Anda di halaman 1dari 4

Artikel:

7 Langkah Mengembangkan Pemikiran Kritis Saat


Belajar

Judul: 7 Langkah Mengembangkan Pemikiran Kritis Saat Belajar


Bahan ini cocok untuk Informasi / Pendidikan Umum bagian Mohon Pilih.
Nama & E-mail (Penulis): Yovan
Saya Konsultan di Jakarta
Topik: Metode Pembelajaran
Tanggal: 17 Maret 2008

Jika anda seorang pelajar atau mahasiswa, tentunya artikel kali ini sangat berguna bagi anda.
Artikel kali ini merupakan lanjutan dari artikel tentang pembelajaran sebelumnya, strategi sukses
di sekolah.

Dalam menjalani proses pembelajaran, baik di sekolah maupun di kampus, tentu anda
menginginkan prestasi yang optimal. Penting untuk disadari bahwa guna mendapatkan hasil
pembelajaran yang optimal tentu faktor yang paling menentukan adalah pada proses belajar itu
sendiri.

Banyak individu beranggapan bahwa proses belajar merupakan proses yang sederhana. Hanya
dengan membaca materi pengajaran (buku/diktat/modul/kebetan ), memperhatikan dan
mendengarkan penjelasan di kelas maka prestasi optimal pasti diraih. Sayangnya pada
kenyataannya tidak demikian (kacian deh lu... ). Jika demikian kenyataannya maka tentunya
akan banyak sekali individu yang berhasil dalam belajar. Jika demikian maka tidak akan ada
bimbingan belajar yang mengedepankan hanya cara-cara ringkas dalam menyelesaikan soal.
Dan memang kenyataannya tidak demikian. Banyak siswa/mahasiswa yang telah melakukan hal
serupa namun prestasinya tetap kurang memuaskan. Strategi belajar pasif tidak akan pernah
memberikan hasil pembelajaran yang diharapkan.

Tahukah anda bahwa guna meraih hasil optimal anda perlu melibatkan seluruh pemikiran aktif
saat melakukan pembelajaran. Sayangnya banyak institusi pendidikan (baik sekolah, kampus
apalagi bimbingan belajar) yang tidak mengembangkan hal ini. Bagi mereka belajar adalam
proses dimana guru mengajar dan siswa menerima. Itu dan hanya itu saja. Wajar saja kemudian
sekiranya kualitas pendidikan bangsa ini sedikit kurang dibandingkan negara lain di kawasan.

Belajar dan berpikir merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Dapatkah anda
membayangkan bagaimana proses pembelajaran yang tidak disertai dengan proses berpikir.
Sayangnya masih banyak individu yang belajar seperti zombie. Dari luar sepertinya mereka
belajar namun sebenarnya mereka tidak belajar. Proses belajar dapat dianalogikan sebagai
keseluruhan perjalanan mencapai satu tujuan. Sementara berpikir merupakan proses perjalanan
itu sendiri, kaki mana yang harus dilangkahkan dan ke arah mana anda perlu melangkahkannya.
Selama proses perjalanan anda perlu memastikan bahwa setiap langkah koheren satu sama lain
guna mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Karena untuk mencapai hasil optimal
dalam pembelajaran dibutuhkan pemikiran aktif, dan berpikir secara aktif sama artinya dengan
berpikir secara kritis, maka artinya proses pembelajaran optimal membutuhkan pemikiran kritis
dari si pembelajar.

Mungkin seperti yang lainnya, kini anda bertanya, �Apa yang dimaksud dengan pemikiran
secara kritis?� Pada bagian berikut saya menguraikan seluruh tahapan yang dapat dilakukan
untuk mengembangkan pemikiran kritis saat belajar. Harapannya setelah membaca artikel ini,
anda tidak melatihnya namun langsung menerapkan dan hanya menanti hasil yang lebih optimal,
segera atau beberapa saat setelahnya.

1. Tentukan hal yang ingin anda pelajari

Untuk dapat melibatkan pemikiran kritis saat belajar, sebelumnya anda perlu benar-benar
mengetahui apa yang akan atau ingin anda pelajari. Hal ini sama seperti mengetahui tujuan pergi
sebelum anda melangkahkan kaki ke luar rumah. Anda dapat melakukan hal ini dengan
memberikan pernyataan seputar materi tersebut. Jika anda mudah lupa, tips dari saya, ikuti
training/coaching Prima Memory atau siapkan selembar kertas di dekat anda dan tuliskan
berbagai penyataan tujuan anda mempelajari materi tersebut. Anda dapat memberikan berbagai
pernyataan sederhana seperti, �Saya penasaran cara kerja pikiran saat seseorang berada pada
kondisi hypnosis?� atau �Saya penasaran apa hubungan antara hypnosis dengan peningkatan
daya ingat seseorang?� Intinya semua pertanyaan yang anda tuliskan adalah pernyataan tujuan
yang singkat dan sederhana.

2. Kumpulkan semua sumber informasi

Daftarkan semua sumber informasi berkenaan dengan materi yang ingin anda kuasai, setelahnya
kumpulkan. Anda perlu membuka diri seluas-luasnya pada berbagai sumber informasi, mulai dari
buku, makalah, artikel, berbagai sumber di internet, kliping, jurnal, koran, majalah, siaran radio,
TV, penjelasan guru/dosen, wangsit, wasiat, wasir dan yang lainnya . Hilangkan semua praduga
anda mengenai materi yang ingin anda pelajari, karena praduga anda hanya akan membatasi
proses pencarian berkenaan seputar materi tersebut. Semakin banyak sumber informasi yang
anda dapatkan semakin baik.

Setelahnya anda perlu mencari pula berbagai contoh aplikasi dari hal yang anda telah pelajari.
Tahapan ini sering kali dilewatkan oleh banyak individu. Akibatnya proses pembelajaran mereka
kurang optimal karena membuat mereka seolah terpisah dengan materi yang sedang dipelajari.
Mereka memahami materinya, namun mereka tidak mengetahui aplikasinya.

Berbagai contoh aplikasi yang anda temui di lapangan juga dapat membantu anda memfilter
informasi mana yang perlu diterima dan informasi mana yang perlu ditolak. Ketika terdapat
ketidaksesuaian antara aplikasi di lapangan dan teori yang anda pelajari hal ini merupakan sinyal
bagi anda untuk mulai bertanya ke dalam diri, �Haruskan saya terima informasi ini atau saya
perlu membuangnya?� Melakukan hal ini akan semakin memperkuat pemahaman anda akan
materi yang anda pelajari.

3. Tanyakan asumsi dasar penulis

Setiap individu memiliki pemahaman yang berbeda-beda atas suatu kondisi. Dan seperti yang
telah saya ulas sebelumnya pada artikel resolusi konflik melalui modifikasi value, tidak ada satu
pun dari pemahaman tersebut yang 100% akurat dengan kondisi yang sesungguhnya terjadi.
Salah satu kondisi yang kudu dalam berpikir kritis adalah anda perlu memiliki pendekatan
seobjektif mungkin atas hal yang anda pelajari dan minimalkan terseret oleh subjektifitas satu
pihak, katakanlah si penulis.

Serupa dengan artikel ini, anda perlu melakukan hal yang sama. Tanyakan berbagai pertanyaan
yang ada di benak anda saat membaca artikel ini. Bahkan jika diperlukan berikan sanggahan
anda atas artikel ini atau pada berbagai artikel lainnya di web site ini. Karena web site ini
diorientasikan se-objektif mungkin, itulah sebabnya saya memfasilitasi objektifitas individu melalui
media buku tamu atau mailing list.

4. Buat pola sederhana atas materi yang dipelajari.

Artikel pada majalah Scientific American Mind volume 17, No. 6, Venus in Response
mengungkapkan bahwa persepsi individu mengenai kecantikan ternyata lebih ditentukan oleh
kesederhanaan. Wajah yang sederhana dan tidak rumit ketika dipandang dianggap sebagai
wajah yang cantik. Dan masih banyak lagi contoh lainnya yang menerangkan bahwa pikiran lebih
senang dengan keserhanaan. Saya beranggapan hal ini salah satunya disebabkan oleh
mekanisme kerja pikiran manusia yang tidak senang dengan kompleksitas.

Demikian juga dalam belajar kaitannya dengan pembelajaran. Sangat penting bagi anda untuk
membuat pola di pikiran mengenai hal yang telah anda pelajari. Anda perlu membuat hal yang
anda pelajari menjadi sederhana namun tidak menyederhanakan (bingung� kan ). Maksud saya
adalah dalam proses belajar anda perlu kemudian membentuk pola namun tidak terlalu
mereduksi berbagai informasi yang penting. Jika anda melakukan hal ini maka kualitas
pemahaman anda yang dikorbankan. Salah satu cara untuk membentuk pola atas hal yang
dipelajari adalah dengan menggunakan peta pikiran (mind map). Dengan menggunakan mind
map maka anda tidak hanya membentuk pola dengan melihat seluruh gambaran besar dari
informasi yang anda pelajari, namun anda juga mengetahui hubungan antara masing-masing
informasi tersebut. Sebagai tambahan, hal ini juga mempermudah anda dalam
mengkomunikasikan hal yang anda pelajari kepada orang lain.

5. Tanya ???

Setelah mendapatkan pola dari materi yang anda pelajari maka tahapan selanjutnya adalah
menanyakan kembali berbagai informasi yang telah anda pelajari kepada diri anda. Hal ini salah
satunya ditujukan untuk mengaktifkan pikiran anda dan terus mengembangkan berbagai hal yang
telah anda pelajari. Dengan bertanya anda mengindentifikasi berbagai hal yang mungkin belum
anda kuasai mengenai materi yang anda kuasai. Tanyakan berbagai pertanyaan yang
memancing untuk memperbesar medan pemahaman anda misalnya, �Bagaimana kalau
begini/begitu?�.

6. Kemukakan !!!

Setelah anda belajar mengenai sesuatu tentunya anda ingin mengetahui seberapa baiknya
penguasaan anda. Asumsi saya anda belajar untuk memahami suatu materi dan bukan untuk
orientasi yang lain, seperti sebatas menaikan nilai misalnya. Nilai merupakan konsekuensi logis
atas pemahaman anda. Dengan demikian wajar sekiranya saya merasa aneh ketika mendengar
atau melihat iklan berbagai institusi pendidikan yang berbunyi �menaikan nilai ujian dengan
rata-rata sekian� atau �semua lulusan kami langsung kerja�. Tidakkah hal itu terdengar
seperti �pemrograman manusia�. Mungkin memang benar sekarang jaman edan, semuanya
serba terbalik .

Untuk mengetahui seberapa baiknya pemahaman, anda perlu menyatakan kembali berbagai hal
yang telah dipelajari sebelumnya. Dengan melakukan hal ini anda mengetahui sejauh mana dan
sebaik apa penguasaan anda atas materi tersebut. Untuk melakukan hal ini anda dapat
menerangkan ke orang lain. Namun sebelumnya perlu dijelaskan bahwa tujuan anda adalah
untuk meningkatkan pemahaman anda atas materi tersebut dan bukan untuk mempertontonkan
kecerdasan anda.

7. Uji kemampuan anda.

Langkah terakhir dari rangkaian tahapan berpikir kritis dalam belajar adalah menguji
penguasaan. Serupa dengan tahapan sebelumnya, tahapan ini dilakukan salah satunya untuk
mengetahui seberapa baiknya kemampuan anda atas materi yang dipelajari. Bedanya, tahapan
ini sedikit lebih mendetil. Sedikitnya ada lima hal yang perlu dilakukan untuk menguji kemampuan
anda, antara lain:

* Daftarkan

Termasuk di dalamnya memberikan label (nama), mengidentifikasi dan membuat daftar seputar
materi yang dipelajari. Hal ini ditujukan untuk mendemonstrasikan berbagai hal yang telah anda
pelajari. Dengan kata lain seberapa beragamnya hal yang telah anda kuasai.

* Definisikan

Termasuk di dalamnya memberikan penjelasan, merangkum dengan kata-kata sendiri dan


berbagai cara lainnya. Utamanya dengan merangkum menggunakan kata-kata sendiri, anda
mengetahui seberapa baiknya penguasaan anda atas materi tersebut. Selain itu dengan
melakukan hal ini anda memadukan pula informasi terbaru dengan berbagai informasi yang telah
anda ketahui sebelumnya.

* Pecahkan masalah

Termasuk pula di dalamnya memberikan contoh berkenaan dengan materi yang anda pelajari.
Dengan melakukan hal ini anda mengetahui pula aplikasi dari materi yang anda pelajari.

* Bandingkan dengan teori lain

Jika anda pernah mempelajari atau megetahui materi sejenis dari sumber yang berbeda maka
anda dapat melakukan komparasi antara keduanya. Melakukan hal ini berarti anda melatih pula
daya analisa.

* Ciptakan

Termasuk pula di dalamnya mengkombinasikan dan menemukan teori baru. Menciptakan terori
bukan hanya hal para peneliti, anda pun dapat dan harus pula melakukannya. Kembangkan teori
anda sendiri. Dengan demikian anda mengkristalkan pemahaman anda atas materi tersebut. *
Dan yang terakhir, buat rekomendasi anda

Serupa dengan langkah sebelumnya, namun langkah ini lebih ditujukan bagi orang lain. Menurut
saya karakteristik cerdas adalah; mengetahui apa yang diinginkan, mengetahui di mana
mendapatkan yang diinginkan dan dapat membuat orang lain mencapai seperti dirinya.
Semantara anda membaca artikel ini, saya mengetahui pula bahwa anda adalah seorang yang
cerdas sehingga tentuya anda dapat juga membantu orang lain untuk meraih pula berbagai
pencapaian anda. Anda dapat melakukan hal ini salah satunya dengan memberikan rekomendasi
atas materi yang bersangkutan. Beritahu the do�s anda the don�t�s untuk mempelajari materi
tersebut.

Okehh (memang pakai "h" ) , demikianlah artikel kali ini mengenai metode cara mengembangkan
pemikiran yang kritis dalam pembelajaran. Kembali lagi harapan saya semoga setelah anda
membaca keseluruhan artikel kali ini, anda tidak melatihnya, melainkan hanya melakukannya
saja dalam keseharian. Saya penasaran seberapa cepatnya seluruh kemampuan tersebut
menyatu dengan diri anda, sekarang atau beberapa saat setelahnya.

Saya setuju jika bahan yang dikirim dapat dipasang dan digunakan di Homepage Pendidikan
Network dan saya menjamin bahwa bahan ini hasil karya saya sendiri dan sah (tidak ada copyright).
.

Anda mungkin juga menyukai