Novian Hari S. 040610008 Rizky Rizaldi I. 040610011 Stephanie Angelina 040710686 Achmad Djaffarudin 040710293 Consolidated Financial Statement Konsolidasi di dalam prakteknya merupakan alat akuntansi terbaik untuk groups and bussiness combinations secara international. Laporan konsolidasi melibatkan pengumpulan data atas dasar line-by- line. Dalam prakteknya, kualitas dan kuantitas informasi konsolidasi sangat bervariasi di masing-masing negara. • Metode konsolidasi – Konsolidasi melibatkan pengumpulan data atas dasar line-by-line. – Alternatif lain dari basis line-byline adalah konsolidasi proporsional. Dimana hanya asset dan liabilities pemilik yang dikonsolidasi. – Mayoritas MNEs memakai equity method, dimana untuk bagian profit dikonsolidasi pada “one-line” basis berdasarkan ekuitas yang dimiliki pemilik. – Perbedaan metode konsolodasi mempengaruhi neraca dan laporan laba rugi. • Pembelian vs akuntansi penyatuan kepentingan – Ada perbedaan antara negara-negara mengenai metode dari full consolidation yang digunakan untuk business combination sebagai hasil merger atau pengambilalihan – Dalam akuntansi pembelian, investasi dicatat pada pada harga pasar, dan aset dan liabilities dari perusahaan yang diperoleh perusahaan direvaluasi ke fair value pada tanggal penggabungan usaha. – Dalam metode pooling, investasi dicatat pada nilain nominal, dan aset dan liabilites tidak direvaluasi. – Metode pooling of interest jarang digunakan. • Perlakuan untuk Nonconsolidated Subsidiaries – Perusahaan anak tidak di konsolidasi untuk berbagai alasan. – Akibatnya pada pendapatan akan berbeda tergantung pemakaian metode ekuitas atau metode cost. • Fair Value Adjusment – Amerika dan Inggris memerlukan revaluasi atas aset yang diperoleh ke fair value, atau harga yang terbaru, biasanya berdasarkan current value. • Akuntansi untuk Goodwill – Praktek yang dilakukan mayoritas adalah memperlakukan goodwill sebagai aset dengan amortisasi. Standar Akuntansi Internasional • Dalam Standar Akuntansi Internasional 27 (1994) dan 28 (1998), IASB yaitu laporan keuangan konsolidasi di dunia harus disajikan bersama dengan informasi tentang anggota grup korporasi. • IFRS 3 dalam Business Combination, diterbitkan pada 2004, termasuk syarat-syarat yang berkaitan dengan perlakuan dari Business Combinaion dan akuntansi untuk goodwill. Standar ini menggantikan IAS 22 yang telah direvisi pada 1993 dan 1998. • Problems and Prospect – Banyak MNEs seperti di India, Itali dan Swiss belum menyajikan laporan konsolidasi walaupun situasi telah berubah dengan diperkenalkannya peratuiran baru. – Isu terakhir berkaitan dengan tingkat relevan dari proses konsolidasi itu sendiri dalam konteks operasi MNEs, dengan variasi lokasi geografi, nilai tukar, dan resiko politik. FUNDS AND CASH FLOWS STATEMENTS
• Laporan pendanaan atau laporan
perubahan posisi keuangan semakin dianggap sebagai bagian penting atau bagian yang melengkapi laporan keuangan konsolidasi yang analisis sumber pendanaan dan bertambahnya dana korporasi. • Tujuan laporan pendanaan dan arus kas adalah menyediakan wawasan lebih jauh mengenai keuangan, stabilitas dan likuiditas prospek perusahaan multinasional. Analaisi ini tetap menjadi inovasi sepanjang memperhatikan aturan meskipun dianggap secara sukarela oleh banyak perusahaan besar. Masalah dan Prospek • Ada peningkatan tekanan dari IASB untuk mempublisikan laporan. • Aturan akuntansi semakin berkembang dan kecondongannya semakin mudah disesuaikan. • Ada perbedaan dalam definisi penggunaan pendanaan, pengungkapan pengukuran pendanaan operasi, penyajian yang efektif dan penggunaan. JOINT VENTURE ACCOUNTING • Di IAS Joint venture adalah sebuah rencana kontrak terdiri dua atau lebih bagian menjalankan sebuah aktivitas yang menjalani tujuan pengendalian bersama. Ada 3 bentuk joint venture yaitu : • Bekerja sama mengendalikan operasi • Bekerja sama mengendalikan asset. • Bekerja sama mengendalikan modal. Goodwill and Intangibles • International Significance – Akuntansi untuk aktiva yang tidak berwujud adalah hal yang internasional dan tidak bisa dijadikan perjanjian denan pembatasan nasional, untuk menyelesaikan masalah ini yang diperlukan usaha substansial dalam pencarian dan penelitian sebagai konsolidasi antar semua bagian. – Tujuan konsep laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi bagi banyak pengguna untuk memutuskan tujuan dan menjaga manajemen untuk sumber yang dipercayai sehingga informasi menjadi relevan dan dapat diandalkan. • Intangible Assets n Balance Sheet – Tujuan Neraca adalah menyediakan indikasi kekuatan keuangan perusahaan sehingga membantu pengguna memutuskan kemampuan perusahaan untuk memenuhi obligasi. – Pelaporan Aset dalam neraca berdasarkan pengakuannya – Implementasi tujuan dan konsep mensyaratkan laporan keuangan menurut interpretasi dan keputusan. • Stock Market Perspective – Dalam perkembangan pasar saham yang makin tinggi, harga saham secara cepat mempengaruhi informasi publik – Yang terpenting dalam pengungkapan informasi adalah relevansi tentang aset tak berwujud dan bagaimana pencatatannya untuk laporan akuntansi. – Tanpa memperhatikan efisiensi pasar efisiensi pasar, perusahaan perlu untuk mengungkapkan informasi sebanyak mungkin mengenai pekerjaannya dan dalam batas kompetitif dan mengkomunikasikan informasi secara efektif dalam berbagai cara. Goodwill • Kelebihan harga pembelian perusahaan melebihi nilai aktiva bersih yang ditentukan oleh tawar-menawar perusahaan yang mengacu pada pembelian goodwill yang berakibat premium dibayarkan untuk menggambarkan kapasitas pendapatan masa depan dari akuisisi. Metode Pencatatan Goodwill • Asset without Amortization – Goodwill seharusnya dikapitalsasi berdasarkan keuntungan ekonomi masa depan yang diperkirakan bahwa pertimbangan sudah diberikan dan bisnis sukses. – Jika ada biaya untuk mempertahankan Goodwill maka tidak ada amortisasi goodwill – Kelemahannya yaitu ketidak konsistennya pelopran pembelian goodwil sebagai aset tetap tidak mengusahakan goodwill secara internal. • Asset with annual impairment testing – Metode ini juga menentang kapitalisasi goodwill pada keuntungan ekonomis masa depan yang diharapkan lawan metode yang menentang perhitungan goodwill adalah aset vinite dan pendekatan yang tidak mengamortisasi perusahaan yan diakuisisi untuk dikapitalisasi. • Asset with Systematic Amortization – Metode ini menyatakan bahwa pembelian goodwill sebagai sebuah aset yang berpengaruh terhadap keuntungtan ekonomis di masa mendatang, sedangkan yang kontra menyatakan bahwa akuntansi ganda akan terjadi karena biaya-biaya pengeluaran untuk goodwill dibuat bersamaan dengan amortisasi terhadap pembelian goodwill. • Immediate Write Off – Pembelian goodwill bukanlah sebuah aset yang berhubungan dengan laporan keuangan, sedangkan yang kontra menyatakan bahwa pembelian goodwill pada dasarnya sebuah aset yang diharapkan dapat memberikan keuntungan di masa mendatang dan harus diperlakukan baik dengan atau tanpa amortisasi Comparative National Practices • IAS – IASB memusatkan pada kombinasi bisnis, menghilangkan metode penghapusan segera dan mengadopsi aset dengan metode amortisasi. – Standar membutuhkan amortisasi sistematis dengan periode tidak lebih dari 20 tahun. • Kesimpulan – Akuntansi untuk goodwill berlanjut menjadi masalah utama dari pertumbuhan yang bersifat signifikan dan kontroversial, dengan bermacam-macam tampilan di banyak negara. Banyak negara mengadopsi pendekatan yang fleksibel dan mengizinkan kapitalisasi dengan amortisasi sistematik. Merek – Merek Dagang – Paten dan hubungan Intangibles • Pencapaian dari globalisasi MNEs menjadi penghubung dengan akuisisi dari nama merek terkenal, seperti juga merek dagang, paten, license, waralaba, pemublikasian judul, dan yang lainnya yang akan berkembang cepat pada pasar saham khususnya pada industry jasa. • Penyebab utama dari kapitalisasi merek adalah hasil dari kontroversi goodwill yang berlebih. • Penyebab lainnya adalah beberapa perusahaan merasa dirinya mempunyai nilai yang rendah disebabkan oleh pasar saham karena mereka tidak mengakui secara eksplisit nilai dari merek mereka. • Pilihan dari metode akuntansi – Asset tanpa amortisasi • Pembuatan metode ini membantah jika merek yang diperoleh dan similar intangible harus dikapitalisasi yang pada keuntungan ekonomi masa depan diharapkan diberikan konsiderasi nilai. – Asset dengan amortisasi sistem • Pembuat metode ini membantah jika merek yang diperoleh mungkin dilihat sebagai asset yang dapat mewujudkan keuntungan ekonomi di masa depan, dalam metode ini terdapat biaya yang akan digunakan untuk menghasilkan pendapatan di masa depan. – Immediate Write off • Metode ini didukung oleh argument yang menjelaskan bahwa merek dan hubungan intangible bukan asset dari `tujuan neraca karena mereka tidak dapat dipisahkan dari beberapa asset yang berhubungan, baik barang maupun manusia tidak tergantung dari kenyataan • Standar Akuntansi Internasional – Pada tahun 1998, IASB menerbitkan IAS 38 “intangible asset” Asset yang tak terlihat seperti merek, merek dagang, dan paten diijinkan untuk diakui hanya jika kemungkinan keuntungan ekonomi masa depan yang disebabkan oleh asset akan mengalir pada kewirausahaan dan biaya dari asset yang dapat diukur • Kesimpulan – Akuntansi untuk merek- merek dagang – paten dan beberapa asset yang serupa sekarang ini menjadi isu yang kontroversi – Penerapan dari criteria nama merek, khususnya pada penjualan mungkin lbih baik digolongkan sebagai asset • Kesimpulan – Akuntansi untuk merek- merek dagang – paten dan beberapa asset yang serupa sekarang ini menjadi isu yang kontroversi – Penerapan dari criteria nama merek, khususnya pada penjualan mungkin lbih baik digolongkan sebagai asset