Kajian potensi anti kanker dari bahan alam telah banyak dilaksanakan oleh berbagai pusat
penelitian, laboratorium, dan perguruan tinggi dari seluruh penjuru dunia. Secara
metodologis analisa yang digunakan sangat beragam dan berkembang dari waktu ke
waktu. Walau demikian, sebagian besar jenis analisis yang digunakan untuk menguji
potensi anti kanker suatu senyawa tidak lain dan tidak bukan bertujuan untuk mengetahui
jalur molekuler dalam meniadakan atau meminimalisir tanda-tanda atau karakter dari sel
kanker ( The Hallmark of cancer ). Sebelum kita mendesain suatu penelitian pengujian
potensi anti-tumor suatu senyawa, maka ada baiknya kita mengenal dulu apa yang
dimaksudkan sebagai “The Hallmark of cancer”. Apa dan bagaimana ciri suatu sel
dikatakan sebagai sel kanker ? dengan demikian selanjutnya kita bisa merancang jenis uji
atau analisis yang bisa digunakan sesuai dengan tujuan penelitian, akhirnya kita bisa
mendapatkan hasil yang kita harapkan bersama yaitu : mengetahui jalur mana potensi anti
tumor suatu senyawa ini bekerja. Dari sini kita bisa menguji selanjutnya dan selanjutnya
danselanjutnya yang pada akhirnya senyawa ini bisa digunakan sebagai agen
chemopreventive dalam penatalaksanakan klinis kanker di masa yang akan datang.
The six hallmark of cancer ( 6 Karakter sel kanker) (Pecorino, 2005) adalah sebagai
berikut ini :
Gambar 1 : Perbandingan relatif panjang telomer pada sel normal, sel kanker, germ cell,
dan stem cell (Kumar, Abbas & Foustro, 2005)
Gambar 2. Respon seluler terhadap pemendekan telomer. Gambar menunjukan respon sel
normal yang memiliki kemampuan intact dengan cell-cycle checkpoints dan sel
kehilangan kemampuan intact dengan cell-cycle checkpoints (Vong & Collins , Lancet
362 :983, 2003 cit Kumar, Abbas & Foustro, 2005)
Pada percobaan in vitro , perbedaan karakter antara sel normal dan kanker adalah sebagai
berikut :
• Sel normal akan tumbuh sebagai selapis sel (monolayer) jika dibiakan dalam petridish,
semua ini karena adanya kepekaan terhadap contact inhibition dengan sel-sel tetangganya
(bila sel normal sudah menyentuh sel tetangganya maka pertumbuhannya akan berhenti).
• Transformed cells (sel kanker) memiliki fenotipe sebagai berikut :
o Tumbuh terus tanpa mengenal contact inhibitory signals, tumbuh menumpuk ke atas
bukan sebgai monolayer.
o Dapat tumbuh dalam kondisi minim serum (serum / FBS (fetal bovine seru) berisi
banyak Growth factor, sel kanker mampu memenuhi kebutuhan Growth factors sendiri.
o Morfologi sel kanker lebih membulat dengan inti yang relatif lebih besar (karena aktif
membelah).
Selain dari hal-hal diatas masih terkait dengan ciri sel kanker yang penting adalah TSA
( Tumor spesific Antigen ) dan TAA ( Tumor Associated Antigen).