengan dokter spesialis mata Ny. E disarankan untuk segera menjalani operasi katarak.
Ny. E belum bisa memutuskan untuk menerima saran tersebut, karena takut akan mengalami kebutaan
setelah operasi nanti. Menurut Ny. E tetangganya mengalami gangguan penglihatan lebih parah setelah
menjalani operasi katarak.
DATA KLINIS
• Nama : Ny. E
• No. Rek. Medis
• Usia : 65 tahun
• Tinggi dan berat badan
• Tanda – tanda vital : ukur suhu, nadi, tekanan darah, pernapasan
• Tanggal dan waktu kedatangan
• Orang yang dihubungi
• Alasan datang ke rumah sakit = mengeluh ketajaman penglihatan menurun.
• Perawatan terakhir di rumah sakit : tanggal dan alasannya
• Riwayat medis :
- Riwayat kesehatan Dulu : tanyakan apakah klien pernah atau sedang mengalami penyakit
degeneratif seperti DM.
- Riwayat kesehatan keluarga : tanyakan apakah ada anggota keluarga klien yang memiliki
riwayat DM atau penyakit mata lain.
- Riwayat Trauma : tanyakan apakah klien pernah mengalami trauma tembus ataupun tidak
tembus yang dapat merusak lensa mata.
- Riwayat Pekerjaan : tanyakan apakah klien bekerja di daerah yang berhubungan dengan bahan
kimia atau terpapar radioaktif /sinar-X
- Riwayat penggunaan obat : tanyakan apakah klien mengkonsumsi obat-obatan yang berpengaruh
buruk pada matanya
POLA ELIMINASI
Tanyakan Kebiasaan defekasi (BAB) dan berkemih dan frekuensinya
Tanyakan apakah klien menggunakan alat bantu
POLA AKTIFITAS/OLAHRAGA
Tanyakan bagaimana aktifitas klien sehari-hari, apakah dibantu oleh orang lain/keluarga atau mampu
melakukan secara mandiri kegiatan sehari-hari.
POLA KOGNITIF-PERSEPSI
Status mental : sadar
Bicara : Normal
Kemampuan berkomunikasi : ya
Kemampuan memahami : ya
Keterampilan berinterksi : tepat
Pendengaran : DBN
Penglihatan : ada gangguan dan pasien disarankan untuk operasi
Ketidknyamanan/ nyeri : tanyakan apakah klien merasakan nyeri pada matanya
POLA KEYAKINAN-NILAI
Agama
Pantangan keagamaan : ya/tidak
Pengaruh agama dalam kehidupan
Permintaan kunjungan rohaniawan pada saat ini : ya/tidak
Pengkajian Fokus
- Mata
Pemeriksaan lensa tampak keruh
Ketajaman mata menurun, silau
Pandangan kabur terlebih malam hari
Peningkatan koping
Aktifitas :
• Hargai pemahaman
pasien tentang proses
penyakit
• Gunakan pendekatan
yang tenang dan
memberikan jaminan
• Sediakan informasi
actual tentang
diagnose, penanganan,
dan prognosis
• Sediakan pilihan yang
realistis tentang aspek
perawatan saat ini
• Tentukan kemampuan
klien untuk
mengambil keputusan
• Instruksikan pasien
untuk menggunakan
teknik relaksasi
• Bantu pasien untuk
mengidentifikasi
strategi positif untuk
mengatasi
keterbatasan dan
mengelola gaya
hidup/perubahan
peran
Perawat menjelaskan pada klien bagaimana dampak penyakit katarak jika tidak segera
dioperasi.
Perawat menjelaskan kondisi pre dan post operasi katarak sehingga Ny.E memperoleh
informasi yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA